"Huh... huh..." 'aku terbangun dari mimpiku.. aku melihat sekeliling ruangan.
Nama itu.. Noella!! nama dari kehidupanku sebelumnya. Ahh apaan nih? Kenapa perutku terasa berat sekali, seperti ada yang menimpaku dengan batu.
kulihat perutku perlahan.. huuh.. ternyata tangan si Pak Tua rupanya. Pantas saja terasa berat, Kenapa juga dia selalu memeluk erat? aku kan jadi tidak bisa bergerak, Aku melihat kesamping dan merasa heran!!
Wuaahh dia benar-benar tertidur pulas ternyata, Aku jadi teringat, apa yang aku mimpikan tadi. Hmm.. seperti ada pesan penting, tapi apa ya...! Aku berusaha mengingatnya.
Aku memutar otakku dengan paksa, Eh, apa ya..! oh ia, Ravella yang asli menitip pesan padaku, aku harus bangun. Kalau seperti ini terus, aku bisa mati lemas karena beban berat tangan Pak Tua ini.
Aku mengangkat lengannya pelan-pelan agar tidak membangunkannya. Iiicchh.., kenapa berat sekali. Apa karena tubuhku yang terlalu kecil ya? jadi karena itu aku tidak mempunyai tenaga sama sekali.
Sekarang Pak Tua ini tidak bisa jauh dariku, selalu menempel terus padaku. Ya.. aku tahu sih aku ini imut dan menggemaskan, tapi tidak begini juga caranya! apa dia sebegitu takutnya kehilangan aku?
Oh tidak, kalau seperti ini terus, aku jadi tidak bisa bergerak bebas. Aku juga harus mencari informasi tentang Grasia, sebelum dia muncul. Bahaya kalau begini terus, aku jadi merasa seperti boneka yang dibawa kemana-mana dalam gendongan anak-anak dan itu terlijat sangat buruk.'
"Aagggrrhhh..."
'Aku menguap dan bangun dari tidurku, dan duduk diam melihat keluar jendela. Hari sudah pagi rupanya.. Eh, kemana Ayah? Aku celingak-celinguk mencari keberadaan Ayah di sekitarku, Emm.. Dia pasti sudah pergi.
Ternyata dia sudah bangun lebih dulu, Baguslah, aku bisa bergerak bebas sekaarang, Agh aku harus meregangkan otot dulu.'
"Tok, tok, tok, Putri.. ini saya Marri."
"Masuklah"
"Baik. sudah saatnya bagi anda untuk mandi Putri, mari saya bantu."
'Setelah selesai mandi, aku pergi turun kelantai bawah untuk sarapan, kulihat Pak Tua sudah menunggu dimeja makan, dan aku disambut dengan senyuman ramahnya. Ah, kukira dia tidak ada.. Ternyata dia menungguku disini, tiba-tiba aku merasa merinding..'
"Selamat pagi Ayah.." 'aku memeluknya, kemudian menaiki kursiku.'
"Pagi juga Putriku." Sahut si Pak Tua sambil menyeringai licik.
"Ravel kemarilah."
'Kenapa aku jadi merasa tidak enak, dan berkeringat dingin.' "Eh, A-Ayah biar Ravel duduk disini saja, Ravel bisa makan sendiri."
Ekspresinya berubah jadi dingin, saat mendengar perkatanku.
"Putriku.. jangan membantah Ayahmu ini, kau tahukan! hukuman apa yang kau dapat jika membantah perkataan Ayah."
'Ah, pasti digelitikin lagi.. sampai aku ingin pipis. Oh tidak, lebih baik aku menuruti saja kemauannya, dan berusaha menjadi boneka lucu untuknya. Dan kenapa aku merasa seperti dipermainkan oleh Pak Tua ini!! Aku turun dari kursiku, dan kurentangkan kedua tanganku. Dia mengangkatku, meletakan dipangkuannya.
"Seperti bulu, ringan sekali tubuhmu.!"
"Ayah, Ravel tidak ringan, Ayah saja yang terlalu kuat."
"Hahahaha.."
'Dia tertawa! Cih, apakah itu tampak lucu. Ah, lagi-lagi dia menyuapiku, Aku benar-benar merasa konyol diperlakukan seperti bayi. Sungguh ini memalukan! Tubuhku ini memang kecil, tapi mentalku ini sudah tua.'
"Ravel makan yang banyak Nak, Kau terlalu kurus untuk ukuran anak-anak."
"Tapi nanti Ravel jadi berat."
"Tidak apa-apa, jangan remehkan Ayahmu ini.. Ayah sangat kuat Nak, Lihat.. bahkan aku bisa mengangkatmu dengan sihirku."
"Iya.. iya.. Ayah kuat." jawab Ravella malas. 'Tentu saja kuat, kalau tidak mana mungkin pantas diberi gelar Singa Kekaisaran. Hmm.. omong-omong soal sihir' "Ayah, apa kelak Ravel bisa menggunakan sihir seperti Ayah??"
"Tentu saja bisa, kaukan Putriku, Cuma sekarang belum waktunya. Tunggulah disaat usiamu sebelas tahun."
"Itu sih terlalu lama Ayah." Ravella jadi lemas, ia meletakkan kedua siku di atas meja, sambil memegang kedua pipinya. Ia tampak sangat imut.
Ravella masih belum mengetahui akan kekuatan besar, yang bersemayam didalam dirinya. Berbeda dengan Zion, yang sudah lebih dulu mengetahuinya.
Namun, dia harus merahasiakannya bahkan dari Masternya sendiri.
'Karena ini demi kebaikan Putri Ravella.. Bakal celaka kalau ada yang tahu dia mempunyai keistimewaan, sekarang saja banyak yang mengincar nyawanya, apalagi kalau sampai ada yang tahu!' Ucap Zion dalam hati.
Tiga minggu sebelumnya.
"Ka-Kakek.. kaukah itu..?"
"Ya Cucuku, ini aku."
Zion langsung berlari melompat menghampiri sang kakek, yang telah lama ia rindukan.
"Haha.. kau masih saja seperti bocah Cucuku."
"Cih, aku ini sudah besar dan telah menjadi Raja."
"Hmm.. Hmm.. bagaimana dengan ayahmu?"
"Setelah beliau mewariskan tahtanya kepadaku, lalu beliau pergi mengasingkan diri untuk bertapa menaikkan level jiwanya. Dan sampai sekarang aku masih belum melihatnya sama sekali, Sudah seratus tahun Ayah masih juga belum kembali dari tapanya." (Note: satu hari di dunia manusia, berarti sepuluh hari didunia roh).
"Dan bocah tempramen ini, menjadi Mastermu??"
"Ia, Dia mengikat kontrak denganku, dan akupun tidak tahu karena kami belum pernah bertemu sebelumnya. Katanya, saat dia memanggil Spirit.. aku langsung tertarik didunia ini. Dan terjebak didalam lingkaran yang telah ia buat. Huu.., dan mau tidak mau, aku terpaksa harus mengikat kontrak dengannya."
"Hmm.., memang sudah seharusnya begitu Cucuku, garis keturunan kita memang sudah ditakdirkan untuk selalu menjaga dan mendampingi setiap keturunan Duke."
"Apa maksud Kakek?"
"Ya... ceritanya agak panjang. Dulu, sudah lama sekali. Kakek buyut anak ini pernah kesulitan, Aku menemukannya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Aku yang sudah menyelesaikan tapaku, dan sedang dalam perjalan pulang Saat dipertengahan jalan, anak yang kutemukan itu mengigau dan meminta tolong.
Tapi tidak ada yang menolongnya, karena semua prajurit perang, sudah tidak bernyawa lagi, dan hanya tersisa dirinya sendiri. Lalu aku menawarkan bantuan untuk merawatnya, Sampai akhirnya.. kami menjadi teman dekat hingga berjanji mengucapkan sumpah kesetian.
Kami akan saling menjaga hingga setiap keturunan kami, akan selalu berdampingan untuk saling melindungi. Aku selalu mengikuti perang bersama bocah itu! Dan kami selalu pulang dengan membawa kemenangan. Yah, nostalgia yang sangat indah."
"Oh, jadi begitu silsilah keturunan kita, sampai bisa mengikat kontrak dengan keturunan Duke" Celetuk Zion.
"Ya, dan akan selalu begitu. Kecuali salah satu dari mereka, ada yang menghianati janji itu, maka kontrak akan batal dan berakhir." Zion mengangguk tanda mengerti.
"Lantas kenapa kakek ada disini? Bukankah seharusnya.. Kakek sudah berada dialam para Dewa!!"
"Hmm, ilmuku masih jauh untuk menjadi Dewa. Aku harus bertapa ratusan ribu tahun lagi, dan itu memakan waktu sangat lama. Tapi jangan khawatir, ilmuku masih jauh diatasmu. Ahhahahaha.." ujar Zaku menyombangkan diri.
"Cih, apanya yang lucu." Ujar zion cemberut.
"Karena aku datang tidak sendiri."
"Apa maksud Kakek..?"
"Hmm.. teman-teman keluarlah perkenalkan diri kalian!"
Ke-enam spirit menunjukkan wajah mereka, kecuali Zando. Karena tingkatannya jauh lebih tinggi dibanding Spirit lainnya.
"Sampai kapan kalian terus menguping sialan?"
Gira Ular Biru. "Hahahaha ternyata kami ketahuan ya.."
Zaku Singa Putih, bentuk tubhnya lebih besar dari Zion. "Tentu saja ketahuan, karena kita ada ditempat yang sama, Dasar bodoh."
Gira "Hei bocah, kau sudah besar ya sekarang!"
"Ka.. k-kalian.., bukannya Kakek sekalian adalah Spirit dalam legenda kuno? Wuahh, salam hormat kepada para Raja Spirit suci".
Jura Sinaga hitam. "Hehe, kau terlalu berlebihan nak."
Zaku "Cih, bilang saja kau senang mendapat sanjungan dari cucuku bukan."
Yang lainnya tertawa, mendengar ucapan Zaku.
Gira "Jangan merajuk Zaku, hanya karena kau tidak mendapatkan sanjungan dari cucumu sendiri."
Zaku "Cih, kalian berisik."
Zion Singa yang lebih kecil dari Zaku. "Jadi Kakek juga termasuk salah-satu Spirit dalam legenda kuno seperti mereka?"
Zaku Tertawa sinis. "Cih, tentu saja."
Zion "Wuaah, aku sangat bangga terlahir sebagai Cucumu Kek."
Zaku "Cih, kau pikir darimana kau mendapat kekuatan mana yang besar hah..! dasar bocah bodoh."
Zion Tertawa senang. "Hihiiiy.."
Namun di balik semua itu.. tidak ada satupun yang tahu bahwa ada Dewa yang menyamar diantara mereka. Dia sengaja menyembunyikan kekuatan Dewanya agar tidak ada yang menyadari kehadirannya.. Dia adalah Dewa penguasa para Spirit suci. Dia hanya menyeringai diatas kursi kebesarannya,
masih banyak misteri yang belum terungkap.
Zion "Terus, ada apa hingga kakek dan para sesepuh lainnya datang kemari?"
"Hem.. Hem.." semua tersenyum dan menjawab dengan serentak. "Kami datang karena panggilan dari seorang gadis kecil."
Zion Masih bingung tidak mengerti. "Gadis siapa? Dimana?? Apa maksud kakek???"
Zaku "Ravella anak Mastermu, adalah Master kami. Dan sekaligus terlahir sebagai seorang Dewi, Dan kami juga telah mengikat kontrak dengannya."
Zion "Apaaahhh....?" Terkejut sampai tercengang tidak percaya, dengan apa di dengarnya. "Ba-ba-bagaimana bisa Kek! gadis sekecil ini mengikat kontrak dengan para Spirit sesepuh? (Note: Sesepuh di sini adalah Para tetua.. Atau para petinggi.)
Zion "Bukankah mana kalian terlalu besar untuk tubuhnya yang kecil...! Dan jika dia mendapatkan mana dan Spirit Elit seperti Kakek, bukankah dia akan mati. karena tubuh kecilnya.. tidak sanggup menanggung kelebihan mana yang melimpah ruah?"
Zaku "Plaak.." Zaku memukul kepala cucunya.
Zion "Auwh, itu sakit Kek." Ucapnya.
Zaku "Kau meremehkan Dewiku hah.. Dia adalah seorang Dewi, dan kelak akan menjadi seorang Permaisuri Dewa. Dan dewa yang bisa memilikinya pun, hanyalah Dewa terkuat, yang terpilih seperti dirinya."
Zion "Wahh,, apalagi itu? apakah itu panggilan baru untuk para gadis?" Tanyanya polos.
Zaku "Dasar bocah bodoh, Badanmu saja yang kau besarkan, tapi otakmu itu kosong Huuh..!" umpatnya.
Zion "Jleb. Menusuk sekali kek, aku mendengarnya tahu. Kau bicara terlalu keras." Ujarnya cemberut.
Zaku "Cih." mendengus malas.
Jura menyela diantara Kakek dan Cucu itu.
Jura "Dengar nak, jangan anggap remeh gadis ini.. hanya karna tubuhnya yang masih kecil, dan terlihat sangat lemah. Akan ku jelaskan, dan dengarkan baik-baik.
Besarnya cangkang jika tidak ada isinya, hanya akan menjadi lapuk dan keropos, lama-kelamaan ia akan hancur karena tidak ada asupan nutrisi. Juga tidak mempunyai kekuatan karena tidak memiliki kepadatan alias kosong.
Sementara, cangkang yang mempunyai isi.. berarti mempunyai pemilik pada cangkang tersebut. Kulit cangkang yang mempunyai pemilik, cangkangnya akan menjadi kuat dan padat. Serta sulit dihancurkan karena perawatan dari dalam penyerapan nutrisi dari tubuh.
Selama pemilik tubuh memakan makanan sehat dengan rutin, maka kulit cangkangpun akan tumbuh dan menjadi kuat dan padat. Logikanya seperti itu.. Dan gadis ini contohnya." Sambil melihat sang Dewi yang sedang tertidur dalam dekapan Sang Ayah.
Zion "Berarti.. jangan bilang kejadian tidur masal waktu itu, adalah perbuatan kalian Kek?"
Zaku "Betul sekali, karena ritual yang kami lakukan tidak boleh ketahuan oleh siapapun. Dan ini belum pernah terjadi kepada siapapun, dan dimanapun. Juga ini pertama kalinya bagi kami. Dan kami juga datang atas perintah Dewa, Dan ini adalah misi pertama kami." Sambungnya.
Jura "Ya. Awalnya aku juga tidak percaya dengan apa yang terjadi..! kami terpanggil oleh wadah yang sangat lemah dan rapuh, awalnya aku sempat kecewa dan tidak mengakuinya.
Itu kesilapan besarku, Namun aku menyesal telah berpikir dangkal seperti itu. Karena kami hanya melihat, dari sudut pandang duniawi. Akan tetapi, ketika Kaisar memerintahkan kami, untuk melihat menggunakan mata surgawi, kami menyadari apa yang kami lihat di awal, adalah sebuah kesalahan besar.
Untung kaisar sangat jeli.. Dia bisa menyadari kekuatan tersembunyi dari gadis ini. Dan tidak bisa dipungkiri, salah satu faktornya adalah perbedaan kekuatan kami.. yang juga sangat jauh." Yang lainnya juga ikut mengangguk setuju, dengan ucapannya.
Zion "Hmm.., maaf menyela. Dari tadi Kakek sekalian menyebut nama Kaisar, Apakah selain kalian para sesepuh, Kaisar juga ikut andil dalam masalah ini..?"
Tama Si Raja Rubah Jingga.. Dan Saga Si Raja Naga Giok. menjawab dengan kompak. "Ya benar, kami datang bertujuh"
Zion "Terus dimana sesepuh yang terakhir??" Tanyanya sambil menoleh sekeliling, Namun yang dicari malah tidak terlihat sama sekali.
Zaku "Dengar Cucuku, yang terakhir kau cari itu.. adalah Kaisar Sang Penguasa para Spirit, makanya tidak sembarangan yang bisa melihat keberadaan Beliau."
Zion "Benarkah..??"
Roya Si Raja Elang. "Bahkan, sang Kaisar juga mengikat kontrak dengan gadis ini."
Zion "Kek.. pukul aku, apakah aku sedang bermimpi sekarang??"
Zaku "Kau kan tidak sedang tidur, Dasar bocah bodoh."
Zion "Ya..ya.. kalau kau saja semangat begitu mengumpatiku, berarti aku memang sedang tidak bermimpi." ucapnya meremehkan.
Zaku "Plak.." Zaku melayangkan kembali tangannya besarnya dikepala Zion.
Zion "Auwh, Sakit kek."
Kemudian Zion berujar lagi..
"Anak ini tidak henti-hentinya membuat aku terkejut, dan kagum. Huh..., lama kelamaan aku bisa jantungan dibuatnya. Aku harus memberitahukan ini pada Lannox, tentang betapa besar kekuatan Putrinya."
"Jangan.........," ucap para sesepuh serentak.
"Ah, ke-ke-ke-kenapa..? kalian mengagetkanku saja."
"Ini adalah rahasia, tidak boleh ada siapapun yang tahu mengenai masalah ini. Dan kalau sampai ada yang mengetahui masalah ini.. kau akan mati." Ancam ke-enamnya serentak.
Mereka menatap Zion, dengan nafsu ingin membunuh dengan tatapan tajam. Nyali Zion langsung menciut, ia berkeringat dingin karena ketakutan.
Zion "Ehhh, ba-ba-baiklah kalau i-i-itu yang kalian inginkan."
"Kau harus merahasiakannya termasuk dari tuanmu." Ucap Zaku.
"Baik, aku mengerti. Ah, Tiba-tiba bahuku menjadi berat sekali. Pasti karena tanggung jawab menjaga rahasia sebesar ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2022-03-05
1
achaaa_AlisyaJeslynchaniago
rasanya kyk liat dia jalan sama yg lain eheqq
2021-12-10
5