Tidak mengompol

Hari ini adalah hari Minggu, Prilly sengaja pagi-pagi sekali mengambil William di rumah ibunya. Kemudian Prilly mengirim pesan teks dan mengatakan " Linlin, William sangat merindukanmu, bisakah kau datang?" itu adalah senjata ampuh untuk mengundang Linlin.

Lin Lin dengan cepat membalas "Tentu, aku akan datang."

"Jam berapa Tante datang?" itu suara William melalui voice note

Linlin menjawab, "Segera, Sayang," dari nada suara yang di kirim Linlin melalui voice note Whatsapp, ia tampak bersemangat.

Yes, batin Prilly senang. Segera ia mengambil ponsel Mike dan memaksa Mike memanggil Anthony untuk datang. Kebetulan Anthony sedang berada di jalan melintasi jalanan sekitar apartemen mereka. Anthony segera memutar kemudi menuju apartemen itu. Prilly membawa William ke kamar untuk menidurkan putranya. Itu adalah waktu tidur siang William, yang terpenting Prilly tidak ingin putranya membuat drama mengacaukan rencananya. Bagaimanapun caranya, pria kecil itu mendapatkan tidur siangnya.

Ketika Anthony tiba Mike sedang di dapur membuat salad, ia melirik sekilas pada Anthony yang rambutnya berantakan dan wajahnya kusut, ia tidak sabar untuk mencibir sahabatnya.

"Sepertinya kau minum di siang hari," cibirnya sambil menuangkan air putih dan meletakjsn di depan Anthony.

"Aku hanya sedang ingin." Anthony mengambil gelas itu dan meminum air putih sampai tandas.

"Seperti bukan dirimu saja," cibir Mike lagi sambil menuangkan mayones ke bahan-bahan salad.

"Kau terlihat seperti playboy yang patah hati." Prilly yang tiba-tiba ada di belakangnya ikut mencibirnya. Prilly berjalan ke arah Mike, ia memeluk Mike dengan lembut dari belakang kemudian mengusap-usapkan keningnya ke punggung Mike dengan manja. Mike berbalik ke arah Prilly, membungkukkan tubuhnya dan mulai menciumi bibir ranum Prilly, mereka berciuman tanpa mempperdulikan keberadaan Anthony.

"Jadi, kau memanggilku kemari hanya untuk menunjukkan kemesuman kalian?" gerutu Anthony.

Mereka tidak menghentikan aktivitasnya, Anthony mengusap rambutnya dengan kasar mulai frustrasi dengan apa yang di lihatnya.

"Hei, kalian...," sungutnya lagi dan berhasil menghentikan aktifitas mereka.

"Kau harus mulai berpikir mencari kekasih kalau begitu," cibir Mike kembali.

"Kak Anthony, tolong bukakan pintunya. Kami sangat sibuk," pinta Prilly yang masih melekat pada tubuh Mike ketika bunyi bel pintu unit apartemen miliknya berbunyi.

Sibuk nenekmu, batin Anthony seraya bangkit menuju pintu.

Ceklek... Anthony terdiam melihat siapa yang datang, ia tak bisa berkata apa pun saat manik mata mereka saling bertemu, tidak ada yang bersuara.

Sedangkan Linlin, ia tidak menyangka seorang pria tampan menjulang tinggi yang mengacaukan pikirannya kini ada di depannya membukakan pintu untuknya. Ia ingin berbalik pergi, namun bukankah lucu jika ia melarikan diri.

"Silakan masuk." akhirnya Anthony membuka suaranya.

"Terima kasih," ujar lirih Linlin berjalan melewati Anthony yang masih terpaku. Linlin bermaksud langsung mencari Prilly di kamarnya namun Anthony mengekorinya dan berdiri di samping Linlin.

"Linlin...." Suara Prilly terdengar dari ruang makan sambil berjalan perlahan mendekati Linlin.

Prilly melambai-lambaikan tangannya "Maaf Linlin, Willy baru saja tertidur," sesal Prilly.

"Kalau begitu aku pulang saja," jawab Linlin.

"Dia akan kecewa jika saat ia terbangun tidak melihatmu," cegat Prilly sambil memasang wajah sedih. "Oh iya, aku dan Mike akan keluar sebentar untuk membeli mayones. Bisakah aku titip William padamu sebentar?" tanya Prilly.

Linlin masih terdiam, tidak bisa menjawab permintaan Prilly.

"Mike, ayo." Prilly mengambil ponselnya dan meraih pergelangan tangan Mike yang sedang memainkan ponselnya di meja makan. Mereka segera menghilang di balik pintu.

Omong kosong membeli mayones. Jelas-jelas salad tadi sudah siap makan.

Anthony menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya bangkit dari duduknya untuk membuka pintu.

Terjebak.

Linlin bangkit menuju kamar Prilly untuk melihat William. Ia merasa canggung saat ini jika berada di dekat Anthony sementara pria itu hanya diam saja. Tiba-tiba telapak sebuah tangan besar meraih pergelangan tangannya.

" Linlin, maaf." hanya itu kata-kata yang bisa Anthony ucapkan.

"U-untuk apa?" Linlin terbata-bata.

Anthony membalikkan tubuh Linlin untuk menghadap ke arahnya, "Maaf aku telah tidak sopan kepadamu." Anthony terdiam sesaat, lalu melanjutkan ,"Maaf aku menciummu tanpa seizinmu."

Hening sesaat, jantung Linlin berdetak kencang sampai terdengar jelas di telinganya. "Dan setelah itu kau membuangku?" ucap lirih Linlin, namun Anthony masih bisa mendengarnya.

"Maafkan aku." Anthony menggenggam telapak tangan gadis itu. "Aku takut kau marah dan aku tidak tahu harus bagaimana untuk menemuimu. Aku memilih untuk menghindarimu," lanjutnya.

Air mata Lin Lin entah kenapa justru terjatuh dengan sendirinya.

"Jangan menangis. Aku mohon, maafkan aku." Anthony memohon dengan sungguh-sungguh. "Menikahlah denganku...." entah bagaimana kata-kata itu meluncur dengan cepat dari mulut Anthony. Ia meraih pipi gadis di depannya dengan kedua telapak tangannya agar Lin Lin tidak menunduk lagi dan menatap matanya. "Lihat aku, aku serius. Sejak awal bertemu denganmu, aku jatuh cinta padamu. Menikahlah denganku Linlin."

"Lalu bagaimana dengan pacar pacarmu?"

"Gadis bodoh, aku tidak memiliki pacar, mereka hanya teman kencan," bela Anthony.

"Apa kau bisa berhenti berkencan jika telah menikah?"

"Pertanyaan bodoh, aku tentu saja akan terus berkencan denganmu seumur hidupku jika kau menjadi istriku nanti."

"Kau berganti-ganti teman kencan setiap minggu apa kau tidak takut terkena penyakit?" Lin Lin harus memastikan hal ini dulu.

"Apa kau pikir aku tidur dengan semua teman kencanku? Itu hanya teman kencan bukan teman tidur, gadis-gadis itu melemparkan diri kepadaku agar bisa berkencan denganku dan memamerkan pada teman-teman mereka." Anthony menjelaskan dengan sabar memang seperti itu faktanya selama ini, sebab itulah ia tidak pernah memiliki pacar karna gadis-gadis yang menurutnya hanya menginginkan ketampanan Anthony untuk dipamerkan. "So, will you merry me?" tanya Anthony lagi.

Lin Lin menganggukkan kepalanya pelan seraya berkata, "I do."

"Terima kasih." Anthony memeluk Linlin erat.

Air mata Linlin kembali jatuh, ia tidak menyangka hari ini seorang pria melamarnya. Anthony menyeka air mata Linlin, "Jangan menangis, aku akan berusaha membahagiakanmu dan anak-anak kita nanti." Anthony meraih dagu Linlin dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Linlin, mereka saling berciuman cukup lama hingga pasokan udara di sekitar mereka menipis barulah ciuman mereka terlepas.

Bersamaan dengan itu Prilly dan Mike datang membuka pintu dan mereka tidak membawa apa pun, Prilly tersenyum puas melihat apa yang terjadi. Sepertinya telah mengalami kesuksesan yang membanggakan.

"Sepertinya aku akan segera menjadi bridesmaid," kata Prilly sambil menghempaskan pantatnya di sofa dan membuka ponselnya.

"Kau menguping pembicaraan kami?" sungut Anthony.

"Aku tidak," bela Prilly "Aku hanya tidak sengaja melihat di rekaman cctv," lanjutnya. Lin Lin yang telah duduk menyembunyikan wajahnya di punggung Anthony, wajahnya sangat merah karena malu.

"Kau melanggar privacy!" cerca Anthony.

"Ini tempat tinngalku, Kakak. Privacy siapa yang aku langgar?" bantah Prilly.

"Kenapa kau tidak mengambil lisensi pengacaramu saja dari pada menjadi seorang CEO," sungut Anthony lagi.

"Jadi kapan kau akan membawa gadismu menemui Mommy dan Daddy?"

"Malam ini," jawab Anthony dengan nada pasti.

"Tidak aku belum siap," pekik Linlin.

"Kau sudah pernah bertemu dengan orang tua kami, lalu kenapa harus malu?" tanya Anthony lembut sambil menyisipkan anak rambut Lin Lin ke belakang telinganya.

Prilly terkikik, Lin Lin membelalakkan mata pada Prilly. Mengapa calon adik iparnya jadi tampak menyebalkan batin Lin Lin kesal, namun juga sangat senang "Prilly, terima kasih." itu yang Linlin ucapkan.

"Syukurlah, kau yang akan menjadi kakak iparku,. Bukan para model yang hanya tahu memamerkan dirinya untuk bersama kakakku." Prilly memeluk Anthony dan Linlin bersamaan.

Mike hanya tersenyum melihat perubahan pada Prilly, ia sangat ceria berbeda dengan Prilly yang ia kenal beberapa tahun yang lalu dan Prilly beberapa bulan yang lalu saat pertama kali ia bertemu.

"Dan, ibu CEO yang jahil, bisakah kau memberikan calon istriku untuk cuti besok?" tanya Anthony.

"Untuk apa? Apa kau akan mengajaknya bercinta seharian besok?" tanya Prilly vulgar.

"Hei, apa pria itu mengajarimu kata-kata vulgar seperti itu?" tuduh Anthony menunjuk Mike yang sedang asik mengetik sesuatu di layar ponselnya.

Mike hanya mengangkat bahunya acuh tak mempedulikan tuduhan Anthony.

"Aku akan mengajaknya memilih desain cincin untuk pernikahan kami," lanjut Anthony.

"Omong kosong apa? Bukankah mommy seorang desainer perhiasan yang mempunyai banyak toko di seluruh penjuru dunia? Untuk apa kau mencari desainer lain?" sungut Prilly.

"Oh Tuhan, aku tidak berkonsentrasi dan hampir membuat Mommy marah." Anthony mengetuk kepalanya ia bahkan melupakan bahwa ibunya adalah desainer perhiasan kelas atas yang terkenal.

"Tapi, baiklah, besok aku akan memberikan Lin Lin cuti agar kalian bisa menikmati waktu kalian dan merundingkan pernikahan kalian," jawab Prilly kemudian.

Bersamaan dengan itu suara teriakan William dari dalam kamar yang pintunya sengaja tidak Prilly tutup, rupanya pria kecil itu telah bangun dari tidurnya.

"Mommyyy...."

Mike segera bangkit untuk membawa pria kecil itu keluar, sebelumnya Mike mengecek diapers yang di kenakan William kemudian ia mengambil sebuah diapers baru dan mengganti diapers William yang sudah basah, "Kau harus belajar tidak mengenakan diapers lagi. Kau sudah sangat besar tapi masih mengompol," ledek Mike pada William.

Tidak mengompol

"Aku tidak mengompol Uncle Mike. Aku hanya tidak sengaja pipis saat tidur," elak William sambil menggeleng dengan imut.

"Oh ya, baiklah terserah kau saja," kata Mike seraya mengacak-acak rambut keemasan pria kecil yang berwarna sama dengan rambutnya. "Apa kau lapar?"

William menggeleng, "Kalau begitu ayo kita keluar," ajak Mike pada William, dengan patuh kaki kecilnya mengikuti langkah kaki Mike.

"Tante Linlin," sapa William menyadari siapa yang datang. Pria kecil itu mengecup pipi Linlin. "Willy miss you."

"Tante lebih merindukanmu," ucap Linlin sambil mengecupi wajah bulat pria kecil itu.

"Sebaiknya kita makan siang walaupun sudah terlambat, aku akan memberitahu Maria untuk memasak," kata Prilly dengan nada riang.

"William, sayang Uncle Mike sampai ke dalam hati," celetuk William ketika mereka dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Prilly. Malam ini Anthony akan membawa Linlin dan mengenalkan pada orang tua mereka jadi keluarga harus berkumpul.

"Apa kau yakin Willy, kemarin kau juga berkata sayang pada Tante Linlin?" goda Mike pada William.

"Ya, aku sayang Tante Linlin, tapu aku lebih sayang Uncle Mike karena matanya biru," cerocos William membuat Mike sambil memegang pipi Mike, sementara Prilly tertawa terbahak-bahak.

"Sayang, aku tidak yakin Willy benar-benar putramu." Mike tidak habis pikir kenapa mulut William begitu berbisa.

"Tentu saja dia putraku, karena dia sangat cerdas dan mewarisi genku," ujar Prilly sombong sambil memeluk gemas putranya yang ada di pangkuannya.

"Tapi, kau tidak pandai merayuku dengan kata-kata semanis William," goda Mike.

"Aku tidak perlu merayumu, Mike. Kau datang sendiri padaku," kata Prilly dengan bahagia.

Sorry!

Ada kesalahan teknis ketulis tidak mengompol. rencana mau buat judul malah ketulis di chapter karena kursor nempel terus aku cari gak ketemu, tolong abaikan kalau ketemu atau beri tahu akundi komentar di mana letaknya 😐😐

Terpopuler

Comments

Hesti Sulistianingrum

Hesti Sulistianingrum

keluarga yg harmonis😄

2021-04-03

0

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

tidak sengaja pipis 😂😂😂😂😂😂😂

2020-09-19

1

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ

omong kosong membeli mayones.
jelas - jelas salad tadi sudah siap makan.


hahahaa,, baru aj gw mo koment "bukannya tadi mike ud tuang mayonesnya ?"

2020-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!