Tidur di ranjang sendiri

Sementara di tempat lain, Prilly bersama Linlin setelah menyelesaikan pekerjaan akhir bulan yang menuntut untuk lembur di perusahaan mereka. Dan mereka juga tidak segera pulang, mereka sengaja bersantai menikmati musik jazz di sebuah cafe. Mereka mulai bercerita banyak hal. Prilly menyukai gadis sederhana seperti Linlin, di samping dia adalah gadis yang ramah dan mudah untuk menyesuaikan diri dengannya yang banyak bersikap tenang. Dan Linlin juga sangat menyukai Prilly, yang ternyata tidak sombong seperti yang orang-orang katakan, dia hanya sedikit pendiam hampir sama seperti diri Linlin. Namun ketika mereka duduk berdua, mereka dapat bercerita banyak hal tanpa malu-malu.

"Prilly, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Linlin dengan hati-hati "Kau tidak harus menjawabnya jika kau tidak menyukai pertanyaanku," lanjut Linlin.

"Sungguh? Apa kau tidak akan penasaran?" goda Prilly.

"Hahaha, aku kira kau tidak bisa bercanda." Mereka tertawa lepas.

"Kenapa kau bekerja di perusahaan kecil Prilly? Sesungguhnya ini bukan hanya pertanyaan dariku, tapi semua orang pasti bertanya-tanya," lanjut Linlin.

"Hanya itu? Hahaha." Prilly tertawa renyah "Baiklah, akan aku jawab atau mungkin kau harus mempublikasikannya, agar instagrammu banyak mendapatkan like," goda Prilly lagi.

"Kau tahu aku menikah di usia dua puluh tahun dan bercerai di usia dua puluh dua tahun, saat aku mendapatkan gelar cum laude, hari itu juga aku mendapatkan surat ceraiku," kenang Prilly pahit. "Aku sama sekali belum menikmati masa mudaku bukan? Sekarang aku ingin menikmati hidupku seperti gadis-gadis dari kalangan biasa, Linlin. Sepertinya menyenangkan," lanjutnya menampakkan wajah berseri-seri.

"Kau sangat konyol, Prilly." kekeh Linlin.

"Aku hanya ingin merasakan hidup bebas dan tidak dimanjakan." Prilly menjawab jujur. Linlin mengerti dengan alasan sahabat barunya ini, Prilly tidak berbeda jauh dengan dirinya.

Karena keluarga Linlin juga tergolong keluarga yang berada, namun Linlin ingin menikmati dan belajar di luar zona nyaman keluarganya. Ia belum ingin menceritakan pada Prilly perihal dirinya, suatu saat Prilly juga akan tahu seperti Adelia dan Anne.

"Linlin. Ayo, kita berfoto, aku akan memasangnya di instagramku," kata Prilly dengan antusias dan mengambil beberapa foto, kemudian memposting foto itu dengan caption My Friend @xi.linlin_. Itu adalah postingan pertamanya semenjak dia bercerai dari Alexander dan dengan segera mendapatkan banyak like dan komentar.

Setelah melihat jam sudah mendekati pukul satu malam, Linlin dan Prilly segera pulang. Besok sore mereka akan nonton film bersama Anne dan Adelia. Prilly tidak sabar untuk besok tentunya.

Prilly berjalan sambil menunduk melihat pada layar ponselnya membaca komentar netizen. Sesekali dia tersenyum, cukup menghibur batinnya.

"Nona Prilly, apakah baik seorang wanita keluar sampai larut malam begini?" Suara bariton itu mengejutkan Prilly dan segera mendongakkan kepalanya melihat ke sumber suara.

"Mike, apa yang kau lakukan di sini?" refleks Prilly bertanya dan menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa kau tidak pernah menjawab panggilanku?" tanya Mike dengan pandangan tajam ke arah ponsel Prilly.

"A... Aaa..." Prilly tergagap dan berusaha menyembunyikan ponselnya karena tidak mungkin dia menjawab baterainya dalam mode low batt.

Tanpa berkata-kata, Mike menyeret Prilly ke dalam pelukannya dan menciumi pipinya, kemudian mencium bibir mungil Prilly dengan rakus.

"Mmmm...." Prilly mencoba melepaskan diri, tapi sungguh dia tidak berdaya. Tubuhnya mengkhianati pikirannya. Dia membalas ciuman Mike, yang kini ciuman itu berubah menjadi ******* yang menghanyutkan dan membuat Prilly sedikit mengerang. Mereka melepaskan ciuman itu.

"Kau ke mana saja? Aku khawatir, aku menunggumu dari sore sampai hampir gila," tanya Mike dengan emosi tertahan bahkan ia menggertakkan giginya.

"Aku hanya makan bersama teman kantorku," jawab Prilly. "Apanya yang salah? Kenapa kau menungguku?" tanya Prilly menundukkan wajahnya. Dia malu, karena diingatnya tadi dia dengan liar membalas ciuman Mike.

"Prilly...." Mike tampak frustrasi menghadapi wanita di depannya.

"Setidaknya, kau jawab panggilanku. Aku hampir gila kau mengabaikanku selama hampir dua minggu ini." Mata birunya menatap lurus wajah imut Prilly. Ingin sekali Mike memarahi Prilly. Kenapa wanita ini tidak mengerti kalau Mike menginginkannya?

Prilly memalingkan wajahnya, tangannya meremas ujung bajunya dan melangkah maju hendak memasukkan kode akses pintu apartemennya, dengan berat hati dia menjawab, "Jangan ganggu aku lagi Mike. Ku mohon, kau bisa memanggil wanita mana saja yang kau suka, yang kau temui dan kau cium sesuka hatimu, tapi itu bukan aku." Kata Prilly langsung.

"Apa? Apa kau bilang?" Mike terkejut dengan jawaban polos wanita di depannya itu, benar benar menarik.

"Maafkan kelancanganku," kata Mike dengan nada lembut. "Jadi kau marah karna aku menciummu?"

Prilly hanya diam mengatupkan bibirnya dan beberapa detik kemudian tubuh mungilnya sudah berada dalam pelukan pria tampan itu.

Mike menyeretnya masuk ke dalam ruangan dan itu adalah apartemen Mike. Ya, karena mereka tinggal satu lantai dan tempat tinggal mereka ternyata bersebelahan.

Mike mendudukkan Prilly di sofa, Prilly hanya diam tertegun, sejujurnya dia menyesali apa yang baru saja dia ucapkan karena berujung dengan Mike membawanya ke tempat tinggalnya.

Ini buruk, batin Prilly

"Hey, lihat aku, Prilly. Kenapa kau begitu takut padaku? Seolah aku akan menjahatimu?” tanya Mike lembut. "Tenanglah, aku tidak mencium sembarang wanita."

"Benarkah?" Prilly memandang galak pada Mike, seolah-olah pria di depannya itu adalah pria berbahaya.

"Buktinya, aku tidak mencium Maria. Apa kau masih ragu padaku?" goda Mike.

"Kau benar-benar membuatku kesal, Mike." Prilly hendak bangkit dan meninggalkan ruangan itu.

"Prilly," kata Mike mendudukkan kembali wanita mungil itu. "Apa aku harus mengatakan kepada seluruh dunia, bahwa aku jatuh cinta pada saat pertama kali melihatmu?" geram Mike dengan suara sedikit tertahan.

Prilly terbelalak mendengar pengakuan pria ini. Bukankah ini yang Prilly inginkan, bukankah Prilly juga merasakan hal yang sama. Prilly bahkan merasa pernah mengenal pria ini.

"Omong kosong. Kau bahkan tidak tahu siapa aku," jawab Prilly dengan ketus berusaha menutupi keterkejutannya. Sebenarnya, hatinya begitu bahagia dan kata-kata ketus tersebut hanyalah usaha untuk menutupinya semata.

"Benar. Aku tidak tau siapa sebenarnya dirimu," jawab Mike. "Kalau begitu, mari kita belajar untuk saling mengenal," ujar Mike sambil tersenyum dan menangkup wajah mungil Prilly dengan kedua telapak tangannya.

Mike sangat menyukai wanita ini, dia adalah wanita berdarah Eropa Asia. Sangat cantik, dengan kulit putih susu yang tidak pucat, warna mata hazelnya sangat memesona, bulu alisnya coklat gelap, rapi dan tebal. Bulu matanya hitam dan panjang, hidungnya mancung, bibirnya berwarna semu kemerahan.

"Bagaimana?" tanya Mike sembari menatapnya dengan tatapan mendalam.

"A-aku, aku pernah menikah dan aku mempunyai seorang putra." Prilly berkata jujur dengan hati-hati.

"Iya, aku tahu," jawab Mike sambil menariknya ke dalam dekapannya. "Lalu apa lagi? Hm?"

"Aku bekerja dan gajiku tidak cukup banyak. Mungkin kelak aku akan merepotkanmu menanggung biaya hidupku," jawab Prilly dengan polos. Sebenarnya, ia hanya tidak tahu harus berkata apa dan memilih kata-kata itu.

"Maka di masa depan kau tidak perlu bekerja. Cukup tinggal di rumah menjaga anak-anak kita," jawab Mike sambil mengecup kening wanita itu.

Anak-anak kita, batin Prilly. Pria ini, sudah memikirkan sejauh itu? Memikirkan kata-kata Mike tersebut membuat wajahnya memerah.

"Lalu, apakah kita akan belajar untuk saling mengenal?" tanya Mike kembali untuk memastikan. Prilly hanya mengangguk dengan linglung, mereka baru bertemu beberapa kali, tapi sekarang Prilly di dalam apartemen seorang pria asing dan dalam pelukannya. Walaupun Prilly akui berada dalam pelukan Mike sangat nyaman, senyaman pelukan kakaknya, Anthony.

Malam itu, Mike tidak mengizinkan Prilly kembali ke tempat tinggalnya. Prilly mandi di kamar mandi Mike dan berganti baju dengan kaos oblong Mike yang kebesaran hingga lututnya. Mike memandangnya dengan kagum, wanita yang telah ia buntuti akhir-akhir ini, benar-benar cantik. Kemudian Prilly merebahkan tubuhnya di ranjang yang penuh dengan aroma maskulin pria itu. Kemudian ia ingat Maria, wanita itu pasti menunggunya.

Prilly dengan cepat turun dari ranjang dan bergegas mencari Mike, dia harus kembali karena ia tidak mau Maria khawatir. Ia menemukan Mike sedang merokok di balkon apartemennya

"Mike," panggil Prilly memanggil seraya mengibaskan tangannya di depan hidungnya, dia tidak suka asap rokok.

Mike segera mematikan rokoknya.

"Sayang, kenapa belum tidur? ini sudah hampir pagi," tanya Mike sambil menghampiri Prilly.

"Apa kau mau aku tidur bersamamu?" Prilly memerah menatap Mike dengan tatapan sebal yang membuat Mike makin gemas.

"Aku harus kembali, Maria pasti menungguku," jawab Prilly.

"Aku sudah menghubungi Maria. Sudah aku beritahu kau sedang bersamaku," jawab Mike menennangkan Prilly. Dan mengantarkan gadisnya itu ke atas tempat tidur sambil memeluknya. "Ttidurlah," sambung Mike, kemudian mencium kening wanita itu.

"Mike," panggil Prilly pelan.

“Ada apa, Sayang?”

"Aku tidak suka pria merokok"

"Baiklah, aku akan berhenti merokok untukmu," kata Mike seraya mengecup pelan rambut di kepala Prilly.

Setelah memastikan wanita itu tertidur, Mike segera pergi mandi dengan air dingin. Menahan gejolak jiwanya sungguh menguras tenaga. Bohong jika jiwa Mike tidak bergejolak melihat wanita mungil dengan dada yang terlihat menonjol dan kaki jenjang begitu indah ada di atas tempat tidurnya.

Ia adalah pria normal yang seumur hidupnya selama dua puluh sembilan tahun belum pernah menyentuh seorang wanita dan kini tiba-tiba di atas ranjangnya tergolek wanita yang telah mengambil sebagian isi otaknya. Tentu saja gejolak jiwa kelaki-lakiannya menguasai dirinya.

Setelah mengeringkan rambutnya, Mike merebahkan tubuhnya di samping Prilly. Dengan hati-hati khawatir membangunkan wanita kecil itu. Membawa Prilly ke pelukannya, mengecup kening wanita itu dengan lembut lalu memejamkan matanya.

***

Prilly membuka matanya, ia merasa telah tertidur begitu lama. Ia terkejut ketika merasakan sebuah tangan yang terasa berat melingkar di pinggangnya, dia juga merasakan bantal yang begitu hangat di kepalanya.

Secepatnya Prilly berusaha duduk, namun sia-sia. Tangan kekar itu menariknya kembali untuk berbaring. Ia baru saja ingat bahwa ia tidur di kamar Mike, pria yang baru saja menjadi pacarnya sejak tadi malam.

"Sebentar Sayang, aku masih ingin memelukmu," bisik Mike.

"Mike apa-apaan kau, kenapa kau tidur di sini?" protes Prilly.

"Apa yang salah? Aku tidur di ranjangku sendiri?" jawab Mike seperti tanpa dosa "Sayang, apa kau lapar?"

Prilly melirik jam dan sudah pukul sepuluh pagi.

"Aku akan membuatkanmu sarapan," kata Mike seraya berusaha duduk sambil tetap memeluk Prilly. "Apa kau ingin mandi dulu sayang?" lanjutnya.

"Mike, aku bisa makan di rumahku. Maria pasti sudah membuatkanku sarapan," jawab Prilly. "Dan kau boleh makan tempat tinggalku pagi ini," jawab Prilly cepat.

"Tidak sayang, Maria tidak membuatkanmu sarapan pagi ini. Aku sudah berbicara padanya tadi malam," potong Mike

"Tapi," sanggah Prilly.

"Baiklah, aku akan membuat sarapan dan kau cuci mukamu." Pria itu mendaratkan kecupannya di kening Prilly. "Kau sangat cantik sayang." Ia mengecup kening Prilly sekali lagi tanpa menghiraukan protes yang akan di layangkan oleh Prilly. Pria itu bergegas bangkit menuju dapur.

Terpopuler

Comments

᪙ͤᵉᶜ✿Veranita

᪙ͤᵉᶜ✿Veranita

nice🥰

2021-08-22

0

Sonta Silaban

Sonta Silaban

kok trkesan y prilly cwek murahan..
mw ja tidur di kamar laki2 wlpun udh kenal tp kan gk bagus jg x

2020-11-21

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

dua sodara terobsesi dgn 1 cwe yg sama,....cocok sama mike ....

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!