Jebakan Anthony

Mereka telah selasai berkemas untuk kembali, William mulai membuat drama ingin bermain dengan Anthony. Anthony terpaksa menuruti keinginan keponakannya itu. Beberapa menit kemudian, Lin Lin, Anne serta Adelia datang. Mereka bertiga terkejut kaerna orang yang sedang mereka besuk tampak seperti orang sehat tidak ada tanda-tanda sedikitpun kalau Prilly sakit.

Justru Prilly sedang duduk di pangkuan Mike dengan manja. Ia segera menjauh dari pangkuan Mike, wajahnya merona merah karena malu.

Sedangkan apa yang di lakukan William? Pria kecil itu sedang sibuk duduk di punggung Anthony yang tampak kelelahan mengikuti kemauan pria kecil itu.

"Prilly, aku tahu kau tidak memakan makanan yang aku belikan kemarin. Lihat dirimu, kau bekerja terlalu keras sampai jatuh sakit," kata Anne. Mereka tidak tahu bukan pekerjaan yang membuat Prilly jatuh sakit.

"Anne,maafkan aku." Prilly menyeringai. "Di masa depan, aku akan memakan semua makanan yang kau belikan dan akan memberikan semua pekerjaanku padamu agar aku tidak lelah." kelakar Prilly.

"Itu juga tidak boleh," kata Anne lagi.

"Kau membuat kami khawatir," sahut Adelia.

"Bagaimana kabarmu, Adelia. Apakah menjadi manager pemasaran menyenangkan?" sapa Prilly pada Adelia.

Tiga gadis itu bercengkrama membicarakan masalah pekerjaan. Mike mengawasi Prilly dengan tatapan mata sayang dan tidak membiarkan Prilly lepas dari pandangannya.

Anne dan Adelia mengenalkan diri pada Mike dan Anthony. Mereka tidak seheboh ketika melihat Mike dan Anthony di cover majalah. Tentu saja, mereka tidak berani melakukan itu. Apa lagi melihat sorot mata Mike yang tidak bisa lepas dari Prilly. Mereka segera mengerti bahwa Mike adalah kekasih Prilly.

Linlin lebih tertarik mendekati William yang sangat imut, kemudian mulai berkenalan dengan pria kecil itu dan merayu pria itu untuk berteman dengannya.

"Linlin, tolong bantu aku. Anak ini telah menyiksaku dari pagi," rengek Anthony.

"Anak manis, apakah kau ingin berteman dengan Tante?" Willy mengerjap-kerjapkan mata hazelnya, dia tampak tertarik.

"Willy mau coklat," pinta William pada Linlin dengan menunjukkan ekspresi memelas yang semakin imut.

"Sayang sekali, Tante tidak memilikinya saat ini." Linlin memasang wajah sedih. "Tapi, kita bisa mendapatkannya saat perjalanan pulang. Nanti kita bisa singgah di toko coklat dan membelinya untukmu," lanjutnya lagi.

"Ayo pulang...," rengek William dan meraih tangan Lin Lin. Semua yang berada di ruangan itu merasa tertolong terutama Anthony.

"Prilly, aku akan membawa Willy pulang. Aku akan mampir ke supermarket untuk membeli bahan makanan, kita harus merayakan kepulanganmu dan kenaikan jabatanmu bukan?" kata Linlin.

"Aku akan bersama Linlin," Anthony menyahut cepat. "Hei, gadis-gadis tolong bawa mobilku." Anthony melemparkan kunci mobil kepada Anne. Annne menangkapnya dan terkejut karena itu adalah kunci sebuah mobil Ferrari. Mereka bertiga segera menghilang dari balik pintu.

"Ayo kita pulang," kata Prilly membuyarkan lamunan Anne. Prilly menyebutkan alamat tempat tinggalnya. Dan mereka beriringan menuju kediaman Prilly.

Linlin membeli peralatan untuk memasak dan makan hot pot beserta bahan-bahannya. Anthony membeli beberapa botol wine. Mereka tiba dan segera memulai untuk memasak.

Anthony dan Linlin berada di dapur untuk memasak dan William duduk di meja dapur, tidak ingin menjauh dari Lin Lin sambil terus memegangi beberapa batang coklatnya. Seolah itu adalah benda berharga yang berbahaya jika di lepaskan dari genggaman tangannya. Pria kecil itu, juga sudah melupakan kata-kata sayangnya untuk Mike hanya karena beberapa batang coklat. Ia menolak Mike ketika .ike memaggilnya untuk tidak berada di dapur. Sedangkan Adelia dan Anne menyiapkan peralatan makan mereka.

Prilly melihat suatu keanehan pada kakaknya, namun Prilly belum ingin membahasnya. Ia akan mengikuti perkembangan hubungan mereka.

Mike hanya duduk di samping Prilly. Karena ia sudah berulang kali merayu William namun pria kecil itu tidak ingin bersamanya. .alam itu mereka bertujuh bercengkrama dengan hangat di meja makan seolah-olah mereka telah bersahabat sejak lama. Hanya para pria yang meminum wine sedangkan para wanita tidak ada yang bergeming menyentuh wine tersebut.

Ketika jam menunjukkan pukul sepuluh malam dan mereka mulai akan membubarkan diri, William kembali memulai dramanya. Ia ingin tidur bersama Linlin. Pria kecil itu tampak sangat terobsesi pada Lin Lin seorang. Segala bujuk rayu sudah dikerahkan Mike dan Prilly, namun belum membuahkan hasil.

Akhirnya Linlin mengalah, toh besok adalah hari Minggu. Ia tidak harus pergi bekerja, Anne dan Adelia pulang dengan taksi karena mereka datang ke rumah sakit dengan mobil Lin Lin.

Lin Lin mengenakan piyama milik Prilly yang terlihat cocok dengan ukuran tubuhnya, Lin Lin dan Prilly merebahkan tubuh di atas ranjang dan William berada di antara mereka, pria kecil itu dengan cepat terlelap karna ia telah melewatkan tidur siangnya. Prilly dan Lin Lin saling bercerita masa-masa sekolah menengah mereka yang mereka lewati dengan biasa saja, tidak ada kenakalan tidak ada kisah cinta. Mereka bahkan menertawakan kisah remaja mereka yang bisa di bilang terlewatkan dengan sia-sia, hanya belajar dan belajar.

Sedangkan Mike dan Anthony mereka berdua duduk di atas sofa di ruang keluarga menonton berita olah raga, tidak satu pun di antara mereka yang bersuara hingga Mike membuka obrolan.

"Apa kau akan menginap disini?" tanya Mike dengan nada sinis pada sahabatnya.

"Ini tempat tinggal adikku, aku bisa menginap kapan saja," jawab Anthony tak kalah sinis.

"Seingatku sejak Prilly tinggal di sini, kau baru pertama kali menginjakkan kakimu di sini dan tiba tiba kau ingin menginap," cibir Mike.

"Sebaiknya kau pulang saja, tempat tinggalmu hanya beberapa langkah dari sini bukan?" usir Anthony.

"Sepertinya kau sedang merencanakan memasang jebakanmu pada seorang gadis lugu," serang Mike.

"Aku tidak tertarik, kau tahu standarku," bela Anthony.

"Jadi standarmu seperti apa? Apakah para ****** yang kau ganti setiap minggu memenuhi standarmu?"

"Setidaknya banyak wanita yang bersedia mengejarku, tidak sepertimu mengejar satu orang wanita saja kau butuh waktu duabelas tahun."

Mike tidak menghiraukan omongan sahabatnya yang menusuk hatinya. Ia bahkan tak mampu membalas perkataan Anthony, wanita yang dia cintai dalam diam selama duabelas tahun pernah diambil pria lain, itu adalah pukulan telak dalam hidupnya.

Mike merasa bosan mulai berulang kali mengganti chanel televisi untuk membunuh kebosanannya, tidak berapa lama Prilly keluar dari kamarnya dan dengan manja duduk di pangkuan Mike menyandarkan kepalanya di dada pria tampan itu. Mike mengecup pucuk kepala wanita pujaannya, Prilly menengadahkan wajahnya dan dengan lembut Mike mulai mengecup bibir Prilly dan mereka mulai berciuman dengan lembut di depan Anthony seolah-olah hanya ada mereka berdua.

"Hei, apa-apaan kalian?" sungut Anthony. "Aku disini!"

"Aku akan tidur di kamar Mike, jadi kakakku yang tampan ambil kesempatan ini jika kau ingin menjadikan Lin Lin sebagai menantu keluarga Smith," kata Prilly setengah berbisik. "Ingat jangan salah langkah kali ini, karena sahabatku itu seorang gadis polos bukan ****** seperti pacar-pacarmu, Kak." Tanpa menurunkan Prilly, Mike bangkit dan membawa Prilly menuju kediamannya. meninggalkan Anthony yang masih tidak tahu harus berbuat apa.

Sesampainya di kediaman Mike, Prilly segera naik ke tempat tidur dan memeluk Mike, mereka tidak melakukan aktivitas apapun hanya langsung tertidur karana perut mereka yang terlalu kenyang.

Sementara Anthony yang masih terpaku di depan televisi memutuskan bangkit menuju dapur, menuangkan segelas wine memutar gelas di tangannya kemudian menelannya dengan anggun.

Setelah beberapa teguk wine melewati tenggorokannya ia melirik jam pada ponselnya, sudah jam satu malam. Ia dengan hati-hati memasuki kamar Prilly, ia mendekati ranjang di mana William meringkuk di dalam pelukan wanita yang membuatnya terpesona. Sedikit terbersit dalam hatinya untuk memiliki keluarga. Hatinya merasa begitu hangat melihat pemandangan di depan matanya, betapa indahnya jika setiap hari ia kembali dari bekerja di suguhi dengan pemandangan seperti ini, seorang istri yang penurut dan anak-anak yang manis di pelukan istrinya.

Anthony membungkuk untuk membelai dengan hati-hati rambut hitam yang tampak seperti sutra itu, ia berniat mencium bibir Lin Lin namun ia ingat petuah Prilly. Ia mengurungkan niatnya lalu mencium rambut yang berada di genggaman tanganya.

Dengan hati-hati Anthony naik ke atas ranjang itu dan menutupi dirinya dengan selimut kemudian memejamkan matanya.

Lin Lin membuka matanya ketika hari masih pagi sekali karena panggilan alam, kantung kemihnya terasa sangat penuh meminta untuk di keluarkan. Ia terkejut melihat seorang pria di sampingnya. Dia merasa gugup tidur satu ranjang dengan seorang pria, karena ini pertama kalinya. Walaupun kenyataannya bukanlah tidur berdua dengan seorang pria karena ada William di antara mereka berdua.

Diam-diam ia memandangi pria yang sangat tampan itu, bahkan ia membayangkan andai kelak suaminya adalah seorang pria tampan seperti Anthony.

Anthony sebenarnya telah bangun karena merasakan pergerakan kecil di sampingnya, ia juga tidak tidur nyenyak karena ada seorang gadis di sampingnya. Ia sempat membuka matanya sedikit dan mendapati gadis itu sedang menatapnya seperti terpesona lalu ia memberikan kesempatan pada Linlin untuk memandanginya. Dalam hatinya menyeringai ia harus sering bekerja sama dengan William di lain waktu.

Anthoni berpura-pura baru saja terbangun, dengan cara sealami mungkin ia membuka matanya. Linlin segera mengalihkan pandangan matanya berpura-pura memandang William,

"Kau sudah bangun?" Anthony mengerjap-kerjapkan matanya. "Ini masih terlalu pagi, tidurlah kembali."

"Di maana Prilly?" hanya kalimat itu yang bisa Linlin ucapkan menutupi kegugupannya.

"Prilly bersama Mike, aku takut William menyusahkanmu jadi aku memutuskan tidur di sini." Anthony memberi tahu Linlin. "Tenang saja Linlin, aku tidak berbuat yang kurang ajar padamu." Anthony berusaha bangkit dan menyandarkan tubuhnya pada kepala tempat tidur.

"Aku tidak berpikir begitu," jawab Linlin. "Aku perlu menggunakan kamar mandi," lanjutnya pelan seraya bangkit dengan hati-hati menuju kamar mandi di kamar besar itu.

Sekitar lima belas menit Lin Lin berada di dalam kamar mandi, ia sangat gugup sehingga mengulur waktu untuk dalam kamar mandi.

Merasa gadis itu telah terlaku lama berada di dalam kamar mandi, Anthony mengetuk pintu kamar mandi

"Lin Lin apa kau baik baik saja?"

"I-iya, aku akan segera keluar." Linlin dengan hati-hati membuka pintu kamar mandi dan mendapati Anthony berdiri di depan kamar mandi dengan tatapan khawatir.

"Apa kau merasa sakit perut?" tanya Anthony.

"TIdak, aku baik baik saja."

"Ayo kembali tidur," ajak Anthony seraya menuntun Linlin dengan hati-hati menuju ranjang. "Apa kau takut karena aku berada di sini?" tanya Anthony.

"Bagaimana kalau kita membuat sarapan saja?" ajak Linlin.

Anthony mendudukkan gadis itu di atas ranjang, "Siapa yang akan memakan sarapan jam lima pagi. Lagi pula ada Maria yang akan mengurus sarapan kita," kata Anthony. "Aku akan tidur di luar agar tidak menakutimu." Anthony mengusap rambut di kepala Lin Lin pelan, seketika jantung Lin Lin berdetak sangat kencang memenuhi rongga telinganya, ia menjadi semakin gugup.

"Di luar dingin, tidurlah di sini aku tidak takut." entah keberanian apa Linlin bisa mengucapkan kata-kata itu.

Linlin segera mengubur dirinya di dalam selimut seraya kembali memeluk William, Anthony tersenyum penuh kemenangan dan tidak ingin membuang kesempatan itu. Ia segera naik ke sisi ranjang yang kosong dan masuk ke dalam selimut, sesaat kemudian hanya terdengar deru nafas mereka dan mereka pun tertidur kembali.

Terpopuler

Comments

Wuland Ahmad

Wuland Ahmad

Nggak bosan baca novelnya

2024-08-23

0

Tionar Linda

Tionar Linda

dapat kesempatan Anthony

2020-10-25

2

Aku Ya Aku. 😂😂

Aku Ya Aku. 😂😂

hahahaa... dasar anthony

2020-10-24

4

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!