Michael Johanson

Prilly duduk di meja makan dengan patuh setelah ia membersihkan wajahnya. Dia memandang Mike dengan takjub, pria itu tampak sangat profesional di dapur. Dan beberapa saat kemudian dua piring pancake dan dua gelas susu hangat tersedia di hadapan mereka.

"Mike, kau sangat pandai memasak. Dari mana kau belajar?" tanya Prilly penasaran. "Dan pancake ini juga enak," Prilly menghabiskan pancake di depannya dengan sekejap.

"Aku seorang pria lajang selama dua puluh sembilan tahun. Sejak usia tujuh belas tahun aku tinggal di New York untuk menyelesaikan studyku. Aku harus bisa memasak untuk diriku sendiri." Mike menjelaskan dengan sabar. "Apa kau mau lagi? Aku bisa membuatkannya lagi," tanya Mike sambil tersenyum memandang wanita yang tampak begitu imut dan menggemaskan di hadapannya.

"Kau akan membuatku gendut, aku tidak mau," jawab Prilly cepat.

"Oh ya? Benarkah kau bisa berubah jadi gendut? Aku tidak percaya kau bisa berubah gendut. Bahkan kau bisa menghabiskan dua mangkok ramen sekaligus. Kau juga memakan junk food selama hampir setiap malam dalam satu bulan. Tapi lihat, tubuhmu masih tetap mungil." Mike berbicara tanpa menyadari telah membongkar aibnya kalau ia pernah jadi penguntit.

"Apa? Dari mana kau tahu?" selidik Prilly sambil menatap Mike galak.

Prilly merasa malu, namun berusaha menyembunyikan rasa malunya dengan memasang wajah galak.

"Nona Prilly, sebenarnya pertama kali aku melihatmu di depan pintu apartemenmu, itu pertama kali kau pindah ke sini. Dan sejak hari itu aku selalu mengawasimu." Mike bangkit dari kursinya dan memeluk Prilly dari belakang. Prilly duduk di kursinya tertegun dengan apa yang didengarnya dan memalingkan wajahnya ke belakang. Wajah mungilnya tampak bersemu merah ketika ia memandang wajah pria yang kini menjadi kekasihnya itu terpaksa mengakui perbuatannya. "Apa kau puas aku telah mengakuinya sekarang, Nona manis?" tanya Mike mengecup bibir manis Prilly, ada rasa susu di sana.

Wajah kecil Prilly semakin terbakar, merona karena malu dan gugup. Ia tidk pernah sedekat ini dengan seorang pria, meskipun ia pernah menikah.

Benar-benar membuatnya merasa gugup dan menyiksa jantungnya.

"Mike, jam dua nanti aku akan pergi menonton bioskop bersama teman-temanku," kata Prilly yang berpikir harus segera keluar dari situasi yang membuat jantungnya seakan akan berdetak tiga kali lebih cepat itu. Detak jantungnya terasa berisik sekali, Prilly khawatir Mike mendengar detak jantungnya.

"Oh ya? Apa yang akan kalian tonton?" tanya Mike.

"Mmmmm, entahlah." Prilly sejujurnya tidak tahu judul film yang akan mereka tonton. "Lin Lin bilang itu film baru yang produsernya bernama Michael Johanson?"

"Siapa Lin Lin?" selidik Mike. "Apakah dia wanita?"

"Dia teman di kantorku, tentu saja wanita. Apa ada pria yang mau berteman denganku?" bela Prilly.

"Iya, pria tidak akan memilihmu menjadi teman. Karena kau sangat cantik, mereka pasti menginginkanmu menjadi kekasihnya, bukan temannya." suara Mike terdengar frustrasi.

"Omong kosong apa itu? Kau terlalu memujiku," sahut Prilly.

"Benarkah? Apa kau tidak merasa cantik?" tanya Mike kemudian.

"Mike, berhenti menggodaku." Prilly bangkit dari duduknya dan berbalik, kedua lengannya melingkar di pinggang Mike.

Dibenamkannya wajah Prilly yang merona ke dada Mike.

Mike tertawa ringan sambil membelai rambut Prilly.

"Baiklah Sayang, pulang dan mandilah. Aku akan mengantarkanmu pergi dan menjemputmu ketika pulang nanti," ujar Mike.

"Itu akan merepotkanmu, sungguh tidak perlu," kata Prilly sambil mengangkat wajahnya dan menatap mata biru Mike. "Aku juga akan pergi ke rumah mommyku, aku rindu William, putraku. Aku akan kembali lagi Senin malam sepulang bekerja," Prilly menjelaskan rencananya.

"Tidak ada penolakan, mulai sekarang aku yang akan mengantarmu kemanapun kau akan pergi. Oke?"bsanggah Mike tidak mau dibantah.

"Kau bukan sopirku, Mike," tolak Prilly.

"Dari sekarang aku akan menjadi sopirmu," kukuh Mike.

"Aku tidak akan sanggup membayarmu, gajiku sangat kecil," ucap Prilly terburu-buru.

"Dan kau akan berhutang banyak kepadaku." Mike menyeringai jahat.

"Kau benar-benar pria licik." Prilly tertawa kecil sambil memukul halus pada lengan Mike.

Setelah mengambil tasnya, Prilly segera meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam tempat tinggalnya. Dia masih mengenakan kaos selutut milik Mike. Maria yang membukakan pintu untuk nona kecilnya itu, hanya tersenyum penuh arti dia melihat wajah Prilly begitu merona penuh kebahagiaan.

Wanita mungil itu memasuki kamarnya, menanggalkan kaos itu dan menciumi aroma Mike yang masih tertinggal di sana. Dia memeluk kaos berwarna hitam itu seakan enggan memasukkan ke dalam keranjang cucian. Tersenyum-senyum seolah dia wanita paling bahagia saat ini.

Andai pria itu adalah Michael Johanson. Andai, dengan cepat ia menepis keinginannya yang mulai berandai andai tentang cinta masa kecilnya.

Prilly bersenandung kecil dan memasuki kamar mandinya. Menyelesaikan ritual perawatan kulitnya yang cukup lama dan keluar dari kamar mandi sudah hampir jam satu siang. Dia harus bergegas mengeringkan rambutnya, Prilly memanggil Maria dan meminta bantuan Maria mengeringkan rambut panjangnya, sementara dia mengaplikasikan sedikit bedak dan mascara,. Dia merapikan alis tebalnya dan memakai lipstik berwarna baby pink.

Wanita mungil itu sangat menawan, wajahnya adalah perpaduan mommynya, Sandra yang berkebangsaan Turki dan daddynya berkebangsaan Spanyol. Wajahnya seperti cerminan Sandra Smith saat muda.

Setelah di rasa cukup dia memilih baju. Dia sedikit bingung, tapi Prilly tidak ingin tampil mencolok jadi dia memilih kaos berwarna putih polos dengan potongan sederhana dari brand Zara dan celana jeans panjang dari brand Mango yang ia padukan flat shoes. Mengambil hand bagnya memasukkan sebuah lipstik dan kaca kecil. Memasukkan beberapa lembar uang tunai dan card holder, tidak lupa juga dengan ponselnya. Dia segera keluar dari kamarnya dan terkejut melihat Mike sudah menunggunya di ruang tamu.

Mike memandang penuh kekaguman, wanita yang telah memenuhi rongga kepalanya kini berada sangat dekat dengannya.

"Mike, apakah penampilanku aneh?" tanya Prilly sambil memandang tubuhnya sendiri.

"Hmmm..." hanya itu yang bisa di ucapkan Mike.

"Kalau begitu aku akan menggantinya," ucap Prilly dan hendak berbalik tapi tangan Mike sudah menarik tubuhnya dalam dekapan pria tampan itu.

"Kau sempurna, Sayang,” kata Mike. “Segera berangkat atau kau akan terlambat dan temanmu akan kesal jika kau terlambat.” Mike mengingatkan Prilly dan mereka berjalan bergandengan tangan menuju lift.

Prilly melepaskan tangan Mike ketika mereka keluar dari lift. Setelah memasuki mobil, Prilly berkata, “Mike aku ingin kita berhati-hati. Aku belum ingin hubungan kita terendus media." Prilly berkata dengan hati-hati ketika sampai di dalam mobil. "Aku ingin kita menikmati hubungan ini jauh dari rumor skandal, kau tentu mengerti aku baru saja bercerai," lanjutnya.

"Tentu saja, Sayang. Aku akan menurut apa kata kekasihku." Mike tersenyum, dia tidak menyangka wanita ini bisa berpikir sejauh itu dan ini juga diharapkan Mike, karena ia juga masih memikirkan cara yang tepat untuk mempublikasikan hubungan mereka.

"Terima kasih atas pengertianmu, Sayang" jawab Prilly dengan nada sedikit manja.

"Kau panggil aku apa tadi? Aku ingin mendengarnya lagi."

Prilly merona. Wajahnya terbakar, bahkan mungkin telinganya juga memerah.

"Tidak, aku hanya salah bicara," elaknya.

"Ulangi lagi atau aku akan menciummu," ancam Mike dengan bercanda.

"Mike, kau benar benar licik," keluh Prilly.

"Aku akan jadi licik dan mungkin akan lebih licik dari pada ini," ujarnya lebih lanjut.

"Baiklah, kalau begitu biar aku saja yang melakukannya." Prilly mengecup sekilas bibir tipis Mike dan membuat Mike terkejut.

"Hei, hei, kenapa kau jadi nakal begini. Siapa yang mengajarimu?" Mike tertawa renyah.

"Siapa lagi kalau bukan kau," kata Prilly "Sayang, cepatlah. Aku akan terlambat menonton film itu," rengek Prilly.

"Aku bisa membelikanmu film itu beserta gedung bioskopnya," jawab Mike seraya menginjak pedal gasnya.

"Sombong sekali," gerutu Prilly.

Mobil melaju dengan pelan, Mike sesekali melirik wanita di sampingnya yang asik memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri.

Sejujurnya, pikiran Prilly melayang. Dia harus menyimpan hubungan ini sampai saatnya tepat. Dia ingin menikmati hubungan santai, jauh dari rumor dan dia takut Alexander akan mengganggunya.

"Akanku buat kau menjadi milikku lagi Prilly," itu kata-kata terakhir Alexander ketika Prilly menceraikan Alexander. Dan sejak perceraian mereka resmi di putuskan, Prilly belum pernah bertemu Alexander kembali. Seharusnya Alexander datang menemui William, putra mereka di hari Jum’at dan Sabtu. Karena Prilly tidak ingin bertemu Alexander, maka ia memilih tinggal sendiri.

Tidak disangka apartemen yang di hadiahkan Alexander sebagai salah satu kado perceraian mereka, justru mengantarkannya bertemu Mike, pria yang mampu menggetarkan hatinya.

"Nona Prilly, kita sudah sampai." Mike berbisik pelan dan dekat di telinga Prilly, wanita itu tersentak dari lamunannya. "Apakah kau enggan untuk berpisah dariku, Nona manis?" Mike terus menggodanya.

Dan lagi-lagi wajah kecil itu terlihat merah merona.

"Panggil aku jika kalian sudah selesai menonton dan ingat untuk membeli cemilan. Film itu durasinya seratus lima puluh menit, kau harus minum air putih dan mengisi perutmu," ucap Mike mengingatkan Prilly.

"Baiklah, Sayang, kau lebih cerewet dari Maria," keluh Prilly.

Dan ketika Mike hendak turun untuk membukakan pintu mobil untuk Prilly, wanita itu menahannya.

"Biar aku saja, di sini terlalu ramai," ujar Prilly.

"Bagaimana mungkin seperti itu, bukankah aku harus memperlakukan wanitaku dengan baik?" protes Mike.

Prilly menatap tajam ke arah Mike yang membuatnya harus mengalah dengan wanita mungil ini.

"Ini seperti kita sedang berselingkuh," gerutu Mike. Prilly turun dengan cepat dan segera melesat ke dalam gedung teater. Mencari lokasi di mana para gadis-gadisnya berada.

Linlin melambaikan tangannya dan Prilly segera menghampirinya. Anne dan Adelia juga baru datang sesaat setelah Prilly tiba. Mereka berbincang sebentar sebelum memasuki ruang teater, mereka memesan bangku biasa. Berbeda ketika ia menonton bersama kakaknya dan Alexander, mantan suaminya. Mereka bahkan menyewa satu ruangan khusus satu teater hanya untuk mereka bertiga menonton sebuah film. Prilly membeli popcorn, burger dan kentang goreng sebanyak empat porsi. Dia antusias sekali. Teman-temannya protes, karena perut mereka tidak akan mampu untuk menampung semua makanan tersebut. Tapi Prilly tidak peduli.

Film action romantis itu sangat bagus, alur cerita tidak terburu-buru dan Prilly bahkan menangis saat pemeran wanita itu harus berpisah dengan kekasihnya untuk pergi berperang. Jantung Prilly berdesir sesaat ketika pada awal film dia membaca tulisan.

**Director by : Michael Johanson

Producer by : Michael Johanson**

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

alur cerita di film dibuat seperti.kisah hidup prilly dg mike...

2020-11-19

0

Prince SuhoLee ❤

Prince SuhoLee ❤

bentar deh yg ceraiin prilly atau alex sih, diepisod sblumnya prilly bilangnya waktu dia dapet gelar cumlaude disitu juga surat cerainya datang, disitu kek alex yg ceraiin, nah di episode ini knpa bilang prilly yg ceraiin, jadi mana yg bner, alasan mereka cerai juga apa coba

2020-10-28

7

Prince SuhoLee ❤

Prince SuhoLee ❤

iya kayaknya emg dia michael deh, cinta pertama prilly, tapi gk mau ngaku yg sbnarnya takut prilly menghindar

2020-10-28

5

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!