Marry Me

Prilly berniat untuk memanggil sopir melalui ponsel untuk menjemputnya. Ia tidak ingin pulang di jemput oleh Alexander. Sedangkan Anthony, kakaknya, pasti sedang sibuk di kantornya. Sekarang dia adalah CEO di perusahaan baru yang didirikannya di bawah naungan perusahaan keluarganya.

Atau mungkin kakakku itu sedang sibuk dengan pacar-pacarnya?

Prilly merasa kesal sendiri, entah apa yang membuat dia semakin kesal setiap mengingat wajah dan perkataan Alexander kemarin. Tiba-tiba sebuah sedan hitam berhenti di depannya, dan sudah jelas Alexander yang datang menjemputnya.

Prilly tidak mungkin menolak atau kabur. Meskipun merasa sangat canggung, tapi Prilly harus menghadapi situasi ini.

Alexander turun dari mobil, memakai setelan Jas mahalnya dan membawa seikat bunga mawar merah dan tiba-tiba berlutut di hadapan Prilly.

"Prilly Silviana Smith, will you merry me?"

Seperti jatuh dari atas langit, Prilly terkejut dan tidak tahu harus berkata apa. Semua orang yang melihat mereka mulai bersorak sorai dan para gadis menatapnya dengan tatapan iri.

Prilly Silviana Smith, ia adalah salah satu putri keluarga terkaya di London. Ia juga mahasiswa berprestasi di Fakultas Ilmu Hukum. Meskipun ia putri miliarder, namun ia memasuki universitas dengan jalur beasiswa. Dan saat ini, ia juga terdaftar sebagai seorang mahasiswa di Fakultas Ilmu Ekonomi di universitas yang sama.

Wajah cantik yang siapa pun pasti akan mudah mengingatnya, mata berwarna hazel, rambutnya yang berwarna coklat tua, kulitnya putih susu tetapi teelihat pucat, alisnya cukup tebal dan rapi, tidak memerlukan eyebrow maupun sulam alis seperti kebanyakan gadis-gadis masa kini. Ia memiliki belahan yang minimalis pada dagunya, perawakannya yang cukup langsing namun berisi di bagian-bagian tertentu membuat para pria yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Karena badan Prilly tidak terlalu tinggi, hanya seratus enam puluh sentimeter, membuatnya seperti tidak akan pernah tersentuh oleh lajunya waktu. Karena ia tampak seperti gadis remaja berumur enam belas tahun dengan postur kecil mungilnya itu.

Sedangkan Alexander Johanson adalah pria dengan hidung mancung, alis tebal dan bibir sempurna, di tambah dengan tinggi yang menjulang, manik matanya berwarna abu-abu, memancarkan tatapan dingin seperti gundukan salju. Rambutnya berwarna kuning keemasan, rahangnya sangat kokoh, menandakan ia adalah pria yang tegas.

"Sungguh romantis."

"Oh, aku juga ingin dilamar."

"Gadis yang beruntung."

"Ayo terima!"

Suara-suara berisik itu membuat Prilly terbangun dari keterkejutannya.

"Kak..., Kak Alex." Prilly tergagap. "Apa kau gila?" guman Prilly mengomel pelan dan menatap Alex dengan kemarahan tersembunyi di balik mata hazelnya yang indah.

"Will you merry me?" Alexander mengulangi pertanyaannya.

Prilly hanya diam kemudian mengangguk dengan linglung, sambil menerima bunga dan Alexander segera memasukkan sebuah cincin di jari manisnya.

Apa? Wait, aku mengangguk? Setuju dengannya?

Semua yang menyaksikan bersorak-sorai, kemudian tanpa sadar dia telah berada dalam pelukan Alexander.

"Cium... cium... ciuum!" Suara-suara itu semakin membuat linglung dan terasa sebuah kecupan mendarat di bibir Prilly.

Sebuah kecupan mendarat di bibir Prilly dan demi Tuhan, itu adalah ciuman pertama Prilly.

Prilly masih linglung ketika memasuki mobil, ia berharap ini hanya mimpi. Suasana semakin canggung, Prilly hanya diam menatap ke arah jendela mobil.

"Kak Alex, aku...," tergagap Prilly mencoba untuk membuka percakapan.

"Kau telah menyetujuinya tadi. Tidak ada alasan untuk mundur," kata Alexander dengan nada tidak peduli.

"Aku hanya tidak ingin membuat Kak Alex malu, dengan menolak Kak Alex tadi," kata Prilly perlahan.

"Tidak, kau sudah setuju dengan lamaranku dan semua keluarga kita sudah mengetahuinya," sahut Alexander.

"Apa kau bilang?" untuk kesekian kali Prilly terkejut. "Bagaimana bisa?"

"Aku membawa tim yang merekam semuanya dan mengirimkan videonya ke seluruh keluarga kita," jawab Alexander dengan tenang.

Prilly ingin menangis, marah dan mengumpat. Tetapi ia tahu, hal itu tidak akan merubah apa-apa.

Alexander Johanson adalah pria yang tidak bisa di bantah sedikit pun, tentu saja ia mengetahui hal itu.

Tidak ada jalan untuk kembali, tidak ada. Prilly mau tidak mau harus menjalaninya.

Prilly melirik pria di sampingnya, pria ini tumbuh sebagai anak orang kaya raya yang semua keinginannya terpenuhi dengan cepat. Dia adalah pewaris tunggal dari perusahaan keluarganya, yang merajai bisnis di seluruh dunia. Orang tua mereka bersahabat sejak kecil. Dan mereka juga tumbuh bersama. Keadaan ini, sama seperti Alexander ketika kecil yang sedang menginginkan sebuah mainan baru. Karena tidak bisa menunggu lama, dia akan terus merengek.

Dan Prilly benci sifat Alexander yang selalu tidak bisa menunggu.

"Prilly, Aku mencintaimu selama dua puluh tahun. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, kau harus jadi milikku," kata Alexander dengan tenangnya.

"Kak Alex...."

"Panggil aku, Alex," geram Alexander memerintah.

Prilly hanya diam sampai mereka tiba di mansion orang tuanya. Tanpa sepengetahuan Prilly, keluarganya susah berkumpul dan seolah-olah semua orang telah menunggu mereka. Prilly semakin dibuat bingung ketika Diana dan Richard Johanson, yang tidak lain adalah orang tua Alexander juga berada di mansion keluarganya. Bahkan, di sana ada Veronica Johanson, sahabat Sandra Smith yang tidak lain tante dari Alexander Johanson.

Hanya Victoria yang tak menunjukkan ekspresi antusias dengan apa yang sedang terjadi di ruangan itu.

"Mommy, Daddy, Kak Anthony...." Prilly menatap mereka, ingin sekali menjelaskan kesalahpahaman ini.

"Oh, anak Mommy sudah tumbuh menjadi gadis dewasa," sambut Sandra sambil memeluk anak gadisnya.

"Kau tidak pernah bercerita kepada Mommy, kalau kalian saling mencintai," gerutu Sandra.

Prilly hanya bisa bengong tidak bisa menanggapi apapun yang sedang terjadi.

"Selamat sayang," kata ayahnya, Federick Smith. "Oh, Daddy tidak menyangka, gadis kecil Daddy sudah di lamar orang," Erick -panggilan dari Frederick- tampak menggoda Prilly sambil memeluknya.

"Selamat Sayang, mulai sekarang, akhirnya tugasku berkurang satu. Aku serahkan penjagaan adikku padamu, Alex," kata Anthony memberikan selamat pada adiknya.

"Tentu saja, dan kau jaga saja pacar-pacar sialanmu itu Anthony," Alexander menjawab dengan datar. "Hei, lepaskan calon istriku. Kau memeluknya terlalu lama," lanjutnya.

"Dia adikku, kami sedarah. Aku bahkan bisa tidur dengannya tanpa harus menikah," sungut Anthony.

"Lihat betapa menyebalkannya kau, Alex," gerutu Anthony sambil melepaskan Prilly dari pelukan Anthony.

"Oh, Prilly, putri kecilku yang manis," Diana sangat antusias. Dia sangat menyayangi Prilly seperti putrinya sendiri. "Akhirnya kau menjadi putriku," Diana menciumi pipi Prilly.

"Prilly, sebentar lagi, kau akan menjadi Prilly Silviana Johanson," kata Richard Johanson, ayah Alexander sambil mengusap kepala calon menantunya.

"Prilly, selamat, aku turut gembira untukmu. Semoga kau bahagia," kata Victoria, memberikan ucapan pada Prilly dan memeluk gadis itu. Prilly menatap mata biru Victoria dengan tatapan yang tak akan dimengerti oleh siapa pun yang berada di ruangan itu.

Semua yang berada di ruangan itu, tidak ada satupun mengerti perasaan Prilly. Rasanya Prilly semakin putus asa.

Tidak lama kemudian, Victoria berpamitan untuk kembali ke kediamannya, yang tidak jauh dari mansion keluarga Prilly dan mansion keluarga Alexander tentunya.

Malam itu menjadi sangat panjang dan membosankan bagi Prilly. Mereka membiacarakan mempersiapkan pernikahan yang akan dilaksanakan minggu depan.

Prilly masih linglung, apa harus secepat itu? Ia merasa seperti sedang bermimpi buruk. Harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Prilly hanya pernah jatuh cinta pada seseorang yang bermata biru, yang pernah muncul di ingatan masa kecilnya. Yang tidak pernah ia temui kembali sejak ia berumur sepuluh tahun. Pria itu tak lain adalah putra dari Victoria Johanson, sepupu dari Alexander, calon suaminya. Mungkin pria itu telah memiliki seorang kekasih. Prilly yang sedikit pemalu dan pendiam tidak pernah berusaha menanyakan pada siapa pun tentang keberadaan pria yang diam-diam ia rindukan selama hampir sepuluh tahun itu.

Satu minggu berlalu dengan begitu cepat, Prilly ingin sekali kabur. Tetapi tidak ada alasan apapun baginya untuk melarikan diri. Dia juga tidak mungkin melarikan diri, mau melarikan diri ke mana? Dia tidak punya teman akrab, semua temannya, Alexander pasti mengetahuinya.

Jadi tidak ada tempat baginya untuk bersembunyi.

Besok adalah hari pernikahannya, sepulang fitting gaun pengantin, Prilly hanya diam mengurung diri di dalam kamar. Ia mengenakan masker wajah, tidak ingin kulit wajahnya teelihat lelah besok.

Tok... tok... tok...

"Prilly, aku boleh masuk?" suara kakaknya dari balik pintu.

Prilly hanya diam di sofa dengan malas, hanya ujung matanya melirik kepada kakaknya yang tetap masuk ke kamarnya.

"Hei, besok adalah pernikahanmu, kenapa kau murung begini? Seolah-olah dunia akan kiamat," sungut Anthony, sambil menghempaskan tubuhnya di samping adiknya.

"Kak...." Tenggorokan Prilly terasa tersekat saat dia menatap mata hazel Anthony kakaknya.

"Kak, aku...." Prilly berkata ragu-ragu. "Aku tidak mencintai Alex." Sekuat tenaga Prilly melanjutkan kata-katanya.

"Aku tahu," kata Anthony sambil membelai kepala Prilly. Dia merasa bersalah tidak bisa menolong adiknya. Dalam hati kecilnya, dia tidak bisa memaafkan diri sendiri.

"Tapi seperti yang kau tahu, Alex, dia tidak akan melepaskan dengan mudah apapun yang diinginkannya," lanjutnya dengan sabar. "Bahkan, meskipun seribu kali kau menolaknya, dia akan tetap datang padamu dengam berbagai macam cara." Anthony meyakinkan Prilly. "Dia pasti akan menjagamu, dia telah bersamamu sejak kau baru lahir." Anthony menjelaskan panjang lebar.

"Aku tidak mencintainya." Prilly menegaskan sekali lagi.

"Cinta akan datang kemudian. Kau pasti bisa belajar mencintainya." Anthony mengusap puncak kepala adiknya. "Apa kau sudah memiliki pacar?" tanyanya kemudian.

Prilly terdiam, apakah Prilly harus mengatakan sesuatu yang menjadi rahasia dalam dirinya selama ini? Rahasia yang telah ia pendam seumur hidupnya. Hanya dirinya dan Tuhan saja yang mengetahuinya.

Prilly hanya diam di pelukan kakaknya, ia tak mampu mengucapkan apapun. Suasana ini sama seperti dulu, Prilly kecil akan menangis di pelukan kakaknya ketika suasana hatinya buruk, pelukan kakaknya adalah tempat berlindung terbaiknya.

Anthony jelas tahu adiknya tidak nyaman dengan semua ini. Alexander pasti memaksakan kehendaknya lagi, tetapi besok adalah hari pernikahan. Sudah terlambat untuk membatalkannya. Seandainya Prilly mengatakan ini lebih awal, mungkin Anthony bisa membantu.

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian.

Salam manis dari Cherry yang manis.

🍒

Terpopuler

Comments

Julee

Julee

Aku udh baca semua cerita anak2nya tante Prilly dan om Alex. Dri mulai si sulung William, si kembar Leonel + Grace + Sidney lalu si bontot Grace. Smua karya Kak Cherry ga ada yg gagal. Top markotop…. Ter the best…👍🏻👍🏻👍🏻

2024-03-09

0

scorpio

scorpio

ingat tipe ini hanya di dunia novel.. jd mari halu berjama'ah...😅😅😅😅

2022-04-05

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mike kah sepupu alex??

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!