My Man

Prilly memarkirkan mobil di basemen apartemennya, tepat di samping mobil sport edisi terbaru. Hari ini suasana hatinya cukup baik. Dia mempunyai teman. Yah, dia punya tiga teman baru. Bibirnya tersenyum kecil. Saat keluar dari mobilnya, Prilly hampir saja terjatuh. Karena ada sosok tinggi yang mengagetkan dirinya. Sosok itu adalah Mike, lagi-lagi pria itu mengejutkannya dan membuat detak jantungnya berdentam dnegan sangat hebat.

Jika ini terus berlanjut, mungkin aku harus pergi ke dokter spesialis jantung untuk memeriksakan diri.

Prilly menatap pria itu dengan hati-hati. Entah kenapa mata biru itu sangat indah bagi Prilly, seperti samudra yang bisa langsung menenggelamkannya.

"Apakah aku terlalu tampan? Kau menatapku seperti sedang terpesona padaku," ucap Mike penuh percaya diri.

Prilly segera kembali ke dunia nyatanya. Memang dia sangat tampan dan kata-katanya semakin membuat jantung Prilly berdetak kencang. Prilly segera menjauh dari Mike, dia sangat takut kalau Mike mendengar detak jantung Prilly yang serasa memenuhi gendang telinganya.

"Prilly, kenapa kau sangat takut padaku? Apakah aku terlihat seperti orang jahat?" tanya Mike.

Prilly tidak bisa menjawab pertanyaan Mike dan hanya bengong terdiam seribu bahasa.

"Apa kau tidak ingin mengundangku makan malam di rumahmu? Apa bahan-bahan makanan yang kau beli sebulan yang lalu masih tersisa? Itu sangat banyak mustahil kau menghabiskan sendiri. Dan kau juga belum membayar biaya angkatnya," cerocos Mike.

"Baiklah, Mike, tapi tolong kau diamlah. Ku tau, kau berisik sekali," jawab Prilly.

"Benarkah?" Mike memastikan, ia tak menyangka wanita itu akan mengatakan hal itu.

"Akan aku cabut ucpanku, jika kau bertanya lagi," ujar Prilly sambil tersenyum tipis, ia terus berusaha menjaga jarak dari Mike karena takut Mike akan mendengar detak jantungnya jika mereka berdekatan.

Mike tersenyum bahagia dan mengikuti langkah kaki wanita kecil itu. Mereka memasuki apartemen Prilly, Mike mengikuti langkah kaki dengan patuh. Imut sekali, batin Mike. Ingin sekali Mike memeluknya dari belakang. Tapi, Prilly pasti akan mengamuk seperti singa yang terinjak ekornya jika Mike melakukannya dengan tiba-tiba. Mike hanya bisa menyeringai.

"Silakan, duduklah dulu. Aku akan memberitahu Maria agar memasak banyak," ucap Prilly sambil meninggalkan Mike. Dia pergi ke dapur memberi tahu pada Maria bahwa hari ini ada tamu yang akan ikut makan di kediaman mereka. Setelah memberitahu Maria, Prilly pergi ke kamarnya, mengganti setelan kerjanya dengan piyama.

Mike hanya diam memandangi wanita mungil di depannya yang telah berubah mengenakan setelan piyama kekanakannya.

Prilly juga terdiam memandang Mike dengan tatapan aneh. Kenapa pria ini diam saja? batin Prilly. Tiga puluh menit kemudian, Maria keluarbmembawa masakan untuk makan malam.

"Nona Prilly, makan malam sudah siap." wanita itu memberi tahu dan tercengang melihat pria tampan di hadapan Prilly. Maria tidak menyangka, tamu yang nona mudanya katakan adalah seorang pria tampan.

Prilly segera sadar dan mengenalkan Mike pada Maria.

"Mari, ini adalah Mike, dia...." Prilly bingung harus berkata apa lagi. Teman? Apakah mereka berteman? "Kenalanku," lanjut Prilly. Mike hanya tersenyum kecil tidak berkata apapun.

"Mike, apa begitu cara sopan santunmu terhadap orang yang lebih tua? Kau dari tadi diam saja," protes Prilly mulai tak senang dengan sikap Mike yang hanya diam ketika ia mengenalkan pada Maria.

"Bukankah kamu yang menyuruhku untuk diam saja," ujar Mike memprotes Prilly.

"Astaga, kau sangat menyebalkan," sungut Prilly.

"Hai, Maria, senang bertemu denganmu," sapa Mike dengan sopan.

Maria mengangguk dan tersenyum sopan, di dalam hati, Maria menyukai pria periang ini. Cicok untuk nona mudanya yang sedikit pendiam.

Prilly memasuki ruang makan dan duduk dengan anggun. Mike duduk di depannya. Mereka berdua memulai makan malam mereka. Ini seperti makan malam sepasang suami istri, batin Prilly, ujung bibirnya tersenyum. Entah kenapa hatinya sangat bahagia melihat pria tampan itu duduk di depannya dan berharap akan ada makan malam lainnya bersama pria ini.

Setelah makam malam, Mike duduk dengan malas di sofa menonton televisi. Bersantai, seperti ini rumahnya sendiri. Prilly dengan alami duduk di sampingnya, karena sofa di ruangan televisi hanya ada satu. Mereka tidak saling berbicara sepatah katapun, hanya fokus dengan acara di televisi yang sama sekali tidak menarik bagi Prilly.

Dulu bersama Alexander, dia bahkan tidak pernah pulang tepat waktu. Setelah pernikahannya memasuki bulan kedua, hanya di bulan pertama pernikahan mereka Alexander tampak hampir sempurna menjadi seorang suami yang baik, namun di bulan kedua dia selalu menghabiskan hampir seluruh waktunya di kantornya. Pulang ke rumah ketika Prilly sudah terlelap dan pergi pagi-pagi sekali bahkan ketika Prilly belum bangun dari tidurnya. Dan di bulan ketiga, pernikahan Prilly....

drrtttttt...

Ponsel Mike yang berada di atas meja tampak bergetar di sertai suara dering yang pelan. Namun, tetap saja mampu membuyarkan lamunan Prilly. Mike menjawab panggilan telepon tanpa menjauh dari Prilly. Ia tampak berbicara serius dengan entah siapa di telepon. Prilly berpura-pura tidak peduli dan matanya hanya menatap ke televisi.

"Aku pergi dulu," kata Mike, setelah menutup sambungan telefonnya. "Ada yang harus aku tangani mendadak. Kau tidurlah lebih awal, tidak baik wanita tidur terlalu larut." seperti angin dari surga, Prilly mendengarkan kata-kata Mike yang penuh kasih sayang l. Lanjutnya lagi, "Aku akan menelponmu besok."

Kemudian Mike mencium kening Prilly dan berbalik meninggalkan ruangan itu.

Prilly tertegun, apa? Dia barusan menciumku?

Sesaat hatinya seperti terbang ke awan dan membayangkan berada dalam pelukan pria itu, namun dia segera menepisnya jauh-jauh. Setelah Mike menghilang di balik pintu, Prilly memilih segera berlari ke dalam kamarnya, menggosok giginya, kemudian mengaplikasikan skin care malamnya dan memejamkan mata.

Pagi hari setelah mandi dan bersiap-siap untuk pergi bekerja, Prilly memasuki dapur dan memakan sarapannya dengan anggun. Rambut panjangnga di kucir ekor kuda, menampakkan leher yang indah. Tubuh mungilnya memakai setelan berwarna biru muda dengan potongan sederhana yang tidak mencolok.

Setelah memberi tahu Maria bahwa dia akan berangkat bekerja, dia berjalan dengan anggun menuju pintu. Ponselnya berdering dan nama di kontak ponselnya adalah My Man. Prilly langsung mengenalinya, sebab ia belum pernah menyimpan kontak seseorang dengan nama menjijikkan, itu pasti ulah pria itu. Siapa lagi, batin Prilly.

Prilly sesaat tersenyum, wajahnya merona memandang layar ponselnya. Namun, ia memilih mengabaikan panggilan itu dan bergegas menuju tempat kerjanya.

Sebenarnya dua minggu telah berlalu sejak hari itu, Mike terus mengirimi Prilly pesan dan panggilan. Namun, seperti biasa, Prilly mengabaikannya.

Entah apa yang membuat Prilly tidak berani menjawab panggilan dari pria itu, dia merasa takut. Iya, takut Mike hanya mempermainkannya atau Mike mencium setiap wanita yang di kenalnya seperti malam itu dan hanya dia sendiri yang merasa bahagia karena ciuman pria itu.

"Hey Prilly, ada apa? Kenapa wajahmu memerah? Apa kau sakit?" tanya Linlin mengejutkan Prilly.

Wajah Prilly memerah setiap ia mengingat ciuman itu dan pagi itu, tanpa sengaja Linlin memergokinya dan mengira Prilly sedang sakit.

"Aku baik-baik saja Linlin, jangan khawatir." Prilly senang sekali Linlin sangat baik.

"Apa kau yakin?" Linlin menyentuh dahi Prilly untuk memastikan suhu tubuh Prily. "Kalau kau sakit aku bisa membantumu mendapatkan izin, kau harus istirahat."

"Sungguh Lin Lin, aku baik baik saja." Prilly meyakinkan Linlin.

"Baiklah, beri tahu aku jika kau perlu bantuanku," kata Linlin.

Prilly mengangguk dan mereka mulai kembali ke pekerjaan mereka yang menggunung. Prilly merasakan ponselnya bergetar ia melirik ponselnya, ada satu pesan dari My Man. "My cute Prilly, jawab panggilanku."

Lagi-lagi Prilly terus mengabaikan pesan teks dan panggilan itu.

Ditempat lain, Mike sedang berkutat dengan tumpukan dokumen. Dia belum tidur dengan baik beberapa malam sejak ia terakhir bertemu Prilly. Ia baru saja kembali dari New York mengurus pekerjaannya dan memindahkan semua urusan perusahaannya menjadi berpusat di London, karena ia telah memutuskan untuk tinggal di London.

Mike menghembuskan napas dengan kasar. Bayangan mungil wanita itu tidak bisa hilang dari matanya, apalagi ketika Mike mengingat ekspressi saat Mike mencium keningnya. Dia tampak malu-malu dan menggemaskan. Seperti seorang perawan yang mendapatkan ciuman pertamanya. Sudut bibir Mike menyunggingkan senyum.

Siapapun di London pasti tahu siapa Prilly Silviana Smith, mantan istri Alexander Johanson yang dinikahinya hanya dalam waktu dua tahun. Dan Alexander Johanson adalah sepupunya sendiri. Dia tidak datang di pernikahan Alexander, karena waktu itu ia sedang berada di Shanghai.

Ia tidak menyangka sepupunya akan bercerai secepat itu dan Mike beberapa kali bertemu dengan Alexander di club malam bersama wanita yang ia duga adalah ******. Mungkinkah penyebab perceraian mereka karena Prilly mengetahui kebiasaan Alexander tidur bersama para ******? Ada banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di otak Mike. Dan jika Prilly tahu bahwa aku dan Alexander saudara sepupu, apakah Prilly bisa menerimaku? Batin Mike lagi.

Ada penyesalan kecil di hatinya, jika Mike tidak terlambat bertemu dengan Prilly. Andai dia bertemu dengan Prilly lebih awal, dia pasti bisa menyelamatkan Prilly. Mike mencoba memanggil Prilly sekali lagi, tidak ada jawaban. Ingin sekali ia mendengar suara Prilly, bertemu dengannya dan memeluknya.

Mike melemparkan gelas kopinya ke lantai dan gelas itu pecah berkeping-keping. Isi otak di kepalanya hanya menginginkan Prilly dan Prilly.

Sekretarisnya segera berlari dan mendapati wajah bosnya yang tampak gelap. Wajah tampan itu tampak suram. "Mike apa ada masalah?" sekretarisnya adalah pria yang tak lain adalah teman sekolahnya. Mike tidak akan mengambil sekretaris wanita untuk menghindari masalah. Ya, masalahnya ia tidak bisa memahami temperamen wanita yang terkadang moodnya berubah-ubah, hak seperti itu akan menyulitkan pekerjaan.

"Panggilkan office boy untuk membersihkan itu," jawabnya datar. "Aku akan pulang, jangan hubungi aku kalau tidak ada yang terlalu mendesak." kemudian Mike menghilang di balik pintu. Moses termenung, tidak pernah sahabatnya itu berperilaku seperti ini. Dia adalah pria dengan temperamen yang sangat baik dan terkontrol, dia bahkan tidak mempunyai tekanan emosi yang tinggi. Dia adalah orang yang sangat sabar, teliti dan santai menghadapi segala masalah. Moses kemudian memanggil office boy melalui intekom untuk membersihkan kekacauan di ruangan itu.

Mike menunggu di depan pintu apartemen Prilly.

Ini sudah jam sebelas malam dan wanita mungilnya itu belum kembali. Ia telah mengeceknya berulang kali melalui kamera pengintai, dia telah meretas kamera pengawas di depan pintu apartemen Prilly sejak hari pertama bertemu wanita itu. Saat itu adalah hari pertama Prilly menempati apartemennya.

Meski begitu, dia tidak bisa duduk diam di ruangannya sambil memantau pintu itu. Ia memilih menunggu Prilly di depan pintunya.

Terpopuler

Comments

queenbee

queenbee

mike bermarga johanson? apakah itu cinta pertama prilly? laki2 bermata biru yg d maksud itu?

2021-07-07

0

PeQueena

PeQueena

alex yg sangat mencintai prilly.. bsa bermain jalang dvlub malam 🤷‍♀️

2021-05-31

0

Aini Kenik

Aini Kenik

oooh ternyata Mike ini idola Prilly sejak kecil ya

2021-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!