Kebejatan Alexander

Prilly mengingat-ingat. Sepanjang pernikahannya Prilly hanya pasrah dan menerima Alexander sebagai suaminya, ia jarang mengerang ataupun mendesah saat menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Ia hanya sekedar memenuhi kewajibannya dan melayani suaminya secara wajar.

Selama satu bulan awal pernikahan mereka, Alexander sebenarnya sangat manis. Dia memberikan segalanya, waktu, perhatian, kasih sayang, gaun-gaun indah, makan malam yang romantis, satu set perhiasan mahal dan kejutan-kejutan lainnya. Namun, Prilly masih sulit untuk menerimanya sebagai suaminya, hatinya terus berkata tidak ingin bersama Alexander walaupun tak pernah ia ungkapkan.

Tapi memasuki bulan kedua Alexander mulai jarang terlihat di rumah, dia selalu sibuk dan sibuk. Pergi di saat Prilly masih terlelap dan pulang ketika Prilly telah tertidur. Hanya beberapa kali ia berjumpa dengan suaminya yang beralasan sibuk dan pergi ke luar kota untuk berbisnis. Bahkan suaminya tak pernah lagi menjamahnya. Prilly dengan polosnya mengira Alexander hanya terlalu lelah karena pekerjaan sehingga tak pernah lagi menjamahnya. Sehungga Prilly juga tak terlalu memikirkan hal itu.

Memasuki pernikahan mereka di bulan ketiga, saat Prilly hendak memberitahu suaminya bahwa dia telah hamil. Dia datang ke perusahaan suaminya tanpa memberitahunya terlebih dahulu, dia ingin memberikan kejutan besar pada suaminya.

Ketika sampai di depan ruangan kerja suaminya, Prilly tidak menemukan sekretarisnya. Ia mengira Alexander sedang keluar bersama sekretarisnya untuk urusan bisnis.

Dia memutuskan untuk menunggu di dalam dan mendorong pintu dengan lembut, ketika pintu terbuka dia mendengar erangan-erangan wanita dan suara pria yang tidak asing. Ia melihat suaminya sedang memompa seorang wanita di bawahnya. Mereka sedang melakukan hubungan terlarang di atas sofa ruangan kerja Alexander.

Prilly sangat terkejut hingga refleks menjatuhkan tas di tangannya, sekretaris itu segera mendorong tubuh Alexander dan memunguti baju-bajunya yang berserakan di lantai. Alexander tampak biasa saja dengan santai memasang celana panjangnya. Sedang Prilly tanpa menghiraukan mereka lagi ia memilih berbalik meninggalkan mereka.

Tidak ada air mata setetes pun, bahkan hingga saat ini dia belum pernah menangisi pengkhianatan Alexander. Ia berpikir air matanya terlalu mahal, ia hanya merasa jijik dan kecewa atas pengkhianatan Alexander, bagaimana bisa Alexander menghianatinya? Pria itu bahkan tak memberinya waktu untuk berpikir dan memaksa Prilly untuk menjadi istrinya, hanya butuh waktu tiga bulan, ia dibuang oleh suaminya sendiri. Dan dalam keadaan hamil muda. Lalu untuk apa Alexander menikahinya?

Terhitung sejak saat itu, Prilly mau tidak mau harus siap menjalani hari-harinya untuk merawat dirinya sendiri beserta calon anak yang kini tengah berada di rahimnya. Menjadi seorang wanita hamil dengan status mahasiswa dan menjadi seorang wanita yang dikhianati tanpa orang lain tahu. Berusaha menunjukkan pada dunia bahwa ia Prilly Silviana Smith, hidupnya masih sempurna. Berpura-pura menjadi istri seorang miliarder muda yang bahagia.

Prilly enggan berbicara dengan Alexander, ia menghindari Alexander bagaimana pun caranya. Prilly terlalu jijik untuk memandang pria itu. Namun, ia berusaha terlihat baik-baik saja ketika keluarga mereka berkumpul. Prilly dan Alexander seolah kompak menutupi keretakan rumah tangga mereka, sukses memainkan sandiwara seolah-olah telah bersekongkol mengelabuhi keluarga besar mereka, hingga ia melahirkan putra mereka William Johanson.

Prilly sangat bahagia dengan kehadiran William, ia bahkan lupa dengan Alexander dan tidak pernah mengingat pria itu ada di dalam rumahnya. Alexander juga memilih tidur di kamar tamu. Sudah satu tahun lebih mereka bahkan tidak saling bicara, Prilly fokus pada kuliahnya dan putranya William, sementara Alexander sibuk berganti ******-****** yang menyamar sebagai sekretarisnya.

Terakhir ia bicara pada Alexander adalah ketika William tiba-tiba sakit dan harus dirawat dengan serius di rumah sakit, umurnya ketika itu menginjak satu tahun.

Setelah semalam suntuk menjaga William di kamar rumah sakit Prilly memutuskan pulang untuk mandi dan mengganti bajunya, namun langkahnya terhenti di depan ruang kerja Alexander. Ia mendengar suara desahan desahan halus suara seorang wanita dan napas yang saling memburu, Prilly benar-benar geram. Putra mereka sedang terkulai di atas ranjang pasien rumah sakit sedangkan ayahnya membawa ****** masuk ke rumah mereka dan menidurinya di rumah itu.

Benarkah seorang miliarder Alexander Johanson tidak bisa menyewa kamar hotel? Dimana akal para pezina itu? batin Prilly geram.

Tangan Prilly reflek dan entah ide dari mana dia mengambil ponsel di dalam tasnya kemudian diam-diam merekam semua tindakan bejat suaminya.

Erangan-erangan itu terus berlanjut. Prilly seperti sedang menonton siaran langsung acara siaran televisi di chanel tengah malam dengan perasaan sangat jijik. Cuma itu yang dia rasakan dan ia mampu merekam semua adegan hingga mereka mencapai titik klimaks. Prilly menyeringai jahat.

Setelah membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian, Prilly duduk di tepi ranjangnya. Dia harus menyalin bukti rekaman kebejatan suaminya dan menyimpan dengan aman. Kemudian dia mengambil semua benda berharganya, surat-surat rumah dan aset lain atas namanya. Bagi Prilly, bodoh jika ia meninggalkan Alexander dengan tangan kosong. Setelah memasukkan semua dalam koper, Prilly segera pergi menuju ke kediaman orang tuanya. Dia mengamankan semua bukti, terutama video mesum itu. Dia menyalin file itu dan menyimpan salinannya menjadi beberapa bagian dengan aman di tempat yang tidak akan diketahui siapapun. Kemudian menghapus video itu dari ponselnya.

Prilly kembali menyeringai jahat, dia mempunyai sebuah ide. Dan ide itu sangat penting. Jika tidak, ia tidak akan bisa bercerai dari pria bejad itu.

Kemudian dengan santai Prilly memanggil Alexander melalui ponselnya

Pada nada ketiga, panggilan itu baru di jawab dengan suara malas. Jelas saja malas, mereka mungkin kelelahan setelah melakukan beberapa babak di ruangan itu.

"Halo," jawab Alexander di seberang sana.

"William sakit dan di rawat di rumah sakit. Kau sebaiknya menjenguknya," kata Prilly santai. "Dan tolong bawa pergi jal*angmu dari rumahku. Bersihkan semua benda yang disentuhnya atau aku akan membakar rumah itu bersama ja*langmu itu."

Prilly menutup sambungan panggilan telefonnya.

Alexander tentu saja benar-benar terkejut, Prilly ternyata memergoki kembali kebejatannya dan kini ia berani berkata seperti itu kepadanya.

Dua hari setelah itu, Prilly mengendap-endap memasuki ruang kerja Alexander yang masih berstatus suaminya. Mengaduk aduk semua dokumen dan berhasil menemukan semua kontrak yang berhubungan dengan sekretarisnya. Semua hanya bohong. Sekretarisnya hanyalah topeng. Dua puluh lima persen untuk menyiapkan pekerjaan dan tujuh puluh lima persen untuk memuaskan gairah Alexander, kapanpun dan dimanapun. Dan kontrak per tiga bulan itu bernilai fantastis, cukup untuk mendapatkan satu unit mobil sedan setara S-class. Setelah menyalin kontrak mesum itu dengan mesin fotocopy, dia bergegas menemui kakaknya dan pengacara keluarganya.

Hari itu, di tempat lain Alexander sedang bekerja dengan suasana hati yang buruk. Prilly benar-benar mengeluarkan isi ruang kerjanya dan mengirimkan semua barang itu ke kantornya dengan bantuan mobil box expedisi.

Yang lebih membuat Alexander geram adalah gugatan perceraian Prilly dan sebuah falsdisk yang berisikan file video mesumnya dengan jal*ang saat di ruang kerjanya berada dalam genggamannya.

"Jika kau tidak menandatangani surat cerai dan perjanjian lainnya yang telah aku kirim hari ini juga, aku akan menunjukkan video mesum dengan jal*ang di ruang kerja itu dan kontrak dengan para sekretarismu. Aku memiliki semua salinannya, aku tidak main-main, karena saat ini aku berada di kantor ayahmu." ada sebuah notes terselip di atas dokumen gugatan cerai itu.

Alexander segera mengecek kamera keamanan di kantor ayahnya yang memang berada di satu gedung dengannya hanya berbeda lantai dan memang betul Prilly itu berada di sana di ruangan kerja ayahnya. Berbicara dan tersenyam manis dengan ayahnya seolah-olah tidak mempunyai rencana licik terhadap Alexander.

Alexander semakin frustasi karena pengacara dari keluarga Prilly tepat dihadapannya sedang menunggunya menandatangani dokumen gugatan cerai itu. Ia tidak akan berani menentang Prilly. Bahkan orang tuanya akan lebih membela Prilly daripada dirinya. Itu sudah jelas, Prilly sangat di cintai keluarganya sejak kecil. Sedangkan Alexander mempunyai dosa fatal yang berbukti, tidak terelakkan lagi sehingga semua orang akan membela Prilly. Bahkan tidak menutup kemungkinan orang tuanya akan menendangnya keluar dari perusahaan.

Alexander perlahan membaca dokumen itu, isi pasal-pasal perceraian itu semua merugikan pihaknya. Hak asuh William jatuh pada Prilly. Aset-aset yang atas nama Prilly tidak bisa di cabut kembali. Aset-aset atas nama Alexander Johanshon, tujuh puluh lima persen, akan menjadi milik William Johanson saat usianya genap delapan belas tahun.

Alexander Johanson dapat mengunjungi William Johanson pada hari Jumat dan Sabtu. Dan di masa depan mereka tidak akan mengganggu satu sama lain.

Alexander tersenyum, istrinya adalah keturunan Federick Smith. Tentu saja ia bisa memikirkan semua dengan matang dan tidak akan membiarkan musuhnya berkutik.

Alexander merasa menyesali perbuatannya menghianati istrinya. Tetapi ia merasa enggan untuk meminta maaf dan mengakuinga. Sejujurnya, ia mulai takut kepada Prilly. Wanita mungil itu tidak diduganya menjadi sangat cerdik di balik sikapnya yang pendiam. Alexander berpikir, mungkin ia akan mengejarnya kembali suatu saat nanti. Yang paling menusuk jantung Alex adalah bertuliskan, penyebab perceraian mereka adalah ketidakcocokan satu sama lain. Istrinya tidak membuka aibnya. Ia semakin merasa tertekan, sekali lagi hatinya sangat menyesal. Dengan linglung Alexander menandatanganinya dan menyerahkan kepada pengacara itu.

"Mr. Alexander, terima kasih atas kerja sama Anda, saya permisi dulu," kata pengacara itu sopan. Setelah mengemasi dokumen-dokumen itu, pria berkacamata itu pergi meninggalkan Alexander yang sedang di rundung penyesalan.

Sore hari, Alexander kembali ke rumahnya, Prilly dan William baru saja kembali dari rumah sakit ketika pukul lima sore. Prilly meletakkan barang-barang William dengan lembut. Alexander mendekatinya dan Prilly mengabaikannya seperti Alexander adalah udara yang tidak berwujud.

"Pengacaraku akan mengirimkan semua kartu bank, deposito dan beberapa dokumen aset untukmu dan William." Alexander membuka pembicaraan. "Kau bisa menggunakan sesuka hatimu."

Prilly tetap diam mengabaikan pria itu.

"Saat ini kau boleh menghukumku, jika kau sudah puas aku akan membuatmu menjadi milikku kembali," lanjut Alexander. "Malam ini siapkan dirimu, seluruh keluarga akan berkumpul, aku akan memberitahukan kepada mereka bahwa kita telah memutuskan untuk bercerai."

Sebenarnya, itu adalah hari ulang tahun pertama William dan hari itu juga kedua orang tuanya bercerai. Malam itu, kedua keluarga bersuka cita dan merencanakan untuk merayakan hari ulang tahun cucu pertama bagi keluarga Johanson dan keluarga Smith. William adalah harta karun kecil yang sangat berharga bagi kedua keluarga. Karena Willy baru saja keluar dari rumah sakit, mereka memutuskan menunda pesta perayaan ulang tahunnya.

Terpopuler

Comments

switciz

switciz

yang salah si prilly....dari awal jg yg salah si prilly, sampe alex berlaku bejat jg krn salah prilly

2022-05-01

0

scorpio

scorpio

ooooo, seperti itu kejadiannya.....

2022-04-05

0

queenbee

queenbee

aku rasa bukan cm salah alex.prilly jg berperan d sini.mungkin alex merasa jengah ketika prilly hanya pasrah seperti pohon pisang ketika alex meminta haknya. dan jg dia mulai lelah karena prilly tak kunjung membuka hati untuknya.intinya sama2 salah sih

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Divorce
2 Marry Me
3 Wedding
4 Teman baru
5 My Man
6 Tidur di ranjang sendiri
7 Michael Johanson
8 Sopir
9 Kebejatan Alexander
10 Menantu atau selingkuhan?
11 Bunga
12 Seorang Johanson
13 Surprise
14 Tidak merestui
15 Berbaikan
16 Jebakan Anthony
17 Tuhan, Baik
18 Linlin dan Anthony
19 Tidak mengompol
20 Pernikahan Linlin
21 Your Dad
22 Alexander sakit
23 Bunga dari Alexander
24 Dilamar Mike
25 Menikahi Prilly
26 Pria beriman
27 £3.000.000.000
28 Ilmu reproduksi
29 Happy New Year
30 Dia suamiku
31 Hak asuh
32 Dirimu
33 Hamil
34 Penculikan
35 Pernyataan
36 Lega
37 Alexander gelisah
38 Wedding
39 Berdamai
40 A Plane
41 Temani aku
42 Jovita menjadi tawanan
43 Agen cinta
44 Pengalaman
45 Benih yang mungkin tumbuh
46 Are You?
47 Jangan berbohong
48 Tahu batasan
49 Calon anak kita
50 Perkenalan
51 Restu
52 Gaya yang dulu
53 Calon mertua
54 Alexander melamar Jovita
55 Prasangka
56 Penjelasan Sophia
57 Kehilangan
58 Announcement!
59 Terlalu memanjakan
60 Perubahan Prilly
61 Jovita memahami
62 Prilly berhutang
63 Mantan istri
64 Kau mendekatiku?
65 Menjadi Mike?
66 Sempurna
67 Mike ditemukan
68 £1
69 Masih ada harapan
70 Sayang sekali
71 Alexander pengangguran?
72 Berbulan madu
73 Manis seperti Grace
74 Alex mesum!
75 Kakak ipar
76 Memanggil sayang
77 Alex tidak romantis
78 I L Y
79 Pandai memilih
80 Prilly cemburu
81 Bukan tawanan
82 Hubby, kembalilah
83 Aku benci dia
84 Dongeng putri Aurora
85 Serakah
86 Prilly Johanson
87 Prilly pandai membujuk
88 Putri kesayangan
89 Tidak bisa di bandingkan
90 Prilly vs Anthony
91 Dosa besar
92 Ayo bercerai
93 Vampir cantik
94 Bertukar cerita
95 Satu kesempatan
96 Richmond park
97 Suamiku yang malang
98 Penembakan
99 Gila bersama
100 Kami saling mencintai
101 Buah cinta kita
102 Istri galak & suami pengatur
103 Nyawa Prilly taruhannya
104 Aborsi
105 Utusan Tuhan
106 Melamar Prilly 1
107 Melamar Prilly 2
108 Melamar Prilly 3
109 Q & A
110 Tersirat
111 Joystick?
112 Harun berlibur
113 Memukul Charles
114 Be my bride
115 Pohon Natal
116 Rencana licik
117 Bertengkar
118 Istri Taycoon
119 Anthony vs Alexander
120 Mabuk cinta
121 Berenang
122 Mencuri dokumen perusahaan
123 Jovita
124 Kado dari Harry
125 Merindukan Alexander
126 David mencari pendamping
127 Prilly bergosip
128 Pria asing yang familier
129 Melepas rindu
130 Membuka kebenaran
131 Tidak ada pilihan
132 Memastikan
133 Charles mencari Jovita
134 Sahabat
135 Alexander terbaik
136 Grand Canyon 1
137 Grand Canyon 2
138 Di intai pembunuh
139 Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140 Apa aku menyakitimu?
141 Prasangka
142 Morgan
143 Mike
144 Sidney
145 Sikap manis Prilly
146 Kekurangan Alexander
147 Istri licik
148 Mata biru
149 Menggunting dalam lipatan
150 Tidak bahagia
151 Biji ketumbar
152 Kucing
153 Bukti
154 David di fitnah
155 Bayi kembar Prilly
156 Pengumuman !
157 Mata hazel Sidney
158 Bergosip
159 Seperti Ayahnya
160 Life is a gambling
161 Daddy Alex, aku Sidney
162 Cemburu
163 Sidney sakit
164 End part 1
165 End part 2
166 End part 3
167 End part 4
168 Bertengkar
169 Calon bayi
170 Harun dipecat
171 Melelehkan salju
172 Brownies
173 Tante Sekretaris
174 Alexa's born
175 Found Love in Kyoto
176 Lelucon
177 Ditolak Helena
178 Sandiwara
179 Masuk jebakan
180 Lamaran
181 Cantik
182 Polos
183 Clerk Office
184 First Night
185 Menggeliat
186 Pengantin
187 Kesepakatan
188 Ejekan yang tak berarti
189 Canggung
190 Kekasih palsu
191 Menanam sayur
192 Ambisi
193 Memandikan Kirara
194 David tidak tulus
195 Bertukar pikiran
196 Pria cerdas
197 Bukan taruhan
198 Gundah
199 Eid mubarak
200 Lega
201 Sel telur
202 END
203 Promo Little Dictator
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Divorce
2
Marry Me
3
Wedding
4
Teman baru
5
My Man
6
Tidur di ranjang sendiri
7
Michael Johanson
8
Sopir
9
Kebejatan Alexander
10
Menantu atau selingkuhan?
11
Bunga
12
Seorang Johanson
13
Surprise
14
Tidak merestui
15
Berbaikan
16
Jebakan Anthony
17
Tuhan, Baik
18
Linlin dan Anthony
19
Tidak mengompol
20
Pernikahan Linlin
21
Your Dad
22
Alexander sakit
23
Bunga dari Alexander
24
Dilamar Mike
25
Menikahi Prilly
26
Pria beriman
27
£3.000.000.000
28
Ilmu reproduksi
29
Happy New Year
30
Dia suamiku
31
Hak asuh
32
Dirimu
33
Hamil
34
Penculikan
35
Pernyataan
36
Lega
37
Alexander gelisah
38
Wedding
39
Berdamai
40
A Plane
41
Temani aku
42
Jovita menjadi tawanan
43
Agen cinta
44
Pengalaman
45
Benih yang mungkin tumbuh
46
Are You?
47
Jangan berbohong
48
Tahu batasan
49
Calon anak kita
50
Perkenalan
51
Restu
52
Gaya yang dulu
53
Calon mertua
54
Alexander melamar Jovita
55
Prasangka
56
Penjelasan Sophia
57
Kehilangan
58
Announcement!
59
Terlalu memanjakan
60
Perubahan Prilly
61
Jovita memahami
62
Prilly berhutang
63
Mantan istri
64
Kau mendekatiku?
65
Menjadi Mike?
66
Sempurna
67
Mike ditemukan
68
£1
69
Masih ada harapan
70
Sayang sekali
71
Alexander pengangguran?
72
Berbulan madu
73
Manis seperti Grace
74
Alex mesum!
75
Kakak ipar
76
Memanggil sayang
77
Alex tidak romantis
78
I L Y
79
Pandai memilih
80
Prilly cemburu
81
Bukan tawanan
82
Hubby, kembalilah
83
Aku benci dia
84
Dongeng putri Aurora
85
Serakah
86
Prilly Johanson
87
Prilly pandai membujuk
88
Putri kesayangan
89
Tidak bisa di bandingkan
90
Prilly vs Anthony
91
Dosa besar
92
Ayo bercerai
93
Vampir cantik
94
Bertukar cerita
95
Satu kesempatan
96
Richmond park
97
Suamiku yang malang
98
Penembakan
99
Gila bersama
100
Kami saling mencintai
101
Buah cinta kita
102
Istri galak & suami pengatur
103
Nyawa Prilly taruhannya
104
Aborsi
105
Utusan Tuhan
106
Melamar Prilly 1
107
Melamar Prilly 2
108
Melamar Prilly 3
109
Q & A
110
Tersirat
111
Joystick?
112
Harun berlibur
113
Memukul Charles
114
Be my bride
115
Pohon Natal
116
Rencana licik
117
Bertengkar
118
Istri Taycoon
119
Anthony vs Alexander
120
Mabuk cinta
121
Berenang
122
Mencuri dokumen perusahaan
123
Jovita
124
Kado dari Harry
125
Merindukan Alexander
126
David mencari pendamping
127
Prilly bergosip
128
Pria asing yang familier
129
Melepas rindu
130
Membuka kebenaran
131
Tidak ada pilihan
132
Memastikan
133
Charles mencari Jovita
134
Sahabat
135
Alexander terbaik
136
Grand Canyon 1
137
Grand Canyon 2
138
Di intai pembunuh
139
Seperti janji kita di hadapan Tuhan
140
Apa aku menyakitimu?
141
Prasangka
142
Morgan
143
Mike
144
Sidney
145
Sikap manis Prilly
146
Kekurangan Alexander
147
Istri licik
148
Mata biru
149
Menggunting dalam lipatan
150
Tidak bahagia
151
Biji ketumbar
152
Kucing
153
Bukti
154
David di fitnah
155
Bayi kembar Prilly
156
Pengumuman !
157
Mata hazel Sidney
158
Bergosip
159
Seperti Ayahnya
160
Life is a gambling
161
Daddy Alex, aku Sidney
162
Cemburu
163
Sidney sakit
164
End part 1
165
End part 2
166
End part 3
167
End part 4
168
Bertengkar
169
Calon bayi
170
Harun dipecat
171
Melelehkan salju
172
Brownies
173
Tante Sekretaris
174
Alexa's born
175
Found Love in Kyoto
176
Lelucon
177
Ditolak Helena
178
Sandiwara
179
Masuk jebakan
180
Lamaran
181
Cantik
182
Polos
183
Clerk Office
184
First Night
185
Menggeliat
186
Pengantin
187
Kesepakatan
188
Ejekan yang tak berarti
189
Canggung
190
Kekasih palsu
191
Menanam sayur
192
Ambisi
193
Memandikan Kirara
194
David tidak tulus
195
Bertukar pikiran
196
Pria cerdas
197
Bukan taruhan
198
Gundah
199
Eid mubarak
200
Lega
201
Sel telur
202
END
203
Promo Little Dictator

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!