Pesta Jailangkung Season 2

Pesta Jailangkung Season 2

1 Pesta Jailangkung Back

Malam semakin mencekam, dan jam digital didinding kamar seorang pemuda menunjukkan pukul 00.00 di Hari Jumat. Ia terlihat senang akan hal itu. Dengan stelan serba hitam dan terlihat rapi, ia segera bergegas. Tak lupa ia menyandang satu jaket dari brand ternama yang menunjang penampilannya malam ini.

"Dimas." panggil satu orang teman. Ia bertubuh kerus dengan rambut keriting yang panjang sebahu. Pria itu memegang Kamera di tangannya. "Lo sudah siap?" tanyanya.

"Siap, KUn. Kita opening dulu." ucapnya yang mencari tempat yang sekiranya menarik di layar smartphone para penggemarnya. Dimas lansung berdiri di samping jam digitalnya. "Jangan lupa kita adain live buat edisi khusus, perayaan Lima ratus ribu subcriber akun Youtube Kita, Merinding Disko!"

"Siap!" seru temannya yang berbadan gendut. dia memegang satu handphone yang siap merekam aksi dimas secera live. "Wah, udah lansung di lihat 100 orang nih, lansung hajar Dim, para pecinta Merinding Disko udah kangen sama Merinding Disko!" seru temannya.

"Siap!! Kuncoro, Bobi, mari kita beraksi!!! Kita buat Merinding Disko tembus sepuluh juta subcriber!!!!"

"Kamera rolling, action!"

"Guys, selamat malam dan selamat datang di chanel Youtube gue, Merinding Disko. Tiada malam tanpa Merinding namun tidak perlu ke disko. Malam ini, Gue bernama Dimas, akan mengajak kalian ke sebuah bangunan tua yang lumayan angker. Gue akan Keep  hingga kita sudah ada di bangunan tersebut. Sebab jam digital ini sudah menunjukkan pukul 00:03 itu artinya gue beraksi!"

"Cut!" seru Kuncoro. "Kita bergeas ke tempat yang di maksud." seru Kuncoro.

"Jangan terlalu terburu-buru, bangunannya ada di belakang hotel ini kan?" tanya Dimas duduk santai.

"Dim, kenapa lu ulurin waktu?" tanya Bobi.

"Apa lo mulai takut?" tanya Kuncoro memasang wajah penuh curiga. Ia tersenyum melihat wajah tampan Diman yang tiba-tiba pucat.

"Nggak, siapa bilang gue takut."

"Kalau lo takut sih wajar aja Dim. Kita kali ini penelusuran nyata, bukan mengada-mengada seperti beberapa video yang kita apload kemaren. Kemudian rumah ini juga memiliki sejarah cukup menyeramkan, banyak para konten kreator dan youtuber horor lainnya mundur karena tiba-tiba alatnya rusak atau mereka kesurupan." jelas kuncoro yang semakin membuat keadaan mencekam.

"Guys!" panggil Bobi yang masih terus merekam mereka. "Para penggemar mulai marah." ingat Bobi.

"Bajng*n, kenapa rekam sih, trus apa kata mereka?" Dimas segera mencek kolom komentar yang tidak henti mereka lontarkan.

@Rambe67 Mananih penelusurannya, masa ngobrol sih

*@*12345      Oiii buruan....

@12345      jadi kalian boongan selama ini

@siskawek kak Dim kamu nggak boongkan

@ayunta     Payah merinding disko isinya sampah

@tamatama gue unfoll aja nih akun

@rekasint1  iya boong nih

@12345      gue juga mau tidur aja, ngapain buang-buang kuota

*"*Kurang ajar!" gumam Dimas kesal. Dia ingin melampiaskan keapada Bobi yang sangat ceroboh. Tapi niat itu akan ia simpan setelah penelusuran malam ini selesai. Dimas lansung mengambil hape itu dan melakukan live-dirinya.

"Oke para penggila merinding disko, itu hanya akting. Gue dan tim tidak pernah merekayasa semua kontent. Bahkan beberapa ada video hantu beneran yang masuk tanpa kita sadari." ucap Dimas.

@rambe67  Payah

@ayunta     Tukang boonng lu

@tartar        Buruan penelusuran

@12345     jangan banyak bacot

"Baik... gue akan buktiin kalo gue nggak bohong. Kita akan pergi ke TKP sekarang!"

@12345  Gitu dong

@tartar Gue pantau

Komentar Netizen tak henti-hentinya beragumen. Hal itu membuat Dimas lupa akan rasa cemasnya. Ia bersama tim penelusurannya yaitu Kuncoro dan Bobi segera berangkat. Dibandingkan di teror setan, kehilangan kepercayaan dan menjadi musuh para netizen jauh lebih menyeramkan. Disisi lain, ia semakin di dekatkan dengan namanya sebuah bencana yang mengancam nyawa.

.

.

.

"Ini rumahnya?" tanya Dimas kepada Kuncoro.

Mereka bertiga di hadapkan pada sebuah bagunan rumah yang besar dan juga rapuh. Bangunan rumah bak istana namun suasananya terasa mencekam dan berbau misteri.

"Dua puluh tahun yang lalu, rumah ini dimiliki oleh seorang dukun wanita yang penuh akan dendam. Suaminya mati sewaktu dia hamil putrinya. Sejak saat itu ia semakin dingin. Konon kabarnya ia mengurung putrinya agar tidak keluar dari rumah. Tapi ternyata pertarungan sengit terjadi, pembunuh dari suaminya adalah ibu kandung dari dukun tersebut. Mereka bertarung hingga salah satunya mati. Kemungkinan besar yang mati adalah wanita tua, alias ibunya yang juga merupakan dukun paling licik. Konon kabarnya ia masih sering meneror walau dalam bentuk arwah. dan konon kabarnya, arwahnya akan semakin kuat untuk menuntut balas kepada anak dan cucunya." jelas Kuncoro.

"GLEK!!" Dimas dan Bobi menelang ludah kering. Entah kenapa cerita Kuncoro membuat buluk kuduknya merinding.

"Satu hal, ada satu benda yang disimpan disini. Benda keramat." lanjut Kuncoro."

"Apa lagi?"

"Boneka beruang yang di pakai untuk memanggil arwah setan."

"Kok yang itu kedengaran imut ya?" pikir Dimas.Pernyataan Kuncoro yang terakhir merontokkan semua rasa takutnya. Ia lansung menyalakan kamera handphonenya dan melakukan live. Disana beberapa komentar baik mulai bermunculan, mereka mendengar cerita Kuncoro dan mereka juga ketakutan.

"Untuk kalian, gue akan merinding disko di bangunan tua yang cukup menyeramkan ini. Satu hal lagi, gua akan cari boneka beruang itu untuk semua follower dan subcriber gue." seru Dimas.

Perjalanan mereka terus berlanjut begitu juga dengan ancaman yang akan mereka terima. Seribu satu penghuni lama rumah itu terus memantau mereka. Menunggu kedatangan mereka dan siap menerkam mereka. Tentu dengan menjebak mereka agar membuka satu kata kunci yang membuat mereka bebas merajalela untuk meneror. Satu dari sekian hantu itu, telah berdiri sosok yang hitam kelang, dengan tinggi yang sangat teramat. Dua pasang mata merah menyala itu terus memperhatikan ketiga remaja yang berjalan memasuki rumah. Menelusuri tiap bangunan dari rumah ini. Makhluk itu menyunggingkan senyum licik yang memamerkan deretan gigi tajam halus di dalam mulutnya.

"Maertaaa... apa kau lapar?" tanya sebuah suara.

Makhluk itu tersenyum licik dan tertawa penuh kebahagiaan. "Kita sudah melakukan perjalanan jauh. Anakku Kusuma dan cucuku Merri tidak ada dirumah. Tapi setidaknya kita di sambut dengan tiga anak manusia bertampang bodoh itu. Sedikit hiburan juga bolehkan?" gumam bayangan wanita yang bersembunyi di balik tubuh hitam Maerta. "Bermainlah dulu sesuka mu, Maertaku."

.

.

.

"Kuncoro, gue rasa kita di ikuti sesuatu." ucap Bobi. Mereka tengah melewati taman belakang rumah tersebut. Mata Bobi dan Kuncoro melihat kearah kolam renang yang di penuhi dedaunan kering.

"Rumah ini nggak ada yang mau beli apa?" tanya Kuncoro.

"Lah, kan lo sendiri yang cerita seseram itu. Mana ada yang mau beli lah."

"Itu cuma karangan gue. Gue juga dengar dari anak-anak yang pernah penelusuran kesini."

"Berarti lo bohong dong!"

"Jangan keras-keras, nanti Dimas tau." ingat Kuncoro. Mereka melihat kearah dalam rumah, dimana Dimas masih sibuk shooting mengitari rumah tersebut sendirian. "Gue sengajain biar dia serius. Selama inikan kita yang capek, kita yang cari lokasi, kita yang browsing, kita yang siapin alat, kita yang nyupir, kita yang edit, kita yang apload. Dia kebagian dapat nama sendiri. Jadi gue pingin dia serius aja." jelas Kuncoro.

Bobi yang polos hanya mengangguk. Dia tau perasaan Kuncoro tapi ia tidak mau terlibat masalah dengan Dimas juga. Die memilih berada di tengah-tengah, tanpa harus memihak dan memojokkan siapapun dengan cara diam dan mengangguk.

"Ini dia!" seru Kuncoro. Dia menunjuk anak tangga yang menjorok kedalam tanah. "Ruang bawah tanah."

"Kenapa disini?" tanya Bobi.

"Disini tempat paling menyeramkan yang sesungguhnya."

"Apa perlu gue panggil dimas buat syuting."

"Tidak perlu! Kita hanya butuh satu boneka beruang yang tersimpan disini."

"Hmm.... bukankah itu namanya mencuri, Kun?"

Kuncoro hanya mengangkat bahu. Dia kemudian menarik Bobi agar mau ikut dengannya kedalam ruang bawah tanah itu. Setelah menuruni 13 anak tangga, mereka di hadapkan sebuah pintu kayu yang sudah rapuh dimakan rayap. tanpa ada angin, pintu tersebut seketika membuka seolah menyambut kedatangan mereka.

Drrreeekkkk.....!!!

MASIH PESTA JAILANGKUNG 2// BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Bintang kejora

Bintang kejora

Ada² aja org zaman skrg, demi follower & subcriber ngobok² tmpt org tanpa permisi. Gak sadar akan bahaya yg nti mrk dpt. Krn sm aja dg mengganggu makhluk tak kasat mata.

2021-07-19

0

Silta ( IG : @silfyanisilta )

Silta ( IG : @silfyanisilta )

wah udah ada versi k dua nya wkwk baru mampir lagi nih kak, like back yaa ❤️

2020-12-15

0

.

.

disini muncul pertanyaan... Memang apa yg mereka cari dari tempat2 angker seperti itu? apa mereka tidak kepikiran akibat dari perbuatan mereka itu?

supaya maw dibilang keren?? Oohh, No....

2020-11-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!