Vote sebelum membaca😘
.
.
"Aku dengar kau mantan penari ballet."
"Sí, itu sudah sangat lama sekali."
"Apa kau masih ingin melakukannya?"
Malia terdiam, dia termenung memikirkan apa yang harus dikatakannya. Tentu saja Malia ingin melakukannya kembali, tapi tidak ada cara dia menari seperti dulu.
Dania segera berucap, "Maaf, aku tidak bermaksud."
"Tidak apa-apa."
Norman yang sedari tadi memejamkan matanya di samping Malia sedikit risih dengan Dania yang duduk di depan mereka, apalagi menanyakan pertanyaan seperti itu. Dania tidak memberi ruang untuknya dan Malia.
Dalam pesawat jet, dengan Dennis yang mengendarai, dan beberapa pelayan yang selalu siap melayani. Terbang dari Madrid, siap mendarat di negara bagian Guerrero.
"Aku akan ke belakang sebentar," ucap Malia mengambil tongkat yang ada di sampingnya.
Seketika Norman membuka matanya. "Mau ke mana?"
"Aku ingin berbaring."
"Biar aku antar."
"No es necesario, acompañas a Dania, lo siento, ella no tiene amigos de chat (Tidak perlu, kau temani Dania, kasihan dia tidak ada teman mengobrol,)" ucap Malia diakhiri oleh senyuman. Dia berjalan dengan susah payah menuju ke ruangan yang ada di belakang, pesawat ini dilengkapi oleh kamar dan bahkan terdapat mini bar.
Kepergian Malia tidak Dania sia-siakan, seketika wanita itu menduduki tubuh Norman.
"Apa yang kau lakukan, Dania?"
"Ini akan seru," ucapnya mencium bibir pria itu dalam.
Tangan Norman otomatis membuka pakaian atas Dania hingga tidak tersisa.
Ciumannya semakin liar, beralih ke beberapa titik yang membuat Dania mengerang. Norman refleks membungkam bibir wanita itu dengan tangannya yang kekar, sementara dirinya sibuk dengan hal lain.
"Sekarang, Norman……," ucap Dania di sela napasnya yang tercekat. Dia frustasi tatkala pria bermanik abu-abu itu memainkan emosinya. Naik, kembali turun, begitulah seterusnya sebelum Dania mencapai tujuannya. "Cepat!"
Norman terkekeh, dia menarik Dania untuk kembali duduk tegak, kemudian membaliknya hingga membelakangi.
"Shit," umpat Norman saat Dania kembali mengambil alih.
Di saat bersamaan, Dennis yang keluar dari tempatnya dibuat terkejut dengan pemanangan pertama yang dia lihat. "Mierda ¿No puedes hacerlo aquí? (Shit! Bisakah kalian tidak melakukannya di sini?)"
Perkataannya tidak didengarkan, keduanya terlalu sibuk. Mirisnya lagi, Dennis melihat pakaian Norman lengkap, berbeda jauh dengan Dania. Dengan perlakuan yang juga sering Dennis lihat di klab malam. "¿Te das cuenta de que estás siendo tratada como una mujer barata, Dania? (Apa kau sadar kau diperlakulan seperti seorang wanita murahan, Dania?)"
Dennis melangkah begitu saja melewati mereka, dia masuk ke bagian belakang. Matanya menelusuri, mencari keberadaan yang tidak dia temukan di ruang sebelumnya.
"Di mana, Malia?" Tanya Dennis pada seorang pelayan.
"Dia ada di kamar, sedang membaca buku."
Beruntung, pintu kamar terbuka. Di sana Malia memang sedang membaca buku, di bibir ranjang dengan tongkat yang tergeletak di atas lantai.
"Apa yang sedang kau baca?"
"Dennis? Astaga kenapa kau di sini? Siapa yang mengendarai pesawat?"
Pria itu terkekeh mendapati raut wajah Malia yang panik, dia menyandarkan tubuhnya di ambang pintu. "Tenanglah, ini zaman modern."
"Bagaimana jika kita bertabrakan dengan pesawat lain?"
"Aku sudah mengatur jalannya," ucap Dennis mendekat. "Apa yang sedang kau baca?"
"Buku yang aku temukan di sana," tunjuk Malia pada rak buku di dalam kamar.
Dennis menjelajahi kamar dengan matanya, sesekali dia melirik Malia. Ingat akan kalimat yang diucapkan Marc padanya dulu, 'Aku mencari Van Allejov, jika kau menemukannya dan membunuhnya untukku, El Sinaloa bisa kau kendalikan.'
Niatnya tidaklah baik, dia ingin membunuh Malia saat ini juga, dan semuanya berakhir. Namun, Dennis harus menyimpan pisaunya kembali saat Norman masuk.
"Norman? Kenapa dengan rambutmu?"
Pria itu membereskannya, dia menatap tajam Dennis. "Bisa kau keluar?"
Norman tahu niat Dennis, membuat pria itu mengalah, dia keluar dari kamar. Berpapasan dengan Dania yang sedang berpakaian ketika hendak menuju ruang kendali.
"Apa kau sadar kau diperlakukan seperti seorang wanita bayaran, Dania?"
"Berhenti bicara," ucapnya tanpa mempedulikan keberadaan Dennis.
Manik pria itu terpaku pada pantat Dania yang memerah, juga bahunya yang lebam. "Dia tidak berubah."
"Apa maksudmu?"
"Norman melakukan kekerasan saat berhubungan denganmu, sama seperti wanita lain yang dia tiduri."
"Apa yang kau tahu, Dennis?"
"Aku tahu banyak. Aku mungkin sudah lama tidak bertemu dengannya, tapi aku mengenal wanita-wanita yang memanjakan Norman di Meksiko."
"Wanita-wanita yang memanjakannya?"
"Vino a México, pero no nos conoció a Marc ni a mí. Solo necesita entretenimiento, una mujer de noche que siempre se lastima después de tener contacto con él. Y pronto te quedarás atrás, a Norman no le gustan las mujeres baratas (Dia datang ke Meksiko, tapi tidak menemui Marc ataupun aku. Dia hanya butuh hiburan, wanita malam yang selalu terluka setelah berhubungan dengannya. Dan kau akan segera ditinggalkan, Norman tidak suka wanita murahan.)"
Dania terdiam, dia menatap Dennis setelah selesai berpakaian. "Marc janji padaku, jika aku membantu Norman dengan Van Allejov, aku akan dinikahkan dengannya. Norman tidak bisa menolak kehendak Marc."
"Dia takkan mau dengan wanita murahan sepertimu. Berapa tahun kau menjajakan dirimu dan kehilangan keperawanan?"
"Tutup mulutmu," ucapnya dengan tajam.
"Dia membenci wanita sejenis itu. Ketahuilah, kau kalah dengan Malia."
"Kau pikir dia wanita baik-baik? Aku yakin Malia juga pernah menjual dirinya."
Dennis terkekeh, dia menggeleng. "Perderás, sabes que trata a Malia bien, nunca golpeado (Kau akan kalah, kau tahu dia memperlakukan Malia dengan baik, tidak pernah dipukul.)"
"Diam!" Dania menggigit kuku jarinya penuh ketakutan. Hatinya bergumam, 'Aku harus segera membunuh Malia, agar aku bersama dengan Norman.'
----
**Love me,
ig : @Alzena2108**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
smoga ja norman jadi bucin ama Malia
2021-11-14
0
Fatimah Fatimah
semoga orang baik dapat jodoh y yg baik juga🙏🙏🙏🙏🙏
2021-10-19
0
purnama
dania moga kao selamat
2021-09-22
0