Bloody Marriage 16

Vote sebelum membaca😘

.

.

Perlahan, Norman membuka pintu kamar Marc, memperlihatkan pria tua yang sedang memandang keluar jendela kecil. Menatap hutan lewat kamarnya yang menolak direnovasi, masih mempertahankan desain lama yang begitu suram dan menakutkan. "Kakek…."

"Norman, bagaimana keadaan El Sinaloa?"

"Semua berjalan sesuai yang kau inginkan, Kakek."

"Bagus, semuanya harus kuat supaya Van Allejov tidak dapat berkutik."

Norman hanya diam memandang pria yang duduk membelakanginya. "Aku akan membawa Malia keluar."

Pria itu berhenti mengetuk jendela dengan jemarinya. "Jangan terburu-buru, Norman. Ingat prinsip hidup kita, tidak ada yang perlu dihukum jika tidak bersalah, tidak ada alasan berdiri di sisi yang benar."

Norman masih diam. Mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Marc.

"Kita biarkan Malia membuat kesalahan."

Keterdiaman Norman melanjutkan kalimat Marc yang tertahan. "Aku benar bukan, Norman?"

"Ya, kau benar, Kakek."

"Aku selalu benar, tidak ada alasan kau bisa membangkangku."

"Sí, Kakek."

Marc tersenyum miring, dia mengisyaratkan agar Norman mendekat dengan jemarinya. Pemilik manik abu itu mendekat, berjongkok dan membiarkan Marc mengusap bahunya. "Dengar, Norman, akan kita buat neraka untuk Malia, mengerti?"

"Sí, Kakek."

"Sekarang pergilah, bawa dia menggirup udara segar dan biarkan dia bahagia sesaat."

Tanpa berkata, Norman keluar dari ruangan itu. Semakin jauh dia berjalan dari kamar itu, detak jantungnya mulai kembali normal, kepalan tangannya mulai melemah dan keringat dinginnya berhenti menakuti.

Dia naik ke kamarnya, menatap Malia yang sedang mengikat rambutnya sendiri, sambil sesekali mengambil anggur yang dibawa Norman.

"Kau sudah siap?"

Perempuan itu menengok, dengan senyuman indahnya. "Sí, apa kita benar-benar akan ke pantai?"

"Kau harus melihat keindahan Puerto del Marqués." Norman mengambilkan jaket untuk Malia kenakan. 

Manik itu bersinar, menatap suaminya penuh dengan rasa kebahagiaan. "Apa kita akan menginap di sana? Berapa lama?"

"Selama yang kau inginkan."

"Bisa aku menelpon Papaku di sana."

"Tentu," ucap Norman menggendong Malia, membawanya menuruni tangga.

Dan bagian favorit Malia saat Norman melakukan ini adalah mencium leher Norman, merasakan aroma maskulin suaminya, yang membuatnya merasa aman dan nyaman. 

Norman menurunkannya di mobil, mengikatkan tali pengaman padanya. "Jangan banyak bergerak."

"Baiklah."

Senyuman Malia tidak pudar saat mendapati Norman memasukan dua koper ke dalam bagasi. Dikiranya, mereka akan berbulan madu. "Apa kau sudah memberitahu Marc?"

"Sí, dia sudah tahu, tenang saja."

Sepanjang perjalanan Malia tidak dapat berhenti tersenyum. Mereka melewati jalanan gelap yang dipenuhi oleh pepohonan. Hingga Malia mendapatkan ada siluet seorang pria bersenjata, senyumannya luntur. "Kenapa ada pria bersenjata di sini, Norman?"

"Mereka menjaga mansion."

"Mengelilingi? Dengan cara berada di dalam hutan?"

"Kakekku punya ketakutan tersendiri, dia menyewa orang agar tidak ada yang masuk ke jalan mansion secara sembarangan, hutan ini adalah kawasan pribadi. Dia berhak melakukannya."

Malia tahu Marc berhak melakukannya, tapi ini terasa menakutkan baginya. Membuatnya merasa ada hal janggal. Di malam yang gelap, dalam hutan yang rindang, terdapat pria bersenjata untuk menjaga mansion yang ada di tengah hutan. Membuat Malia bertanya-tanya ketakutan apa yang dialami Marc hingga dia seperti itu.

"Kenapa di mansion tidak ada sinyal?"

"Karena Kakek trauma akan masa lalu." Hanya itu yang Norman katakan, enggan menyebutkan kalau ponsel Malia saja yang tidak bisa digunakan di tempat itu.

Sampai akhirnya ponsel Malia berbunyi saat masuk ke jalan raya. "Aku mendapatkan ratusan pesan dan panggilan tidak terjawab dari Papa."

"Hubungi dia segera." 

Malia segera melakukan video call, hanya dalam hitungan detik sudah terangkat. "Papa?"

'Malia, kenapa kau tidak meninggalkan pesan? Apa yang terjadi? Kenapa ponselmu dan ponsel Norman tidak aktif? Aku hampir saja pergi ke Meksiko untuk melihat keadaanmu.'

Malia terkejut oleh runtutan kata. "Maaf, Papa. Aku tinggal di Puerto del Marqués bagian dalam hutan, tidak ada signal."

'Apa kau bercanda? Biarkan aku bicara dengan Norman!' wajah Don memerah melepuh.

"Tidak, Papa, Norman sedang mengemudi. Dia bisa tidak konsentrasi. Aku baik-baik saja, kami sekarang sedang menuju teluk dan menginap di villa."

'Malia, Papa tidak suka kau menghilang begitu saja. Ini tidak benar, Papa ingin bicara dengan Norman.'

"Papa." Malia mengatakannya dengan penuh penekanan. Dia menarik napas dalam sebelum mengatakan, "Aku bahagia."

Don memejamkan matanya, dia terlihat sedang menurunkan amarahnya di sana. 'Jaga dirimu baik-baik. Jaga putriku dengan baik, kau dengar aku, Norman?'

"Sí, aku akan menjaga istriku dengan baik, sangat baik."

'Bagus, kini setidaknya aku bisa tenang.'

****

Mata cokelat itu tidak bisa berhenti mengagumi keindahan teluk di luar jendela, menunggu Norman yang membawakan cemilan untuknya.

Mendengar pintu terbuka, Malia segera menengok. "Kau tidak membawa cemilan?"

"Ayo kita ke pinggir teluk."

"Kita sudah berada di pinggir teluk, Norman."

"Maksudku membiarkan tubuh kita menyentuh pasir."

Malia terkekeh, dia merentangkan tangannya membiarkan Norman membawanya keluar. Menuruni tangga kayu sebelum kaki telanjang pria itu menyentuh pasir. 

Malia menatap teluk, di mana terdapat bulan di atasnya. Malam yang cerah, banyak taburan bintang.

"Kau menggelar kain itu? Menyiapkan anggur?"

"Ya, aku melakukan ini untukmu."

Malia terkekeh, dia tertawa dan mencium pipi suaminya. "Gracias."

"Aku lakukan apapun untukmu."

Tepat di pinggir teluk, ditemani suara ombak pantai, mereka menggelar kain dengan ditemani anggur. Malia duduk di sana, membiarkan kakinya berselanjar dan menyentuh air. Sungguh menyenangkan merasakan semua ini. Penuh kedamaian, tidak ada yang memandangnya sebelah mata maupun berbisik tentang kekurangannya. Hanya ada kedamaian, dengan genggaman dari seseorang yang dicintainya.

"Apa kau suka?"

"Sangat."

"Kau ingin belajar melukis? Aku bisa mencari guru yang baik untukmu, supaya kau tidak bosan di rumah."

"Aku rasa tidak," ucap Malia menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. "Aku belum terlalu menyukainya."

"Lalu apa yang kau sukai?" Tanya Norman memberikan ciuman di puncak kepala.

"Aku suka ballet……."

Nada suara Malia merendah, membuat Norman berani mengatakan, "Kau ingin melanjutkan pengobatan? Untuk kakimu?"

"Kau tahu kakiku takkan bisa berfungsi lagi sampai kapanpun. Apa kau keberatan?"

"Apa maksudmu?"

Malia menatap Norman, pria itu sejak tadi menatapnya datar. "Aku tidak bisa berjalan sampai kapanpun, Norman. Kau mungkin akan kesal denganku, jalanku lambat, aku tidak bisa berjalan di sampingmu dan dibanggakan untuk menemui temanmu."

Norman memindahkan Malia ke dalam pangkuannya, dia memberikan ciuman dalam hingga membuat Malia menciut merasakan sensasi yang baru-baru ini dia rasakan, dan membuatnya candu.

"Aku senang kau tidak bisa berjalan, Malia."

Perempuan itu menegang. "Kau senang?"

"Ya, karena aku bisa menahanmu bersamaku. Kau tidak akan bisa lari ke manapun, Malia. Kau harus tahu itu."

---

**Love

ig : @Alzena2108**

Terpopuler

Comments

Gauri Utama

Gauri Utama

Tanpa Norman sadari sebenarnya dianudh punya rasa sayang ma Malia. Cuma tertutupi oleh dendam dan hasutan para setan aja

2022-11-28

0

Firdawati Mamanya Nakila

Firdawati Mamanya Nakila

bunga cinta mulai tumbuh dhati Norman..tapi dia TDK menyadarinya🥰🥰

2021-12-11

0

Ana Aryadi

Ana Aryadi

aku penasaran apakah kelak malia akan bisa berjalan lagi 🤔

2021-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bloody Marriage 1
2 Bloody Marriage 2
3 Bloody Marriage 3
4 Bloody Marriage 4
5 Bloody Marriage 5
6 Bloody Marriage 6
7 Bloody Marriage 7
8 Bloody Marriage 8
9 Bloody Marriage 9
10 Bloody Marriage 10
11 Bloody Marriage 11
12 Bloody Marriage 12
13 Bloody Marriage 13
14 Bloody Marriage 14
15 Bloody Marriage 15
16 Bloody Marriage 16
17 Bloody Marriage 17
18 Bloody Marriage 18
19 Bloody Marriage 19
20 Bloody Marriage 20
21 Bloody Marriage 21
22 Bloody Marriage 22
23 Bloody Marriage 23
24 Bloody Marriage 24
25 Bloody Marriage 25
26 Bloody Marriage 26
27 Bloody Marriage 27
28 Bloody Marriage 28
29 Bloody Marriage 29
30 Bloody Marriage 30
31 Bloody Marriage 31
32 Bloody Marriage 32
33 Bloody Marriage 33
34 Bloody Marriage 34
35 Bloody Marriage 35
36 Bloody Marriage 36
37 Bloody Marriage 37
38 Bloody Marriage 38
39 Bloody Marriage 39
40 Bloody Marriage 40
41 Bloody Marriage 41
42 Bloody Marriage 42
43 Bloody Marriage 43
44 Bloody Marriage 44
45 Bloody Marriage 45
46 Bloody Marriage 46
47 Bloody Marriage 47
48 Bloody Marriage 48
49 Bloody Marriage 49
50 Bloody Marriage 50
51 Bloody Marriage 51
52 Bloody Marriage 52
53 Bloody Marriage 53
54 Bloody Marriage 54
55 Bloody Marriage 55
56 Bloody Marriage 56
57 Bloody Marriage 57
58 Bloody Marriage 58
59 Bloody Marriage 59
60 Bloody Marriage 60
61 Bloody Marriage 61
62 Bloody Marriage 62
63 Bloody Marriage 63
64 Bloody Marriage 64
65 Bloody Marriage 65
66 Bloody Marriage 66
67 Bloody Marriage 67
68 Bloody Marriage 68
69 Bloody Marriage 69
70 Bloody Marriage 70
71 Bloody Marriage 71
72 Bloody Marriage 72
73 Bloody Marriage 73
74 Bloody Marriage 74
75 Bloody Marriage 75
76 Bloody Marriage 76
77 Bloody Marriage 77
78 Bloody Marriage 78
79 Bloody Marriage 79
80 Bloody Marriage 80
81 Bloody Marriage 81
82 The Bride 1
83 The Bride 2
84 The Bride 3
85 The Bride 4
86 The Bride 5
87 The Bride 6
88 The Bride 7
89 The Bride 8
90 The Bride 9
91 The Bride 10
92 The Bride 11
93 The Bride 12
94 The Bride 13
95 The Bride 14
96 The Bride 15
97 The Bride 16
98 The Bride 17
99 The Bride 18
100 The Bride 19
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bloody Marriage 1
2
Bloody Marriage 2
3
Bloody Marriage 3
4
Bloody Marriage 4
5
Bloody Marriage 5
6
Bloody Marriage 6
7
Bloody Marriage 7
8
Bloody Marriage 8
9
Bloody Marriage 9
10
Bloody Marriage 10
11
Bloody Marriage 11
12
Bloody Marriage 12
13
Bloody Marriage 13
14
Bloody Marriage 14
15
Bloody Marriage 15
16
Bloody Marriage 16
17
Bloody Marriage 17
18
Bloody Marriage 18
19
Bloody Marriage 19
20
Bloody Marriage 20
21
Bloody Marriage 21
22
Bloody Marriage 22
23
Bloody Marriage 23
24
Bloody Marriage 24
25
Bloody Marriage 25
26
Bloody Marriage 26
27
Bloody Marriage 27
28
Bloody Marriage 28
29
Bloody Marriage 29
30
Bloody Marriage 30
31
Bloody Marriage 31
32
Bloody Marriage 32
33
Bloody Marriage 33
34
Bloody Marriage 34
35
Bloody Marriage 35
36
Bloody Marriage 36
37
Bloody Marriage 37
38
Bloody Marriage 38
39
Bloody Marriage 39
40
Bloody Marriage 40
41
Bloody Marriage 41
42
Bloody Marriage 42
43
Bloody Marriage 43
44
Bloody Marriage 44
45
Bloody Marriage 45
46
Bloody Marriage 46
47
Bloody Marriage 47
48
Bloody Marriage 48
49
Bloody Marriage 49
50
Bloody Marriage 50
51
Bloody Marriage 51
52
Bloody Marriage 52
53
Bloody Marriage 53
54
Bloody Marriage 54
55
Bloody Marriage 55
56
Bloody Marriage 56
57
Bloody Marriage 57
58
Bloody Marriage 58
59
Bloody Marriage 59
60
Bloody Marriage 60
61
Bloody Marriage 61
62
Bloody Marriage 62
63
Bloody Marriage 63
64
Bloody Marriage 64
65
Bloody Marriage 65
66
Bloody Marriage 66
67
Bloody Marriage 67
68
Bloody Marriage 68
69
Bloody Marriage 69
70
Bloody Marriage 70
71
Bloody Marriage 71
72
Bloody Marriage 72
73
Bloody Marriage 73
74
Bloody Marriage 74
75
Bloody Marriage 75
76
Bloody Marriage 76
77
Bloody Marriage 77
78
Bloody Marriage 78
79
Bloody Marriage 79
80
Bloody Marriage 80
81
Bloody Marriage 81
82
The Bride 1
83
The Bride 2
84
The Bride 3
85
The Bride 4
86
The Bride 5
87
The Bride 6
88
The Bride 7
89
The Bride 8
90
The Bride 9
91
The Bride 10
92
The Bride 11
93
The Bride 12
94
The Bride 13
95
The Bride 14
96
The Bride 15
97
The Bride 16
98
The Bride 17
99
The Bride 18
100
The Bride 19

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!