Bloody Marriage
FYI, aku ganti visual Norman
mengingat yang dulu terlalu muda. So, here we go….
MEET THE BLOODY…
ENRIQUE NORMAN DERULLO (35thn)
Merupakan cucu dari Marc Derullo, ketua kelompok penjahat yang terkenal pada masanya atau lebih dikenal dengan nama Marco Valentio. Acapulco, Guerrero, Meksiko adalah sarangnya. Norman pergi dari Meksiko untuk mencari orang yang telah membunuh Ibunya, yaitu Don Van Allejov. Tuhan seolah memberinya jalan, anak dari Don Van Allejov jatuh cinta padanya, perempuan itu bernama Malia Van Allejov. Dijadikan kesempatan oleh pria itu, dia akan mewarnai pernikahannya dengan darah.
MALIA VAN ALLEJOV (26thn)
Merupakan mantan penari ballet yang kini menyandang disabilitas, kecelakaan membuat salah satu kakinya tidak bisa digerakan. Hidupnya hampa, apalagi teman-teman yang dia pikir peduli, ternyata senang akan kecelakaannya. Sampai Malia bertemu dengan Norman, dia merasa menjadi perempuan paling berharga di dunia. Apalagi ketika Norman menikahinya, Malia merasa hidup kembali. Sampai Malia di bawa ke Puerto del Marqués, Acapulco, darah membanjiri pernikahannya.
DANIA EL CONSEJOSS (30thn)
Merupakan kekasih Norman yang membantunya untuk membalaskan dendam. Dia menjalankan bisnis bar dan klab malam Norman, dan pria itu menjalankan dendam atas kematian Ibunya.
● Puerto del Marqués, Acapulco, Meksiko.
Acapulco adalah kota, munisipalitas dan pelabuhan di negara bagian Guerrero, Meksiko. Dikenal sebagai salah satu resor pantai tertua dan paling terkenal di Meksiko. Acapulco terkenal akan kehidupan malamnya.
El Sinaloa kembali pada masa keemasannya saat Norman kembali. Klab, casino dan bar berjalan, wanita dari etnis manapun dapat ditemui di sini. Klan El Sinaloa kembali bangkit, yang dikenal sebagai penjahat paling mengerikan di Meksiko.
Penculikan, pembunuhan, tambang emas ilegal, penyelundupan anggur, penjualan narkoba bahkan perdagangan wanita, semua itu kembali terjadi di Meksiko. Klan yang dipikir mereka telah mati, nyatanya hanya tertidur. Karena sang pewaris telah kembali.
.
.
30 Years Ago…
Puerto del Marqués, Acapulco, Meksiko.
"Kakek, ke mana Mama pergi?"
Pria itu terdiam. Anak bernama lengkap Enrique Norman Derullo itu kembali mendekat, di ulang tahunnya yang kelima, dia tidak menemukan satupun yang memberinya hadiah.
"Kakek?"
"Kemarilah, Norman."
Anak itu mendekat, dia duduk di atas karpet, tepat di depan Kakeknya yang duduk di atas sofa. "Kakek, hari ini Norman ulang tahun, di mana Mama?"
"Mamamu pergi."
"Ke mana dia?"
"Dia pergi, dan pulang."
"Apa maksud Kakek?"
Pria tua itu terkekeh, dia tertawa semakin keras yang mana membuat Norman ketakutan. "Kakek….. Kemana Mama?"
"Mamamu mati, Norman!"
Anak itu kaget karena teriakan sang Kakek, dia menatap takut pria itu. Apalagi saat kakeknya menarik tangannya kuat menuju keluar perpustakaan.
"Kakek, tanganku sakit!" Hingga akhirnya Norman menangis.
Pria yang gelap mata tidak mendengarkan teriakan cucunya, dia menarik paksa agar Norman berjalan.
"Kakek, sakit."
"Bangun, Norman!"
"Sakit, tanganku sakit."
"Bangun!"
"Kakek, ini sakit!"
"Berdiri! Aku bilang berdiri!"
Tangisannya semakin kuat saat kakeknya yang bernama Marc membuka ruang bawah tanah.
"Tidak, Kakek, maaf Norman mengganggu, maafkan Norman."
"Diam kau!"
Marc berjalan turun. "Norman, bangun," perintahnya menyalakan lampu. "Bangun, Norman."
Anak itu tidak ingin mendapat pukulan lagi dari kakeknya, dia berdiri memaksa. Dengan banyak bagian tubuh yang terluka.
"Ikut aku."
Sambil menangis pelan, dia nengikuti langkah sang kakek.
"Lebih cepat, Norman."
"Sí, Kakek."
"Cepat, Norman!"
Hingga akhirnya pria itu berhenti di depan sebuah penghalang plastik. Norman bertanya-tanya, sejak kapan ada tirai plastik di ruang bawah tanah.
"Kau tahu apa yang ada di dalamnya, Norman?"
Dia menggeleng.
"Itu hadiah ulang tahun untukmu."
Norman tetap berdiri di belakang Marc, masih ketakutan.
"Di sana ada Mamamu."
"Mama?"
Karena Norman tahu hanya Mamanya yang bisa meredam amarah sang kakek. "Mama di sana?"
"Ya, bukalah."
Pelan dan penuh ketakutan. Norman menyingkab tirai itu, seketika dia tidak dapat berkata, tubuhnya limbung. "Mama!"
Dia menangis dan mendekati sosok itu, menggoyangkan tubuhnya yang terbujur kaku di dalam bathub, penuh darah. "Mama, bangun!"
Air matanya menetes deras. "Mama! Mama! Bangun, Mama!"
"Itu hadiah untukmu, Norman."
Dia menengok menatap kakeknya yang malah tersenyum. "Kenapa Mama?"
"Dia mati, di hari ulang tahunmu, Norman."
"Mama…." tangan kecilnya memegang wajah mamanya yang terbujur kaku, darah di mana-mana, bahkan menenggelamkan sebagian tubuhnya.
pria tua itu berjongkok supaya sejajar dengan cucunya.
"Kau tahu kenapa Mamamu mati?"
Anak itu menggeleng, sambil menangis.
"Dia mati karena seseorang membunuhnya."
Norman tetap menangis.
"Dia dibunuh, oleh seorang pria bermarga Van Allejov."
"Van Allejov?"
"Ya, ku harus mencarinya, Norman. Dan balaskan dendam ini, bunuh juga pria itu."
Mata Norman kembali menatap mayat ibunya. "Akan aku lakulan, Kakek."
"Bagus, mereka mengambil hati, jantung ibumu, kini bagian kau balas dendam, Norman."
****
Now
Valencia, Spanyol.
Malia tersenyum, ini sudah setahun lebih dia menjalani hubungan dengan Norman. Melihat surat-surat yang dikirimkan, begitu penuh dengan kata-kata cinta.
"Malia, kau di sana?"
"Kemarilah, Papa."
Don masuk ke kamar putrinya, di mana Malia sedang duduk di atas kursi roda.
Duduk di bibir ranjang. "Apa kau serius akan menikah?"
"Papa, kau sudah mengetahuinya."
"Bagaimana jika dia menyakitimu?"
"Kau tahu bagaimana bahagianya aku setiap bersamanya, bahkan hanya mendengar suaranya."
Saat Don hendak berucap, Malia menyela. "Aku kehilangan kemampuan hampir lima tahun, Papa. Teman-temanku menertawaiku, ballet sudah jauh dari jangkauanku. Aku tidak punya teman, dan dia satu-satunya yang mengisi hatiku."
"Dan setelah itu kau akan meninggalkanku?"
Malia segera memegang tangan Papanya. "Papa, aku ingin masa tuamu sesuai yang kau inginkan. Aku tahu perusahaan kita sudah tidak ada, dan Norman bisa membantu mencukupi kebutuhan Papa. Sesuai keinginanmu, kita akan merenovasi rumah, aku yakin Mama akan senang melihat kita bahagia."
Don terdiam, menatap tangan putrinya yang putih bersih. "Kau mirip Mamamu."
Malia tersenyum, Mamanya meninggal karena sakit, dan itu terjadi karena melahirkan Malia. "Aku bersyukur."
"Apa dia akan datang?"
"Ya, dia masih di perjalanan."
Bersiap-siap untuk kedatangan Norman, rumah tua yang diurus oleh satu asisten rumah tangga itu siap menyambut kedatangan calon suami Malia.
Tepat pada jam makan malam, dia datang. Malia menyambut kedatangannya di ambang pintu, dengan jangka yang menyangga, mengingat kaki kirinya tidak berfungsi dengan baik.
"Hai."
"Kenapa kau menunggu di sini?" Norman mencium pipi Malia. "Di mana Papamu?"
"Di dalam, ayo masuk."
"Kenapa kau melepaskan kursi roda?"
"Aku ingin terlihat seperti wanita normal."
"Kau lebih dari Normal untukku, Malia."
"Seperti abnormal?"
"Berhenti mengatakannya."
Saat masuk, Norman disambut oleh Don Van Allejov. Pria itu mendekat, dengan senyuman, yang mana mengingatkannya akan kejadian 30 tahun yang lalu. Pria ini membunuh Mamanya.
"Selamat datang, Norman."
Pria itu menahan amarahnya, dia menyalami Don.
"Ayo, duduklah."
"Baik."
"Jadi, kau berhubungan dengan Malia selama ini?"
"Ya, dan aku yakin kau mendengar aku akan menikahinya minggu depan."
"Secepat itu?"
"Ya, aku harus kembali ke Meksiko, mengingat bisnis keluarga sudah lama ditinggalkan."
Kini Don menatap Malia.
Dia menjelaskan, "Papa, aku akan baik-baik saja. Dan juga, Norman akan membantu supaya perusahaanmu kembali."
"Aku punya teman yang menekuni farmasi sepertimu, Don. Aku bisa membantumu," ucap Norman.
Don menarik napas dalam, tidak kuasa saat melihat wajah ceria dan penuh harap Malia. Putrinya sangat mencintai pria bertatto ini. "Aku akan selalu mengikuti keputusanmu, Nak. Jika pria ini membuatmu bahagia, maka pergilah. Kejar kebahagiaan yang kau dambakan."
"Aku akan menjaga Malia dengan baik."
___
Love me,
Alianna Zeenata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nur Kediri
tertarik karena baca la senorita
2023-08-23
0
Novi Yanti
ijin promosi ya kak minta suportnya jang lupa mampir kisah istri ke dua😊
2023-08-02
0
。.。:∞♡*♥
bikin deg-degan kisah norman ini, semoga aja Norman sadar klo yg dilakukannya itu salah
2022-10-29
0