SECRET AFFAIR
Jalanan gang kumuh itu masih sepi, belum terlalu ramai manusia hilir mudik karna waktu masih menunjukan pukul 03.00 dini hari. hujan sisa semalam meninggalkan genangan air di lubang lubang jalan sepanjang gang.
Di satu rumah sederhana, udara dini hari yang dingin tak membuat dua orang manusia terlena untuk kembali melanjutkan mimpi dibalik selimbut.
Raya Talita Zarra, gadis remaja kelas 3 SMA disalah satu SMA Swasta ibukota itu sibuk membuat adonan, sedari tadi Raya sudah sibuk berkutat di dapur bersama ibunya untuk mempersiapkan berbagai macam jajanan pasar untuk dijual. Raya adalah anak satu satunya, ibunya seorang janda miskin yang ditinggal mati suaminya. Ayah Raya seorang buruh pabrik biasa, dan meninggal saat Raya masih SMP.
Kondisi ekonomi yang pas pas an membuat Raya dan ibunya pontang panting bekerja. disiang hari ibunya akan bekerja menjadi buruh cuci di rumah-rumah lain, menjelang sore hari ibunya membantu salah satu penjahit di dekat rumahnya, dan di dini hari seperti sekarang ini, ibunya sibuk membuat beberapa macam makanan jajanan pasar. Ibunya memang terkenal sebagai pembuat makanan jajanan pasar yang lumayan enak, tidak sedikit tetangga-tetangganya datang untuk membuat pesanan jika ada acara tertentu.
Raya sendiri adalah anak yang mandiri, dia mengerti bahwa hidup di ibukota begitu sulit. kerasnya ibukota tidak memberikan dia kesempatan untuk berleha-leha, membiarkan ibunya bekerja banting tulang sendiri. Setiap dini hari, dia akan selalu membantu ibunya menyiapkan makanan yang akan dijual, setelah makanan siap untuk dijual, raya dengan menggunakan sepedanya berkeliling untuk mengantarkan jualannya ke beberapa warung di daerah dekat rumahnya.
Setelah selesai mengantar dagangan, Raya bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Raya tergolong siswa yang berprestasi, itulah mengapa dia bisa tetap melanjutkan sekolahnya, dalam kondisi yang serba pas-pas an.
Sekolah Menengah Atas Nusantara, sekolah swasta di ibukota yang sangat terkenal, sekolah para anak elite dimana Raya berhasil masuk karna memperoleh beasiswa. ada 2 siswa yang memperoleh beasiswa di sekolah swasta itu, namun seorang lagi mengundurkan diri karna tidak kuat dengan pergaulan serta sikap para siswa yang rata-rata orang kaya disana. Tinggallah Raya yang berhasil bertahan hingga detik ini, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk belajar. Dia ingin tetap sekolah, demi mengejar cita-cita nya untuk berkuliah keluar negeri.
" Bu, Raya berangkat ya." ucap Raya pada ibunya yang sedang bersiap siap untuk bekerja di rumah tetangganya.
" Iya nak, hati hati di jalan." balas ibu Raya
Perjalanan kesekolah tidak memakan waktu lama, karna memang jarak dari rumah ke sekolah itu tidak lebih dari 15 menit dengan menggunakan sepeda. saat tiba di depan sekolah Raya mencari tempat untuk menaruh sepeda nya, biasanya Raya akan menaruh sepeda itu di taman belakang, tepatnya di mess salah satu penjaga sekolah yang dekat dengan Raya dan mess tersebut berada tepat disamping sebuah taman dengan kolam air mancur di tengah tengah nya..
" Pagi pak Yadi." sapa Raya pada penjaga sekolah tempat ia menitipkan sepedanya.
" Selamat pagi juga Raya cantik." balas pak Yadi dengan sumringah.
" Ah, pak Yadi bisa aja." jawab Raya yang dibalas senyuman oleh pak Yadi
Pak Yadi ini sudah lama bekerja di sekolah Raya, beliau tahu mengapa Raya bisa bersekolah di sekolah yang notabene elite tersebut.
" Raya!.." terdengar suara memanggil dari arah gedung sekolah
" Hey Berlian, baru sampe juga kamu?" tanya Raya sambil berjalan menghampiri teman sekelasnya itu. Berlian satu satu nya teman yang dimiliki Raya di sekolah ini.
Kondisi perekonomian Raya yang pas pas an, sangat jauh dari siswa siswa lain di sekolahnya itu membuat siswa siswa yang lain enggan untuk sekedar berteman dengan Raya.
Mereka hanya akan mendekati Raya pada saat ujian atau sedang banyak tugas. Karna memang tidak bisa mereka pungkiri, otak Raya sangat pintar dan dapat diandalkan untuk mendapatkan nilai nilai yang bagus.
" Iya nih, ayo ah.. Kita ke kelas" ucap Berlian sambil menggandeng tangan Raya
Berlian Permata, teman baik Raya sejak awal masuk ke sekolah ini. Dia satu-satunya teman Raya yang baik dan loyal pada Raya. Berlian tahu segala kesulitan Raya, dia juga hafal betul bagaimana kerasnya perjuangan Raya untuk tetap bersekolah disini, ditengah-tengah gempuran siswa-siswa lain yang sering memandang rendah Raya karna keadaannya.
Hanya Berlian yang menemaninya, saat teman yang lain sering memperlakukan Raya seperti pembantu, mengejeknya hanya karna seragam Raya yang lusuh, atau melempar tas nya ke tong sampah. Berlian selalu menguatkan Raya, dia juga yang membantu Raya dengan membelikan perlengkapan sekolah dan hal lainnya.
Saat Raya tidak bisa membeli buku pun, berlina dengan ketulusannya membelikan buku-buku pelajaran untuk Raya.
Semua itu berlian berikan karna berlian menyanyangi Raya sebagai seorang teman. Pernah berlian mengatakan pada Raya apabila dia sudah mewarisi perusahaan ayahnya, dia akan merekrut Raya menjadi pegawainya. Hal itu membuat Raya bersyukur, karna masih diberikan satu orang teman yang begitu baik padanya, di saat teman teman yang lain tak juga berhenti mengasingkan nya.
Saat melewati lorong kelas yang mulai ramai oleh siswa yang sudah berdatangan, Raya beberapa kali harus merelakan lengannya yang sering tersenggol siswa lain yang lewat.
Kelas Raya ada di lantai 2 hal itu mengharuskannya menaiki tangga, untuk bisa sampai di kelasnya.
Setelah duduk di kursinya, Raya membuka buku sambil sesekali berbicara dengan Berlian, sedang siswa yang lain banyak yang menghabiskan waktunya dengan bertukar ejekan atau bergosip ria.
Ini adalah hari kamis, semua siswi di kelas Raya begitu bersemangat untuk belajar hari ini. Bukan karna mereka rajin belajar, kegembiraan mereka lebih pada guru yang akan mengajar hari ini. Gosip yang beredar disekolah mengabarkan akan datang guru pengganti baru yang tampan blasteran mengajarkan sastra.
" selamat pagi semua... " sap0a guru paruh baya yang datang ditemani oleh lelaki berparas tampan sedikit blasteran. Mata nya yang tajam menyusuri wajah-wajah siswa dalam kelasnya.
" Selamat pagiiii paaak.. " sambut siswa dengan semangat, sambil bertanya tanya akan ke hadiran seorang lelaki tampan yang datang dengan wali kelasnya.
" Hari ini bapa akan kenal kan guru sastra kalian yang baru, tolong semuanya tenang.. " ucap wali kelas yang biasa di panggil pak Mamat itu dengan percaya diri sambil sesekali mengelap kepalanya yang botak, tanpa sadar lelaki tampan disebelahnya telah mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, mencari keberadaan seseorang.
" Oke baby, Aku menemukanmu!.." gumam guru itu dalam hati, ketika melihat Raya yang sedang membuka buku pelajaran nya..
" Silahkan pak Raka, memperkenalkan diri. " ucap pak Mamat mempersilahkan.
" Halo, selamat pagi semuanya, saya Raka Atmadja, panggil saja pak Raka. Mulai hari ini saya akan mengajar mata pelajaran sastra, mohon kerjasamanya dari kalian semua.. " Raka memperkenalkan dirinya sambil sesekali melirik Raya
Seketika ruang kelas menjadi ramai dengan tepuk tangan dari semua siswa tanpa terkecuali Raya yang memperhatikan Pak Raka dengan pandangan biasa. Raya belum sadar bahwa yang berdiri dihadapannya adalah lelaki yang ingin ia hindari sejauh mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mampir thor🙋🏻♀️🙋🏻♀️
2023-07-31
1
Ayuna
Gabut mampir kemari
2023-01-28
0
Wakhidah Dani
mampir gan
2022-01-11
0