Bersama Lagi. Lebih baik menghindar

Fa, buruan. Mas Yusuf ada jam ke-nol nih.”

“Iya, Mas, bentar”

“Bu, Faiha pamit dulu. Assalamualaikum.”

“Waalaikumussalam. Hati-hati, Nak.”

“Loh, Mas Yusuf mana, Kek?” tanya Faiha pada kakek yang sedang menyeruput secangkir kopi di teras rumah.

“Sudah berangkat duluan tadi.”

“Ah, Mas Yusuf,” rengek Faiha menyesali perbuatan kakaknya.

“Kakek yang suruh dia berangkat duluan. Habisnya Faiha lama.”

“Hehe.”

“Yuk, Kakek saja yang antar. Sekalian Kakek mau lihat sawah. Pamit dulu sama ibumu.”

Kakek berdiri dari tempat duduknya. Menuju sepeda jengki tua yang terparkir di depan rumah. Sedangkan Faiha kembali ke dalam rumah untuk memberi tahu Ibu jikalau Kakeklah yang akan mengantarnya agar nanti Ibu tidak bingung mencari Kakek karena tidak ada di rumah.

“Loh, kok balik lagi,” kata Ibu ketika melihat Faiha kembali ke dalam rumah. Waktu itu, Ibu sedang mengelap meja dapur.

“Mas yusuf sudah berangkat duluan, Bu. ini Kakek yang mau antar. Sama sekalian mau ke sawah. Faiha pamit lagi ya, Bu. Untuk kedua kalinya”

“Iya, belajar yang sungguh-sungguh,” pesan Ibu.

“Iya, Bu.”

#

“Fa, kain sama alat bahan buat taplak meja kamu bawakan?” tanya Faiq ketika Faiha sampai di depan pintu kelas.

“Iya, ada di tasku.”

“Sip-sip. Ee, kertas yang..” belum selesai Faiq bicara-bicara tiba-tiba datang Alsha menyela.

“Fa, kamu dipanggil Bu Sulimah. Disuruh ke kantor.”

“Ada apa?” tanya Faiha.

“Gak tau. Kamu juga Iq. Buruan kesana,” kata Alsha kepada Faiq.

“Aku?”

“Faiq, Faiha. Sekolah diundang untuk mengikuti ajang perlombaan Brilliant Student Competition yang diadakan oleh dinas pendidikan kabupaten. Kemarin bu sulimah mengirim nilai rapot kalian untuk diseleksi di tahap kecamatan dan ternyata kalian lolos.”

“Saya dan faiq saja, bu?” tanya Faiha.

“Iya,”

“Lombanya kapan ya, Bu?” tanya Faiq.

“Besok pagi. Bu Sulimah juga baru dapat kabar tadi pagi. Besok biar Pak Rahman yang antar.”

Pak Rahman adalah penjaga sekolah di SD Negeri 1 Pringan, sekolah Faiha dan Faiq.

“Dipersiapkan sebaik-baiknya, ya. Sekarang, kalian kembali ke kelas. Bel masuk sudah bunyi. Suruh teman kalian baris di depan kelas dulu, lalu beri kuis seperti biasanya. Jika bisa menjawab, baru boleh masuk. Bu Sulimah mau mengurus administrasi lomba kalian dulu.”

“Iya Bu.”

“Gimana Fa, ada apa?” tanya Alsha ketika Faiha sudah sampai di kelas.

“Aku dan Faiq lolos lomba tingkat kecamatan. Besok maju di kabupaten.”

“Teman-teman, Ayo pada baris di depan kelas!” seru Faiq. Teman-temannya pun segera memposisikan diri. Mengikuti perintah dari ketua kelas.

“Siap gerak... lencang depan gerak... Tegak gerak...” aba-aba Faiq merapikan barisan.

Faiq pun masuk barisan membersamai teman-temannya. Faiha maju ke depan sembari membawa buku yang berisikan kuis untuk dijawab oleh teman-temannya hari ini. Jawabannya beragam. Ada yang bisa sekali jawab, sehingga bisa masuk kelas. Ada juga yang harus mengantre di barisan di barisan paling belakang lagi karena tidak dapat menjawab pertanyaan atau jawabannya salah. Sepuluh menit berlalu, akhirnya semua bisa masuk ke dalam kelas karena telah berhasil menjawab pertanyaan. Faiha kembali ke tempat duduknya. Membaca buku, belajar dengan sungguh-sungguh karena besok akan diajukan lomba. Walau ada gangguan karena sebagian teman-temannya sangat ramai di kelas. Seperti, beberapa teman laki-lakinya yang memainkan bola di dalam kelas, membuat kelas itu terdengar seperti keramaian pasar dari luar.

Terpopuler

Comments

Syahlia Aida

Syahlia Aida

Jadi teringat masa MI 👍👍👍👍

2021-07-24

1

Miftahul Hudin

Miftahul Hudin

masa SD EMG masa2 paling indah

2021-03-19

0

Yunita Dian Kusuma Wardani

Yunita Dian Kusuma Wardani

Semangat

2020-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!