Eps 17 (Kasus 1 : Korban menghilang)

" Akhirnya selesai juga pekerjaan kita?" Ujar Psi dan merengakan badanya yang kaku.

" Hey kawan kamu jangan lupa hari ini kamu yang membersihkan cafe ini, " Ujar Psi dan menunjuk Vivi itu sambil tersenyum.

" Baiklah ? " Ujar Vivi sambil mengerutu dan memandang ke arah Psi.

" Oh ya Psi, habis ini apa kamu ada acara, Saya ingin mengajak kamu makan kalau tidak salah ada pembukaan Restoran baru. " Ujar Vivi dan menyenggol Psi yang sedang bersiap.

" Em...Engak deh aku harus ke rumah sakit?" Ujar Psi dan bersiap keluar cafe.

" Kamu sakit Psi? Kenapa " Ujar Vivi sedikit kebingungan dan memegang dahi Psi.

" Akhir akhir ini aku sering bermimpi buruk dan tidak bisa tidur. Aku mau ke dokter untuk mengecek keadaan aku" Ujar Psi tersenyum dan meninggalkan Kawanya.

Psi pergi berjalan menuju stasiun Bus. Sambil menunggu bus datang. Psi mengecek handphone dimana dia berjanji dengan dokter dirumah sakit. Sambil terdiam Psi mengingat Rinaka.

" Rumah sakit tempat saya berjanji dengan dokter itu. Tempat Rinaka dirawat juga ya. Apa sekalian saya menjenguk juga ya " Ujar Psi sambil bergumam. Dan tidak selang berapa lama bisnya pun datang.

Psi masuk dan mendengar lagunya dan menutup matanya. Dalam Diam Psi pun ketiduran dan mulai bermimpi buruk dimana. Psi bermimpi tentang seorang anak kecil menangis dan dikejar oleh seseorang pria.

Dengan cepat Psi pun terbangun dan memegang dadanya yang sakit dan nyeri. Dan melihat jamnya di handphone. Psi pun memandang ke arah luar dan melihat telah tiba di stasiun C.

Psi berjalan ke stasiun C dengan sedikit linglung. Dan mengatur napasnya itu dan berjalan pelan beberapa meter ke rumah sakit.

Sambil menghela napas psi pun berjalan ke arah lobi rumah sakit. Tanpa sengaja Psi menabrak seorang Pria yang sedang berlalu lalang.

" Ah saya minta maaf" Ujar Psi sambil membungkuk dan memandang kursi roda. Dimana terdapat seorang wanita yang menutupi seluruh tubunya dengan kain termasuk wajahnya . Psi yang penasaran dan mau membuka kain yang menututupinya. Tetapi dihalang oleh tangan Pria itu dan bertanya.

" Ada apa?" Ujar Pria itu sedikit kesal. Karena melihat Psi mau membuka kain itu.

" Ah tidak apa apa ? " Dan memandang wanita berada dikursi roda itu. Psi berjalan meninggalkan Pria itu. Dan bergumam kepada diri sendiri.

" Cuma perasaan aku, Tidak mungkin Rinaka. Dia berambut pendek bukan panjang. Sedangkan wanita di kursi roda itu berambut panjang." Ujarnya

Sambil berjalan Psi telah tiba diruangan Rinaka. Tapi Psi terdiam seribu bahasa. Dimana Ruangan itu tampak kosong. Psi berjalan masuk dan mengecek sekelilingnya.

Tanpa sengaja Psi mendengar suara dering hp Rinaka. Dengan cepat Psi mencari bunyi hp Rinaka dan sedikit bingung melihat hp Rinaka jatuh di bawah kasur. Dengan cepat dia mengapai Hpnya Rinaka.

Psi pun mengangkat panggilan yang tidak di kenal. Dimana terdapat seorang bertanya keadaan Rinaka.

" Ini siapa ? " Ujar Psi sedikit kebinggungan.

" Rinaka ada ? Kami dari tim kepolisian? kamu siapa" Ujar Via menjawab telepon. Tidak selang berapa detik Via bertanya berapa lama kita akan tiba ke rumah sakit. Seorang pun menjawab pertanyaan dia sebentar lagi kita telah sampai.

" Hey, Aku bertanya apakah Rinaka ada?" Ujar Via yang berteriak.

" Tim kepolisan , Rinaka tidak ada diruanganya? Biar aku coba mencarinya? " Ujarnya. Psi melihat ruangan itu.

Tanpa sengaja Psi melihat kiriman foto yang dikirim oleh polisi itu. Di mana Psi tanpa sengaja menabraknya di lobi rumah sakit. Jangan bilang dia pelakunya. Dengan cepat Psi berjalan ke luar ruangan dan menuju balkon di lantai tiga dan melihat ke bawah di mana terdapat halaman parkiran yang luas.

Dan Psi melihat Pria yang tanpa sengaja dia tabrak tadi, memaksa seorang wanita masuk ke bagasi mobil. Tanpa berpikir panjang pun Psi melompat balkon dari lantai tiga.

" Brak" Psi berhasil jatuh di atap mobil seseorang yang sedang melaju dengan kecepatan penuh. Dengan cepat mobil itu menghentikan kendaraanya.

" Kamu menabrak seseorang kah?" Ujar Via sedikit kaget. Melly yang mendengar suara nyaring diatas mobil itu dengan mimik pucat dan menjawab pertanyaan Via.

" Ketua saya tidak menabrak seorang, tetapi seorang jatuh tepat di atas mobil saya" Ujarnya dengan sedikit terbata-bata.

Episodes
Episodes

Updated 34 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!