" Kita sudah sampai" Ujar Alex yang membangungkan semua tim anggotanya yang sedang tertidur.
" Sudah sampai ayok kita turun" Ujar Via membangunkan timnya yang ketiduran.
"Drap Drap'' suara langkah kaki masuk ke lorong rumah sakit itu.
" Dok" Ujar Via yang memanggil dokter itu ketika keluar dari kamar Rinaka.
" Kalian siapa ?" Ujar Dokter itu kebingunggan.
" Ah, Kamu pasti dokter penganti" Ujar Via dan menggeluarkan identitas kepolisianya. Sebelum berjalan masuk Via bertanya kepada dokter itu
"Apa kita bisa meminta keterangan Rinaka" Ujarnya
" Bisa, Tapi kalian tidak bisa bertanya terlalu lama pasien masih shock dan juga" Ujar dokter itu melirik ke arah mereka
" Dan kenapa dok?" Ujar Via yang kebingunggan ketika dokter itu memandang ke mereka semua
" Cuma hanya boleh dua orang masuk ke ruangan pasien" Ujar dokter itu dan berjalan keluar.
" Dua orang kalau gitu aku dan Melly yang akan masuk kalian tunggu diluar. Kalau sesama perempuan mungkin Rinaka akan bercerita tanpa takut" Ujar Via dan menarik Melly masuk ke dalam.
" Srak " Suara pintu terbuka Via dan Melly memandang Rinaka. Tatapan Rinaka yang kosong membuat Melly memandang Via dan bertanya
" Bagaimana?" Ujar Melly. Yang dimana jawaban Via hanyalah mengeleng kepalanya dan mengangkat bahu dan tidak tahu harus berbuat apa.
Via pergi berjalan ke tempat tidur Rinaka dan duduk disampingnya, dimana disusuli dengan Melly yang pergi duduk di samping Via.
" Rinaka, Kami sedang memproses kasusmu? Aku harap kerja sama kamu? " Ujar Via yang mengeluarkan tanganya. Rinaka hanya memandang Via dengan tatapan kosong dan beralih ke arah jendela.
" Rinaka ?" Ujar Melly dan berusaha memanggil Rinaka. Sedangkan Rinaka cuma hanya terdiam.
" Via, kalau Rinaka tidak merespon bakalan susah untuk meminta keteranganya " Ujar Melly yang menyenggol Via.
" Aku minta maaf soal kejadian kemarin, Tapi kamu tidak mau merespon diriku tidak ada masalah!! Saya juga mempunyai kasus lain yang harus kerjakan !! " Ujar Via yang tiba tiba berdiri. Rinaka langsung memandang Via tapi tetap sama yaitu tidak merespon.
" Via!! " Ujar Melly yang tiba tiba memegang Via dan berusaha menarik duduk.
" Aku akan menangkap pria yang aku lingkar sebagai pelaku pelecehan " Ujar Via dan mengeluarkan foto yang dimana Rinaka yang bersama pria itu. Ketika Via ingin berbalik keluar, suara Rinaka memanggil dengan nada yang pelan. Dimana sekarang Rinaka merespon pertanyaan Via.
" Tunggu" Ujarnya dan memegang baju Via
" Saya akan bercerita " Ujar Rinaka. Mendengar jawaban Rinaka, Via hanya tersenyum tipis dan duduk.
" Saya akan bertanya? Dan saya harap kamu akan menjawab dengan sejujurnya" Ujar Via dan juga menyuruh Melly untuk mencatat
" Pria ini siapa?" Ujar Via dan memandang Rinaka sebentar.
" Teman" Ujar Rinaka dengan pelan
" Kamu menyukainya ?" Ujar Via balik bertanya, karena dia penasaran dengan pernyataan Alex.
" Ya " Ujarnya dengan singkat....
" Siapa nama dia?"
" Candra"
" Apakah Candra yang memperkenalkan dirimu dengan beberapa pria itu"
Rinaka yang mendengar pertanyaan Via. Memandang ke arah mereka berdua. Tidak menjawab pertanyaan Via hanya mengangguk dan tertunduk ke bawah
" Beberapa pria itu ? satu atau lebih dari satu"
" Satu"
" Apakah Candra ikut terlibat dengan semua ini?" Ujar Via
" Ya " Ujar Rinaka dengan tatapan yang mau menangis.
" Kenapa ?"
" Dia menjadikan diriku sebagai bahan taruhan " Via dan Melly yang mendengar perkataan Rinaka langsung terdiam
" Taruhan? "
" Ya, Candra kalah dalam permainan bersama dengan pria itu. Jadi Candra membawa diriku kesana. Aku tidak tau bahwa pemilik bar menaruh obat bius itu dalam minuman itu"
" Baik, Apakah karena itu kamu berbohong, waktu saat di kantor polisi itu, soal saksi dan bukti. Dan kamu takut candra terkena masalah karena hal itu. Karena kita mungkin akan menangkap candra, Selain saksi bisa jadi tersangka?"
" Ya"
" Kalau begitu apa kamu, mengenal pria yang dikenalkan oleh candra itu "
" Ya, dia adalah pemilik bar" Ujar Rinaka.
" Kalau itu ini pertanyaan terakhir saya" Ujar Via
"Apakah kamu masih mencintai pria berengsek itu, Ah aku salah maksudku Candra" Ujarnya memandang Rinaka dan memegang tangan Rinaka dengan sangat begitu kuat seperti sedang memberi harapan.
" Apakah kamu harus menangkapnya" Ujar Rinaka
" Ya ? Karena dia terlibat dalam permainan itu, Lebih baik kamu melepaskan Candra dan mendapatkan yang terbaik, dibandingkan dirimu dijadikan sebagai bahan taruhan" Ujarnya
" Aku dulu memang sangat mencintainya tapi sekarang tidak, kalau kalian memerlukan bukti ada di ponsel candra disana bukti chatnya dengan pemilik bar dan aku harap kamu bisa menangkapnya"
"kamu tidak sendirian Ibumu menunggu dirimu untuk pulang. Selama kamu pergi ibumu mencarimu. Dan yang ini terakhir aku benar-benar minta maaf soal kejadian kemarin. Di kantor polisi, seadainya aku mau memproses kasusmu mungkin kamu tidak akan bunuh diri" Ujar Via dan mengeluarkan foto Rinaka beserta ibunya
Via menarik Melly keluar dari tempat itu. Sebelum Via dan Melly keluar, Via menuduk kepalanya ke bawah dan meminta maaf.
Rinaka mengambil fotonya bersama ibunya dan menangis dengan sejadi jadinya dengan kuat dan kencang. Dan dimana Rinaka mengucapkan sebuah kata yaitu "Maaf"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments