Eps 2 (Pembunuhan Berantai Berlanjut)

“Apa laporan sudah selesai “ Ujar Via sambil mengecek sekitarnya dan berkeliling.

“ Sudah, Korban meninggal sekitar 2 hari “ Ujarnya polisi yang mengecek keadaan mayat itu dan langsung menjawab pertanyaan Via yang baru datang.

Via yang mendengar perkataan polisi itu langsung mengecek kondisi mayat itu. Disana juga Via melihat bekas luka yang disekitar leher mayat itu.

“Umur korban berapa, Apa ada keluarga yang pergi mencari “ Ujar Via dan menyuruh seseorang memotret mayat itu. Dengan sigap polisi itu langsung memotret dan mendengar perkataan Via

“ sekitar 10 tahunan, untuk keluarga masih belum bisa di konfirmasi “ Ujar Polisi dan membantu tim anggota Via.

" Baiklah habis ini kalian melakukan otopsi" Ujar Via kepada kepolisian itu.

" Baik" Ujar polisi itu dengan tegas.

“Anak baru “ Teriak Via memanggil Alex.

Alex yang sedari tadi membantu para anggota lain, akhirnya datang menemui Via.

“ Alex, kamu cacat kasus pembunuhan berantai yang ke 24 , korban perempuan, indentitas belum ada, kondisi meninggal dicekik, kematian dua hari” Ujar via dan memeriksa sekelilingnya.

Alex yang mendengar perkataanya langsung mencatat dengan cepat.

(Disisi lain tempat kejadian itu beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar sana langsung berbisik satu sama lain)

“Ada mayat lagi ini sudah ke 24, setiap bulan selalu terjadi pembunuhan. Tapi polisi belum menyelesaikan kasusnya,” Ujar ibu paruh baya itu dan menujuk ke arah mayat itu.

“Kau benar. Aku takut nanti cucuku juga korban salah satu dari mereka belum lagi selalu pulang menggunakan bus.” Ujar nenek itu sambil berbisik.

" Tapi kurasa ada sedikit aneh deh kasus pembunuhan yang ke 24" Ujar bapak bapak yang tiba tiba ikut berbicara.

" Apa?" Ujar masyarakat disana dan memandang bapak itu.

" Yang pembunuhan ke 24 ini kenapa seorang anak kecil, biasanya setau saya yang ikut berita. Rata rata korban berusia diatas 20 an." Ujar Bapak itu melanjutkan perkataanya itu. membuat warga masyarakat mengangguk secara bersamaan. Mendengar perkataan para warga disana membuat Via terdiam

“Ini sudah ke 24, setiap bulan ada korban yang meninggal di dalam bus maupun di sekitar bus itu sendiri“ Ujar Via sambil bergumam akan sesuatu. Sambil memandang sekitarnya, dan mengecek dengan seksama.

“Melly,Kelvin,Risky, tetap sini untuk mencari bukti” Ujar Via.

“ Baik “ Ujar mereka bertiga dengan kompak pergi meninggalkan Via dan Alex.

“ Anak baru,” Ujar Via.

“ Ya “ Dengan tegas Alex menjawab pernyataan Via.

“ Kamu pergi untuk mengumpulkan data dan saksi disekitar sini. Semuanya tanpa terkecuali sedikit pun, terutama kepada orang yang pertama kali melapor dan orang yang duduk di bus itu” Selang beberapa detik bunyi telepon Via berdering. Via meninggalkan tempat itu dan menjawab telepon itu.

“ Sekarang kamu ada dimana? “ Ujar seseorang dengan nada marah. Via mengetahui siapa yang menelepon akhirnya menjawab

“ Ketua saya ada di lapangan, Nanti saya akan melapor “ Ujarnya dan mematikan teleponya. Via pergi berjalan ke arah mereka dan berbicara kepada mereka berempat

“Nanti sore kita berkumpul di ruangan, Aku mau semua lengkap yang telah aku minta“ Ujar Via dengan tegas

“ Baik “ Ujar mereka berempat secara serampak.

Mendengar ucapan mereka berempat akhirnya Via pergi meninggalkan mereka dan bergegas berbalik ke kantor

//

“Drap Drap” Suara langkah kakinya.

sambil mengatur napas dan Via membuka ruangan itu dan menghadap kepada komisarisnya.

"Ketua " Ujarnya sambil berjalan masuk ke tempat Komisarisnya berada. Dan berjalan mendekat ke arah komisaris.

“Ini sudah 2 tahun tapi tim kamu belum bisa menyelesaikan kasus pembunuhan, “ Ujar komisaris dengan marah dan melempar laporan itu ke arah Via. Via yang memandang hanya terdiam dan menjawab.

“Saya minta maaf, Saya akan berusaha lebih  keras untuk kasus ini“ Ujarnya.

Komisaris yang mendengar perkataan Via hanya bisa menghela napas dan menjawab pertanyaan Via

“Kamu akan berusaha lebih keras, apa kamu pikir bisa menyelamatkan korban yang meninggal“ Ujar komisaris itu dengan emosi dan memegang kepala yang sakit dengan kedua tanganya.

“Keluar Kamu, Aku tidak peduli seberapa usaha kamu, yang aku inginkan kasus ini harus terpecahkan dan tidak ada sedikit pun memakan korban lagi” ujarnya menujuk ke arah keluar dan mengusir Via dari ruangan itu.

Via yang mendengar perkataan komisaris akhirnya pergi ke luar ruangan itu. Sambil berjalan Via pun juga berpikir kasus itu yang begitu rumit. Kasus belum terpecahkan selama 2 tahun belakangan ini. Yang menghabiskan semua tenaga dan pikiranya.

Terpopuler

Comments

Ano-kun

Ano-kun

bagus thor //tambah fav

2020-09-02

0

🧭 Wong Deso

🧭 Wong Deso

cerita yang menarik

2020-09-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 34 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!