Eps 5 (kasus 1: Putus Asa Sang Korban)

Sambil berjalan keluar dari ruangan itu. Psi terdiam sejenak dan memandang kantor polisi itu dengan tatapan dan pikiran yang tidak bisa dia pikirkan. Dan melanjutkan perjalanan yang belum selesai.

" Psi sudah datang " Ujar Rekanya yang menyambutnya sambil tersenyum

" Hem, sudah" Ujar Psi sambil tersenyum. Dan berjalan menuju arah ke kasir. Sambil merapikan dirinya dan berjalan dengan cepat.

Seseorang masuk jalan ke cafe itu. Psi terdiam sejenak memandangnya perempuan itu. Dan teringat bahwa perempuan itu yang tadi keluar dari kantor polisi divisi kriminal. Teman rekanya yang melihat perempuan itu masuk langsung berbisik ke arah Psi.

" Uh Bau alkohol yang sangat kuat dan tajam" Ujarnya sambil menutup hidungnya dan dengan ekspresi yang tidak karauan.

" Diamlah vi" Ujarnya sambil gemas.

Perempuan itu tidak perduli sama sekali akan perkataan siapapun. Dia terus masuk ke cafe itu dan menuju ke kasir.

" Saya pesan american coffe satu" Ujarnya kepada Psi. Psi yang mendapat pesanan langsung membuatnya dan memberikan kepadanya.

" Hari ini ultah Caffe, Jadi hari ini semua kopi gratis " Ujar Psi yang berusaha tersenyum. Teman rekanya kaget akan pernyataan Psi dan berjalan ke arahnya dan berkata

" Psi kamu kenapa" Sebelum selesai melanjutkan perkataanya. Psi langsung memotong pembicaraan rekanya itu.

" Terima kasih silahkan datang" Ujar Psi. Mendengar jawaban Psi, perempuan itu pergi meninggalkan cafe itu dan berjalan sendiri dalam ke kosonganya tanpa arah.

" Vi kamu tunggu sebentar. " Ujar Psi yang berusaha mengejar perempuan itu dan memanggil rekanya itu.

Sambil berlari mencari perempuan itu. Terdapat banyak sekali orang yang ramai berkumpul sekelilingnya. Rasa penasaran memuncak sehingga akhirnya Psi berusaha masuk dan bertanya ada apa.

Seseorang menjawab ada yang mau bunuh diri. Psi terdiam dan melihat Coffe yang di pesan oleh perempuan itu. Dan terbesit dalam pikiranya apa mungkin Perempuan itu mau bunuh diri.

" Hey Nak turunlah" Ujar Seorang wanita paruh baya yang berusaha memanggil untuk turun. Psi berusaha berjalan masuk ke dalam dimana penuh dengan orang yang mengelilingnya dan ketika Psi berhasil masuk.

Psi kaget melihat perempuan itu berdiri di pinggir jembatan dan berusaha untuk loncat turun ke bawah. Seseorang berusaha mendekatinya tetapi dia berteriak

" Jangan Maju " Ujar perempuan itu sambil menangis dengan penuh gemetaran. Psi berusaha menginggat nama perempuan itu yang berada di kantor polisi itu.

" Rinaka" Ujar Psi yang berteriak. Perempuan itu menoleh ke arah Psi dan memandangnya. Seseorang bertanya kepada Psi apakah kamu mengenalnya.

" Aku hanya mengenal doang " Ujar Psi sambil menggelengkan kepalanya dan menghindar. Rinaka terdiam dan bersiap untuk terjun ke bawah. Dan Psi langsung berteriak

" Aku tau masalah kamu, Turunlah ketika semua orang mengabaikan kamu, Tapi masih ada keluarga yang peduli dengan kamu. Jadi turunlah " Ujar Psi yang sambil berteriak berusaha menengangkan perempuan itu dan mengajaknya turun. Perempuan itu hanya ketawa dan bertanya kepada Psi

" keluargaku " Ujarnya dengan lemas.

"Ya keluargamu, Sekarang coba kamu turun duku kita bisa berbicara " Ujar Psi jalan mendekat ke arah perempuan itu dan menjulurkan tanganya.

" Aku bahkan tidak ada muka untuk menemui keluargaku" Ujar perempuan itu sambil menangis tidak karuanya.

" Setiap orang punya masalah, Aku juga mempunyai masalah tapi aku sama sekali tidak mempunyai keluarga. Tapi sedangkan kamu mempunyai keluarga untuk membantumu" Ujar Psi yang berjalan makin dekat dengan perempuan itu dimana tinggal beberapa cm lagi.

Mendengar perkataan psi akhirnya membuat Perempuan itu luluh dengan perkataan Psi, ketika ingin meraih tangan Psi. Tanpa sengaja kakinya tergelincir dan tidak seimbang menyebabkan dia jatuh ke bawah.

" Rinaka" Ujar Psi sambil berteriak dan melihat Rinaka jatuh tepat di hadapan semua orang. Psi terdiam sejenak tidak bisa mengkatakan apapun lagi. Psi berjalan mendekati jembatan itu dan melihat ke arah bawah dan memandang Rinaka yang jatuh.

Tidak berlangsung lama akhirnya beberapa polisi dan ambulans datang. Para medis yang keluar dari ambulan itu. Menggotong Rinaka dengan cepat ke dalam mobil ambulan. Beberapa polisi datang dan meminta mereka ke kantor polisi. Dan para repoter malah sibuk menyiarkan orang bunuh diri.

" Mbak ikut kami ke kantor polisi" Ujar Polisi itu memanggil Psi ikut menjadi saksi apa yang sedang terjadi.

Terpopuler

Comments

Desrayanii

Desrayanii

Aku mampir akak.. semangaat 😍
5 Like sudah mendarat untuk akak 💕💕

Jika berkenan mampir juga yuk kak ke novelku "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"

2020-11-04

0

🧭 Wong Deso

🧭 Wong Deso

like lagi kk

2020-09-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 34 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!