" Tunggu jadi yang kamu maksudkanya adalah bahwa pelaku itu adalah Si B dan Si A kemungkinan adalah saksinya, jadi untuk menangkap pelaku kita harus mencari Si A itu sendiri, Tapi aku penasaran akan satu hal lex, Kenapa Rinaka harus berbohong bahwa dia tidak mempunyai bukti dan saksi kalau bahwa si A bisa menjadi saksi " Ujar Via yang masih bingung akan penjelasan Alex dan masih berusaha mencerna akan perkataan Alex di dalam otaknya itu.
" Mungkin aja Si A ini selain jadi saksi bisa aja juga tersangka, kenapa Rinaka berbohong mungkin aja menyelematkan Si A" Ujar Alex sambil menginggat jawaban Psi. Dalam benak Alex kenapa dia harus mengambil jawaban Psi yang sangat begitu konyol.
" Aku mengerti maksud kamu lex," Ujar Kelvin yang menjentik tanganya dan memandang ke Alex dan berusaha menjelaskan apa yang dipirkan oleh Alex.
" jadi maksud kamu ini lex, Si a Ini bisa jadi saksi / tersangka, Dan Si b ini adalah pelaku yang asli, Tapi alasan Rinaka berbohong karena Si a juga bisa jadi tersangka " Ujarnya sambil tersenyum dan memandang ke Alex. Berharap perkataan itu benar.
" Aku benar bukan Lex," Ujar Kelvin. Semua langsung memandang Kelvin tanpa terkecuali termasuk Alex. Dan tanpa sengaja Melly menjawab pertanyaan Kelvin.
" Ini benaran konyol, Aku engak bisa mencerna sama sekali" ujarnya Melly yang tiba tiba ketawa dan sedikit kebingungan.
" Kurasa apa yang dikatakan alex ada benarnya juga, kamu masih ingat waktu saat kita bertanya kepada Si A dia gugup dan menyembunyikan sesuatu" ujar Risky secara tiba tiba.
" Tapi aku masih penasaran kenapa Rinaka ingin menyelematkan Si A kalau Si A juga ternyata tersangka/ saksi " Ujar Via
" Karena Rinaka menyukai Si A atau Mungkin alasan yang lain" Ujar Alex.
" Dan Untuk jawaban ini kita harus bertanya kepada Rinaka itu sendiri" Ujar Alex yang meneruskan jawabanya itu sendiri.
" Aku setuju dengan jawabanmu Lex,Tapi ngomong ngomong apa kah benar Rinaka mengalami pelecehan" Ujar Via.
" Kita harus menuggu dia sadar " Ujar Melly yang meneruskan jawaban Via.
Tidak selang berapa lama waktu saat mereka membahas bukti. Dering telepon Via berbunyi, mengabari Rinaka telah sadar dari komanya. Semua tim yang berada diruangan itu bergegas pergi kerumah sakit itu.
"Hey, Siapa yang akan membawa kendaraan ini" Ujar Melly sambil mengeluarkan kunci mobilnya
" Lex, kamu yang akan membawa kendaraan ini?" Ujar Via yang mengambil kunci mobil yang berada ditangan Melly.
" Aku ? Baiklah " Ujar Alex sambil menujuk dirinya sendiri.
Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Alex memandang semua timnya itu, dimana semua tim diam satu sama lain, tidak berbicara melainkan mereka tertidur dalam mobil Kecuali Via yang dari tadi memainkan ponselnya dengan gelisah
" Ketua ?" Ujar Alex yang memanggil ketua.
" Ada apa?" Ujar Via yang tiba tiba menguap menahan rasa kantuknya itu.
" Ketua ? kayaknya semua anggota tim, tidak tidur ya ?" Ujar Alex
"Hem" Ujar Via dengan malas
" Kalian semua tidak pulang kah ? " Ujar Alex yang penasaran dan memandang Via. Dia merasa heran karena baju mereka tidak berganti, sama dengan kemarin.
" kamu tidak membaca grup whattsap kah , lex? " Ujar Kelvin yang tiba-tiba menyelentuk
" Engak" Ujarnya sambil memainkan bahunya
" Kita semua di kantor polisi cabang" Ujarnya
" Hah ? Kenapa" Ujar Alex yang kebingungan.
" Aku bikin keributan dibar " Ujar Melly secara tiba tiba.
" Akhirnya aku ditahan di dalam penjara, Risky menchat grup whattsap, Jadi Via dan Kelvin datang menjemputku, Kita semalaman di kantor polisi untuk membebaskan aku " Ujarnya sambil menuduk ke bawah
" Lex," Ujar Via secara tiba tiba
" Ada apa ketua ?" Ujar Alex
" Setiap hari kamu harus membaca chat grup whattsap kita. Karena kita sering memberi informasi satu sama lain melalui chat grup." Ujarnya dengan malas dan memandang ke arah luar.
" Baik, Jadi kalian bisa istrahat dulu di dalam mobil, " Ujar Alex sambil tersenyum.
"Hem " Ujar mereka secara kompak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
PrameZ💏
bagus bgt thor
2020-09-03
0