" Baik semua sudah berkumpul" Ujar Via yang menyambut para anggotanya yang berjalan masuk ke ruanganya.
" Ya, ketua " Ujar mereka secara kompak dan berjalan ke arahnya dengan sigap dan tegap.
" Informasi apa yang kamu dapatkan " Ujar Via menujuk ke arah Alex. Alex memandang Via dengan tatapan percaya diri.
" Nilam adalah orang pertama yang melapor. Dia seorang petugas kebersihan. Dia sama sekali tidak tau adalah mayat sedikit pun. Karena Korban duduk dengan wajah tertutup rambut. Dia baru sadar ketika korban itu terjatuh ke bawah" Ujar Alex dengan tegas.
" Cuma itu " Ujar Via menatap Alex dengan wajah mimik sedikit kesal akhirnya dia melanjutkan perkataanya
" Apa itu kamu sebut informasi / data?" Ujarnya dengan kebingungan dan sedikit memuncak berteriak ke arah Alex dengan sedikit nada kesal dan tajam.
" Sebernanya di lapangan kamu ngapain? Kamu tau kan aku minta apa " Ujar Via dengan kesal secara tiba-tiba.
Rasa kesal yang Via rasakan sebelumnya bercampur dengan rasa kesal dia dapatkan ketika mendengar perkataan dari Alex, sehingga memuncak rasa amarahnya tanpa sengaja memarahain Alex.
" Ketua , Semua informasi dari kita berempat sudah kami kumpulkan dalam bentuk cacatan ini " Ujar Melly mengeluarkan buku cacatan dan menghampiri Via dan memegang pundaknya.
" Via apa ada masalah ? Kamu seharusnya tidak membentak Alex seperti itu" Ujarnya dan memandang ke arah Via dengan lekat. Via yang mendengar perkataan Melly akhirnya menjawab dan sambil menengkan dirinya dengan cara menghela napasnya
" Kamu benar, Aku benar benar lagi pusing" Ujarnya dan memandang ke arah jam. Waktu jam yang menunjukan mereka untuk pulang.
" Kalian semua bisa pulang dulu. " Ujar Via pergi berlalu dan duduk di mejanya.
Ketika mereka semua pulang. Cuma hanya tersisa Melly dan Via. Melly memandang Via. Akhrinya Melly membelikan Coffe yang barusan dia beli.
" Nih " Ujar Melly sambil menyodorkan Coffe ke arah Via dan melanjutkan perkataan yang belum selesai
" Buat menyegarkan pikiran kamu" Ujarnya
" Thanks " Ujar Via sambil melanjutkan berkas yang belum selesai dan membolak balikan cacatan mereka.
Melly memandang Via sebentar dan mengambil cacatan yang Via lihat dan menutup buku cacatan dan menarik tangan Via keluar dari tempat itu
"Sudah malam Mending kita balek dulu ? apa kamu fokus dengan pekerjaan ini " Ujarnya sambil mengotak atik handphone dan melirik arah jamnya yang hampir jam 11.
"korban meninggal setelah dua hari " Ujar Via sambil memainkan pen-Nya.
" Ah pusing " Ujar Via memainkan rambutnya sampai berantakan. Dan menerima ajakan Melly untuk pulang
//
" Psi kamu sudah selesai " Ujar kawanya yang bersiap untuk pulang.
" sebentar lagi" Ujar Psi sambil menyapu lantai cafe yang masih tampak kotor.
" Kalau gitu aku pulang duluan ya Psi" Ujar rekan-Nya dan meninggalkan psi sendirian sambil memberi kunci cafe itu.
" Kamu jangan lupa menutup cafe ya " Ujar Rekanya yang meninggalkan Psi sendirian dan jalan keluar cafe.
" sudah tutup ? " Ujar Alex yang tiba tiba datang masuk ke cafe itu. Psi memandang Alex sebentar dan menjawab pertanyaan
" Cafe ini sudah tutup, memerlukan apa ?" Ujar Psi sambil menaruh barangnya.
" Ah saya mau pesan kopi, Tapi sudah tutup ya sudahlah " Ujar Alex. Alex memandang psi sebentar dan mengeluarkan tanganya.
"Nama saya alex nama kamu siapa ? Apa kamu orang baru disini saya baru melihat dirimu" Ujar Alex sambil tersenyum. Psi memandang Alex sebentar dan menjawab
"Psi itu adalah nama saya." Ujarnya dan menutup lampu lampu cafe dan bersiap untuk pulang.
" P S I ? nama kamu hanya 3 huruf ya apa kamu tidak memiliki nama lengkap " Ujar Alex sedikit kebingungan.
" Saya tidak ingat nama lengkap saya " Dan beranjak keluar dari cafe itu dan menutup pintu cafe itu.
" Ah begitu ya ? " Ujar Sedikit tersenyum agak paksa. Mendengar perkataan Alex, Psi pergi meninggalkan Alex sendirian.
Sambil terus berjalan menuju arah pulang Psi terdiam akan sesuatu. Psi teringat akan perkataan Alex yang masih tergiang giang yang mentanyakan nama lengkap-Nya. Sambil menghela napas Psi bergumam dan berkata diri sendiri.
"Bagaimana aku bisa mengingat nama lengkap saya. Sedangkan saya berada di panti asuhan sejak berumur 12 tahun. Bahkan saya tidak bisa mengingat masa kecil saya kenapa saya bisa berada di panti asuhan."
Tring suara bunyi bus telah datang. Psi berjalan ke arah bus dan duduk. Selain itu Psi juga mendengar beberapa orang yang meributkan tentang pembunuhan berantai.
Baik orang umum, Ibu ibu, Bahkan siswa pun juga. Psi yang malas mendengar orang yang meributkan tentang pembunuhan berantai itu akhirnya dia memilih mendengar lagu dan memakai earphonenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Ano-kun
Hm... lumayan rapi sih... Mangat thor ^^
2020-09-02
0
🧭 Wong Deso
lanjut kk
2020-09-02
0