KETULUSAN HATI SEORANG ISTRI

KETULUSAN HATI SEORANG ISTRI

Bab 1

Nadia hanya terdiam tak tahu harus berkata apa.Dia ingin menolak perjodohan ini,tetapi dia tak mau membuat bunda nya kecewa.

"Nadia ...." Bunda Resti menyentuh bahu Nadia.Nadia menarik nafas dan menghembuskan pelan.Dia tersenyum.

"Iya, bunda Nadia bersedia.."

"Benar itu, nak?"

" Iya, bunda. Nadia menerima perjodohan ini."

"Terimakasih,sayang ...." Bunda Resti memeluk Nadia. Nadia menitikkan air mata.hati Nadia terasa sakit. Tapi akan lebih menyakitkan lagi, melihat bunda nya bersedih jika dia menolaknya.

"Ayo, kita ke depan. Kita temui calon mertua

kamu." Nadia mengangguk dan mengikuti bunda nya ke ruang tamu, menemui kedua calon mertuanya. Dia mencium punggung tangan mereka.

"Om ... Tante ...."

" Eh, Nadia.Sini duduk," kata Tante Mery.

"Terimakasih, Tante."

"Nadia, langsung saja. Kedatangan Om

sekeluarga ingin melamar kamu untuk jadi

istri dari anak om, Ardian." Om Raharjo menunjuk seorang pemuda tampan yang duduk di samping Tante Merry. Nadia beradu pandang dengan Ardian. Tatapan Ardian seolah mengintimidasi Nadia agar menolak perjodohan ini.

Ya Allah,ini kah calon suami ku? Apa yang akan terjadi jika kami benar-benar jadi suami istri? batin Nadia. Ingin sekali Nadia pergi dari tempat itu, menolak perjodohan antara dia dan Ardian. Tapi lagi-lagi dia teringat akan bunda nya. Dia tak ingin mengecewakan hatinya.

"Bagaimana, Nadia, apakah kamu menerima

lamaran kami?" Pertanyaan om Raharjo menyadarkan Nadia dari lamunannya. Nadia menatap sekilas ke arah Ardian yang masih pasang muka datar.

"Iya, om. Nadia menerimanya."

"Alhamdulillah." Semua yang hadir di ruang tamu mengucap syukur. Mereka tampak berbahagia kecuali Ardian. Dia menatap Nadia dengan penuh amarah.

'Sial,kenapa kamu menerimanya sih. Apa kamu

hanya ingin harta keluargaku saja? Awas

kau, kata Ardian dalam hati. Dia sangat marah atas keputusan Nadia menerima perjodohan ini. Tapi dia pun tak bisa berbuat apa-apa. Mau tak mau,dia pun harus menerimanya.Kedua keluarga itu pun segera membahas waktu yang tepat untuk acara pernikahan Ardian dan Nadia. Di tengah pembahasan waktu pernikahan, Nadia mengajukan sebuah syarat.

"Om, Tante, Nadia minta untuk acara nanti

hanya di hadiri keluarga saja."

"Lho kenapa Nadia? Kamu gak mau ada pesta

yang mewah?" tanya Tante Mery.

"Bukan begitu, Tante, tapi ..." Nadia tak melanjutkan perkataannya. Dia menatap ke arah Ardian. Ardian masih menatapnya dengan tatapan mata yang sinis. Tante Merry menyadari akan hal itu.

"Ada apa, Nadia?"

"Tidak ada apa-apa, Tante. Itu permintaan Nadia."

"Bukan karena ada paksaan?"

"Bukan. Ini murni keinginan Nadia."

" Baiklah, sayang kalau itu mau kamu. Kita

hanya ijab kabul saja.." kata om Raharjo.

" Terimakasih om..."

Akhirnya,di putuskan bahwa Minggu depan adalah acara pelaksanaan pernikahan Ardian dan Nadia. Nadia sengaja mengajukan permintaan itu karena menyadari Ardian tak menyetujui perjodohan ini. Setelah semua perencanaan selesai, keluarga Raharjo pulang. Bunda Resti me memeluk bahu Nadia dan tersenyum.

"Terimakasih ya Nak kamu telah memenuhi

permintaan ayah sebelum beliau

meninggal. Ayahmu menginginkan tali silaturahmi dengan keluarga om Raharjo tidak putus setelah ayah meninggal. Seandinya ayahmu masih ada."

"Sudah, Bunda. Nadia yakin, ayah sudah

bahagia di sana" kata Nadia. Restu menghampiri Nadia

"Selamat ya dik. Semoga kelak jadi keluarga

samawa." Nadia tersenyum.

" Makasih ya kak.."

Nadia membantu bunda Resti membersihkan ruang tamu. Selesai membantu bundanya, Nadia membersihkan diri lalu merebahkan badannya di kasur. Dia terbayang kembali wajah calon suaminya tadi. Nadia menarik nafas dalam-dalam.

'Ya Allah, jika perjodohan ini adalah yang terbaik untukku, ridhoi dan restui pernikahan kami nanti Jadikan dia imam yang baik untukku dan jadilah aku makmum yang baik pula untuknya. Aamiin.'

Setelah berdoa dalam hati, Nadia segera memejamkan matanya dan terbuai ke alam mimpinya.

####

Perjodohan ini memang sudah di bicarakan dari awal oleh kedua belah pihak, jauh hari sebelum pak Waluyo, ayah dari Nadia, meninggal dunia. Pak Waluyo dan Pak Raharjo adalah sahabat sejak sekolah. Untuk itu, mereka tak ingin persahabatan mereka hilang, akhirnya mereka menjodohkan anak mereka.Sayangnya,sebelum Nadia menikah dengan Ardian, pak Waluyo sudah lebih dahulu di panggil menghadap sang Illahi. Untuk itu, wali nikah Nadia adalah kak Restu, kakak satu satu nya.

Terpopuler

Comments

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Saya baru nyimak sepertinya bagus kisah ini.

2023-02-07

0

Jade Meamoure

Jade Meamoure

hampir semua novel malah d jodohkan kalo gk balas budi, bayar hutang ato nyambung silaturahmi trus marah" bersikap kejam nanti ada yg bucin, cerai apalagi...moga sukses thor

2022-06-18

0

Sri Handayani

Sri Handayani

msh nyimak moga bagus, 😉

2021-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!