Bab 17

Ardian sibuk di ruang kerja nya.banyak laporan dari perusahaan cabang yang harus dia periksa.

Tok!!

Tok!!

Tok!!

Terdengar pintu di ketuk.

"Masuk..." Nadia masuk membawa nampan berisi secangkir kopi dan kue coklat.

"Mas,kopinya..." Ardian tersenyum.

"Makasih,sayang..." Setelah meletakkan nampan,Nadia duduk di samping Ardian.

"Lagi sibuk ya mas..."

"Iya nih.banyak laporan yang harus di periksa."

Nadia hanya mengangguk.Dia mengambil ponsel Ardian dan melihat galeri ponselnya.Dia terkejut melihat ada fotonya.

"Mas,ini..." Nadia menunjukkan fotonya yang ada di galeri ponsel Ardian.

"Kenapa?"

"Foto ini kok ada di ponsel mas? Kapan ngambilnya?" Ardian mengangkat bahunya sambil tersenyum nakal.

"Ih, mas mah gitu..." Nadia mencubit pinggang Ardian.Ardian meringis.

"Sakit tau.." Nadia mengerucutkan bibirnya.Tapi dia juga bahagia,ternyata diam-diam Ardian menyimpan fotonya. Lama-kelamaan Nadia bosan menunggu sampai Ardian menyelesaikan pekerjaannya.Dia bergelayut manja di bahu Ardian.

"Mas..."

"Apa, sayang..."

"Jalan-jalan yuk.Bosan nih di rumah.."

"Sebentar lagi ya.Dikit lagi selesai..." Nadia mengerucutkan bibirnya sambil melipat tangannya di dada.Ardian menghentikan pekerjaannya dan menatap Nadia.

"Jangan ngambek dong sayang. Mas kan kerja juga buat kamu..."

"Dari dulu mas selalu gak ada waktu buat Nadia."

Nadia segera meninggalkan Ardian menuju ke kamar. Ardian menggaruk kepalanya yang tak gatal.Segera dia rapikan laptop nya dan menyusul Nadia ke kamar. Di lihatnya Nadia sedang berdiri di balkon kamar. Di peluknya Nadia dari belakang. Di cium nya pipi Nadia.

"Istriku,jangan ngambek lagi dong sayang..."

"Habis mas gitu sih..."

"Memangnya kamu mau ke mana sih?"

"Pengen ke mall. shopping, nonton,belanja,.."

"Oke.."

"Eh tapi mas ajak kak Dion ya..."

"Kok di ajak sih? Ganggu ntar dia."

"Gak. Ntar Nadia ajak Lala." Ardian mengangguk dan segera menghubungi Dion dan Nadia menghubungi Lala. Mereka berempat sepakat bertemu di mall XX setelah Maghrib.

Selepas Maghrib, Ardian dan Nadia berangkat ke mall XX. Di situ telah menunggu Lala.

"Hai,Nad.."

"Hai,La. Udah lama?" tanya Nadia sambil cium pipi kiri kanan

"Belum." Lala memandang ke arah Ardian. Nadia segera sadar.

"Oh iya La kenalin ini mas Ardian.Mas,ini Lala temen Nadia dari kampung..." Ardian dan Lala saling berjabat tangan.

"Lala.."

"Saya Ardian, suaminya Nadia.." Lala terkejut.

" Suami?"

"Iya. Memangnya Nadia belum cerita?" Lala memandang Nadia. Yang di pandang menggaruk kepalanya yang tak gatal. Untung Dion segera datang.

" Itu kak Dion..."kata Nadia.

"Sorry telat.."

"Dah biasa begitu. Ngaret.." kata Ardian.Dion hanya tertawa. Tiba-tiba matanya terpaku pada Lala. Nadia mengerti akan hal itu.

"Kak,kenalin ini teman Nadia.Namanya Lala. La, ini kak Dion..." Mereka saling berjabat tangan. Lama.

"Ehem..." Ardian berdehem. Dion dan Lala sama-sama terkejut dan melepaskan tangan mereka.

"Lepasin dong jangan lama-lama..." kata Nadia.

"Apaan sih..." Lala tersipu malu.

"Kita di sini aja nih gak ke dalam.." Kata Ardian.

"Eh iya.Kita nonton dulu ya mas..." Kata Nadia memeluk tangan suaminya dengan manja.

"Terserah Tuan Putri..." Ardian menjawab sambil mengelus pipi Nadia. Mereka ke bioskop menonton film romantis.Selesai nonton,Nadia dan Lala berbelanja.Ardian dan Dion serasa jadi bodyguard yang selalu mengawal mereka.

Pada saat hendak membayar,tiba-tiba Dion mengambil kartu ATM Lala dan mengembalikan pada Lala.

"Kenapa,kak?" tanya Lala tak mengerti.

"Biar aku aja yang bayar."

"Tapi kak..."

"Udah gak apa-apa." Ardian dan Nadia hanya senyum-senyum saja melihatnya.

"Terimakasih, ya kak..." kata Lala.

"Iya.."

"Sekarang mau ke mana, Tuan Putri..?" tanya Ardian kepada Nadia.

"Makan ya.laper nih..."

"Siap..." Mereka menuju ke sebuah tempat makan yang tak terlalu ramai.Sambil menunggu pesanan datang,Lala pamit ke toilet.

"Maaf aku toilet dulu ya..."

"Mau di temenin gak...?" Tanya Dion. Ardian dan Nadia melotot ke arah Dion. Dion langsung tutup mulut sedangkan Lala sudah berlalu.Tiba-tiba hp Nadia berbunyi.Ada pesan.Dari Lala.

'Kamu masih berhutang penjelasan ke aku tentang pernikahan kamu.'

Nadia tersenyum dan membalas pesan itu dengan emoticon tertawa. Tak lama kemudian Lala datang.pesanan makanan pun telah datang. Mereka menikmati makanan itu.Tiba-tiba..

Plakkkkk !!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Nadia hingga bibir Nadia mengeluarkan darah.Mereka terkejut. Ternyata Starla yang menampar Nadia.

"Starla, apa-apaan kamu?" tanya Ardian dengan marah.

"Sayang,kenapa kamu jalan dengan anak pembantu ini?" tanya Starla.

"Hati-hati kalau bicara.."

"Tapi bukannya kamu sendiri yang bilang kalau dia anak mbok Iyem,pembantu kamu itu?"

"Iya dulu aku memang bilang begitu. Tapi dia bukan anak mbok Iyem. Dia istriku."

"Apa? Istri? Sayang,kamu kalau bercanda jangan begitu dong.Gak lucu."

"Aku gak bercanda. Dia memang istriku."

"Apa?" Starla memandang Nadia dengan penuh amarah.

"Dasar kamu..Berani kamu merebut pacar ku !!"

Starla mendekati Nadia,hendak menarik rambutnya,namun dengan cepat Ardian menangkap tangannya.

"Kalau kamu berani menyakiti Nadia,kamu akan menyesal. Sekarang pergilah !!!" Ardian menghempaskan tangan Starla.

"Awas ya kalian...". ancam Starla dan segera berlalu dari tempat itu.

"Kamu gak apa-apa,sayang?" tanya Ardian sambil membersihkan darah dari bibir Nadia.

"Kita pulang, mas.."

"Iya. Dion,Lala,kami pulang duluan ya..." Pamit Ardian.

"Iya,Mas. Hati-hati.." kata Lala.

"Kak,nitip Lala ya..." kata Nadia. Dion mengacungkan jari jempolnya.

"La,aku duluan.." pamit Nadia.

"Iya,Nad..". Ardian dan Nadia segera meninggalkan tempat itu. Tak lama kemudian,Dion pun mengantar Lala pulang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***