Bab 8

Ponsel Nadia berkali-kali berbunyi.Tapi Nadia tidak mengangkatnya karena nomernya tidak dia kenal.Nadia selalu berhati-hati jika ada panggilan dari nomer tak di kenal.Lagi-lagi ponselnya berdering.Ardian yang sedang menyelesaikan pekerjaannya,merasa terganggu.

"Kenapa gak di angkat sih.berisik tau.." kata Ardian kesal.

" Biarin aja.Nadia gak kenal nomernya."

" Angkat aja.kali itu dari pacar kamu yang mau balikan sama kamu.Anggap aja aku gak ada."

Nadia membuang nafas nya kasar.Dia kesal dengan ucapan Ardian.akhirnya Nadia mengangkat telepon dan mengaktifkan speaker ponselnya,sehingga Ardian bisa mendengar obrolan mereka.

"Halo..."

"Halo,ini Nadia ya?" tanya orang yang di seberang telefon.Seorang perempuan.

" Iya.maaf ini siapa ya?" Nadia balik bertanya.

"Ih, sombong ya kamu mentang-mentang udah kerja di kota..." Nadia berusaha mengingat suara itu.

"Ini Lala?" tanya Nadia.

"Iya.."

" Ya ampun Lala apa kabar?"

"Baik.kamu sendiri bagaimana?"

"Baik juga.Sorry ya kalau kamu telpon gak aku angkat.Habis nomer kamu gak aku kenal."

"Iya Nad,hp aku di copet jadi ilang semua nomornya."

"Terus,tau nomer aku dr mana?"

" Minta sama bunda Resti." Mendengar nama bunda Resti di sebut,Nadia terdiam.Dia teringat bundanya.Mata Nadia berkaca-kaca.

"Nad, kamu gak apa-apa?" tanya Lala.

"Gak apa-apa,La.Cuma..."

"Cuma kenapa?" Nadia melirik ke arah Ardian yang masih fokus dengan laptop nya.

"Aku kangen sama Bunda..." Suara Nadia bergetar menahan tanggis.betapa kangennya Nadia terhadap bundanya.Kata-kata Nadia itu,sontak membuat Ardian mengalihkan pandangannya ke ke arah Nadia.

"Pulang lah,Nad kl kangen.bunda Resti juga kangen sama kamu."

"Iya sih tapi..."

"Memang majikan kamu galak ya?" Lala tidak tau kalau Nadia sudah menikah karena tidak di beritahu.Lala hanya tau Nadia pergi ke luar kota untuk merantau.

"Nad...." Lala membuyarkan lamunan Nadia.

"Eh...iya La.."

" Kamu kenapa sih? kok banyak diemnya.Biasanya kan kamu cerewet."

"Gak kenapa-kenapa.Aku cuma lagi mikirin alasan apa ke majikan biar aku di izinin pulang."Nadia berbohong.

"Memang majikan kamu galak ya kok sampai segitunya kamu."

"Gak.majikan aku baik.baik banget malahan..."

" Ehem..." Ardian mendehem.Nadia terkejut.

" itu suara siapa,Nad?" tanya Lala.

" Oh,itu anak majikan aku.baru pulang dari kantor.udahan dulu ya.ini nomer kamu kan? Aku save ya?"

"Oke.bye,Nadia.."

"Bye, Lala..." Nadia mematikan ponselnya.Ketika Nadia menoleh ke arah Ardian, bertepatan Ardian jg menatap ke arahnya.Pandangan mereka bertemu.Sesaat Nadia tertegun,lalu dia berpaling.

"Tadi siapa?" Tanta Ardian.

"Temen sekolah dulu."

" Kenapa kamu bilang kalau aku ini anak majikan mu?" Mendengar pertanyaan itu,Nadia menatap Ardian.

"Nadia gak akan kasih tau siapapun tentang pernikahan kita ini.sampai mas Ardian bisa mencintai dan menerima Nadia sebagai istri mas.."

"Bagaimana kalau aku gak bisa mencintai kamu?"

"Nadia akan menunggu sampai akhir bulan depan.Jika sampai bulan depan mas masih belum bisa mencintai Nadia,lebih baik kita berpisah karena Nadia gak mau tinggal seatap dengan suami yang tidak mencintai Nadia."

Setelah berkata seperti itu,Nadia meninggalkan Ardian dan menuju kamar.Nadia merasakan sakit di dadanya.Dia tak bisa membayangkan bagaimana dirinya nanti jika benar-benar berpisah dengan Ardian.sementara itu,Ardian hanya bisa terdiam,merenungi kata-kata Nadia tadi.

'Baiklah Nad,aku akan berusaha untuk mencintai mu' kata Ardian dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Ika Yanifa

Ika Yanifa

lah... kok plin plan

2021-09-11

0

Egha

Egha

laki-laki emang harus di ultimatum biar tau rasa

2021-08-11

0

nsrdora

nsrdora

si Ardian labil 🧘‍♂️

2021-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!