Bab 3

Ardian sedang sibuk menghadapi laptop nya.Dia sedang memeriksa email yang masuk.Karena terlalu fokus dengan laptop nya,dia tak menyadari kedatangan mama nya.

"Ardian..."

"Eh,mama bikin kaget aja."

"Kamu terlalu serius.Jadi gak tau nama dateng.Ngerjain apa sih..."

" Ini lho ma,aku lagi ngecek email dr cabang perusahaan yang ada di luar kota.Kayaknya lagi ada sedikit masalah."

"Oh.." Mama Merry memperhatikan anaknya yang sedang bekerja.Ardian merasa seperti di awasi oleh mamanya.

"Ada apa sih ma kok ngeliatin Ardian seperti itu?"

"Mama hanya ingin tau sejauh mana kamu mempersiapkan pernikahan kamu Minggu depan." Ardian menghentikan pekerjaannya.Dia menghadap ke mamanya.

"Ardian belum mempersiapkan apa-apa,ma!"

"Lho kenapa? tinggal beberapa hari lagi lho acaranya." Ardian menatap mamanya dengan tatapan malas.

"Ma, dari awal kan Ardian udah gak setuju dengan perjodohan ini."

" Tapi nak..."

"Ardian udah dewasa,ma.Ardian mau menikah dengan wanita yang Ardian cintai." Mama Merry menarik nafas.dia kecewa dengan keputusan itu.

"Baiklah kalau begitu.mama tidak akan memaksa." Mama Merry meninggalkan Ardian seorang diri. Hatinya kecewa.Dia sangat menginginkan Nadia menjadi menantunya karena menurut mama Merry, Nadia anak yang baik,tidak seperti Starla,pacar Ardian yang senang berfoya-foya.

Sudah beberapa hari mama Merry tidak keluar kamar.Dia masih kecewa dengan Ardian.Diam-diam, Ardian memperhatikan mamanya.Dia menyadari telah membuat mamanya bersedih.Pagi itu sebelum berangkat ke kantor,dia ke kamar mamanya,sambil membawa nampan berisi sarapan.

Tok!!

Tok!!

Tok!!

"Ma, Ardian masuk ya..." Ardian membuka pintu kamar mamanya yang ternyata tidak di kunci.

"Ma,sarapan dulu yuk.Ardian suapin ya..." Mama Merry menolak ketika Ardian menyuapinya.

"Ma, ayolah makan.nanti mama sakit."

"Biarin aja mama sakit." Ardian menarik nafas.Dia tau mamanya bersikap seperti ini karena dia menolak perjodohan itu.Ardian meletakkan piring di meja.dia bersimpuh di samping ranjang sambil menggenggam tangan mamanya.

" Ma,maafin Ardian.Ardian tau,mama seperti ini karena Ardian menolak perjodohan itu..."

" Mama kecewa sama kamu." Ardian menunduk.Dia menarik nafas dan menghembuskan pelan.dia menatap mamanya.

" Baiklah,ma.Ardian ikuti apa kata mama."

" Maksud kamu..??" Ardian tersenyum dan mengangguk.

" Iya,ma.Ardian terima perjodohan itu."

" Benar itu,nak?"

" Iya,ma.Mama jangan bersedih lagi ya!" mama Merry memeluk anaknya itu.

" Terimakasih ya sayang." Ardian hanya mengangguk.Setelah menyuapi mamanya,Ardian segera berangkat ke kantor.

Hari yang telah di tentukan pun tiba.Hari ini adalah hari pernikahan Ardian dan Nadia.Ardian tampak sangat tampan dengan setelan jas warna putih.Dion sebagai pendamping pengantin pria pun tak kalah tampan dengan sang pengantin. Melihat sang pengantin wanita,Dion pun terpesona.

" Wow,cantik banget calon istri kamu." kata Dion dengan decak penuh kekaguman.

"Sssttt...."Ardian memberikan kode supaya Dion diam.Ijab kabul hendak di mulai.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadia Anastasya binti Waluyo almarhum dengan mas kawin tersebut tunai.." Ardian mengucap ijab kabul dengan lancar.

"Bagaimana saksi,sah?" tanya penghulu pada para saksi.

"Saaahhh..." kata saksi serempak.

"Alhamdulillah..."penghulu memimpin doa.lalu Ardian menyematkan cincin di jari manis Nadia dan Nadia mencium punggung tangan Ardian. Mereka telah sah menjadi suami istri.

Terpopuler

Comments

Ernaningsih

Ernaningsih

mulai membaca , kayaknya enak nih ceritanya

2021-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!