Nadia sedang sibuk membantu mbok Iyem masak.Sejak di berhentikan dari pekerjaannya minimarket itu,Nadia tidak tidak ada kegiatan lain.Ketika sedang memotong wortel, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.karena terkejut,pisau yang dia pegang melukai telunjuknya.
"Auwwww..." teriaknya.Orang yang memeluk dari belakang tak lain Ardian,ikut terkejut.Dia memutar badan Nadia.
"Ada apa?"
" Ini..." Nadia menunjukkan jarinya yang berdarah.
"Maaf ya.pasti kena pisau itu.tunggu aku ambil obat dulu.." Nadia duduk menunggu Ardian mengambil kotak P3K.Dengan cekatan dia mengobati luka di jari tangan Nadia.Setetelah selesai,di kecup nya jari itu.
" Sudah.Maafin aku ya udah bikin jari kamu luka.."
"Mas sih ngagetin."
"Habis aku kangen sama kamu.."
"Idih..."
"Beneran."
"Kok udah pulang sih.biasanya sore kalau gak malam baru pulang."
"Kan aku tadi udah bilang kangen sama kamu..."
" Dasar gombal..." Nadia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.Lagi-lagi Ardian memeluknya dari belakang.
"Maaaass..."
"Aku kangen, sayang..."
"Mandi sana.Bau asem..."
"Biar bau asem tapi suka kan.." Ardian menggoda Nadia.Nadia berbalik dan mencubit pinggang Ardian.
"Aduuuuh !!! Sakit tau.."
"Biarin.sakit tapi suka kan.Udah sana..." Ardian mencubit hidung Nadia dengan gemas dan segera berlalu sebelum mendapat cubitan balasan dari Nadia.Setelah kepergian Ardian,Nadia baru sadar kalau mbok Iyem gak ada.Lagi-lagi Nadia di kagetkan oleh seseorang.Mbok Iyem datang membawa kantong plastik.
"Dari mana,mbok?"
"Ini Non,tadi Tuan menyuruh simbok beli tisu di minimarket ujung jalan itu..."
"Lho, bukannya masih ada stok tisu di lemari?"
"iya sih.Tapi tuan minta simbok beli lagi..." Nadia cepat menangkap maksud perkataan mbok Iyem.Suami nya itu menyuruh mbok Iyem keluar rumah agar dia bisa menggoda Nadia.Nadia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
'Dasar mas Ardian...' gumam Nadia dalam hati.
Setelah makanan siap,Nadia segera ke kamar untuk memanggil Ardian.Sesampainya di kamar, Ardian sedang terlelap dalam tidurnya.Nadia segera mandi.Selesai mandi,Nadia membangunkan Ardian.
"Mas,bangun.Makan siang udah siap.makan yuk..."
Seperti biasanya,setiap di bangunkan,Ardian tak memberi respon.
"Mas..." Ardian mengeliat dan melihat ke arah Nadia.
"Eh,ada bidadari turun dari langit.." Nadia mencubit pinggang Ardian.Ardian meringis.
"Ngegombal terus.buruan bangun..."
"Bangunin..."Ardian mengulurkan kedua tangannya ke arah Nadia.Ketika Nadia hendak menarik tangan Ardian, tiba-tiba Ardian menariknya hingga jatuh kedalam pelukannya.
"Mas..."
"Kenapa? Suka kan?"
"Lepasin.."
"Kok lepasin sih? "
"Nadia belom maafin mas.." Ardian melepaskan pelukannya, menatap Nadia.
"Kenapa?"
"Karena mas belum kasih bukti kalau mas Ardian sudah berubah.kalau mas Ardian yang sekarang bukan mas yang dulu.."
"Memang wajib itu?"
"Wajib." Setelah berkata begitu Nadia meninggalkan Ardian, menuju ke ruang makan.sementara itu,Ardian menggaruk kepalanya yang tak gatal.Setelah mencuci muka, Ardian memakai pakaian kerja nya lagi.Nadia tertegun memandang Ardian yang menuruni anak tangga.
"Biasa aja ngeliatin nya.Suami mu ini memang sudah tampan dari lahir..." kata Ardian melihat Nadia yang memandanginya.
"Idih,geer banget sih!" Ardian tertawa dan duduk di kursi.Nadia mengambilkan makan untuk Ardian.Setelah itu,dia duduk di sebelah Ardian.Selesai makan,Ardian segera menuju mobilnya.
"Mas mau balik lagi ke kantor?" tanya Nadia.
"Iya.mau ikut?"
"Gak."
"Beneran?"
"Iya.Udah berangkat sana.." Nadia mencium punggung tangan suaminya.
"Yang ini belum.." kata Ardian menunjuk kedua pipinya.
"Gak mau."
"Kenapa?"
"Kan Nadia belum maafin mas.Udah berangkat sana..." Ardian memanyunkan bibirnya dan masuk mobil.Nadia tertawa melihatnya.sebenarnya Nadia telah memaafkan Ardian tapi dia ingin melihat kesungguhan Ardian dalam meminta maaf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Tutun Imam
hhhhhmmmmm mulai dah
2021-06-22
0