Bab 19

Hari itu,Ardian pulang malam.jam 9 baru sampai rumah.Nadia menunggu nya di kamar.Dia menunggu Ardian sambil menantikan game di ponselnya.Karena juga memakai headset,Nadia tak mendengar Ardian datang.

"Selamat malam Istriku yang cantik..." sapa Ardian sambil mengecup kening Nadia.Nadia terkejut dan melepas headset nya.

"Eh,mas baru pulang?" tanya Nadia sambil mencium punggung tangan Ardian.

"Iya. Lagi banyak kerjaan."

"Mau di buatin teh manis?"

"Boleh." Nadia segera beranjak dari sofa.Tapi sebelum ke dapur,dia menyiapkan air hangat di bathtub untuk mandi Ardian.

"Mas,air hangatnya udah siap nih. Mandi dulu..."

"Iya. Makasih,sayang..." sahut Ardian. Nadia juga menyiapkan pakaian buat Ardian setelah itu baru ke dapur untuk membuat teh. Sesampainya di dapur,dia berjumpa dengan mbok Iyem yang baru mau istirahat.

"Non,ada yang bisa simbok bantu?"

"Gak ada mbok.Nadia cuma pengen bikin teh manis aja buat mas Ardian."

"Oo...Kalau perlu apa-apa, panggil simbok ya non."

"Iya mbok." Mbok Iyem berlalu menuju kamarnya.

Nadia segera membuat secangkir teh manis hangat dan membawanya ke kamar. Di kamar,Ardian telah selesai mandi dan sedang memakai baju.Nadia tertegun menatapnya.

'Suamiku sangat tampan dan berwibawa.Pantas saja Starla tak mau melepaskannya.' Kata Nadia dalam hati.Dan Ardian menyadari itu.

"Ada apa? Kok benggong." Nadia tersenyum. Di letakkannya teh itu di meja dekat tempat tidur lalu dia memeluk Ardian.Ardian merasa heran

"Hei,ada apa sayang?" tanya Ardian.

Nadia menggelengkan kepalanya. Ardian membalas pelukannya.

"Gak ada apa-apa,mas. Nadia cuma pengen peluk mas aja." Ada butiran air mata yang menetes. Ada rasa bahagia terpancar dari wajahnya. Untuk beberapa saat mereka berpelukan.

"Udah pelukannya?" tanya Ardian saat Nadia melepaskan pelukannya. Nadia mengangguk. Dua tersipu malu. Ardian mengusap air mata Nadia.

"Kamu kalau ada masalah cerita ya sama aku."

"Iya,mas." Ardian duduk dan menyandarkan kepalanya di kepala tempat tidur. Nadia meletakkan kaki Ardian ke pangkuannya dan mulai memijit pelan. Ardian semakin heran.Tak biasanya Nadia bersikap seperti itu.

"Nad,kok tumben pijitin..?"

"Emang kenapa? Gak boleh?"

"Boleh sih. Tapi gak biasanya aja. Pasti ada maunya nih..." Nadia menurunkan kaki Ardian dari pangkuannya lalu memasang wajah cemberut.Dia melipat tangannya di depan dadanya. Ardian tersenyum. Dengan gemas dia mengangkat Nadia ke pangkuannya.

"Kamu tuh ya bikin mas gemas terus..." Ardian menciumi pipi dan leher Nadia. Nadia tertawa kegelian.

"Udah ah mas. Geli.." Ardian terus saja menghujani Nadia dengan ciuman.

"Makanya jangan bikin aku gemes. Jadinya pengen sayang kamu terus.." Ardian membaringkan Nadia di tempat tidur. Lalu dia berbaring di sampingnya.Nadia tiduran di dada bidang Ardian. Ardian membelai rambutnya yang panjang.

"Nad,kamu bahagia gak menikah dengan aku?"

"Gak." Ardian terkejut mendengar jawaban Nadia.

"Gak bahagia? Kenapa?"

"Habis mas cuekin aku. Menganggap aku gak ada. Lebih memilih dengan pacarnya ketimbang istri sendiri. Istri mana yang akan bahagia jika di perlakukan seperti itu oleh suaminya." Nadia mengungkapkan seluruh perasaannya tentang sikap Ardian waktu itu. Ardian terdiam mendengar penuturan Nadia.

"Segitu jahatnya kah aku dulu ke kamu Nad?"

"Iya."

"Maafin aku ya Nad. Aku udah bikin kamu menderita. Aku begitu egois..." Nadia menutup bibir Ardian dengan telunjuk tangan nya.

"Sssttt...itu udah masa lalu.Biar jadi kenangan. Sekarang kira mulai dari awal lagi ya..."

"Berarti kita mengulang jadi pengantin baru lagi ya.." Ardian melirik ke arah Nadia sambil mengangkat alisnya.Dia tersenyum.

"Apaan sih?" Ardian berbalik menindih Nadia.

"Boleh?" tanya Ardian. Nadia hanya terdiam.Ardian menatap wajah Nadia.

"Boleh?" tanya Ardian sekali lagi.

"Eng..."

"Ya sudahlah.Kita tidur..." Ardian segera tidur membelakangi Nadia.Nadia mengguncangkan lengan Ardian.

"Mas.."

"Ada apa? Udah tidur."

"Liat sini kenapa. Nadia kan belum jawab tadi." Ardian berbalik menghadap Nadia.

"Ada apa?" Nadia menangkap pipi Ardian dan mengecup bibirnya.

"Iya boleh." Ardian tersenyum.

"Beneran?" Nadia mengangguk.Ardian segera memeluk Nadia dan membaringkanya secara perlahan.Di cium nya seluruh wajah Nadia lalu turun menyusuri seluruh tubuh Nadia. Akhirnya,malam itu, terjadilah malam pertama mereka yang tertunda.

Terpopuler

Comments

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Sampai 20 bab ceriteranya tetap dataaaar dak ada kemajuan,kejutan dan semacamnya.

2023-02-08

1

fita

fita

nylonong aja
gak asyikk
hmmm

2021-08-08

0

Yuka Sifa

Yuka Sifa

kaga hot siih

2021-08-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!