Bab 14

"Apa?" Melika dan Kevin membulatkan matanya. Mereka terkejut melihat Papa Kevin ternyata sudah menyiapkan segala keperluan untuk lamaran.

"Maaf, kami permisi, sebentar." ucap Melika sambil menarik Kevin keluar rumah.

"Ini apa maksudnya, ya? Kenapa Bapak nggak bilang, sebelumnya, kalau mau melamar saya? Saya pikir, Bapak hanya bercanda, tadi. Tapi, ternyata Bapak sampai menyiapkan seserahan untuk lamaran segala." ucap Melika.

"Aku juga nggak tahu, aku juga terkejut melihat Papa menyiapkan semua ini." batin Kevin.

Kevin memang tak meminta sang Papa untuk menyiapkan segala seserahan, Kevin hanya meminta sang Papa untuk menyusulnya ke rumah Melika untuk menemaninya melamar Melika.

Jujur saja, Kevin benar-benar gugup menghadapi Papa Melika sendirian. Karena itu, dia mengirimkan pesan pada sang Papa.

Dia pun tak tahu harus berbuat apa, semuanya begitu serba mendadak. Sejak awal, Kevin bahkan tak pernah berniat ingin melamar Melika. Namun, entah mengapa saat melihat Melika mengabaikannya, dia pun menjadi tak sengaja mengeluarkan ucapan bahwa dia ingin menikahi Melika.

"Tolong jujur pada saya, Atas dasar apa Bapak ingin menikahi saya? Kita bahkan baru mengenal." tanya Melika.

Kevin mengusap dahinya, dia bingung harus menjawab apa.

"Kalau Bapak merasa tak enak hati, karena kejadian kemarin, saya sudah melupakannya." ucap Melika.

"Apa maksud kamu?" tanya Kevin dengan bingung.

"Saya sudah melupakan semuanya. Jadi, Bapak nggak perlu merasa nggak enak hati." ucap Melika.

"Jadi, kamu nggak marah sama saya?" tanya Kevin.

Melika menggelengkan kepalanya.

"Tapi, kenapa kamu nggak masuk kerja?" tanya Kevin.

"Saya demam, dan baru pulang dari Dokter. Karena itu saya nggak masuk kerja. Lagi pula, saya mengirim pesan pada Bapak, kalau saya nggak bisa masuk kerja, hari ini." ucap Melika.

Kevin mengambil ponselnya, dia ingin segera membuktikan ucapan Melika.

Karena setahu Kevin, Melika tak mengirimkan pesan apapun padanya.

"Kamu tidak mengirimkan pesan apapun." ucap Kevin dengan bingung.

"Nomor baru." ucap Melika.

"Maksudnya?" tanya Kevin dengan bingung.

"Maksudnya, saya mengirim pesan pakai nomor baru. Itu nomor Papa saya, karena tadi pagi saya buru-buru dan nggak lihat ponsel saya." ucap Melika.

"Ya Tuhan." gumam Kevin.

Kevin sudah berpikir jauh, dia bahkan menjadi merasa tak enak hati karena dia berpikir Melika marah padanya karena dia mengambil ciuman pertamanya.

Dia menatap lekat Melika dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ya ampun." batin Kevin sambil mengusap wajahnya.

Rasa sesal seketika menghampirinya, dia sungguh menyesal telah melakukan hal konyol dengan mengatakan ingin menikahi Melika.

Dia bahkan tak memiliki perasaan apapun pada Melika. Dia hanya merasa bersalah karena dia pikir Melika marah karena dia sudah mencium Melika tanpa permisi.

Sesaat kemudian Kevin mengingat ucapan Papa Melika yang mengatakan bahwa dia tak akan menikahkan Melika pada pria kurang ajar sepertinya.

Kevin tersenyum tipis dan menghela napas lega. Dia yakin, Papa Melika pasti akan menolak lamarannya.

"Vin ..!" panggil sang Papa.

"Ya, Pa." sahut Kevin.

"Masuklah, kita akan memulai acara lamaran." ucap Papa Kevin.

Kevin mengangguk dan mengajak Melika untuk kembali ke dalam rumah.

Papa Kevin dan Papa Melika duduk saling berhadapan, begitupun dengan Kevin yang juga duduk di sebelah sang Papa.

Sementara Melika membantu sang Mama menyiapkan minuman di dapur.

Setelah beberapa saat, sang Mama dan Melika kembali ke ruang tamu dengan membawa minuman.

Tak lama, Melika duduk di antara sang Papa dan sang Mama, berhadapan dengan Kevin dan Papanya.

Tanpa menunggu lama, Papa Kevin pun langsung memulai acara lamaran, dia melamar Melika untuk Kevin.

Jantung Melika berdegup kencang, dia sama sekali tak pernah membayangkan akan di lamar oleh pria tampan sekaligus bos di kantornya.

Meski dia memiliki tingkat percaya diri yang tinggi, namun dia pun memiliki rasa sadar yang cukup baik. Dia tak pernah bermimpi akan menikah dengan Kevin.

Dia bahkan hanya bercanda saat meminta Kevin untuk menjadi kekasihnya. Namun, nyatanya Kevin justru mau menjadi kekasihnya.

Sungguh, seperti mendapatkan durian runtuh.

Melika benar-benar merasa beruntung.

Melika menatap sang Papa, sedangkan sang Papa hanya tersenyum.

"Saya punya pertanyaan untuk anak anda." ucap Papa Melika sambil menatap Papa Kevin.

"Tentu, silahkan bertanya tentang apapun, Kevin akan dengan senang hati menjawab pertanyaan anda. Benarkan, Vin?" ucap Papa Kevin.

"Iya, tentu saja." ucap Kevin sambil tersenyum canggung.

Tak ada yang tahu, hatinya kini benar-benar gelisah. Dia takut Papa Melika akan menyetujui lamaran itu.

"Atas dasar apa kamu mau menikahi anak saya?" tanya Papa Melika.

"Kalian bahkan baru sembilan hari saling mengenal." ucap Papa Melika.

Papa Kevin mengerutkan dahinya.

"Bukannya mereka sudah saling kenal selama satu tahun?" batin Papa Kevin.

"Saya -"

Kevin menelan air liurnya, dia sungguh bingung akan menjawab apa.

"Jadilah pria sejati, bertanggung jawablah atas apa yang sudah kamu katakan dan kamu lakukan. Bicaralah sesuai isi hatimu." ucap Papa Kevin dengan pelan.

Kevin menatap sang Papa dan melihat sang Papa yang tengah mengangguk menatapnya.

Kevin menarik napas dalam dan menghembuskan nya perlahan.

"Saya ingin menikahi Melika, karena saya melihat adanya ketulusan dalam diri Melika. Saya menyukai sikap apa adanya Melika, dia berbeda dari wanita lain yang pernah saya kenal." ucap Kevin sambil menatap Melika.

Melika terdiam, dia menatap Kevin dengan lekat.

Matanya memerah dan air matanya tak dapat dia bendung lagi. Entah dia bisa mempercayai Kevin atau tidak, tetapi saat ini dia benar-benar terharu mendengar ucapan Kevin.

Dia pun tak mengerti, Kevin mengatakan kejujuran atau tidak, karena dia pun tak memiliki bakat untuk membaca pikiran seseorang.

"Tapi, kalian baru saja saling mengenal, bagaimana bisa kamu yakin akan menikahi Melika?" tanya Papa Melika.

"Entahlah, saya rasa, semua itu tidak perlu memiliki alasan. Karena, semuanya sudah ada Tuhan, yang mengaturnya." ucap Kevin.

Dia mengepalkan tangannya, hati dan ucapannya sangatlah bertolak belakang.

Tapi, entah mengapa dia begitu sulit untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Apa kamu mencintai Melika? Gadis yang seperti gentong air ini?" tanya Papa Melika sambil menatap Kevin dengan tatapan penuh selidik.

Semua orang membulatkan matanya, termasuk Melika.

"Apa maksud Papa?" tanya Melika.

"Ya, Kekasihmu ini mengatakan, kamu mirip dengan gentong air." ucap Papa Melika.

Melika menatap Kevin dengan tatapan tajam.

Sementara Papa Kevin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Dia benar-benar tak habis pikir, Kevin akan bisa menghancurkan rencananya.

"Ya, gentong air yang menggemaskan." ucap Kevin sambil tersenyum canggung.

"Oh, ya, kayak apa gentong air yang menggemaskan?" tanya Melika sambil menatap Kevin dengan tatapan tajam.

"Ya, kayak kamu, gini." ucap Kevin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Melika mengerucutkan bibirnya.

"Begini, Papa Melika. Saya pernah bertemu dengan Melika sebelumnya, dan saya melihat Melika memang perempuan yang baik. Saya senang melihat Kevin dekat dengan Melika, apalagi jika sampai Melika menikah dengan Kevin." ucap Papa Kevin.

"Saya yakin, Kevin akan bisa membahagiakan Melika. Kevin sudah mapan dan dewasa, dia juga pria yang baik dan bertanggung jawab. Apalagi mereka sudah dekat selama setahun ini, tentunya mereka sudah saling mengenal pribadi masing-masing." ucap Papa Kevin.

Papa Melika mengerutkan dahinya, dia merasa bingung.

"Mungkin mereka sudah saling kenal selama satu tahun, tapi baru menjalin hubungan selama sembilan hari. Tapi, mengapa Melika tak pernah memperkenalkan Kevin sebelumnya?" Pikir Papa Melika.

Papa Melika menarik napas dalam dan menghembuskan nya perlahan.

"Itukan menurut anda, kita tidak tahu menurut Melika. Kalau saya, bagaimana Melika saja. Lagi pula, Melika yang akan menjalani semuanya, nanti." ucap Papa Melika.

"Bagaimana, Mel? Apa kamu menerima lamaran Kevin?" tanya Papa Kevin.

Melika menelan air liurnya, dia bingung harus mengatakan apa.

Sejujurnya, dia memang menyukai Kevin, namun dia tak pernah berpikir akan secepat ini dilamar oleh Kevin.

Terpopuler

Comments

Gusty Ibunda Alwufi

Gusty Ibunda Alwufi

nih br cerita bener seperti kenyataan ngak hrs cerita tu yg langsing dan anak dr.klg miskin tp ini sperti di dunia nyata .mantap thor lanjut

2021-10-26

0

Sweet Girl

Sweet Girl

papanya Kevu6yh ngebet pingin punya mantu

2021-10-16

0

Sungai Panjang

Sungai Panjang

asliiiiiiii cakepppppppppp 😂😂 cerita terkereeeeennn yg pernah gw baca🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥰🥰🥰🥰🌈🌈🌈🤍🤍

2021-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Info Author
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Episode 29
31 Info Author
32 Bab 30
33 Bab 31
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 Bab 37
40 Bab 38
41 Bab 39
42 Bab 40
43 Bab 41
44 Bab 42
45 Bab 43
46 Bab 44
47 Bab 45
48 Bab 46
49 Bab 47
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50/ Pemberitahuan Author
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Bab 53
56 Bab 54
57 Bab 55
58 Bab 56
59 Bab 57
60 Bab 58
61 Bab 59
62 Bab 60
63 Bab 61
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
75 Bab 72
76 Bab 73
77 Bab 74
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 79
83 Bab 80
84 Bab 81
85 Bab 82
86 Bab 83 (Bijaklah memilih bacaan)
87 Bab 84
88 Bab 85
89 Bab 86
90 Bab 87
91 Bab 88
92 Bab 89
93 Bab 90
94 Bab 91
95 Bab 92
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Bab 97
101 Bab 98
102 Bab 99
103 Cuitan Author.
104 Melika&Kevin (Extra Part)
105 INFO RILLIS NOVEL TERBARU "OH MANTAN"
106 PENGUMUMAN
107 INFO VOUCHER BACA
108 INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan membaca, ya, teman2.
109 INFO TERBIT BUKU MY LOVELY FAT WIFE
110 UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
111 INFO NOVEL BARU
112 INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Info Author
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Episode 29
31
Info Author
32
Bab 30
33
Bab 31
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
Bab 37
40
Bab 38
41
Bab 39
42
Bab 40
43
Bab 41
44
Bab 42
45
Bab 43
46
Bab 44
47
Bab 45
48
Bab 46
49
Bab 47
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50/ Pemberitahuan Author
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Bab 53
56
Bab 54
57
Bab 55
58
Bab 56
59
Bab 57
60
Bab 58
61
Bab 59
62
Bab 60
63
Bab 61
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
75
Bab 72
76
Bab 73
77
Bab 74
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 79
83
Bab 80
84
Bab 81
85
Bab 82
86
Bab 83 (Bijaklah memilih bacaan)
87
Bab 84
88
Bab 85
89
Bab 86
90
Bab 87
91
Bab 88
92
Bab 89
93
Bab 90
94
Bab 91
95
Bab 92
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Bab 97
101
Bab 98
102
Bab 99
103
Cuitan Author.
104
Melika&Kevin (Extra Part)
105
INFO RILLIS NOVEL TERBARU "OH MANTAN"
106
PENGUMUMAN
107
INFO VOUCHER BACA
108
INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan membaca, ya, teman2.
109
INFO TERBIT BUKU MY LOVELY FAT WIFE
110
UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
111
INFO NOVEL BARU
112
INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!