Hai, hai, mohon maaf untuk ketidak nyamanan nya.
Nama yang benar untuk pemeran utama Pria adalah Kevin Bramasta.
Itu karena tadinya saat di Webnovel author beri nama Saga, akhirnya author ganti karena di lapak sebelah ada juga yang namanya Saga.
Jadi, biar nggak samaan aja, makanya author rubah. Tapi, masih ada yang kelupaan di revisi. Hehe
Tapi sekarang sedang tahap review, kok. Sudah Author revisi semua jadi nama Kevin Bramasta.
Oke, guys, happy reading 🤗🤗🤗
*******
Melika tercengang saat turun dari mobil Kevin.
Dia terpaku melihat rumah yang begitu mewah dan luas.
"Ya Tuhan, mimpi apa aku, bisa dapat pacar sekeren dan sekaya Pak Kevin?" batin Melika.
"Ehheumm .." Kevin mencoba menyadarkan Melika, namun Melika masih diam tak menyadari Kevin terus memberikan kode padanya.
Kevin mendekatkan wajahnya ke belakang kepala Melika dan menepuk bahu Melika.
Puk.
"Arrghhh .."
Brug.
"Ouhhh, ya ampun. Bokongku patah." gumam Kevin sambil meringis kesakitan.
Melika terkejut melihat wajah Kevin berada di hadapannya.
Sontak saja Melika terlonjak dan memeluk Kevin hingga keduanya terjatuh ke bawah.
"Ahh, syukurlah, badanku nggak sakit." ucap Melika sambil menghela napas lega.
Dia tak menyadari saat ini tengah berada di atas tubuh Kevin.
"Ya Tuhan, kamu mau buat saya mati, ha? Kenapa betah sekali di atas tubuh saya?" ucap Kevin.
Melika terkejut dan bergegas bangun.
"Aarrgghhhh .. Jangan di tindih. Oh, ya Tuhan, pahaku remuk." ucap Kevin sambil meringis kesakitan akibat Melika tak sengaja menekan pahanya saat akan bangun.
"Maaf, maaf, saya nggak sengaja, Pak." ucap Melika.
Kevin masih meringis kesakitan, membuat Melika merasa bersalah.
Melika mengulurkan tangannya ke arah Kevin.
"Ayo, Pak, bangun." ucap Melika.
Kevin menyambut tangan Melika dan berdiri sambil masih memegang bokongnya yang masih terasa sakit.
"Apa masih sakit, Pak?" tanya Melika.
Kevin memutar bola matanya, kenapa juga Melika justru bertanya.
Sudah jelas dia merasa kesakitan sekali.
"Loh, kalian, kok, nggak masuk?" ucap Papa Kevin begitu dia keluar dari dalam rumah.
Melika pun tersenyum pada Papa Kevin, dan di balas senyuman oleh Papa Kevin.
"Loh, Vin, kamu kenapa? Kok, kayak yang kesakitan gitu?" tanya sang Papa.
"Habis ketiban gentong air, Pa." ucap Kevin dengan malas dan masuk lebih dulu ke dalam rumah.
Melika tersenyum canggung pada Papa Kevin.
"Ayo, masuk." ucap Papa Kevin.
Melika mengangguk dan mengikuti Papa Kevin masuk ke dalam rumah.
Mereka pun langsung pergi menuju meja makan dan memulai acara makan malam.
"Makanannya enak, Pak. Apa Ibu yang memasak? Oh, ya, kemana Istri Bapak? Sepertinya sejak tadi saya ga lihat." tanya Melika.
Papa Kevin dan Kevin saling tatap, Papa Kevin pun tersenyum dan menenggak minumannya.
"Istri saya sudah lama di panggil Tuhan." ucap Papa Kevin.
Melika terkejut dan menelan air liurnya.
"Maaf, Pak, saya nggak ada maksud apa-apa." ucap Melika.
"Nggak masalah, Nak. Apa Kevin tidak pernah cerita tentang keluarganya?" tanya Papa Kevin.
Melika tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kami baru saja berpa - "
"Sayang, makan ini. Ini sehat untukmu." ucap Kevin sambil meletakkan menu lauk pada piring Melika.
Melika pun menghentikan ucapannya, dia melihat Kevin yang tengah melotot menatapnya.
Melika kebingungan melihat ekspresi Kevin.
Papa Kevin hanya tersenyum melihat kedua pasangan itu.
"Jadi, berapa lama kalian berpacaran?" tanya Papa Kevin.
"Satu hari." ucap Melika.
"Satu tahun." ucap Kevin.
Keduanya saling memberikan jawaban yang berbeda, membuat Papa Kevin mengerutkan dahinya.
Dia merasa bingung mendengar jawaban berbeda dari anak dan juga calon menantunya.
Ya, calon menantu. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Papa Kevin.
"Sudah satu tahun, Pa." ucap Kevin sambil tersenyum dan menggenggam tangan Melika.
Melika mengerutkan dahinya menatap Kevin.
"Benarkah? Kenapa kamu baru bilang sekarang?" tanya Papa Kevin.
"Karena Melika belum siap ketemu Papa, karena itu, aku paksa dia untuk kerja di Kantor ku, supaya Papa tahu dan nggak maksa lagi untuk menjodohkan aku." ucap Kevin sambil tersenyum menatap Melika.
Melika terdiam mendengar ucapan Kevin.
Jadi itu alasan mengapa tiba-tiba Kevin mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih Kevin di hadapan Papa Kevin.
"Ya, ya, Papa mengerti. Baiklah, kita lanjut makan lagi." ucap Papa Kevin.
Kevin pun mengangguk dan memakan kembali makan malamnya.
Setelah selesai makan malam, Melika pun pamit pada Papa Kevin untuk pulang ke rumah.
"Kenapa diam aja, Vin?" tanya sang Papa.
"Ha? Emang kenapa?" tanya Kevin dengan ekspresi kebingungan.
Sang Papa menggelengkan kepalanya.
Anaknya itu benar-benar tak bisa mengerti perasaan seorang gadis.
"Masa, iya, kamu tega membiarkan Melika pulang sendiri." ucap Papa.
"Oh, nggak apa-apa, kok, Pak. Saya bisa pulang naik taksi." ucap Melika.
"Tidak bisa begitu, Melika. Kamu datang bersama Kevin, pulang pun harus bersama Kevin. Bagaimana kalau kamu di culik, nanti?" ucap Papa Kevin.
"Eh, nggak akan, kok, Pak. Orang yang mau culik saya pasti akan berpikir ribuan kali." ucap Melika.
Papa Kevin dan Kevin saling tatap kemudian mengerutkan dahi.
"Kenapa begitu?" tanya Papa Kevin.
"Karena penculiknya akan bangkrut, mereka akan boros kalau kasih saya makan setiap hari." ucap Melika sambil tersenyum.
Hahaha.
Papa Kevin pun tertawa mendengar ucapan Melika.
"Kamu ini ada-ada saja, Melika. Kalau begitu, sepertinya setelah kalian menikah nanti, Kevin harus lebih bekerja keras untuk menafkahi mu." ucap Papa Kevin.
Melika dan Kevin membulatkan matanya dan keduanya pun saling tatap.
"Apa? Menikah?" ucap Kevin dan Melika bersamaan.
"Iya, Menikah. Memangnya kalian tidak ada pemikiran ke sana?" tanya Papa Kevin.
"Nggak sama sekali." ucap Kevin pelan. Saking pelannya, bahkan sampai tak terdengar oleh Papa Kevin dan Melika.
"Apa kamu bilang, Vin?" tanya Papa.
"Emmhh .. Nggak apa-apa, Pa. Sudah lah, ini sudah malam. Aku antar Melika dulu." ucap Kevin sambil menarik tangan Melika. Namun, Melika sama sekali tak bergeser dari posisinya.
"Ya Tuhan, perempuan ini, di tarik pun nggak ketarik. Masa iya, meski aku seret pakai mobil derek." gumam Kevin.
"Sebentar." ucap Melika.
"Apa lagi?" tanya Kevin.
Melika mencium punggung tangan Papa Kevin, membuat Papa Kevin dan Kevin tercengang, tak percaya.
"Saya pulang, dulu, Pak." ucap Melika sambil tersenyum.
Saat Melika akan melangkahkan Kakinya, Papa Kevin memanggilnya.
"Iya, Pak." ucap Melika sambil melihat ke arah Papa Kevin.
"Jangan panggil saya, Pak. Panggil saja saya, Om." ucap Papa Kevin sambil tersenyum.
Melika tersenyum dan mengangguk.
Dia pun masuk ke dalam mobil Kevin, sedangkan Kevin hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Baru hari pertama dia mengenal Melika, namun begitu banyak kejutan yang dia dapatkan tentang Melika.
Di perjalanan menuju rumah Melika.
"Di mana rumahmu?" tanya Kevin sambil fokus mengemudi.
"Bapak lurus aja, nanti ada tulisan Perumahan TNI AD. Nah, Bapak masuk, terus lurus, terus belok kanan, nanti ada portal. Setelah itu, Bapak lurus lagi, nanti ada gang kedua Blok FK. Nah, masuk ke Blok FK itu, dan rumah saya nomor 4, pagar hitam, cat krem." ucap Melika.
Kevin menghentikan mobilnya dan menatap tajam ke arah Melika.
"Apa nggak bisa kasih tahu dengan pelan? Kalau begitu caranya, bisa-bisa kita nyasar." ucap Kevin dengan nada kesal.
Melika terkekeh dan menepuk jidatnya.
"Maaf, Pak. Oke, saya ulangi." ucap Melika.
Kevin kembali melajukan mobilnya dan Melika pun menjelaskan arah jalan menuju rumahnya dengan pelan-pelan, membuat Kevin sampai mendengus kesal karena Melika benar-benar menjelaskannya dengan nada bicara yang pelan sekali. Kevin bahkan tak bisa mendengar ucapan Melika dengan jelas.
"Maksud saya, pelan-pelan menjelaskan tentang arah menuju rumah kamu. Bukan suara kamu yang di buat pelan begitu. Saya nggak dengar." ucap Kevin.
Melika kembali terkekeh.
"Kasihan, ganteng-ganteng Budi." ucap Melika.
"Apa? Apa Budi?" tanya Kevin tak mengerti.
"Budeg dikit." ucap Melika sambil terkekeh geli.
Kevin membulatkan matanya dan menginjak rem dengan tiba-tiba.
Dugh.
Melika pun terhempas ke depan dan kepalanya sampai menabrak dashboard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Widi Unyil
🤣🤣🤣🤣 ya Alloh kitper bacanya
2024-05-11
0
KUCING GEMBUL
mood banget bacanya. kalo gak salah ini dua 2x nya aku baca wkwkw
2023-10-20
0
Athie Arifin
🤣🤣🤣
2023-06-25
0