"Saya ingin menikahi kamu !" ucap Kevin dengan lantang.
Melika terdiam, jantungnya berdegup kencang, tubuhnya mendadak berkeringat.
Perlahan dia melihat ke arah Kevin yang masih diam di posisinya.
Melika menelan air liurnya saat menatap Kevin yang juga tengah menatapnya.
Pandangan Kevin sulit untuk Melika mengerti, entah apa yang ada di pikiran Kevin saat ini.
Melika bahkan tak mengerti mengapa Kevin justru ingin menikahinya.
"Saya ingin menikahi kamu, Mel. Saya akan bertanggung jawab atas apa yang sudah saya lakukan." ucap Kevin.
Jantung Melika semakin tak bisa dikontrol lagi, dia merasa aneh mendengar kata "bertanggung jawab".
"Memangnya saya kenapa? Kenapa harus bertanggung jawab?" tanya Melika dengan bingung.
Kevin melangkah mendekati Melika, membuat Melika semakin gugup di buatnya.
"Seperti yang kamu bilang, kemarin adalah pertama kalinya bagi kamu, dan kamu akan memberikannya hanya pada suami kamu, nantinya. Tetapi, saya sudah mengambilnya sebelum calon suami kamu mengambilnya. Karena itu, saya akan bertanggung jawab dan akan menikahi kamu." ucap Kevin.
"Apa maksudnya, ini?"
Kevin dan Melika melihat ke arah datangnya suara dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Papa Melika yang ternyata telah kembali.
Kevin menelan air liurnya saat Papa Melika mulai mendekat ke arahnya dan Melika.
"Papa? Kok balik lagi, Pa?" tanya Melika.
"Hem, ada yang ketinggalan." ucap Papa Melika.
"Apa-apaan ini, Kak? Apa maksudnya semua ini? Apa Kakak hamil?" tanya Papa Melika dengan cemas.
Sungguh dia akan malu setengah mati, jika aib itu sampai terjadi.
Melika dan Kevin membulatkan matanya, mereka tak menyangka Papa Melika akan salah paham.
Bugh.
Belum sempat Melika menjawab pertanyaan sang Papa, sang Papa justru langsung memukul wajah Kevin.
"Kurang ajar ! Berani sekali kamu menghamili anak saya." ucap Papa Melika dengan geram.
Melika terkejut melihat Kevin sampai tersungkur ke atas lantai.
"Ada apa ini? Kenapa Papa mukul orang?" tanya Mama Melika yang langsung keluar saat mendengar suara keributan.
"Pria ini, Ma. Dia berani menghamili anak kita." ucap Papa Melika dengan geram sambil menunjuk ke arah Kevin.
"Apa?" Mama Melika terkejut dan menatap ke arah Kevin juga Melika.
"Apa itu benar, Kak?" tanya Mama Melika.
Melika menggelengkan kepalanya.
"Bukan, Ma. Kakak nggak hamil." ucap Melika.
"Jadi, apa maksud ucapan Papa, barusan?" tanya Mama Melika.
"Kakak nggak usah bohong, Papa dengar sendiri, Pria ini ingin bertanggung jawab dan ingin menikahi Kakak." ucap Papa Melika.
Melika menarik napas dalam dan menghembuskan nya perlahan.
"Iya, tapi, bukan karena Kakak hamil, Pa." ucap Melika.
Papa dan Mama Melika mengerutkan dahinya.
Dia tak mengerti apa maksudnya dengan ucapan Kevin, ingin bertanggung jawab dan ingin menikahi Melika, namun Melika tak hamil.
"Saya nggak pernah menghamili anak, Om." ucap Kevin.
Kevin masih meringis kesakitan, merasakan ngilu akibat hantaman tangan Papa Melika.
"Papa benar-benar tak mengerti." ucap Papa Melika.
"Sudah-sudah, kita bicarakan di dalam. Nggak enak sama tetangga." ucap Mama Melika.
Mereka semua pun masuk ke dalam rumah dan berkumpul di ruang tamu.
Melika dan Kevin duduk bersampingan dan saling berhadapan dengan Papa dan Mama Melika.
Kevin menatap Papa Melika dan Mama Melika dengan bergantian.
"Apa yang aku lakukan? Kenapa aku bisa bilang ingin menikahi Melika? Papanya sampai dengar, pula. Kalau sudah begini, apa yang harus aku lakukan?" batin Kevin.
Entah mengapa, beberapa saat yang lalu dia bisa mengucapkan akan menikahi Melika. Dia sendiri bahkan tak memiliki perasaan apapun pada Melika.
"Jadi, apa maksud kamu akan menikahi anak saya?" tanya Papa Melika.
Kevin menelan air liurnya, dia tak tahu harus menjawab apa. Dia sendiri benar-benar canggung melihat Papa Melika menatapnya dengan tatapan sulit di mengerti.
Dengan gugup Kevin mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan dan mengirimkan nya pada sang Papa.
Setelah selesai, dia pun menyimpan kembali ponselnya.
Mama Melika yang merasa Kevin gugup, pun, akhirnya mengusap pelan lengan sang suami.
"Tolong jelaskan, apa maksud ucapan Nak- ?"
Mama Melika tak melanjutkan ucapannya saat dia menyadari tak mengetahui nama pria yang kini ada di hadapannya.
"Kevin, Tante." ucap Kevin.
"Iya, apa maksud, Nak Kevin, ingin menikahi anak saya? Bahkan Papanya Melika mengatakan, Nak Kevin ingin bertanggung jawab. Ada hubungan apa sebetulnya, Nak Kevin dengan Melika?" tanya Mama Melika.
"Masalah itu, saya minta maaf. Tapi, saya tak bisa menceritakan masalahnya dengan detail, Tante. Yang pasti, saya tak pernah menyentuh Melika, apalagi menghamili Melika. Saya ingin menikahi Melika, karena saya ingin bertanggung jawab atas hal lain." ucap Kevin.
"Benarkah? Lalu, berapa lama kalian kenal?" tanya Papa Melika.
"Kita kenal- "
"sembilan hari." ucap Melika tiba-tiba.
Brak.
"Apa?"
Semua orang terkejut melihat Papa Melika menggebrak meja dan ekspresinya terlihat begitu terkejut.
"Apa kamu tidak waras, ha? Kenal baru sembilan hari, tetapi, sudah ingin menikahi anak saya?" ucap Papa Melika dengan menatap Kevin dengan tatapan tak percaya serta tajam.
Melika dan Kevin hanya diam dan saling tatap.
Kevin mengedipkan matanya, memberikan isyarat agar Melika mau membantunya.
Sementara Melika hanya menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tak mengerti harus berbuat apa.
Kevin sendiri yang mengundang masalah.
"Saya tidak setuju, dan tidak akan membiarkan pria kurang ajar seperti kamu menjadi suami anak saya." ucap Papa Melika.
Kevin menelan air liurnya, dia sudah menduganya.
Papa Melika pasti akan marah padanya karena tadi sempat mengatakan anaknya seperti gentong air.
Waktu pun berlalu.
"Permisi."
Seseorang tiba-tiba datang , dan sontak membuat semua orang melihat ke arah orang tersebut.
Kevin tersenyum lega saat melihat orang yang tengah berdiri di depan pintu.
Orang yang tak lain adalah sang Papa.
"Pa." panggil Kevin.
Papa, Mama dan Melika mengerutkan dahinya saat melihat Papa Kevin datang ke rumah mereka.
"Ya, Nak. Papa datang. Maafkan Papa, Papa datang terlambat." ucap Papa Kevin.
"Nggak apa-apa, Pa. Makasih, Papa sudah mau datang." ucap Kevin.
Papa Kevin mengangguk dan menghampiri Papa Melika.
"Bagaimana kabar anda? Perkenalkan, saya Papanya Kevin, kekasih Melika." ucap Papa Kevin.
"Apa? Kekasih?" ucap Papa Melika sambil mengerutkan dahinya.
"Benar, Kevin dan Melika adalah sepasang kekasih." ucap Papa Kevin.
"Apa itu benar, Kak?" tanya Papa Melika pada Melika.
Melika menatap Kevin dan menganggukkan kepalanya.
"Iya, Pa." ucap Melika.
"Kevin memberitahu saya, bahwa dia akan melamar Melika hari ini, karena itu, saya datang ke sini ingin melamar Melika untuk Kevin." ucap Papa Kevin.
"Tunggu sebentar, apa begini cara anda melamar anak saya yang berharga ini? Melika adalah anak perempuan saya satu-satunya." tanya Papa Melika.
"Tentu saja, tidak. Tunggu sebentar." ucap Papa Kevin.
Papa Kevin mengambil ponselnya dan mengubungi nomor seseorang.
"Masuklah, bawa semuanya." ucap Papa Kevin.
Telpon pun berakhir, dan tak lama masuklah beberapa orang dengan stelan jas formal ke dalam rumah Melika dengan membawa beberapa bingkisan yang di hias semewah mungkin.
Semua orang mengerutkan dahinya, Kevin bahkan merasa bingung dengan orang-orang itu yang tak lain adalah para pekerja di rumah sang Papa.
Orang-orang itu meletakkan semua bingkisan itu di atas meja.
"Kepenuhan, nih. Nggak ada tempat lagi." ucap salah seorang pekerja Papa Kevin pada salah seorang temannya.
"Ya sudah, kita pegang saja." ucap orang itu.
Beberapa perkerja itupun memegang bingkisan itu sambil berdiri berjejer di hadapan semua keluarga Melika, juga Papa Kevin dan Kevin.
"Apa maksud semua ini?" tanya Papa Melika.
"Ini adalah seserahan untuk lamaran, semua ini dari Kevin untuk Melika." ucap Papa Kevin.
"Apa?" Melika dan Kevin membulatkan matanya.
Mereka sama-sama terkejut melihat Papa Kevin menyiapkan segalanya, entah sejak kapan Papa Kevin menyiapkan semua itu. Kevin bahkan baru mengabari sang Papa bahwa dia akan melamar Melika saat beberapa saat yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SALUT DGN PAPANYA KEVIN, TN.BRAMASTA...
2022-09-20
0
Ashika ruhab
ayahnya Kevin emang top markotop...😁👍👍👍
2021-12-28
0
Merry Ramadhani
kereeennn... papa nya Kevin gaspolll...
ngakak abis baca nya..🤣🤣🤣
2021-11-13
0