Kevin terkejut melihat Prischa kini ada di hadapannya. Dia hanya tahu sang papa akan menjodohkannya dengan wanita bernama Prischa. Namun, tak mengetahui bahwa Prischa yang dimaksud adalah Prischa seorang model yang tak lain adalah mantan kekasihnya.
Papa Kevin memang berniat memberikan kejutan untuk Kevin. Lihat saja, Kevin pun benar-benar dibuat terkejut.
Ya, Prischa adalah mantan kekasih Kevin yang meninggalkan Kevin sejak satu tahun lalu demi pria lain, atau lebih tepatnya Prischa mengkhianati Kevin.
Kevin tersenyum sinis melihat Prischa. Sungguh dunia ini begitu sempit sehingga dirinya kembali bertemu dengan masa lalu. Kevin menghela napas. Dia pun bangun dari duduknya serta melihat kedua keluarga inti secara bergantian.
"Maaf, Saya menolak perjodohan ini!" ucap Kevin mantap.
Tanpa berpikir panjang Kevin langsung menolak perjodohan itu, seolah dia yakin bahwa dia tak akan pernah lagi berurusan dengan Wanita yang sudah mengkhianati cinta dan kepercayaannya.
Semua orang terbelalak mendengar pernyataan Kevin. Jelas saja, pembicaraan tentang perjodohan itu belumlah dimulai. Namun, Kevin justru langsung menolak perjodohan tersebut.
Prischa bahkan tak kalah terkejut.
"Kevin, apa-apaan kamu?" tanya papa Kevin.
"Maaf, Pa. Aku nggak bisa menerima dia sebagai pendamping hidupku!" tegas Kevin seraya melihat ke arah Prischa.
Kevin pun meninggalkan ruang vip itu.
Prischa yang terlihat masih syok karena Kevin menolaknya secara terang-terangan pun seketika tersadar dan langsung mengejar Kevin.
"Vin, tunggu!"
Kevin menghentikan langkahnya. Tatapannya tak terlepas dari mata indah Prischa.
"Kenapa kamu pergi, Vin?" tanya Prischa.
"Karena nggak ada hal penting lagi di sini. Jadi, untuk apa aku diam di sini?" ucap Kevin.
"Aku minta maaf, Vin. Aku sayang sama kamu, aku mau hidup sama kamu, kamu juga masih sayang sama aku 'kan?" ucap Prischa seraya memeluk Kevin.
Kevin menghela napas.
"Kamu tahu, nggak semua hal di dunia ini dapat terjadi sesuai yang kamu inginkan. Aku sayang sama kamu, tapi itu dulu. Sekarang, aku udah punya pacar," ucap Kevin.
Prischa terkejut dan menatap Kevin dengan tatapan menyelidik.
"Nggak mungkin, kamu cuma sayang sama aku, nggak mungkin kamu punya pacar dalam waktu sesingkat ini," ucap Prischa.
Prischa yakin bahwa Kevin belum bisa melupakan dirinya. Dua tahun menjadi pasangan kekasih, tentunya cukup lama untuk menjalin sebuah hubungan.
Kevin tersenyum tipis dan memegang bahu Prischa ketika pelukan berakhir.
"Jadi, kamu mau hidup sama aku?" tanya Kevin seraya menatap dalam ke arah manik mata coklat Prischa.
Prischa tersenyum seraya mengangguk.
"Tapi, aku nggak mau hidup sama wanita yang pernah mengkhianati cinta dan kepercayaanku. Kamu tahu, Prischa? Kamu itu perempuan labil yang masih butuh mendewasakan pikiran kamu, agar kamu dapat belajar menghargai perasaan orang lain. Agar kamu tahu, bahwa orang lain pun memiliki hati yang bisa hancur, dan terluka. Aku menyesal karena saat itu, tepatnya tiga tahun lalu aku telah memilih kamu menjadi kekasihku. Jadi, mana mungkin aku mau kembali sama kamu!" ucap Kevin, kemudian berlalu meninggalkan Prischa yang terdiam.
Prischa menyesal telah mengkhianati Kevin demi sebuah popularitas. Prischa begitu terobsesi menjadi seorang model, hingga dia sampai mengkhianati Kevin. Ketika itu, dia justru menjalin hubungan terlarang dengan laki-laki yang memiliki posisi tinggi dalam manajemen tempatnya bekerja.
***
Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju salah satu klub malam yang berada di Daerah Jakarta Selatan.
Dia sungguh kesal saat ini, dia kesal karena harus bertemu dengan masa lalu yang paling menyakitkan baginya. Bagaimana tidak? Kevin sudah benar-benar menyayangi Prischa tetapi Prischa justru mengkhianatinya.
Sesampainya di depan klub. Kevin membuka jasnya kemudian menggulung lengan kemejanya. Dia keluar dari mobil dan memasuki klub. Terlihat klub tampak belum ramai oleh pengunjung.
"Wah, Bro. Masih sore sudah ke sini," ucap kepala bartender bernama Santos.
"Suntuk," ucap Kevin.
"Jerry nggak ke sini?" tanya kevin seraya melihat sekeliling.
Jerry Irawan, Pria bertubuh tinggi dan tak jauh berbeda dengan Kevin, dia pun memiliki tubuh yang tinggi dan seorang pebisnis di bidang travel.
"Ini masih sore, dia malam biasanya baru ke sini," ucap Santos.
kevin mengangguk dan meminta Santos untuk membuatkan minuman kesukaannya.
Cukup lama Kevin duduk di depan bar, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Puk!
Kevin tersentak ketika ada yang menepuk bahunya. Dia melihat ke arah orang tersebut dan ternyata Jerry.
"Kapan datang?" tanya Jerry.
Kevin menenggak minumannya, dia tak menjawab pertanyaan Jerry.
"Astaga! Berapa gelas yang kamu minum?" tanya Jerry saat melihat wajah Kevin yang terlihat begitu merah.
"Entahlah," ucap Kevin.
"Lagi ada masalah? Cerita saja," ucap Jerry.
"Papa lagi-lagi menjodohkan aku, dan kamu tahu siapa wanita itu?" ucap Kevin.
Jerry menggelengkan kepalanya dan menatap Kevin dengan tatapan penasaran.
"Prischa," ucap Kevin.
Jerry syok.
"Prischa? Apa maksudmu wanita yang sudah mengkhianatimu?" tanya Jerry.
Kevin mengangguk.
"Dunia ini memang bulat dan berputar, akhirnya bertemu kembali dengan masa lalu. Tapi sayang, aku udah nggak berminat sama dia. Jangankan menikah sama dia, aku bahkan nggak mau berurusan sama dia lagi," ucap Kevin.
Jerry mengangguk dan menepuk bahu Kevin..
"Bagus, hidup itu melihat lurus ke depan, bukan melihat ke belakang. Aku setuju kamu menolak perjodohan itu, karena sekali sudah mengkhianati, akan ada kemungkinan untuk pengkhianatan kedua kalinya," ucap Jerry.
Kevin mengangguk dan merangkul bahu Jerry.
"Thanks," ucap Kevin.
Kevin pun tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum alkohol.
Sementara itu, Jerry hanya menggelengkan kepalanya, kebiasaan buruk temannya itu adalah ketika dilanda masalah maka dia akan melampiaskannya dengan datang ke sebuah klub malam dan berakhir dengan tak sadarkan diri karena mabuk.
Keesokan harinya.
Seperti biasa Kevin memulai kembali aktivitasnya dengan datang ke kantor. Sebetulnya, kepalanya terasa sakit, tetapi hari ini ada meeting yang biasa diadakan pertiga bulan sekali. Beberapa staf sudah berkumpul di dalam ruang meeting. Tak lama Kevin pun memasuki ruang meeting dan memulai meeting tersebut.
Kurang lebih 45 menit Kevin memimpin meeting tersebut dan meeting pun berakhir. Perhatian Kevin tertuju pada seorang wanita bertubuh gemuk yang terlihat kesulitan saat akan bangun dari duduknya. Wajahnya begitu tak asing, sepertinya ini bukan kali pertama dia melihat wanita itu.
Namun, di mana dia melihat wanita itu?
Ah, entahlah. Kevin pun tak ingin memikirkan hal itu. Sepertinya dia staf baru di kantor atau memang Kevin yang tak terlalu memperhatikan staf-nya sehingga tak pernah melihat wanita bertubuh gemuk itu berada di kantornya.
'Astaga, manajemen macam apa yang membiarkan gentong air seperti dia masuk ke perusahaan ini?' batin Kevin.
Kevin benar-benar heran dengan pihak HRD yang menerima wanita gemuk itu bekerja di perusahaannya. Perusahaannya bahkan memiliki kualifikasi tinggi dalam memilih seorang staf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
fitriani
mulut kevin bnr2 dah ah😂
2023-11-19
0
maviabray
aduh panjang juga
2022-06-04
0
Ashika ruhab
jangan menilai seseorang cuma dari fisiknya ajh Vin... sekarang kamu hina dia ntar jatuh cinta Lo...😅🤭
2021-12-27
0