Bab 08

Keesokan harinya.

"Ya Tuhan." Papa Kevin memekik begitu memasuki kamar tamu dan melihat Kevin tengah tidur di satu ranjang dengan Melika dalam keadaan bertelanjang dada dan Melika yang hanya memakai tanktop hitamnya.

Kevin bahkan memeluk Melika sudah seperti memeluk guling saja.

Perlahan Melika membuka matanya.

Dia merasakan ada sesuatu yang menindih perutnya.

Dia pun melihat ke samping dan terkejut melihat Kevin tengah memeluknya.

Dugh.

Kevin terperanjat saat Melika mendorong wajahnya.

"Apaan, sih?" tanya Kevin dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Bapak ngapain di kamar saya?" tanya Melika dengan masih memasang wajah terkejut.

"Apa?" Kevin melihat sekeliling dan terlihat ruangan yang tak asing baginya.

"Loh, ini kayak rumah saya." ucap Kevin dengan bingung.

"Apa?" Melika membuka matanya lebar-lebar dan melihat sekeliling yang memanglah bukan kamarnya.

"Ya Tuhan, jadi saya ada di rumah Bapak? Tapi, kenapa bisa?" tanya Melika dengan bingung.

Kevin mendudukkan dirinya dan tak sengaja melihat ke arah sang Papa yang sejak tadi memperhatikannya di pintu kamar.

"Astaga." Kevin pun terperanjat dan bergegas turun dari tempat tidur.

"Sudah mulai ingat sekarang? Anak orang bukannya di bawa pulang ke rumahnya, tapi kamu justru membawanya pulang ke rumahmu, dan tidur satu ranjang dengannya?" ucap sang Papa.

Kevin mengusap wajahnya dan segera mendekati sang Papa.

"Papa salah paham, kami nggak melakukan apapun." ucap Kevin.

"Lalu, kenapa penampilan kalian seperti ini? Bukankah ini akan menimbulkan fitnah, ha? Kalian berada di dalam satu rumah, bahkan berada di satu kamar dengan keadaan seperti ini." ucap Papa Kevin.

Melika pun turun dari tempat tidur dan menghampiri Papa Kevin.

"Maaf, Pak. Kalian jangan berdebat dulu. Tunggu sebentar, saya akan memeriksa sesuatu, dulu. Agar kita tahu, apa yang sudah terjadi semalam. Karena saya ga ingat apapun." ucap Melika.

Melika berpikir, dia akan memeriksa apakah dia masih perawan atau tidak, karena dia pun tak ingat kenapa dia bisa berada dalam satu ruangan, bahkan dalam satu ranjang dengan Kevin.

Melika bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Papa Kevin dan Kevin hanya diam dan saling tatap.

Tak lama Melika pun keluar dengan memasang wajah sedih.

"Loh, Melika, ada apa?" tanya Papa Kevin.

Melika menundukkan kepalanya dan matanya mulai memerah.

"Melika, jawab, Om." ucap Papa Kevin yang mulai panik.

Dia sudah berpikiran negatif.

Melika hanya diam dan air matanya mulai menetes.

"Ya Tuhan, Kevin ! Kamu apakan Melika, ha?" tanya Papa Kevin dengan nada setengah membentak sambil menatap Kevin.

Kevin menggelengkan kepala dan mengerutkan dahinya.

Dia tak mengerti kenapa Melika tiba-tiba menangis.

"Ya Tuhan, Melika. Jangan bilang kamu sudah - " ucapan Papa Kevin terhenti saat dengan cepat Melika menganggukkan kepalanya.

"Ya Tuhan, dosa apa hamba mu ini? Kenapa ini bisa terjadi." ucap Papa Kevin sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Kamu harus bertanggung jawab, Kevin." ucap Papa Kevin sambil menatap tajam ke arah Kevin.

Kevin membulatkan matanya.

Dia tak mengerti apa maksud dari ucapan sang Papa.

"Apa maksud Papa?" tanya Kevin.

"Kamu masih nanya, apa maksud Papa? Kamu ini benar-benar keterlaluan. Sudah merenggut kesucian Melika dan kamu malah masih berlagak bodoh?" ucap Papa Kevin dengan nada geram.

Kevin dan Melika membulatkan matanya.

Melika pun segera menggelengkan kepalanya.

"Bukan, Pak. Bukan itu." ucap Melika.

"Kamu tenang saja, Melika. Saya tidak akan membiarkan bujang lapuk ini lari dari tanggung jawabnya." ucap Papa Kevin.

Kevin dan Melika lagi-lagi membulatkan matanya.

"Ya Tuhan, Pa. Apa maksud Papa, sih?" tanya Kevin.

"Dasar anak nggak tahu malu, di suruh menikah selalu menolak. Tapi, kamu malah melakukan sebuah perzinahan, ha?" ucap Papa Kevin dengan nada mulai murka.

Papa Kevin akan melayangkan sebuah tamparan di pipi Kevin.

"STOP !" Melika berteriak hingga membuat kedua Ayah dan anak itu sampai melihat ke arah Melika.

"Maaf, Om. Tapi, Om salah paham." ucap Melika.

"Apa? Apa maksud kamu?" tanya Papa Kevin.

"Pak Kevin nggak pernah menodai saya, saya bahkan masih perawan." ucap Melika.

Papa Kevin mengerutkan dahinya.

"Lalu, kenapa tadi kamu - ?"

Lagi-lagi ucapan Papa Kevin terhenti saat Melika menyela ucapannya.

"Tadi saya syok, karena dahi saya memar. Kalau begini caranya, saya jadi nggak cantik lagi." ucap Melika dengan wajah sedihnya.

Saat di kamar tadi, Melika berniat akan memeriksa apakah dia sudah tak gadis lagi atau justru masih gadis. Namun, dia mendadak syok saat melihat luka memar di dahinya.

Kevin dan sang Papa membulatkan matanya.

Papa Kevin bahkan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan kasar.

"Kenapa nggak bilang dari tadi?" tanya Papa Kevin.

"Saya mau bilang, tapi Bapak bicara tanpa jeda." ucap Melika.

"Ya Tuhan." Lagi-lagi Papa Kevin menghembuskan napas kasar.

Dia sudah salah sangka pada Kevin, dia bahkan sudah memarahi Kevin dan memakinya.

"Vin, Papa -"

ucapan Papa Kevin terhenti saat Kevin memotong ucapannya.

"Ini semua gara-gara kamu, kalau saja semalam kamu nggak pingsan dan nggak pakai acara demam segala, Kamu nggak akan ada di rumah saya, dan Papa nggak akan salah paham." ucap Kevin dengan nada geram.

"Apa? Semalam saya demam?" tanya Melika.

"Ya, kamu demam dan pakai acara nggak mau di tinggal segala, lagi. Jangan-jangan kamu sengaja, ya, ingin menggoda saya, ha?" ucap Kevin dengan geram.

"Apa? Kenapa Bapak nyalahin saya? Oh, saya ingat. Bapak yang sudah ngerem mendadak dan kepala saya jadi terbentur. Berarti ini semua salah Bapak." ucap Melika dengan nada kesal.

Kevin membulatkan matanya dan mengepalkan tangannya.

Dia benar-benar geram pada Melika.

"Dan satu lagi, Pak. Meski di antara kita tak terjadi apa-apa, saya akan tetap melaporkan Bapak ke Polisi." tegas Melika.

Kevin terkejut mendengar ucapan Melika.

"Kenapa kamu mau melaporkan saya ke Polisi? Apa salah saya?" tanya Kevin dengan bingung.

"Karena Bapak sudah berani membuka kemeja saya, dan membiarkan saya hanya memakai tanktop saja. Bapak sudah melecehkan saya." ucap Melika.

Kevin mengusap wajah kasar dan duduk di tepi tempat tidur.

"Masalah itu, saya nggak tahu lagi semalam harus berbuat apa." ucap Kevin sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apa maksud kamu, Vin?" tanya sang Papa.

"Semalam Melika demam, sudah aku kompres, tapi, nggak turun juga demamnya. Dia bahkan terus bergumam. Akhirnya aku buka kemeja dia dan aku buka bajuku, aku peluk dia agar panasnya bisa berkurang dan berpindah ke aku, Pa. Tapi, aku nggak sengaja ketiduran karena lelah." ucap Kevin dengan nada lemah.

Melika membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apa? Bapak melakukan semua itu hanya demi saya? Apa Bapak secinta itu sama saya?" tanya Melika.

Kevin menatap malas pada Melika.

Sepertinya Melika ini terkena syndrom percaya diri akut, benar-benar menyebalkan. Pikir Kevin.

"Baiklah, Papa mengerti sekarang." ucap Papa Kevin.

"Tolong maafkan Papa, Vin. Papa sudah salah paham padamu." ucap Apa Kevin.

Kevin tersenyum tipis dan mengangguk.

"Tapi, Pak. Apakah yang Bapak katakan tadi, itu , kenyataan?" tanya Melika dengan penasaran.

"Yang mana, Melika?" tanya Papa Kevin.

"Yang tadi, Bapak bilang Pak Kevin bujang lapuk, apa itu benar? Berapa umur Pak Kevin?" tanya Melika.

Melika ini memang dasarnya selalu ingin tahu.

Papa Kevin tersenyum canggung menatap Kevin.

"Itu, sebetulnya saya hanya kesal saja, tadi." ucap Papa Kevin.

"Oh, ya? Jadi, berapa umur Bapak?" tanya Melika sambil menatap Kevin.

"Bukan urusan kamu." ucap Kevin dengan nada dingin.

Melika pun mengerucutkan bibirnya.

"Papa heran, kalian sudah berpacaran satu tahun, tapi umur saja nggak tahu." ucap Papa Kevin sambil menatap penuh selidik ke arah Kevin dan Melika.

Kevin menjadi canggung dan merangkul bahu Melika.

"Bukan begitu, Pa. Pacar aku ini emang pelupa. Ingatannya buruk bahkan sudah kronis. Jadi, sulit mengingat sesuatu." ucap Kevin sambil tersenyum sok manis.

Bugh.

"Euuhh .." Kevin memekik tertahan dan menatap tajam ke arah Melika saat Melika menyikut perutnya.

Melika pun menatap Kevin dengan tatapan tak kalah tajam.

"Emang Bapak mau, punya pacar yang penyakitan?" tanya Melika.

Kevin pun tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

Papa Kevin hanya diam melihat tingkah keduanya, ada yang aneh namun dia tak ingin berprasangka buruk pada Kevin dan Melika.

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

aku suka nih sama cerita yg karakter ceweknya kyk melika

2023-11-20

0

Ade Bunda86

Ade Bunda86

ngakak abis nih cerita

2023-05-09

0

Veyra

Veyra

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Info Author
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Episode 29
31 Info Author
32 Bab 30
33 Bab 31
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 Bab 37
40 Bab 38
41 Bab 39
42 Bab 40
43 Bab 41
44 Bab 42
45 Bab 43
46 Bab 44
47 Bab 45
48 Bab 46
49 Bab 47
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50/ Pemberitahuan Author
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Bab 53
56 Bab 54
57 Bab 55
58 Bab 56
59 Bab 57
60 Bab 58
61 Bab 59
62 Bab 60
63 Bab 61
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
75 Bab 72
76 Bab 73
77 Bab 74
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 79
83 Bab 80
84 Bab 81
85 Bab 82
86 Bab 83 (Bijaklah memilih bacaan)
87 Bab 84
88 Bab 85
89 Bab 86
90 Bab 87
91 Bab 88
92 Bab 89
93 Bab 90
94 Bab 91
95 Bab 92
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Bab 97
101 Bab 98
102 Bab 99
103 Cuitan Author.
104 Melika&Kevin (Extra Part)
105 INFO RILLIS NOVEL TERBARU "OH MANTAN"
106 PENGUMUMAN
107 INFO VOUCHER BACA
108 INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan membaca, ya, teman2.
109 INFO TERBIT BUKU MY LOVELY FAT WIFE
110 UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
111 INFO NOVEL BARU
112 INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Info Author
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Episode 29
31
Info Author
32
Bab 30
33
Bab 31
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
Bab 37
40
Bab 38
41
Bab 39
42
Bab 40
43
Bab 41
44
Bab 42
45
Bab 43
46
Bab 44
47
Bab 45
48
Bab 46
49
Bab 47
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50/ Pemberitahuan Author
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Bab 53
56
Bab 54
57
Bab 55
58
Bab 56
59
Bab 57
60
Bab 58
61
Bab 59
62
Bab 60
63
Bab 61
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
75
Bab 72
76
Bab 73
77
Bab 74
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 79
83
Bab 80
84
Bab 81
85
Bab 82
86
Bab 83 (Bijaklah memilih bacaan)
87
Bab 84
88
Bab 85
89
Bab 86
90
Bab 87
91
Bab 88
92
Bab 89
93
Bab 90
94
Bab 91
95
Bab 92
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Bab 97
101
Bab 98
102
Bab 99
103
Cuitan Author.
104
Melika&Kevin (Extra Part)
105
INFO RILLIS NOVEL TERBARU "OH MANTAN"
106
PENGUMUMAN
107
INFO VOUCHER BACA
108
INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan membaca, ya, teman2.
109
INFO TERBIT BUKU MY LOVELY FAT WIFE
110
UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
111
INFO NOVEL BARU
112
INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!