Mimpi

Qania tersadar ketika mendengar suara pintu kamarnya diketuk, ia mengucak kedua matanya dan berusaha mengumpulkan kesadarannya. Ia bangkit dan duduk bersandar pada sandaran ranjangnya.

“Masuk saja, nggak dikunci” teriak Qania denga suara khas bangun tidur.

Pintu kamarnya terbuka menampilkan sososk Winda yang terlihat sangat bersemangat untuk menemuinya.

 “Ada apa?” Tanya Qania malas.

 “Ya ampun Qania kamu tidur ya tadi. Kata tante kamu masuk kamar hampir magrib dan sekarang ini sudah jam delapan. Bahkan kamu melewatkan makan malam, kamu ada masalah?” kata Winda ketika duduk disamping Qania.

 “Astaga, ini sudah jam delapan? Kok nggak ada yang bangunin aku ya?” Tanya Qania seraya bergegas turun dari ranjangnya dan mengambil handuk kemudian berjalan cepat ke kamar mandi.

 Winda yang melihat tingkah sepupunya hanya menggelengkan kepalanya.

 “Dasar Qania, selalu saja begitu. Untung cantiknya udah alami, jadi biar malas mandi dan nggak tahu dandan udah cakep aja” gerutu Winda sambil terkekeh.

 Hanya sepuluh menit waktu yang dibutuhkan Qania untuk mandi, kini ia keluar dari kamar mandinya sudah dengan pakaian lengkap. Qania duduk di depan meja riasnya, ia menyisir rambutnya yang basah dan memakai bedak baby pada pipinya.

 “Itu mandi atau Cuma siram doang Qan, cepat amat” tegur Winda.

 “Ya mandi lah, nih lihat aku bahkan keramas loh. Aku juga heran ya, kenapa ada orang yang mandi sampai setengah jam bahkan lebih, padahal cuma mandi doang” ucap Qania sambil berjalan menuju tempat tidurnya dan duduk bersandar disamping Winda.

 “Yailah Qan, malahan gue yang heran kok kamu bisa mandi secepat itu. Tapi benar juga sih, inikan cuma mandi. Kalau gue mah paling lama lima belas menit kalau Cuma mandi doang” ucap Winda juga membenarkan dan Qania mengangkat kedua bahunya.

 “Oh iya ngapain kemari, apa ada yang bisa dibantu nyonya?” Tanya Qania yang juga meledek.

 “Ah kamu ini, emangnya gue kalau kemari cuma saat minta bantuan gitu” ketus Winda membuat Qania tertawa.

 “Hehehe, terus ada apa dong?” Tanya Qania masih sedikit tertawa.

 “Ke taman yuk, lihat pacar kamu balapan” ajak Winda membuat Qania langsung kesal.

 “Aku nggak mau, kamu aja” jawab Qania ketus.

 “Ya ampun Qan, kamu itu sekali-kali datang lihatin Arkana balapan dong. Semangatin dia gitu, apalagi menurut info yang gue dengar nih ya, mala mini tuh dia balapan sama Galih, gawat deh” cerita Winda sambil bergidik ngeri.

 “Bukan urusan Qania” jawab Qania lagi.

 “Qan setidaknya kamu datanglah mala mini, gue khawatir sama Arkana. Galih itu terkenal dengan kesadisannya saat balapan liar, dia nggak segan-segan berbuat curang jika tahu kalau dia akan kalah” cerita Winda lagi berusaha membujuk Qania.

 “Kapan dia balapan?” Tanya Qania ketus, padahal dalam hati ia sangat cemas.

 “Jam sembilan Qan, tiga puluh menit lagi” jawab Winda sambil melirik jam tangannya.

 “Apa? Bukannya jam satu nanti ya?” Tanya Qania terkejut.

 “Bukan, nggak jadi jam satu” jawab Winda.

 “Kalau begitu ayo kita kesana sekarang” ajak Qania yang bergegas turun dari tempat tidurnya, namun tidak dengan Winda.

 Winda memperhatikan Qania dari atas sampai bawah, kemudian dari bawah keatas. Ia tertawa membuat Qania keheranan.

 “Ada apa lagi? Kenapa ketawa hah?” Tanya Qania kesal.

 “Bagaimana nggak ketawa, lagi-lagi kamu kesana dengan pakaian seperti ini. Ya ampun Qania sekali-kali dandan kek, masa kamu ketemu Arkana di taman pakai piyamah lagi, hehehehe” tegur Winda yang masih tertawa.

 “Emang masalah banget ya?” Tanya Qania yang juga memperhatikan penampilannya di depan cermin.

 “Masalah sih enggak ya, cuma menurut aku nih ya sekali-kali kamu dandan lah. Apalagi kamu mau ketemuan sama Arkana. Kamu tahu tidak, banyak wanita yang selalu ada disana saat Arkana mau balapan” kata Winda sambil mencoba mengingatkan bahwa sepupunya itu juga tidak boleh kalah cantik dengan penggemar Arkana.

 “Ya sudah aku ganti baju dulu, tapi masih keburu nggak?” Tanya Qania yang tidak mau terlambat untuk datang menyemangati Arkana meskipun ia masih kesal pada kekasihnya tersebut.

 “Iya, ntar ngebut di jalan” ucap Winda dan Qania pun langsung bergegas mengambil pakaiannya. “Kamu ganti bajunya disini saja, aku mau keluar. Aku tungguin di teras ya, cepat” sambung Winda yang kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar Qania.

Qania menghampiri Winda yang sudah duduk diatas motornya, Winda yang melihat kedatangan Qania langsung tersenyum lebar. Ia senang melihat penampilan Qania yang mengenakan tanktop dan jaket jeans, serta rok plisket hitam selutut, apalagi rambutnya yang diikat seluruhnya dan sempat ia ikal sore tadi benar-benar membuatnya terlihat sangat cantik.

 “Nah ginikan enak dilihatnya, cantik dan hot” puji Winda.

 “Nggak usah muji-muji, ayo jalan” potong Qania sambil duduk diatas motor Winda.

 “Oke” jawab Winda kemudian menstater motornya dan pergi meninggalkan rumah Qania.

 Mereka kini telah sampai di taman tempat Arkana akan melangsungkan balapan liarnya. Qania melihat begitu banyak orang yang berkerumunan disana ada dua kelompok yang ia yakini pasti satu kelompok Arkana dan yang satunya lagi kelompok Galih.

Winda menarik tangan Qania untuk bergegas menemui Arkana sebelum balapan dimulai. Begitu banyak yang mengerumuni Arkana dan kebanyakan mereka adalah para wanita dengan pakaian yang kurang bahan, pikir Qania. Winda berusaha menerobos kerumunan tersebut sambil menarik tangan Qania, membuat Qania menabrak punggung seseorang.

 “Aw sakit tahu nggak sih loe” ucap wanita tersebut dengan suara lantang.

 “Maaf aku nggak sengaja” jawab Qania merasa bersalah.

 “Maaf loe bilang, nggak ada ya. Lagian ngapain nerobos sampai nabrak gue hah? mau nemuin Arkana?” Tanya wanita itu setengah mencibir.

 “Iya” jawab Qania polos.

 “Hahaha mau ngapain? Minta photo atau tanda tangan?” ledeknya kemudian memandang Qania dengan sangat sinis. “Nggak boleh” lanjutnya sambil mendorong bahu Qania membuatnya tersungkur, untung saja Arkana dengan sigap meraih tubuhnya.

 “Arkana kok kamu bisa disini?” Tanya wanita itu gugup.

 “Kamu nggak apa-apa sayang?” Tanya Arkana khawatir.

 “Nggak kok” jawab Qania tersenyum.

 Arkana melepaskan tanggannya dari punggung Qania dan menatap tajam kearah wanita yang sudah berani mendorong kekasihnya itu. Wanita yang ditatap tersebut langsung menundukkan kepalanya karena takut.

 “Kamu ngapain kemari sayang hem, cantik banget gini?” Tanya Arkana sambil memeluk pinggang Qania dengan sebelah tangannya.

 “Ih jangan gitu tangannya, malu banyak yang lihat” tegur Qania sambil berusaha melepaskan tangan Arkana.

 “Dengar ya semua, jika ada yang melihat wanita disampingku ini datang kemari tolong langsung berikan jalan. Perkenalkan dia adalah pacar sekaligus calon istriku” teriak Arkana membuat semua yang ada di kubunya menoleh.

 Banyak yang berbisik-bisik melihat Qania, para pria juga banyak yang memujinya namun sedikit dari para wanita yang senang akan kehadiran Qania.

 “Wah dia sangat cantik dan manis” teriak salah satu pria.

 “Tapi kok gue nggak pernah lihat dia selama balapan disini ya?”

Begitulah suara dari para pria dan wanita yang berada di dekat mereka.

 “Perhatian semuanya, balapan akan segera dimulai. Kepada Arkana dan Galih tolong bersiap-siap digaris start” teriak salah satu pria yang sepertinya merupakan penyelenggara balapan ilegal tersebut.

 “Aku siap-siap dulu ya, kamu sama Winda gabung aja sama Fero, Rizal dan yang lainnya disana” ucap Arkana sambil menunjuk kearah teman-temannya berada.

 “Kamu hati-hati ya, jangan sampai kenapa-napa” ucap Qania lirih.

 “Aku akan berhati-hati, apalagi ada kamu disini” ucap Arkana dengan sedikit menggoda agar kekasihnya itu tidak terlalu khawatir.

 “Hemm. Tapi ingat baca bismillah dulu ya sebelum balapan” pesan Qania.

 “Oke” jawab Arkana sambil mencuim tangan Qania lembut dan tersenyum sangat manis membuat Qania justru makin khawatir.

 Arkana menggenggam tangan Qania dan membawanya untuk berkumpul dengan teman-temannya dan diikuti oleh Winda disampingnya. Setelah Arkana mengantar Qania ia pun langsung bersiap-siap di garis start bersama Galih. Peluit panjang dibunyikan dan salah satu wanita sudah mengangkat bendera, Arkana dan Galih langsung menarik gas motor mereka masing-masing.

 Qania harap-harap cemas menyaksikan balapan tersebut, hatinya tidak berhenti berdoa agar Arkana baik-baik saja. Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat kedua motor tersebut, Arkana berada diposisi unggul dan Galih tidak berjalan begitu jauh darinya, hanya sekitar dua meteran.

Sorakan dari pendukung Arkana terdengar jelas saat Arkana tinggal beberapa meter lagi sampai digaris finish. Qania yang sedari tadi menutup rapat matanya akhirnya membuka kedua matanya perlahan dan ia melihat jelas Arkana hampir menyelesaikan balapannya. Namun sesuatu yang tidak terduga, Galih tiba-tiba saja menendang

body motor Arkana membuatnya terlempar jauh bersama motornya.

 “Arkanaaaaa” teriak Qania yang melihat Arkana sudah berada jauh dari area balapan dan spontan saja berlari dengan air mata yang bercucuran menuju kearah dimana Arkana terlempar jauh.

Winda mengejar Qania diikuti oleh teman-teman Arkana dan juga para penonton yang ada disana. Qania meletakkan kepala Arkana diatas pangkuannya, ia membuka helmet yang terpasang dikepala Arkana dan melihat ada banyak darah diwajahnya.

“A..aku ba..ik baii.k sa..ja” ucap Arkana terbata dengan menampilkan senyuman manisnya.

 “Diam, jangan bicara lagi. Aku akan membawamu ke rumah sakit” teriak Qania dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipinya.

“A..aku sa..sayang kam…mu Qania” ucap Arkana kemudian matanya tertutup dan tangannya yang dipegang oleh Qania langsung terlepas dan jatuh begitu saja.

 “Arkanaaaaaa banguunnnn” teriak Qania.

 “Arkanaaaaaaaaaaa” teriak Qania yang terbangun dari tidurnya.

Terpopuler

Comments

ᎥᎥͷ ᎥͷɗᏒⅈᎯͷⅈ💜E𝆯⃟🚀HIAT

ᎥᎥͷ ᎥͷɗᏒⅈᎯͷⅈ💜E𝆯⃟🚀HIAT

semangat up selanjutnya ya kak 💪💪💪

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Putus
2 Curhat
3 Balapan Liar
4 Menyebalkan
5 Wawancara
6 Tempat Pertemuan
7 Siapa yang bertamu
8 Curhat dengan Winda (1)
9 Curhat dengan Winda (2)
10 Pendekatan Kedua
11 Perkenalan
12 Penjelasan Arkana
13 Terungkap
14 Andai Saja
15 Meminta Izin
16 Terima Kasih
17 Kalah Taruhan
18 Rey pun Sama
19 Di Kafe Arkana
20 Mimpi
21 Nasihat Papa
22 Ayam Bakar
23 Candy Everyday
24 Tidak Bisa Kabur
25 Di Kantor Polisi
26 Si Ngeselin
27 Kecelakaan
28 Di Rumah Sakit
29 Rasa Sakit
30 Siapa Syeril
31 Rencana Gea
32 Pengakuan Arkana
33 Aku tunggu perjuanganmu
34 Menyadarinya
35 Bunga Mawar Putih
36 Siapa pelakunya sih?
37 Kejadian bersama Fandy
38 Malaikat tak bersayap
39 Panggil aku papa
40 Teruslah menangis
41 Pelakor
42 Jangan bangunkan Singa yang sedang tidur
43 Dering telepon
44 Pernikahan Arkana
45 Siapa Pria itu?
46 Di Kantor Setya Wijaya
47 Bermain Sedikit
48 Kamar pengantin Pria
49 Hadiah Pernikahan
50 Qania dimana?
51 WAW..!!!
52 Terima
53 Tidak seperti yang di bayangkan
54 Berkelahi
55 Malam Panjang
56 Pertama kalinya
57 Drama di bus
58 Dia suami saya
59 Tanggapan mama
60 Rinduu..
61 Ghaisan Yudistira
62 Pembalap Misterius
63 Tidak bisa di selamatkan
64 Qania, Elin dan Tosan
65 Kepergian Tosan
66 Kesibukan Qania
67 Rencana Elin (1)
68 Rencana Elin (2)
69 Acara Ulang Tahun Elin
70 Rencana Fandy
71 Fandy lolos
72 Dilema
73 Pembuktian Cinta
74 Gugup
75 Kemeja Kotak-Kotak
76 Pertemuan
77 Memori masa lalu (1)
78 Memori masa lalu (2)
79 Lamaran
80 Tetap Menyebalkan
81 Patah Hati
82 Ketegasan Alisha
83 Oh Hujan
84 Saling Mengerti
85 Pak Jumadil
86 Kucing-kucingan
87 Amarah Fadly
88 Tukang Ojek itu ternyata...!!!
89 Qania Ingin Nikah Saja
90 Pengumuman
91 Berkunjung ke Makam
92 Pesan Arkana
93 Beautiful in White
94 Dua Kali
95 Jadi Ekor
96 Hasil Ujian
97 SMS dari bu Lira
98 Rapat
99 Orang Aneh
100 Tak Terduga
101 Beraksi
102 Dia Gadisku
103 Visual pemeran
104 Keputusan Rapat
105 Aku Bukan Anak Cemen
106 Teman Bahagia
107 Merelakan
108 Aku juga Mahasiswa
109 Belajar mengendarai
110 Surat Kaleng
111 Kita kan Tim
112 Good job brother
113 Lucky dan Bobby
114 Menelepon Daren Wilanata
115 Anak Durhaka
116 Dia Putraku
117 Yang sebenarnya
118 Teman yang tak akrab
119 Seperti Seorang Guru
120 Gara-gara Tukiyem
121 Sisir
122 Edo dan Baron
123 Logika tanpa logistik itu anarkis
124 Kedatangan Fero
125 Jungkat-Jungkit
126 Tentang Perasaan
127 Marah yang bersambung
128 Papa Terbike
129 Sudah Ketahuan
130 Perintah Mutlak
131 Jarak Pandang
132 Kena Jebakan
133 Takdir yang Indah
134 Immortal Love Song
135 Malam Perpisahan
136 Sedikit Info
137 Bensin Habis
138 Kalung
139 Mayor Yudis
140 Hari Pelepasan
141 Dusun Suka Asri
142 Kecurigaan
143 Pawangnya
144 Alasan
145 Unyu-unyu
146 Bonus Dari Tuhan
147 Program Kerja
148 Tamu
149 Kerja Rodi
150 Ronda
151 Bukan up
152 Cari Angin
153 Main Bersama
154 Move On Manda
155 Debaran Aneh
156 Bukan Rayuan Gombal
157 Wanita yang sama
158 Proyek Menjaga Tunangan
159 Rival Sesungguhnya
160 Program Kerja Kedua
161 Perasaan Prayoga
162 Pedofil
163 Keresahan Arkana
164 Pertolongan Ghaisan
165 Kebejatan Juna
166 Manusia Limited Edition
167 Dikerjain
168 Pulang
169 Laporan KKN
170 Jatah
171 Teman Lama
172 Pertemuan di Mall
173 Jadi Gila Demi Sahabat
174 Hadiah Pernikahan Ghaisan
175 Wisudah Arkana
176 Hampir Saja
177 Trauma
178 Masih Bisa Nikung
179 Jadian
180 Sidang
181 Di awasi
182 Diam-Diam Menghanyutkan
183 Demi Bakso
184 Balapan
185 Acara Wisudah
186 Jangan Pergi
187 Tiga Kali
188 Ledakan
189 Cincin
190 Tiga Hari Tanpamu
191 Kilas Balik
192 Sepertiga Malam
193 Arqasa Wijaya
194 Mengambil Keputusan
195 Rumah Kost Nek Nilam
196 ORMIK
197 Piano Kesepian
198 Tamparan
199 Penolakan
200 Mustahil
201 Bukan Up
202 Gadis Piano
203 Mudik
204 Ingatan Manis
205 Gulung Tikar
206 Curhat Author
207 Telepon Dari Lala
208 Itu Kursi Milikku
209 Terlambat
210 Kunjungan Raka
211 Mengurus KRS
212 Raka Vs Julius
213 Mengutarakan Maksud
214 Terbangun Tengah Malam
215 Dia Yang Terlambat
216 Di Rumah Sakit?
217 Bukan Halusinasi
218 Berbeda
219 Terjebak Macet
220 Wajahmu Ingatkanku
221 Sempurna Di Mataku
222 Video
223 Tiga Tamparan
224 Internasional Class
225 Cerewet
226 Mati Mendadak
227 Kelas Baru
228 Geram
229 Rombongan Sapi
230 Bukan Up
231 Hai Hai ...
232 Bertemu Mario
233 So Sweet
234 Recehan
235 Anak Sultan
236 One Step Closer
237 Film Horror
238 Salah Kostum
239 Nasihat Sang Adik
240 Kejelasan
241 Membagi Beban
242 Kualifikasi
243 Mengagumi
244 Setelah Sekian Lama
245 Jatuh Sejatuh-jatuhnya
246 SC_246 : Suara Hati
247 SC _247 : Menjemput
248 SC_248 : Terlupakan
249 Pria Pemaksa
250 Kondisikan Tanganmu
251 Aduh
252 Bu Maharani
253 Melangsungkan Rencana
254 Kebersamaan
255 Ice Cream
256 Pengamen Kecil
257 Kabar
258 Speechless
259 Setahun Lagi
260 Boleh Pegang Pipinya?
261 Om Baik
262 Je T'aime Aussi
263 Segala Macam Cara
264 Racun Cinta
265 Ada Perasaan Yang Harus Kita jaga
266 Tulus
267 Terbalas
268 Mencuri
269 Dua Hari Lagi
270 Berdansa
271 Kembalinya Rasa Trauma
272 Obrolan Dua Pria
273 Tentang Mimpi
274 Bukan Up Ya
275 Tidak Peduli
276 Kafe Arqasa
277 Mengigau
278 Home Sweet Home
279 QANIA POV
280 Agen Asuransi
281 Terpaksa
282 Rencana yang Sama
283 Misi Dimulai
284 Ingin Menyusul
285 Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
286 Tetap Saja
287 Pulang dan Tunanganlah
288 Selamanya Cinta
289 Bujuklah Tuhan
290 Tristan POV
291 Kepemilikan
292 MENGERJAI DIRI SENDIRI
293 Kualat
294 Teka-Teki
295 Bukan Up
296 Ahli Tafsir Mimpi
297 Nyesek-Sek-Sek
298 Payah!
299 Sifat Ajaib
300 Qania!!
301 Saling Terhubung
302 Secret
303 Begitu Manis
304 Keinginan Arqasa
305 Menurut Ar Sih Aamiin
306 Bertemu Mantan
307 Aku Mendapatkanmu
308 Maaf ya
309 Pajak Pernikahan
310 Melanjutkan Tugas
311 Ngeteh
312 Keluarga Bahagia
313 Panggil Aku Sayang
314 Oh Aku Baru Tahu
315 Tersedak
316 Persiapan Ujian Proposal
317 Tanya Saja Ke Google
318 Bunglonku
319 Wali Qania
320 PENGUMUMAN
321 Mempercepat Rencana
322 Katakan!
323 Mendapatkan Dokumennya
324 Peluru Nyasar
325 Melawan Trauma
326 Kamu Bukan Daddy Ar Lagi!
327 Pukul Satu Lewat Lima Puluh Menit
328 Utusan Pak Erlangga
329 Menginap Di Kantor Polisi
330 PENGUMUMAN
331 Karena Dia Menantumu
332 Harus Pulang
333 Hasilnya
334 Terbosan-bosan
335 Wajah Familiar
336 Tristan Datang
337 Pria Kemayu
338 Mengunjungi Pak Jayadi
339 Seperti Melihat Arka
340 Sidang Pertama
341 Tak Lagi Sama
342 Ajaran Papa Dong
343 Apakah Kita Sedekat Itu?
344 Resonansi
345 Dipercepat
346 Sidang Kedua
347 Keadilan Itu Kamu, Qania
348 Selembar Kertas
349 Jangan Takut
350 Sudah Keluar
351 Aku Membencimu Sampai Seumur Hidupku
352 Menatap Dari Kejauhan
353 Ternyata Papa
354 Nyonya Arkana Wijaya
355 Apa Kau Kesal?
356 Surat Dari Marsya
357 Makam Yang Hilang
358 Ualng Tahun Papa Setya
359 Penyatuan
360 Kebiasaan Baru
361 Undangan di Grup WhatsApp
362 Queenza Al-Khanza
363 Gadis Kecil Di Dalam Mimpi
364 Ucapan Terima Kasih
365 Pengumuman
Episodes

Updated 365 Episodes

1
Putus
2
Curhat
3
Balapan Liar
4
Menyebalkan
5
Wawancara
6
Tempat Pertemuan
7
Siapa yang bertamu
8
Curhat dengan Winda (1)
9
Curhat dengan Winda (2)
10
Pendekatan Kedua
11
Perkenalan
12
Penjelasan Arkana
13
Terungkap
14
Andai Saja
15
Meminta Izin
16
Terima Kasih
17
Kalah Taruhan
18
Rey pun Sama
19
Di Kafe Arkana
20
Mimpi
21
Nasihat Papa
22
Ayam Bakar
23
Candy Everyday
24
Tidak Bisa Kabur
25
Di Kantor Polisi
26
Si Ngeselin
27
Kecelakaan
28
Di Rumah Sakit
29
Rasa Sakit
30
Siapa Syeril
31
Rencana Gea
32
Pengakuan Arkana
33
Aku tunggu perjuanganmu
34
Menyadarinya
35
Bunga Mawar Putih
36
Siapa pelakunya sih?
37
Kejadian bersama Fandy
38
Malaikat tak bersayap
39
Panggil aku papa
40
Teruslah menangis
41
Pelakor
42
Jangan bangunkan Singa yang sedang tidur
43
Dering telepon
44
Pernikahan Arkana
45
Siapa Pria itu?
46
Di Kantor Setya Wijaya
47
Bermain Sedikit
48
Kamar pengantin Pria
49
Hadiah Pernikahan
50
Qania dimana?
51
WAW..!!!
52
Terima
53
Tidak seperti yang di bayangkan
54
Berkelahi
55
Malam Panjang
56
Pertama kalinya
57
Drama di bus
58
Dia suami saya
59
Tanggapan mama
60
Rinduu..
61
Ghaisan Yudistira
62
Pembalap Misterius
63
Tidak bisa di selamatkan
64
Qania, Elin dan Tosan
65
Kepergian Tosan
66
Kesibukan Qania
67
Rencana Elin (1)
68
Rencana Elin (2)
69
Acara Ulang Tahun Elin
70
Rencana Fandy
71
Fandy lolos
72
Dilema
73
Pembuktian Cinta
74
Gugup
75
Kemeja Kotak-Kotak
76
Pertemuan
77
Memori masa lalu (1)
78
Memori masa lalu (2)
79
Lamaran
80
Tetap Menyebalkan
81
Patah Hati
82
Ketegasan Alisha
83
Oh Hujan
84
Saling Mengerti
85
Pak Jumadil
86
Kucing-kucingan
87
Amarah Fadly
88
Tukang Ojek itu ternyata...!!!
89
Qania Ingin Nikah Saja
90
Pengumuman
91
Berkunjung ke Makam
92
Pesan Arkana
93
Beautiful in White
94
Dua Kali
95
Jadi Ekor
96
Hasil Ujian
97
SMS dari bu Lira
98
Rapat
99
Orang Aneh
100
Tak Terduga
101
Beraksi
102
Dia Gadisku
103
Visual pemeran
104
Keputusan Rapat
105
Aku Bukan Anak Cemen
106
Teman Bahagia
107
Merelakan
108
Aku juga Mahasiswa
109
Belajar mengendarai
110
Surat Kaleng
111
Kita kan Tim
112
Good job brother
113
Lucky dan Bobby
114
Menelepon Daren Wilanata
115
Anak Durhaka
116
Dia Putraku
117
Yang sebenarnya
118
Teman yang tak akrab
119
Seperti Seorang Guru
120
Gara-gara Tukiyem
121
Sisir
122
Edo dan Baron
123
Logika tanpa logistik itu anarkis
124
Kedatangan Fero
125
Jungkat-Jungkit
126
Tentang Perasaan
127
Marah yang bersambung
128
Papa Terbike
129
Sudah Ketahuan
130
Perintah Mutlak
131
Jarak Pandang
132
Kena Jebakan
133
Takdir yang Indah
134
Immortal Love Song
135
Malam Perpisahan
136
Sedikit Info
137
Bensin Habis
138
Kalung
139
Mayor Yudis
140
Hari Pelepasan
141
Dusun Suka Asri
142
Kecurigaan
143
Pawangnya
144
Alasan
145
Unyu-unyu
146
Bonus Dari Tuhan
147
Program Kerja
148
Tamu
149
Kerja Rodi
150
Ronda
151
Bukan up
152
Cari Angin
153
Main Bersama
154
Move On Manda
155
Debaran Aneh
156
Bukan Rayuan Gombal
157
Wanita yang sama
158
Proyek Menjaga Tunangan
159
Rival Sesungguhnya
160
Program Kerja Kedua
161
Perasaan Prayoga
162
Pedofil
163
Keresahan Arkana
164
Pertolongan Ghaisan
165
Kebejatan Juna
166
Manusia Limited Edition
167
Dikerjain
168
Pulang
169
Laporan KKN
170
Jatah
171
Teman Lama
172
Pertemuan di Mall
173
Jadi Gila Demi Sahabat
174
Hadiah Pernikahan Ghaisan
175
Wisudah Arkana
176
Hampir Saja
177
Trauma
178
Masih Bisa Nikung
179
Jadian
180
Sidang
181
Di awasi
182
Diam-Diam Menghanyutkan
183
Demi Bakso
184
Balapan
185
Acara Wisudah
186
Jangan Pergi
187
Tiga Kali
188
Ledakan
189
Cincin
190
Tiga Hari Tanpamu
191
Kilas Balik
192
Sepertiga Malam
193
Arqasa Wijaya
194
Mengambil Keputusan
195
Rumah Kost Nek Nilam
196
ORMIK
197
Piano Kesepian
198
Tamparan
199
Penolakan
200
Mustahil
201
Bukan Up
202
Gadis Piano
203
Mudik
204
Ingatan Manis
205
Gulung Tikar
206
Curhat Author
207
Telepon Dari Lala
208
Itu Kursi Milikku
209
Terlambat
210
Kunjungan Raka
211
Mengurus KRS
212
Raka Vs Julius
213
Mengutarakan Maksud
214
Terbangun Tengah Malam
215
Dia Yang Terlambat
216
Di Rumah Sakit?
217
Bukan Halusinasi
218
Berbeda
219
Terjebak Macet
220
Wajahmu Ingatkanku
221
Sempurna Di Mataku
222
Video
223
Tiga Tamparan
224
Internasional Class
225
Cerewet
226
Mati Mendadak
227
Kelas Baru
228
Geram
229
Rombongan Sapi
230
Bukan Up
231
Hai Hai ...
232
Bertemu Mario
233
So Sweet
234
Recehan
235
Anak Sultan
236
One Step Closer
237
Film Horror
238
Salah Kostum
239
Nasihat Sang Adik
240
Kejelasan
241
Membagi Beban
242
Kualifikasi
243
Mengagumi
244
Setelah Sekian Lama
245
Jatuh Sejatuh-jatuhnya
246
SC_246 : Suara Hati
247
SC _247 : Menjemput
248
SC_248 : Terlupakan
249
Pria Pemaksa
250
Kondisikan Tanganmu
251
Aduh
252
Bu Maharani
253
Melangsungkan Rencana
254
Kebersamaan
255
Ice Cream
256
Pengamen Kecil
257
Kabar
258
Speechless
259
Setahun Lagi
260
Boleh Pegang Pipinya?
261
Om Baik
262
Je T'aime Aussi
263
Segala Macam Cara
264
Racun Cinta
265
Ada Perasaan Yang Harus Kita jaga
266
Tulus
267
Terbalas
268
Mencuri
269
Dua Hari Lagi
270
Berdansa
271
Kembalinya Rasa Trauma
272
Obrolan Dua Pria
273
Tentang Mimpi
274
Bukan Up Ya
275
Tidak Peduli
276
Kafe Arqasa
277
Mengigau
278
Home Sweet Home
279
QANIA POV
280
Agen Asuransi
281
Terpaksa
282
Rencana yang Sama
283
Misi Dimulai
284
Ingin Menyusul
285
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
286
Tetap Saja
287
Pulang dan Tunanganlah
288
Selamanya Cinta
289
Bujuklah Tuhan
290
Tristan POV
291
Kepemilikan
292
MENGERJAI DIRI SENDIRI
293
Kualat
294
Teka-Teki
295
Bukan Up
296
Ahli Tafsir Mimpi
297
Nyesek-Sek-Sek
298
Payah!
299
Sifat Ajaib
300
Qania!!
301
Saling Terhubung
302
Secret
303
Begitu Manis
304
Keinginan Arqasa
305
Menurut Ar Sih Aamiin
306
Bertemu Mantan
307
Aku Mendapatkanmu
308
Maaf ya
309
Pajak Pernikahan
310
Melanjutkan Tugas
311
Ngeteh
312
Keluarga Bahagia
313
Panggil Aku Sayang
314
Oh Aku Baru Tahu
315
Tersedak
316
Persiapan Ujian Proposal
317
Tanya Saja Ke Google
318
Bunglonku
319
Wali Qania
320
PENGUMUMAN
321
Mempercepat Rencana
322
Katakan!
323
Mendapatkan Dokumennya
324
Peluru Nyasar
325
Melawan Trauma
326
Kamu Bukan Daddy Ar Lagi!
327
Pukul Satu Lewat Lima Puluh Menit
328
Utusan Pak Erlangga
329
Menginap Di Kantor Polisi
330
PENGUMUMAN
331
Karena Dia Menantumu
332
Harus Pulang
333
Hasilnya
334
Terbosan-bosan
335
Wajah Familiar
336
Tristan Datang
337
Pria Kemayu
338
Mengunjungi Pak Jayadi
339
Seperti Melihat Arka
340
Sidang Pertama
341
Tak Lagi Sama
342
Ajaran Papa Dong
343
Apakah Kita Sedekat Itu?
344
Resonansi
345
Dipercepat
346
Sidang Kedua
347
Keadilan Itu Kamu, Qania
348
Selembar Kertas
349
Jangan Takut
350
Sudah Keluar
351
Aku Membencimu Sampai Seumur Hidupku
352
Menatap Dari Kejauhan
353
Ternyata Papa
354
Nyonya Arkana Wijaya
355
Apa Kau Kesal?
356
Surat Dari Marsya
357
Makam Yang Hilang
358
Ualng Tahun Papa Setya
359
Penyatuan
360
Kebiasaan Baru
361
Undangan di Grup WhatsApp
362
Queenza Al-Khanza
363
Gadis Kecil Di Dalam Mimpi
364
Ucapan Terima Kasih
365
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!