KEBOHONGAN GALUH

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Ila dan Galuh masih tidur pulas dengan posisi saling mendekap. Tanpa sadar semalaman mereka tidur saling mencari kehangatan di dalam selimut.

Ila bergerak dan mengusap-usap pada apa yang ia rasakan di telapak tangan kanannya. Ila juga mengendus aroma parfum laki-laki yang menyengat di hidungnya.

"Apa aku sedang memimpikan bertemu dengan pria tampan?" Ucapnya dalam hati.

Ila yang sudah bangun namun masih enggan membuka matanya, merasakan kenyamanan dengan wangi parfum dan kehangatan yang ia sentuh dengan jari jemarinya.

"Sangat wangi." Ucap Ila.

Ila terus meraba-raba dada bidang Galuh yang saat itu tidur dengan telanjang dada. Galuh merasakan ada yang mengelus-elus dadanya. Ia pun segera membuka matanya. Galuh melihat Ila yang masih mengelus dadanya sambil menutup mata. Galuh segera mengukir garisan senyum pada bibirnya saat menatap Ila.

"Hei, apakah kau menyukai dadaku?" Bisik Galuh pada telinga Ila.

"Iya." Sahut Ila.

"Kalau kau mau kau boleh menciumnya." Bisik Galuh lagi.

"Tidak ah! Bukan muhrim." Sahut Ila.

"Kau bilang bukan muhrim, tapi dari tadi kau menyentuhnya." Bisik Galuh lagi.

Ila berpikir sejenak untuk mencerna suara yang sedang berbisik di telinganya.

"Seperti suara di beruang kutub!" Gumam Ila.

Ila membuka kedua matanya perlahan dan melihat Galuh tersenyum mesum padanya. Mata Ila terbelalak saat menatap pria yang berada di sampingnya dan sedang mendekapnya.

"Ke..kenapa kau ada di kamarku?" Tanya Ila masih kebingungan.

"Ini kamar hotel, bukan kamarmu!" Bisik Galuh lagi.

Ila kaget dan segera menatap seluruh ruangan kamar hotel itu yang jelas sangat berbeda dengan kamar miliknya.

Ila menutup matanya kembali dan berkomat-kamit.

"Aku pasti bermimpi! ini hanya mimpi! Setelah aku bangun aku akan berada di dalam kamarku!" Ucap Ila terus berkomat-kamit.

"Sekali lagi aku katakan, sekarang kita sedang berada di kamar hotel!" Bisik Galuh pada Ila.

Ila seketika menjerit dan mendorong tubuh Galuh sekuat tenaganya untuk menjauh darinya. Namun bukan Galuh yang menjauh malah Ila yang terpental hingga jatuh dari atas ranjang ke lantai.

Galuh kaget saat Ila yang masih dalam keadaan telanjang jatuh ke lantai.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Galuh.

Ila kembali menjerit saat mengetahui kalau dirinya tidak memakai sehelai benangpun. Ila menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.

"Apa yang sudah terjadi?" Teriak Ila.

"Apa? Menurutmu apa yang di lakukan oleh sepasang manusia di kamar hotel?" Tanya Galuh.

Betapa hancurnya hati Ila saat berpikir kalau ia telah menyerahkan mahkotanya kepada Galuh yang belum sah menjadi suaminya.

"Aku gak percaya pada ucapanmu!" Teriak Ila kesal pada Galuh.

"Hei, sekarang di dalam rahimmu itu sudah ada calon bayiku!" Kata Galuh yang memiliki niat untuk mempermainkan Ila.

"Kau bohong!" Teriak Ila.

Kemudian Ila menangis dan menumpahkan air mata kekesalannya di hadapan Galuh. Galuh hanya diam dan menatap Ila yang sedang berusaha untuk memakai pakaiannya lagi. lalu Galuh melihat Ila yang sedang kebingungan seperti mencari sesuatu.

"Kau cari apa?" Tanya Galuh.

"Dimana BH-ku?" Teriak Ila.

"Hei, semalam saat aku membuka bajumu kau tidak memakain BH!" Teriak Galuh ikut emosi.

Ila mengingat kembali kalau semalam ia memakai gaun pesta yang tak perlu menggunakan BH. Ila sudah selesai memakai lagi gaun yang semalam ia gunakan saat acara pertunangan dirinya dengan Galuh.

Ila melangkah menuju pintu dan Galuh meliriknya.

"Mau kemana kau?" Tanya Galuh pada Ila.

"Aku mau ke neraka! Apa kau mau ikut, hah?" Teriak Ila kesal.

Ila keluar setelah menyahut pertanyaan Galuh padanya. Galuh melihat Ila membanting pintu dengan keras.

"Hehehe, dia sangat marah." Gumam Galuh puas membohongi Ila.

Ila keluar dari hotel dengan air mata yang masih membasahi wajahnya. Ia sangat kesal bercampur sedih dengan perkataan Galuh yang mengatakan kalau mereka telah melakukan hal yang sangat tidak pantas dilakukan oleh mereka yang masih berstatus tunangan.

Ila berjalan menyusuri jalanan untuk kembali pulang kerumahnya tanpa alas kaki. Ila tidak memiliki uang sepeserpun saat itu.

Di dalam mobilnya, Sandi melihat Ila yang berjalan sambil mengusap air matanya. Ia menghentikan mobilnya dan turun untuk menghampiri Ila.

"Ila, apa yang terjadi? Kau mau kemana?" Tanya Sandi dengan perasaan khawatir.

"Aku mau pulang." Sahut Ila.

"Ayo aku antar." Kata Sandi.

"Tidak usah! Kau bukan temanku lagi." Kata Ila yang membuat Sandi semakin merasa bersalah.

"Tapi kau berjalan tanpa alas kaki, dan rumahmu masih sangat jauh." Kata Sandi.

Ila menghela nafasnya dan sadar kalau apa yang di katakan Sandi memang benar. Mau tak mau Ila masuk ke dalam mobil Sandi untuk pulang kerumahnya. Disisi lain Galuh sedang mencari-cari Ila untuk mengantarnya pulang, namun Galuh tak melihat Ila dimanapun.

"Sial! kemana si Ila? Dia tidak memakai sepatunya saat keluar dari hotel tadi dan juga dia pasti tidak memiliki uang." Kata Galuh kesal pada dirinya sendiri.

 

Sandi dan Ila tiba dirumah. Kia yang sedang bersantai di balkon kamarnya melihat mobil sandi yang baru saja masuk kehalaman rumahnya. Kia tersenyum lebar melihat mobil Sandi dan mengira datang untuk menemuinya.

Kia berlari turun dan menyambut Sandi di pintu utama. Namun senyuman Kia pudar saat melihat Ila yang baru saja keluar dari dalam mobil kekasihnya itu.

"ila bersama Sandi? apa semalam Ila bersama Sandi setelah aku memberikan obat perangsang itu?" Batin Kia yang berpikir kalau Ila mengahabiskan malam dengan kekasihnya.

Amarah Kia memuncak seketika. Ia masuk kembali kedalam rumah dan menunggu Ila yang segera akan masuk.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Sandi, Ila pun masuk kedalam rumahnya dengan mata bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Ila berlalu melewati Kia yang menatapnya dengan penuh amarah dan kecemburuan.

Kia menarik lengan Ila dengan kasar.

"Apa kau sudah puas bermalam dengan kekasihku, Ila?" Tanya Kia.

"Apa maksudmu?" Ila bertanya balik pada Kia.

"Semalaman kau tidak pulang kerumah, dan barusan aku melihatmu bersama Sandi! apa kau begitu murahan sehingga kau tidur dengan kekasihku semalam?" Teriak Kia.

"Tutup mulutmu, Kia!" Teriak Ila kesal.

"Kau yang seharusnya menutup mulutmu!" Teriak Kia sembari menampar wajah Ila.

Pipi Ila bercap merah bekas tamparan Kia pada wajahnya.

Yurika keluar dari kamarnya dan melihat Kia sedang memukuli Ila di ruang tengah. Yurika dengan cepat mengalangi Kia agar tidak bisa memukul Ila lagi.

"Apa yang kau lakukan pada Ila, Kia?" Teriak Yurika marah.

"Semalam Ila tidur dengan kekasihku, ma!" Jawab Kia.

"Apa?" Tanya Yurika menatap Ila dalam-dalam.

"Tidak! itu tidak benar! aku tidak tidur dengan Sandi." Sahut Ila.

"Lalu kenapa kau pulang dengannya tadi, hah?" Teriak Kia.

"Dia hanya mengantarku pulang saja." Jawab Ila.

"Kau terlalu banyak alasan!" Teriak Kia.

"Ila, apa semalam kau tidak pulang?" Tanya Yurika yang tak tau kejadian semalam.

"Semalam aku menginap dirumah tante Hana." Jawab Ila berbohong pada Yurika.

"Kau pasti bohong!" Teriak Kia.

"Aku tidka bohong! Jika tidak percaya tanya saja pada tante Hana sekarang juga." Kata Ila yang sudah gemetar ketakutan.

"Baiklah, aku akan menghubungi Hana sekarang juga." Kata Yurika.

Yurika pun mengambil ponselnya dan menghubungi Hana. Tak lama berbincang di ponselnya, Yurika menyuruh Ila untuk masuk kedalam kamarnya. Kia heran dengan sikap Yurika yang sedikit lembek pada Ila.

"Ma, kenapa mama membiarkan si babu itu masuk ke kamarnya?" Tanya Kia kesal.

"Kia, tante Hana bilang, semalam Ila memang menginap dirumahnya! Ila tidak berbohong." Jawab Yurika.

"Tapi tadi dia pulang bersama dengan kekasihku, ma." Kata Kia.

"Mungkin Sandi bertemu Ila di jalan, maka dari itu dia mengantar Ila pulang." Kata Yurika.

"Ma, aku herna lihat sikap mama yang akhir-akhir ini membela Ila. Aku ini anak kandung mama, kenapa mama malah membela si babu itu?" Teriak Kia.

"Cukup Kia!" Bentak Yurika marah pada Kia.

"Ucapanmu bagaikan anak yang tidak pernah terdidik!" Sambung Yurika.

"Aku benci sama mama!" Teriak Kia langsung berlari ke dalam kamarnya.

Yurika terduduk lemas melihat sikap Kia yang semakin hari semakin tak karuan. Kia sering kali bersikap tak sopan kepada orang yang lebih tua dan juga sombong kepada orang lain apalagi terhadap para pelayan yang bekerja dirumah itu.

Flashback on.

Galuh mengandarai mobilnya sangat kencang menuju rumahnya. Tiba dirumah ia menghampiri Hana yang sedang menyirami tanaman bunganya di halaman belakang. Galuh memeluk Hana dari belakang.

"Pagi, ma!" Sapa Galuh.

"Ini hampir siang! dari mana saja kau?" Tanya Hana.

"Eemm..., dari apartemen." Jawab Galuh dusta.

"Kau bawa Ila kesana?" Tanya Hana yang tau segalanya dari Roni.

"Pasti si mulut ember itu yang mengadu pada mama." Gumam Galuh kesal pada Roni.

"Ma, semalam gawat darurat! Ada orang yang ingin berbuat jahat pada Ila lagi." Kata Galuh.

"Iya, mama udah tau dari Roni." Sahut Hana.

"Huh, sudah ketebak! Pasti si dokter gila itu." Ujar Galuh.

"Kau tidak melakukan apapun pada Ila kan?" Tanya Hana dengan tatapan mata yang menusuk pada Galuh.

"Hehehe, mana mungkin, ma." Sahut Galuh keringat dingin.

Tiba-tiba Roni yang sedang berdiri di balkon kamarnya dan mendengar semua percakapan antara Hana dan Galuh, menyahut.

"Tante, si Galuh memang tidak melakukan apapun pada Ila, tapi Galuh membuka pakaian Ila loh!" Kata Roni sambil cengengesan.

"Apa?" Teriak Hana marah.

"Ma, mama dengar dulu penjelasanku! Aku hanya sedikit khilaf ma." Kata Galuh mundur teratur dari Hana.

"Dasar kau mulut ember! Awas kau ya, aku akan menghajarmu!" Teriak Galuh berlari mengejar Roni.

Roni tertawa geli dan berlari masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarya rapat-rapat.

Lalu ponsel Hana berdering dan itu adalah panggilan telepon dari Yurika yang menanyakan tentang Ila menginap dirumahnya. Hana pun terpaksa membohongi Yurika untuk melindungi Ila yang sebenarnya menginap di kamar hotel bersama Galuh.

Flashback off.

Ila masuk kedalam kamar mandinya dan terduduk di lantainya. Ila terus menangis dengan rasa penyesalan mengingat apa yang terjadi padanya saat bangun tidur di dalam dekapan Galuh. Ila tak dapat membendung tangisannya sambil menyabuni tubunya terus menerus.

"Bahkan bau parfumnya tidak hilang dari tubuhku!" Ucap Ila dalam isak tangisnya.

Hari itu Ila tak mau keluar dari kamarnya. Ia terus mengunci pintu kamarnya dan hanya menangis di dalam.

Para pelayan sibuk dan heran dengan sikap Ila yang tak mau keluar dari kamarnya. Bahkan untuk mengisi perutnya saja ia tak berselera sedikitpun.

 

Hari senin pagi Ila berangkat sekolah dengan lingkaran mata yang hitam dan juga mata sedikit membengkak. Sehari semalam Ila menangis di dalam kamarnya. Wajah Ila bagaikan sangat hampa. Eri dan Fiqri melihat Ila yang bagaikan hidup segan mati tak mau.

"Kau kenapa, La?" Tanya Eri.

"Rasanya aku ingin bunuh diri saja." Sahut Ila.

"Woi, sadar!" Teriak Fiqri menendang kursi yang di duduki Ila.

"Apa yang terjadi sih?" Tanya Eri dengan rasa penarasan yang sangat besar.

"Tidak ada." sahut Ila yang tak mau menceritakan aibnya.

"Fiq, aku nyontek dong." Kata Ila.

"What the hell? Apa yang terjadi padamu Ila? Buang tabiat kah?" Tanya Fiqri kaget.

"Hei, sejak kapan kau menjadi siswi pemalas?" Tanya Eri pada Ila.

"Sejak sekarang." Sahut Ila.

"Apa kau sedang kerasukan jin?" Teriak Eri kesal pada Ila.

Lalu Ila tiba-tiba berdiri dari kursinya menatap kedua sahabatnya itu.

"Kalian mau memberikan aku contekan atau tidak sih?" Teriak Ila kesal pada Eri dan juga Fiqri.

"Oke, oke!" Sahut keduanya gemetar ketakutan melihat amukan Ila yang sejatinya memiliki sikap sangat lembut kepada siapa saja.

Fiqri dan Eri memberikan buku PRnya pada Ila dan kemudian pergi ke sudut ruang kelas untuk berbisik sambil melirik Ila yang sedang menyalin contekan pada bukunya.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Eri.

"Mungkin kau benar, kalau Ila sedang kerasukan setan! Ila kan sering melintas di pohon besar depan gerbang sekolah." Kata Fiqri.

Plleeettaakk.......

Eri menjitak kepala Fiqri dengan kesal.

"Aku juga sering melintas disana! bagaimana mungkin hanya Ila yang kerasukan dan aku tidak?"  Teriak Eri pada Fiqri.

"Aku hanya memberikan argumentasiku saja!" Balas Fiqri berteriak pada Eri.

Tiba-tiba Eri dan Fiqri kaget saat melihat Ila yang sedang menatap mereka dengan tajam.

"Sssttt, jangan berisik!" Ucap Ila pada kedua sahabatnya itu.

Eri dan Fiqri mengangguk dengan cepat mengiyakan apa yang Ila katakan.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Iswa Mamyla

Iswa Mamyla

ngakak thor

2020-09-14

0

Athaya Winangun

Athaya Winangun

sahabat yg konyol .

2020-08-22

0

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

lanjuuuttt

2020-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 MALAM YANG SUNYI
2 TANGISAN ILA
3 LAGU ULANG TAHUN
4 MASA SMA
5 BERUBAH DRASTIS
6 OM BAGUS
7 TATAPAN GALUH
8 PUNYA KEKASIH
9 MIMPI YANG SAMA
10 SELINGKUH
11 TERSELAMATKAN
12 SEMAKIN DENGKI
13 MENGINAP
14 PERTUNANGAN
15 KEBOHONGAN GALUH
16 KEBOHONGAN SI DOKTER GILA
17 KEGUGURAN
18 BELAH DURIAN
19 DEKAPAN HANGAT
20 BINTI YURIKA
21 DI GANGGU
22 KHAWATIR
23 PAK GURU BOTAK
24 MEJA BELAJAR
25 UCAPAN YANG TAK TERDUGA
26 BUDAK CINTA
27 BUDAK CINTA 2
28 BUDAK CINTA 3
29 RAMUAN AJAIB
30 HATI YANG BUSUK
31 RENCANA BUSUK KIA DAN GENTA
32 ANAK HARAM
33 TERBANGUN
34 MENCICIPI SUSHI
35 SI PENGHASUT
36 MENGETAHUI KEBENARAN
37 BERTEMU ILA
38 DIPUKULI
39 INGIN BERBAIKAN
40 HADIAH YANG BANYAK
41 KAMERA TERSEMBUNYI
42 TERBEBAS
43 GALAK
44 PUNYA SAHABAT
45 AKU TIDAK MAU DISUNTIK!
46 MERASA KASIHAN
47 MENYERAHKAN DIRI
48 MENCARI KIA
49 KEMBALI KE APARTEMEN
50 TERKEJUT
51 AMPUN, SAYANG!
52 KESAL
53 MERASA MEMILIKI
54 KEKESALAN ANA
55 HAMPIR SAJA
56 KORBAN ANA
57 RUMAH SAKIT JIWA
58 JAMUAN MAKAN MALAM
59 JANGAN TUTUP MATAKU, BODOH!
60 LULUS
61 IZIN KULIAH
62 SALAH PAHAM
63 PISAH
64 TERSINGKIR
65 PERGI SANA!
66 PERTUNANGAN KIA DAN SYAKIR
67 MENYELINAP
68 HAMKA JATUH CINTA
69 DASAR KONYOL!
70 AKU HEBAT KAN? HEHEHE
71 MAKAN MALAM BERSAMA
72 NARAPIDANA
73 PENASARAN
74 MENYELIDIKI
75 HELAIAN RAMBUT
76 MEMBUKA MATA
77 KEJANGGALAN
78 KANTOR POLISI
79 MENGECOH PETUGAS
80 MERASA TERSAKITI
81 SALING CINTA
82 MENYELIDIKI
83 MENDAPATKAN INFORMASI
84 GERAM
85 MENGUNGKIT MASA LALU
86 KEGALAUAN KANIA
87 TIDAK PERDULI
88 TEMPAT GYM
89 APARTEMEN
90 KUALAT
91 PERNIKAHAN KIA DAN SYAKIR
92 PERMINTAAN TERAKHIR
93 PEMBALUT
94 MENGERASKAN HATI
95 SURAT DARI IMRAN
96 K A N I A!!!!!!!
97 KADO ISTIMEWA
98 CANDLE LIGHT DINNER
99 GARA-GARA TIRAM
100 -
101 RENCANA LIBURAN
102 KEKACAUAN DI VILLA
Episodes

Updated 102 Episodes

1
MALAM YANG SUNYI
2
TANGISAN ILA
3
LAGU ULANG TAHUN
4
MASA SMA
5
BERUBAH DRASTIS
6
OM BAGUS
7
TATAPAN GALUH
8
PUNYA KEKASIH
9
MIMPI YANG SAMA
10
SELINGKUH
11
TERSELAMATKAN
12
SEMAKIN DENGKI
13
MENGINAP
14
PERTUNANGAN
15
KEBOHONGAN GALUH
16
KEBOHONGAN SI DOKTER GILA
17
KEGUGURAN
18
BELAH DURIAN
19
DEKAPAN HANGAT
20
BINTI YURIKA
21
DI GANGGU
22
KHAWATIR
23
PAK GURU BOTAK
24
MEJA BELAJAR
25
UCAPAN YANG TAK TERDUGA
26
BUDAK CINTA
27
BUDAK CINTA 2
28
BUDAK CINTA 3
29
RAMUAN AJAIB
30
HATI YANG BUSUK
31
RENCANA BUSUK KIA DAN GENTA
32
ANAK HARAM
33
TERBANGUN
34
MENCICIPI SUSHI
35
SI PENGHASUT
36
MENGETAHUI KEBENARAN
37
BERTEMU ILA
38
DIPUKULI
39
INGIN BERBAIKAN
40
HADIAH YANG BANYAK
41
KAMERA TERSEMBUNYI
42
TERBEBAS
43
GALAK
44
PUNYA SAHABAT
45
AKU TIDAK MAU DISUNTIK!
46
MERASA KASIHAN
47
MENYERAHKAN DIRI
48
MENCARI KIA
49
KEMBALI KE APARTEMEN
50
TERKEJUT
51
AMPUN, SAYANG!
52
KESAL
53
MERASA MEMILIKI
54
KEKESALAN ANA
55
HAMPIR SAJA
56
KORBAN ANA
57
RUMAH SAKIT JIWA
58
JAMUAN MAKAN MALAM
59
JANGAN TUTUP MATAKU, BODOH!
60
LULUS
61
IZIN KULIAH
62
SALAH PAHAM
63
PISAH
64
TERSINGKIR
65
PERGI SANA!
66
PERTUNANGAN KIA DAN SYAKIR
67
MENYELINAP
68
HAMKA JATUH CINTA
69
DASAR KONYOL!
70
AKU HEBAT KAN? HEHEHE
71
MAKAN MALAM BERSAMA
72
NARAPIDANA
73
PENASARAN
74
MENYELIDIKI
75
HELAIAN RAMBUT
76
MEMBUKA MATA
77
KEJANGGALAN
78
KANTOR POLISI
79
MENGECOH PETUGAS
80
MERASA TERSAKITI
81
SALING CINTA
82
MENYELIDIKI
83
MENDAPATKAN INFORMASI
84
GERAM
85
MENGUNGKIT MASA LALU
86
KEGALAUAN KANIA
87
TIDAK PERDULI
88
TEMPAT GYM
89
APARTEMEN
90
KUALAT
91
PERNIKAHAN KIA DAN SYAKIR
92
PERMINTAAN TERAKHIR
93
PEMBALUT
94
MENGERASKAN HATI
95
SURAT DARI IMRAN
96
K A N I A!!!!!!!
97
KADO ISTIMEWA
98
CANDLE LIGHT DINNER
99
GARA-GARA TIRAM
100
-
101
RENCANA LIBURAN
102
KEKACAUAN DI VILLA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!