My Possessive Twins

My Possessive Twins

Devano Berlian Wijaya

Suara sorak sorai penonton menggema bersamaan dengan tepuk tangan yang terdengar kala Devano Berlian Wijaya sang kapten basket SMA Kencana berhasil memasukkan bola ke dalam ring, lagi. Bukan suatu hal yang mengejutkan jika Devano berhasil mencetak point disetiap pertandingan yang dia dan timnya mainkan karena ketika ada Devano maka disitu lah akan terjadi kejar mengejar point.

Wajah tampan Devano yang semakin terlihat menawan dengan baju basket yang menampilkan lengan berototnya serta keringat yang mengalir ditubuhnya membuat para wanita histeris tiap kali pria itu menyisir rambutnya kebelakang. Meskipun tidak ada sedikitpun ekspresi yang dia tunjukkan, tapi semua penonton tetap semangat untuk melihat pertandingan ini karena mereka sangat tau setiap akhir pertandingan dan tim Devano menang maka senyum tipisnya akan terbentuk.

Senyuman yang membuat para pendukung Devano semakin histeris.

Saat ini selisih point antara tim Devano dan lawannya sangat tipis hanya perlu dibuktikan dengan masuknya bola ke dalam ring sekali lagi. Seperti biasa Devano akan selalu berusaha dengan keras bersama teman-temannya untuk memenangkan pertandingan dan tidak mengecewakan sekolah serta para pendukung mereka.

Para penonton dari SMA Kencana semakin histeris kala Devano kembali mencetak point dan membuat sekolah mereka memenangkan pertandingan basket, lagi. Senyum tipis Devano terbit kala teman-teman setimnya menghampiri dia dan berseru heboh.

Wajah tampan Devano yang semakim terekspose membuat para siswi semakin heboh dan teriakan histeris kembali terdengar ketika Devano dan dua temannya yang lain berjalan ke pinggir lapangan sambil melepas kaos basketnya.

Sial, ketampanannya semakin bertambah berkali-kali lipat.

"Cih sok tampan"

"Dia memang tampan kali"

"Gak sama sekali!"

Mungkin hanya ada satu orang yang tidak pernah menyukai Devano atau menjadi penggemarnya seperti kebanyakan siswi disekolahnya.

Adara Alexander, si pembuat onar di SMA Kencana.

Kembali lagi pada Devano yang kini sedang meminum habis air minumnya dan dari belakang seseorang mengagetkannya.

"Vanooo"

Tanpa menolehpun Devano tau jika itu adalah kembarannya karena siapa lagi yang akan menghampirinya kalau bukan Devina.

"Ihh kok bajunya dilepas?" Tanya Devina

"Panas"

Devina mengeluarkan kipas yang biasa ia bawa dan mengarahkannya pada wajah Devano yang dipenuhi keringat membuat teman-teman kembarannya itu tertawa melihatnya.

Hanya Devano yang selalu dihampiri entah setiap tanding atau hanya sekedar latihan.

"Aku juga panas nih Vin kipasin dong." Kata Alex salah satu teman Devano

Alex, pria tampan yang sudah lama dikagumi oleh Devina tanpa sepengetahuan siapapun.

"Aku juga dongg." Seru teman Devano yang lain

Devina tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Gak mau ah bauu." Canda Devina

Mereka tertawa mendengarnya, terkadang kehadiran Devina membuat suasana menjadi lebih hidup dari biasanya.

Setiap kali latihan atau tanding Devina akan menunggu kembarannya dan sifatnya yang ceria membuat teman-teman Devano senang dengan kehadirannya.

"Kayak Devano gak bau aja." Kekeh Alex

"Enggak kalau Devano wangi." Kata Devina sambil tertawa kecil

Devano yang hanya diam dan tidak menanggapi apapun kini merebut kipas yang kembarannya itu bawa dan mengarahkannya pada leher.

Senyum kecil Devina terlihat bersamaan dengan dia yang duduk tepat disebelah Devano, bukan tanpa alasan dia melakukannya.

Tapi, Daddy nya yang menyuruh Devina untuk mengikuti Devano selama masih di sekolah dan dia hanya menurut.

Mungkin Daddy nya takut kalau Devano terbawa pergaulan yang buruk meskipun sebenarnya tidak karena Devano bukan orang yang mudah terpengaruh.

"Masih lama gak Van? Aku capek tau mau pulang." Kata Devina dengan wajah cemberut

Selain karena Daddy nya Devina juga pergi dan pulang bersama dengan Devano, jadi dia tidak mau kalau harus pulang sendirian apalagi sampai merogoh uang sakunya untuk naik ojek online.

Meskipun keluarganya berkecukupan, tapi Daffa dan Fahisa selalu memberikan uang saku bulanan yang mereka anggap cukup untuk kebutuhan anak-anaknya mereka tidak membiarkan anak-anaknya boros apalagi di usia yang masih muda.

"Satu lagi"

Helaan nafas Devina terdengar, dia harus menunggu lagi sampai pertandingannya selesai.

Bukan tidak suka, tapi Devina sangat malas mendapati tatapan-tatapan tajam dari siswi disekolahnya yang memang menyukai kembarannya.

Rasanya tidak nyaman dan dia kesal hingga ingin menusuk mata mereka satu-satu.

"Jangan cemberut gitu geh, jadi jelek nanti"

Suara itu datang bersamaan dengan rangkulan dibahunya membuat Devina tersentak dan sedikit menjauhkan tubuhnya.

Alex

Pria itu merangkulnya dan membuat jantung Devina berdetak tidak karuan apalagi teman-temannya yang lain menggoda mereka.

Devina baru ingin bicara, tapi gerakan Devano yang menepis tangan teman baiknya lebih dulu bertindak.

"Lepasin Lex"

Alex terkekeh pelan dan menjauhkan tangannya.

Dulu dia sempat ingin mendekati Devina, tapi temannya itu langsung memberikan peringatan dengan wajah datarnya yang membuat Alex jadi takut sendiri.

'Berhenti godaiin cewek-cewek kalau mau deketin adek gue atau lo bakal habis sama gue kalau sampai dia nangis karena lo selingkuhin'

Jadilah Alex mengurungkan niatnya, tapi sampai sekarang dia masih suka menggoda Devina.

Kalau jujur dia memang suka Devina, tapi untuk menghilangkan kebiasaannya sepertinya akan sedikit susah.

"Galak banget kembaran lo Vin." Kata Alex membuat Devina tertawa kecil mendengarnya

"Emang galak"

Devano mendengus kesal lalu kembali memakai kaos basketnya, sedikit tidak nyaman dengan banyak mata yang melihat ke arahnya.

"Sama siapa kesini Vin?" Tanya Devano

Tersenyum kecil Devina menunjuk ke barisan paling depan dan menunjuk beberapa temannya.

"Sama Cessa, Mona, dan Nayla"

Mengangguk faham Devano menyerahkan kipas milik kembarannya dan meminta Devina untuk kembali bergabung bersama temannya yang lain.

"Balik kesana aja, nanti kalau udah selesai tunggu di parkiran kita langsung pulang." Kata Devano yang dijawab dengan anggukan oleh kembarannya

"Siap bos"

Sebelum pergi Devina melambaikan tangannya dan memberikan semangat kepada Devano dan teman-temannya.

"Semangat yaaaa!"

Setelah Devina kembali ke tempat duduknya Devano menatap lurus ke depan, dia tidak mau kembarannya itu menjadi pusat perhatian karena menjadi satu-satunya wanita di antara Devano dan teman-temannya yang lain.

Dia sangat mengenal teman-temannya dan Devano bertaruh dia tidak akan mengizinkan kembarannya itu menjalin hubungan lebih dari teman dengan teman-temannya.

"Enak banget ya jadi lo Van? Meskipun bukan pacar, tapi adik lo perhatian banget mau ngehampirin lo setiap abis tanding atau latihan." Kata Yoga salah satu temannya

Devano hanya bergumam pelan sebagai tanggapan.

"Kalau dia bukan adiknya Vano pasti udah gue gebet." Kata Alex membuat Devano secara refleks menatapnya tajam

Dia memang berteman dengan Alex, tapi jujur Devano sangat tidak suka dengan cara pria itu memperlakukan seorang wanita.

Setiap pacaran Alex masih mendekati wanita lain bahkan bukan sekali dua kali dia berselingkuh dari kekasihnya.

Coba fikirkan bagaimana mungkin Devano akan membiarkan pria seperti itu mendekati kembarannya?

"Kembaran bukan adik." Koreksi Devano

"Lo pernah gak sih Van kefikiran suka sama kembaran lo sendiri?" Tanya Satria

Menyukai Devina?

Dia menyayangi Devina sebagai seorang saudara dan tidak pernah lebih dari itu.

"Gak"

"Sekalipun?"

"Hmm"

Ayolah, pertanyaan itu sangat tidak masuk akal.

Dia masih waras, ada banyak wanita di dunia ini dan kenapa dia harus menyukai kembarannya sendiri?

Devano dan Devina itu saudara kembar mereka saling menyayangi, tidak pernah lebih dari itu.

¤¤¤

Seusai pertandingan Devano bergegas pergi ke parkiran karena yakin jika kembarannya itu pasti sudah menunggu disana dan kalau dia lebih lama Devina akan mengomel lalu mengadu kepada orang tua mereka. Hari ini Devano membawa motor, setelah memaksa Daddy nya untuk membelikan motor dengan alasan karena dia sering bermain dan tidak ingin diantar jemput oleh sopir pribadi akhirnya Daffa membelikan sebuah motor untuk anak laki-lakinya.

Saat Devano tengah sibuk dengan ponselnya tanpa sengaja dia menabrak seseorang dan sebuah umpatan masuk ke telinga Devano.

"Sial! Bisa jalan gak sih?!"

Devano mendongak dan mendapati seorang wanita yang menatapnya dengan jengah, wanita yang tidak menyukai Devano.

Adara Alexander

Merasa dia yang bersalah karena berjalan sambil memainkan ponselnya Devano menggumamkan maaf dengan wajah datarnya lalu pergi.

"Maaf"

Adara yang ditinggalkan begitu saja berdecak kesal dan kembali melanjutkan langkahnya, dia tidak suka sekali dengan Devano yang katanya menjadi pujaan para siswi di sekolah mereka.

Kembali pada Devano yang bergegas menghampiri kembarannya, dia mendapati Devina yang tengah bersandar di motornya dengan wajah cemberut.

Dia sengaja meminta Devina untuk menunggu di parkiran dari pada menyusulnya ke belakang lapangan, Devano hanya tidak mau kembarannya itu digoda oleh teman-tenannya.

"Awas Vin"

Menolehkan kepalanya Devina mengerucutkan bibirnya kesal dan memukul pelan pundak kembarannya.

"Lama bangetttt sampe jamuran aku nunggunya." Kesal Devina

"Lebay"

Wajah Devina semakin cemberut ketika mendengar perkataan Devano yang sangat-sangat menyebalkan.

"Jahat banget sih?!"

Devano tak menanggapi dan malah menghidupkan motornya lalu menoleh kesamping.

"Mau pulang enggak?" Tanya Devano

Masih dengan wajah kesalnya Devina menaiki motor dan menyuruh Devano untuk segera melaju agar mereka bisa sampai di rumah.

"Jangan kebut!"

Meskipun Devano tidak pernah melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, tapi Devina selalu mengingatkannya.

Kehidupan mereka memang begitu sederhana untuk sekarang.

Bolehkan Devano mengatakan bahwa dia sangat menyayangi Devina, tapi masih dalam konteks persaudaraan tidak pernah lebih.

Dia hanya menyayangi Devina yang menggemaskan.

Devina yang ketika masih kecil sering ia tangisi bahkan Devano tidak percaya jika orang tuanya bilang alasan dia membuat adiknya menangis adalah alasan yang sangat konyol untuk sekarang.

'Devina cantik kalau lagi nangis'

Devinanya memang selalu cantik dan menggemaskan.

Terpopuler

Comments

lily

lily

alex tobat dlu klo mau sama Devina

2024-03-14

0

Rosa Rosiana

Rosa Rosiana

saya suka genre begini

2023-03-20

0

Nurjanah Paris

Nurjanah Paris

082117464435adlimalik

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Devano Berlian Wijaya
2 Devina Berlian Wijaya
3 1 : SMA Kencana
4 2 : Antara Alex dan Ziko
5 3 : Alex dan Kisah Cintanya
6 4 : Pasar Malam
7 5 : Lapangan dan UKS
8 6 : Devano dan Adara
9 7 : Kamu Orang Baik
10 8 : Cara Lain
11 9 : Selangkah Lebih Maju
12 10 : Aku Boleh Cemburu?
13 11 : Bernyanyi Untukmu
14 12 : Adara dan Kehidupannya
15 13 : Devina Salah Tingkah
16 14 : Perusak Hubungan
17 15 : Cafe dan Hujan
18 16 : Lagu dan Luka
19 17 : Adara Alexander
20 18 : Aku Sayang Kamu Devano
21 19 : Si Posesif Devano
22 20 : Antara Ziko dan Alex
23 21 : Kamu Jahat
24 22 : Masih Marah
25 23 : Baikan?
26 24 : Jangan Dengarkan Mereka
27 25 : Aku Sayang Kamu Vin
28 26 : Aku Suka Dia
29 27 : Obat Tidur
30 28 : Pipiku Merona
31 29 : Aku Cinta Kamu
32 30 : Taken By Ziko
33 31 : Bahagia Selalu
34 32 : Pelukan Hangat Devano
35 33 : Si Keras Kepala
36 34 : Sweet Family
37 35 : Si Manja Devina
38 36 : Sayang
39 37 : Bersama Ziko
40 38 : Don't Cry
41 39 : Aku Cemburu!
42 40 : Tetap Disini
43 41 : Devano Marah
44 42 : Ziko Cemburu
45 43 : Maafin Aku Sayang
46 44 : Kekasih Nakal
47 45 : Hujan dan Teh Hangat
48 46 : Lari Pagi
49 47 : Semua Posesif
50 48 : Marahan
51 49 : Buku dan Sekotak Pizza
52 50 : Lagu Untuk Adara
53 51 : Si Posesif Ziko
54 52 : Namanya Harris
55 53 : Kesalahan Besar
56 54 : Marah dan Merah
57 55 : Pacaran
58 56 : Gara-gara Case Phone
59 57 : Kamu Tidak Akan Pergi Kan?
60 58 : Truth or Dare?
61 59 : Tentang Alex
62 60 : Kecewa
63 61 : Jangan Egois
64 62 : Aku Mau Sendiri
65 63 : Aku Mau Ikut!
66 64 : Bandara
67 65 : Pantai
68 66 : Devano Kangen!
69 67 : Terlupakan
70 68 : Masih Marah
71 69 : Kita Saudara
72 70 : My Beloved Twins
73 71 : Baikan
74 72 : Perlakuan Manis
75 73 : Cemburu!
76 74 : Kehujanan
77 75 : Aku Wanita Lemah
78 76 : Si Keras Kepala Devano
79 77 : Hug Me
80 78 : Pengganggu!
81 79 : Vano Cemburu
82 80 : Pengaruh Alex!
83 81 : Kalau Aku Pergi
84 82 : Belajar Bersama
85 83 : Dilema
86 84 : Jangan Marahi Vano
87 85 : Cepat Sembuh Sayang
88 OBSESSION
89 86 : Lagu Untuk Devina
90 87 : Selamat Ulang Tahun
91 88 : Hari Istimewa
92 89 : Ajakan Devano
93 90 : Vano Jorok!
94 91 : Anak Kesayangan
95 92 : Devano Sakit
96 93 : Bersama Devano
97 94 : A Day With Devano
98 95 : Manja
99 96 : Random
100 97 : Penakut
101 98 : Libur Sekolah
102 99 : Selamat Ulang Tahun Ziko
103 100 : Panik!
104 101 : Coba Aja
105 102 : Prom Night
106 S2 (1)
107 S2 (2)
108 S2 (3)
109 S2 (4)
110 S2 (5)
111 S2 (6)
112 S2 (7)
113 S2 (8)
114 S2 (9)
115 S2 (10)
116 S2 (11)
117 S2 (12)
118 S2 (13)
119 S2 (14)
120 S2 (15)
121 S2 (16)
122 S2 (17)
123 S2 (18)
124 S2 (19)
125 S2 (20)
126 S2 (21)
127 S2 (22)
128 S2 (23)
129 S2 (24)
130 S2 (25)
131 S2 (26)
132 S2 (27)
133 S2 (28)
134 S2 (29)
135 S2 (30)
136 S2 (31)
137 S2 (32)
138 S2 (33)
139 S2 (34)
140 S2 (35)
141 S2 (36)
142 S2 (37)
143 S2 (38)
144 S2 (39)
145 S2 (40)
146 S2 (41)
147 S2 (42)
148 S2 (43)
149 S2 (44)
150 S2 (45)
151 S2 (46)
152 S2 (47)
153 S2 (48)
154 S2 (49)
155 S2 (50)
156 S2 (51)
157 S2 (52)
158 S2 (53)
159 S2 (54)
160 S2 (55)
161 S2 (56)
162 S2 (57)
163 S2 (58)
164 S2 (59)
165 S2 (60)
166 S2 (61)
167 S2 (62)
168 S2 (63)
169 S2 (64)
170 S2 (65)
171 S2 (66)
172 S2 (67)
173 S2 (68)
174 S2 (69)
175 S2 (70)
176 S2 (71)
177 S2 (72)
178 S2 (73)
179 S2 (74)
180 S2 (75)
181 S2 (76)
182 S2 (77)
183 S2 (78)
184 S2 (79)
185 S2 (80)
186 S2 (81)
187 S2 (82)
188 S2 (83)
189 S2 (84)
190 S2 (85)
191 S2 (86)
192 S2 (87)
193 S2 (88)
194 S2 (89)
195 S2 (90)
196 S2 (91)
197 S2 (92)
198 S2 (93)
199 S2 (94)
200 S2 (95)
201 S2 (96)
202 S2 (97)
203 S2 (98)
204 S2 (99)
205 S2 (100)
206 S2 (101)
207 S2 (102)
208 S2 (103)
209 S2 (104)
210 S2 (105)
211 S2 (106)
212 S2 (107)
213 S2 (108)
214 S2 (109)
215 S2 (110)
216 S2 (111)
217 S2 (112)
218 S2 (113)
219 Extra Part (1)
220 Extra Part (2)
221 Extra Part (3)
222 Istri Manja Ziko!
223 Devano (1)
224 Devano (2)
225 Devano (3)
226 Devano (4)
227 Devano (5)
228 Devano (6)
229 Devano (7)
230 Devano (8)
231 Devano (9)
232 Devano (10)
233 Devano (11)
234 Devano (12)
235 Devano (13)
236 Devano (14)
237 Devano (15)
238 Devano (16)
239 Devano (17)
240 Devano (18)
241 Devano (19)
242 Devano (20)
243 Devano (21)
244 Devano (22)
245 Devano (23)
246 Devano (24)
247 Devano (25)
248 Devano (26)
249 Devano (27)
250 Devano (28)
251 Devano (29)
252 Devano (30)
253 Devano (31)
254 Devano (32)
255 Devano (33)
256 Devano (34)
257 Devano (35)
258 Devano (36)
259 Devano (37)
260 Devano (38)
261 Devano (39)
262 Devano (40)
263 Devano (41)
264 Devano (42)
265 Devano (43)
266 Devano (44)
267 Devano (45)
268 Devano (46)
269 Devano (47)
270 Devano (48)
271 Devano (49)
272 Devano (50)
273 Devano (51)
274 Devano (52)
275 Devano (53)
276 Devano (54)
277 Devano (55)
278 Devano (56)
279 Devano (57)
280 Devano (58)
281 Devano (59)
282 Devano (60)
283 Devano (61)
284 Devano (62)
285 Devano (63)
286 Devano (64)
287 Devano (65)
288 Devano (66)
289 Devano (67)
290 ....
291 Devano (68)
292 Devano (69)
293 Devano (70)
294 Devano (71)
295 Devano (72)
296 Devano (73)
297 Devano (74)
298 Devano (75)
299 Devano (76)
300 Devano (77)
301 ENDING
302 CERITA BARU!
Episodes

Updated 302 Episodes

1
Devano Berlian Wijaya
2
Devina Berlian Wijaya
3
1 : SMA Kencana
4
2 : Antara Alex dan Ziko
5
3 : Alex dan Kisah Cintanya
6
4 : Pasar Malam
7
5 : Lapangan dan UKS
8
6 : Devano dan Adara
9
7 : Kamu Orang Baik
10
8 : Cara Lain
11
9 : Selangkah Lebih Maju
12
10 : Aku Boleh Cemburu?
13
11 : Bernyanyi Untukmu
14
12 : Adara dan Kehidupannya
15
13 : Devina Salah Tingkah
16
14 : Perusak Hubungan
17
15 : Cafe dan Hujan
18
16 : Lagu dan Luka
19
17 : Adara Alexander
20
18 : Aku Sayang Kamu Devano
21
19 : Si Posesif Devano
22
20 : Antara Ziko dan Alex
23
21 : Kamu Jahat
24
22 : Masih Marah
25
23 : Baikan?
26
24 : Jangan Dengarkan Mereka
27
25 : Aku Sayang Kamu Vin
28
26 : Aku Suka Dia
29
27 : Obat Tidur
30
28 : Pipiku Merona
31
29 : Aku Cinta Kamu
32
30 : Taken By Ziko
33
31 : Bahagia Selalu
34
32 : Pelukan Hangat Devano
35
33 : Si Keras Kepala
36
34 : Sweet Family
37
35 : Si Manja Devina
38
36 : Sayang
39
37 : Bersama Ziko
40
38 : Don't Cry
41
39 : Aku Cemburu!
42
40 : Tetap Disini
43
41 : Devano Marah
44
42 : Ziko Cemburu
45
43 : Maafin Aku Sayang
46
44 : Kekasih Nakal
47
45 : Hujan dan Teh Hangat
48
46 : Lari Pagi
49
47 : Semua Posesif
50
48 : Marahan
51
49 : Buku dan Sekotak Pizza
52
50 : Lagu Untuk Adara
53
51 : Si Posesif Ziko
54
52 : Namanya Harris
55
53 : Kesalahan Besar
56
54 : Marah dan Merah
57
55 : Pacaran
58
56 : Gara-gara Case Phone
59
57 : Kamu Tidak Akan Pergi Kan?
60
58 : Truth or Dare?
61
59 : Tentang Alex
62
60 : Kecewa
63
61 : Jangan Egois
64
62 : Aku Mau Sendiri
65
63 : Aku Mau Ikut!
66
64 : Bandara
67
65 : Pantai
68
66 : Devano Kangen!
69
67 : Terlupakan
70
68 : Masih Marah
71
69 : Kita Saudara
72
70 : My Beloved Twins
73
71 : Baikan
74
72 : Perlakuan Manis
75
73 : Cemburu!
76
74 : Kehujanan
77
75 : Aku Wanita Lemah
78
76 : Si Keras Kepala Devano
79
77 : Hug Me
80
78 : Pengganggu!
81
79 : Vano Cemburu
82
80 : Pengaruh Alex!
83
81 : Kalau Aku Pergi
84
82 : Belajar Bersama
85
83 : Dilema
86
84 : Jangan Marahi Vano
87
85 : Cepat Sembuh Sayang
88
OBSESSION
89
86 : Lagu Untuk Devina
90
87 : Selamat Ulang Tahun
91
88 : Hari Istimewa
92
89 : Ajakan Devano
93
90 : Vano Jorok!
94
91 : Anak Kesayangan
95
92 : Devano Sakit
96
93 : Bersama Devano
97
94 : A Day With Devano
98
95 : Manja
99
96 : Random
100
97 : Penakut
101
98 : Libur Sekolah
102
99 : Selamat Ulang Tahun Ziko
103
100 : Panik!
104
101 : Coba Aja
105
102 : Prom Night
106
S2 (1)
107
S2 (2)
108
S2 (3)
109
S2 (4)
110
S2 (5)
111
S2 (6)
112
S2 (7)
113
S2 (8)
114
S2 (9)
115
S2 (10)
116
S2 (11)
117
S2 (12)
118
S2 (13)
119
S2 (14)
120
S2 (15)
121
S2 (16)
122
S2 (17)
123
S2 (18)
124
S2 (19)
125
S2 (20)
126
S2 (21)
127
S2 (22)
128
S2 (23)
129
S2 (24)
130
S2 (25)
131
S2 (26)
132
S2 (27)
133
S2 (28)
134
S2 (29)
135
S2 (30)
136
S2 (31)
137
S2 (32)
138
S2 (33)
139
S2 (34)
140
S2 (35)
141
S2 (36)
142
S2 (37)
143
S2 (38)
144
S2 (39)
145
S2 (40)
146
S2 (41)
147
S2 (42)
148
S2 (43)
149
S2 (44)
150
S2 (45)
151
S2 (46)
152
S2 (47)
153
S2 (48)
154
S2 (49)
155
S2 (50)
156
S2 (51)
157
S2 (52)
158
S2 (53)
159
S2 (54)
160
S2 (55)
161
S2 (56)
162
S2 (57)
163
S2 (58)
164
S2 (59)
165
S2 (60)
166
S2 (61)
167
S2 (62)
168
S2 (63)
169
S2 (64)
170
S2 (65)
171
S2 (66)
172
S2 (67)
173
S2 (68)
174
S2 (69)
175
S2 (70)
176
S2 (71)
177
S2 (72)
178
S2 (73)
179
S2 (74)
180
S2 (75)
181
S2 (76)
182
S2 (77)
183
S2 (78)
184
S2 (79)
185
S2 (80)
186
S2 (81)
187
S2 (82)
188
S2 (83)
189
S2 (84)
190
S2 (85)
191
S2 (86)
192
S2 (87)
193
S2 (88)
194
S2 (89)
195
S2 (90)
196
S2 (91)
197
S2 (92)
198
S2 (93)
199
S2 (94)
200
S2 (95)
201
S2 (96)
202
S2 (97)
203
S2 (98)
204
S2 (99)
205
S2 (100)
206
S2 (101)
207
S2 (102)
208
S2 (103)
209
S2 (104)
210
S2 (105)
211
S2 (106)
212
S2 (107)
213
S2 (108)
214
S2 (109)
215
S2 (110)
216
S2 (111)
217
S2 (112)
218
S2 (113)
219
Extra Part (1)
220
Extra Part (2)
221
Extra Part (3)
222
Istri Manja Ziko!
223
Devano (1)
224
Devano (2)
225
Devano (3)
226
Devano (4)
227
Devano (5)
228
Devano (6)
229
Devano (7)
230
Devano (8)
231
Devano (9)
232
Devano (10)
233
Devano (11)
234
Devano (12)
235
Devano (13)
236
Devano (14)
237
Devano (15)
238
Devano (16)
239
Devano (17)
240
Devano (18)
241
Devano (19)
242
Devano (20)
243
Devano (21)
244
Devano (22)
245
Devano (23)
246
Devano (24)
247
Devano (25)
248
Devano (26)
249
Devano (27)
250
Devano (28)
251
Devano (29)
252
Devano (30)
253
Devano (31)
254
Devano (32)
255
Devano (33)
256
Devano (34)
257
Devano (35)
258
Devano (36)
259
Devano (37)
260
Devano (38)
261
Devano (39)
262
Devano (40)
263
Devano (41)
264
Devano (42)
265
Devano (43)
266
Devano (44)
267
Devano (45)
268
Devano (46)
269
Devano (47)
270
Devano (48)
271
Devano (49)
272
Devano (50)
273
Devano (51)
274
Devano (52)
275
Devano (53)
276
Devano (54)
277
Devano (55)
278
Devano (56)
279
Devano (57)
280
Devano (58)
281
Devano (59)
282
Devano (60)
283
Devano (61)
284
Devano (62)
285
Devano (63)
286
Devano (64)
287
Devano (65)
288
Devano (66)
289
Devano (67)
290
....
291
Devano (68)
292
Devano (69)
293
Devano (70)
294
Devano (71)
295
Devano (72)
296
Devano (73)
297
Devano (74)
298
Devano (75)
299
Devano (76)
300
Devano (77)
301
ENDING
302
CERITA BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!