Bab 12 Bermain Perasaan

Iris mengangkat cangkir teh yang pahit tanpa menambahkan gula batu. Sang pengeran melihat kebiasaan Iris yang sudah dilakukan seperti biasa, sejak kecil membuat sang pangeran di depannya teringat asal muasal kebiasaan Iris yang suka minum teh tanpa gula. Terjadi saat masih kecil di sebuah gazebo taman kerajaan dengan beberapa pelayan yang mendampingi mereka di sana dengan jarak yang jauh.

"Pangeran... Pangeran... Aku kemarin telah belajar etiket menyeduh teh dari guru etikaku,"

"Guruku memujiku jika teh yang aku buat sangat baik dan dituangkan dengan sempurna,"

"Aku juga bisa menuangkan untuk anda jika anda mau?" ucap Iris dengan penuh senyuman dan semangat sambil menunjuk teko

Sang pengeran yang tidak menjawab pertanyaan dari Iris membuat Iris menganggap jawaban itu adalah iya. Iris dengan tangan kecil menuangkan teh panas ke dalam cangkir sang pangeran tanpa melakukan kesalahan sedikitpun, tapi sosok yang cangkir tehnya di isi sama sekali tidak mengatakan terima kasih ataupun memberikan pujian kepada Iris yang berusaha keras menjadi gadis yang sempurna untuk pasangannya.

"Ah iya, pangeran apakah anda mau menggunakan gula batu? Jika mau mau menggunakan berapa?"

"Kalau aku suka menggunakan tig-"

"Tidak perlu, aku tidak suka yang manis-manis dan teh pahit seperti sudah cukup untukku minum," Sela pangeran dengan dingin di jawab dengan anggukan paham oleh Iris sambil tersenyum pahit

Iris yang awalnya ingin mengatakan tentang kesukaannya sendiri, mengurungkan niatnya dan ikut mengatakan hal yang sama tentang kesukaannya mengenai teh. Sang pangeran jelas diam-diam menyadari jika Iris sangat menyukai minuman yang manis, tapi dia menahannya demi mendapatkan kata pujian ataupun perlakuan manis. Kadang itu membuat sang pengeran merasa terganggu, karena semua hal yang dilakukan oleh dirinya menjadi bagian kesukaan Iris bahkan sampai saat dewasa ini.

"Aku ingat sekarang, alasan kamu mengetahui aku tidak menyukai makanan yang manis,"

"Tapi, kamu tau bukan berarti aku benar-benar membenci makanan yang manis karena aku tidak menyukainya," ucap sang pangeran di jawab dengan anggukan paham oleh Iris

"Ah begitu, baiklah aku akan mengingatnya, tenang saja kue ini akan cocok dengan kue yang dipilih oleh pemilik toko roti itu," ucap Iris dengan senyuman kemudian meminum teh yang disajikan

"Jadi, ada keperluan apa kamu berkunjung kemari lady Drachenschatz?" tanya sang pangeran langsung membuat Iris menurunkan cangkirnya dan menatap lurus sosok laki-laki di depannya

"Aku kemari ingin bertanya mengenai yang kamu katakan sebelumnya padaku kemarin,"

"Apakah kamu benar-benar serius ingin melakukan sesuatu seperti itu? Apakah karena aku berubah menjadi gadis yang berusaha melangkah menjauh darimu baru aku gadis yang menarik?"

"Jika memang seperti itu alasan yang kamu gambarkan di dalam hubungan kita, maka kamu hanya tertarik atau penasaran dengan yang terjadi padaku bukan murni karena memang kamu jatuh cinta padaku bukan?" ucap Iris dengan senyuman pahit dan nada yang tegas ke arah sosok yang di depannya

Sang pangeran yang di tatap hanya diam tidak menjawab, beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Iris memang benar adalah jawaban yang menjadikan dia menginginkan Iris. Akan tetapi, perasaan takut di rebut hak kepemilikannya atau kasih sayang yang selama ini hanya dia miliki atau dicurahkan hanya kepadanya tiba-tiba menjadi milik laki-laki lain di masa yang akan datang, membuat sang pangeran merasa terbakar atau kesal.

"Aku selama ini mungkin tidak banyak bicara atau mengekspresikan diriku dan aku juga masih bingung dengan perasaanku saat ini,"

"Oleh karena itu bolehkah aku memastikannya dengan menemui dirimu? Supaya aku tidak bermain-main dengan perasaan milikmu lagi,"

Chasing Gold And Avoid The Prince

Terpopuler

Comments

Retno Isma

Retno Isma

🌹🌹

2025-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Penyesalan
2 Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3 Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4 Bab 4 La Promesse
5 Bab 5 Dicintai
6 Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7 Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8 Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9 Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10 Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11 Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12 Bab 12 Bermain Perasaan
13 Bab 13 Pahit
14 Bab 14 Fu Xiang
15 Bab 15 Berani Memukul?
16 Bab 16 Permintaan Maaf
17 Bab 17 Investasi
18 Bab 18 Alun-alun Kota
19 Bab 19 Pasangan Satu Hari
20 Bab 20 Percaya
21 Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22 Bab 22 Gadis Suci
23 Bab 23 Kamu Sudah Manis
24 Bab 24 Meminta Maaf
25 Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26 Bab 26 Merah
27 Bab 27 Berdansa
28 Bab 28 Saling Memanggil Nama
29 Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30 Bab 30 Terlihat Manis
31 Bab 31 Makan Bersama
32 Bab 32 Shareefah
33 Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34 Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35 Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36 Bab 36 Memangnya Kenapa?
37 Bab 37 Sapu Tangan
38 Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39 Bab 39 Menyulut Api
40 Bab 40 Penculikan?
41 Bab 41 Menghilangkan
42 Bab 42 Naif dan Bodoh
43 Bab 43 Luka
44 Bab 44 Langkahi Mayatku
45 Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46 Pengumuman
47 Bab 46 Special chapter part 1
48 Bab 47 Special Chapter Part 2
49 Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Penyesalan
2
Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3
Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4
Bab 4 La Promesse
5
Bab 5 Dicintai
6
Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7
Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8
Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9
Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10
Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11
Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12
Bab 12 Bermain Perasaan
13
Bab 13 Pahit
14
Bab 14 Fu Xiang
15
Bab 15 Berani Memukul?
16
Bab 16 Permintaan Maaf
17
Bab 17 Investasi
18
Bab 18 Alun-alun Kota
19
Bab 19 Pasangan Satu Hari
20
Bab 20 Percaya
21
Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22
Bab 22 Gadis Suci
23
Bab 23 Kamu Sudah Manis
24
Bab 24 Meminta Maaf
25
Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26
Bab 26 Merah
27
Bab 27 Berdansa
28
Bab 28 Saling Memanggil Nama
29
Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30
Bab 30 Terlihat Manis
31
Bab 31 Makan Bersama
32
Bab 32 Shareefah
33
Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34
Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35
Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36
Bab 36 Memangnya Kenapa?
37
Bab 37 Sapu Tangan
38
Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39
Bab 39 Menyulut Api
40
Bab 40 Penculikan?
41
Bab 41 Menghilangkan
42
Bab 42 Naif dan Bodoh
43
Bab 43 Luka
44
Bab 44 Langkahi Mayatku
45
Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46
Pengumuman
47
Bab 46 Special chapter part 1
48
Bab 47 Special Chapter Part 2
49
Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!