Bab 2 Sakit atau dicampakkan?

Ruangan besar dengan gigi roda-roda jam bergerak searah jarum jam di tengah-tengah ruangan dan rak-rak buku yang berada di kiri kanan serta melayang di langit-langit membuat gadis berambut coklat itu merasa kagum akan keindahan ruangan yang dia pijaki.

"Tempat ini sangat besar dan indah bukan? Aku jamin sebelumnya kamu tidak pernah melihat tempat semacam ini?" ucap sosok laki-laki berkacamata monocle dengan rambut panjang coklat di ikat dengan pita berpakaian gaya timur

"Tempat apa ini? Dan kenapa kamu bisa mengetahui namaku?" Tanya gadis itu berjalan mundur selangkah karena sosok laki-laki di depannya melangkah maju ke arahnya

"Kamu bisa menanggap tempat ini adalah neraka atau akhirat, tempat dimana manusia mendapatkan penghakiman apakah dia akan reinkarnasi atau dijatuhkan ke dalam sebuah tempat pemusnahan,"

"Tapi, mari kita singkat, kamu akan dijatuhkan hukuman penebusan dosa, Iris Drachenschatz dengan seluruh ingatan di masa lalu bersamaan dengan semua dosamu,"ucap sosok laki-laki itu dengan tegas dan dingin memegangi kipas tangannya

Gadis berambut coklat itu hanya mengangguk patuh tanpa ada perlawanan atau pembelaan diri dengan putusan yang dijatuhkan kepada dirinya dari sosok yang berkuasa di depannya. Bagi gadis itu, hukuman semacam rasa bersalah memang pantas di jatuhi kepada dirinya supaya dirinya tidak bertindak semena-mena dan membuat banyak orang yang menderita.

"Tik... Tik... Tik..."

"Teng... Teng... Teng..."

Setelah hukumannya dijatuhkan dan suara lonceng jam berbunyi dengan keras, membuat Iris anehnya tiba-tiba mengantuk dan tertidur. Di dalam tidurnya semua adegan yang tidak pernah di kehidupannya ini dapatkan muncul satu per satu dari mulai keluarga sampai dengan akhir kematiannya yang tragis mengiris pergelangan tangannya sendiri, karena sakit hati diselingkuhi oleh mantan pacarnya.

"DOKTER MACAM APA KAMU TIDAK BISA MENYEMBUHKAN SAKIT YANG DI DERITA OLEH PUTRIKU?"

Suara teriakan yang samar-samar dan begitu familiar membangunkan Iris dari tidurnya. Sosok punggung dari asal suara berat membuatnya tidak percaya, jika dia benar-benar dikembalikan ke masa lalu. Sosok yang selalu berada di pihaknya dan bersedia melindunginya hingga titik akhir kematiannya, tanpa peduli jika maut menjemputnya membuat Iris meneteskan air mata teringat dengan ucapan di saat kematiannya.

"IRIS... SYUKURLAH KAMU SUDAH BANGUN,"

"APAKAH MASIH ADA YANG SAKIT? KATAKAN PADA AYAH DIMANA YANG SAKIT," teriak sosok laki-laki paruh baya yang langsung berlari ke arah iris yang baru saja terbangun dengan air mata yang mengalir deras

Iris sesaat terkejut dengan pelukan hangat yang tiba-tiba, tapi itu juga membuat hatinya cukup lega bisa bertemu kembali dengan sosok yang cukup menyayangi dirinya dan merawatnya hingga dewasa. Dengan pelan Iris menggelengkan kepalanya dan menatap sang ayah dengan senyuman kemudian berkata "Aku baik-baik saja papa,"

"Hanya membutuhkan istirahat sesaat,"

Hari demi hari berlalu hingga satu minggu telah terlewat, setelah Iris bangun kembali ke empat tahun sebelum kematiannya tiba. Iris baru saja sembuh itu dari demam menjadi topik perbincangan hangat, sebab tiba-tiba saja setelah bangun dari demam tinggi dia sama sekali menyiksa pelayan atau mengamuk bahkan dia yang biasanya selalu pergi menemui tunangannya kini tidak lagi pernah pergi ke istana kerajaan untuk menemuinya. Perubahan begitu tiba-tiba membuat orang-orang yang bekerja di dalam rumah besar  berasumsi, jika perubahan ini adalah perubahan yang mendekati kematiannya. Asumsi-asumsi yang muncul dari orang-orang yang bekerja di dalam rumah besar itu malah menjadi rumor besar di ibukota kerajaan, tentang umur sang nona muda kaya raya yang hanya memiliki usia yang sangat singkat bahkan terdengar hingga ke telinga sang tunangan yang berada di istana kerajaan.

"Hei... Lucius kamu telah dengar rumor tentang tunanganmu yang sakit itu?"

"Kamu tau dengar-dengar rumornya, tunanganmu itu sedang dekat dengan kematiannya tapi ada rumor juga yang mengatakan jika kamu akan dicampakkan,"

"Karena seminggu ini dia sama sekali tidak melakukan kekerasan kepada pelayannya atau menjadi gila tiba-tiba setelah sembuh dari demam tingginya dan bahkan dia sama sekali belum mengunjungi dirimu, setelah sembuh dari demamnya,"

"Bukankah ini aneh? Dulunya jika dia tidak bertemu dengan kamu satu hari saja dia sudah merasa akan mati," ucap sosok laki-laki berkacamata bulat sambil menyeringai menatap sosok laki-laki berambut emas bermata biru yang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen di atas meja

Sosok laki-laki yang sandari tadi mendengarkan omong kosong yang dikeluarkan oleh laki-laki di depannya hanya diam mendengarkan sampai  beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu terbuka keras dengan sosok laki-laki berambut emas panjang dengan pita merah mengikat rambutnya berlari masuk ke dalam ruangan dan menampar meja kerja yang lebih tua.

"KAKAK!!"

"AKU DENGAR KAKAK DICAMPAKAN OLEH WANITA GILA ITU, APA ITU BENAR??" teriak sosok laki-laki itu dengan mata yang melebar tidak percaya

Sosok laki-laki yang sejak awal tidak menghiraukan satu pengganggu yang ada di sekitarnya malah kini bertambah menjadi satu membuat amarahnya perlahan-lahan naik, sebab tidak bisa fokus dengan setumpuk dokumen yang harus dikerjakan dan di selesaikan dihari itu. Dengan amarah tidak lagi terbendung laki-laki yang sedang duduk langsung beranjak dari kursi dan mengeluarkan aura gelap yang mengerikan sampai membuat kedua pengganggu tersebut terdiam dan mundur beberapa langkah ke arah belakang.

"Sungguh kami berdua hanya bertanya, karena penasaran tidak ada niatan untuk membuatmu marah kakak,"

"Itu benar, siapa yang tidak penasaran dengan wanita gila yang mengejar perhatianmu," ucap sosok laki-laki berambut kuning panjang dengan di sambung oleh laki-laki berkacamata yang berada di belakangnya dengan anggukan pelan

"Apa pun yang dia lakukan itu sama sekali tidak ada hubungannya denganku bahkan jika dia melakukan hal yang bodoh yang mengancam nyawa sekalipun, ini hanyalah pertunangan politik yang menguntungkan antara keluarga kerajaan dan keluarga Earl," ucap yang lebih tua dengan dingin menatap pasukan keamanan istana yang sedang berjaga di berada di luar jendela

Keduanya hanya mengangguk paham, tapi jauh di dalam hatinya Lucius juga penasaran dengan yang direncanakan oleh wanita licik dari keluarga Earl yang menggunakan orang tua untuk mendapatkan posisi calon ratu dan bertunangan dengan dirinya. Sebelum wanita licik itu jatuh sakit dirinya sangat terganggu dengan kehadiran sang wanita karena suara yang selalu ribut menghujani dirinya di sekitarnya. Akan tetapi, ketidakhadirannya selama beberapa hari di waktu yang sama membuatnya merasa waktu berjalan sedikit lebih lama dari yang biasanya.

"Jadi, kakak kamu sungguh tidak ada perasaan sedikitpun kepadanya?"

"Kamu tidak takut jika kamu benar-benar di campakkan?"

Chasing Gold And Avoid The Prince

Episodes
1 Bab 1 Penyesalan
2 Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3 Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4 Bab 4 La Promesse
5 Bab 5 Dicintai
6 Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7 Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8 Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9 Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10 Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11 Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12 Bab 12 Bermain Perasaan
13 Bab 13 Pahit
14 Bab 14 Fu Xiang
15 Bab 15 Berani Memukul?
16 Bab 16 Permintaan Maaf
17 Bab 17 Investasi
18 Bab 18 Alun-alun Kota
19 Bab 19 Pasangan Satu Hari
20 Bab 20 Percaya
21 Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22 Bab 22 Gadis Suci
23 Bab 23 Kamu Sudah Manis
24 Bab 24 Meminta Maaf
25 Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26 Bab 26 Merah
27 Bab 27 Berdansa
28 Bab 28 Saling Memanggil Nama
29 Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30 Bab 30 Terlihat Manis
31 Bab 31 Makan Bersama
32 Bab 32 Shareefah
33 Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34 Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35 Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36 Bab 36 Memangnya Kenapa?
37 Bab 37 Sapu Tangan
38 Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39 Bab 39 Menyulut Api
40 Bab 40 Penculikan?
41 Bab 41 Menghilangkan
42 Bab 42 Naif dan Bodoh
43 Bab 43 Luka
44 Bab 44 Langkahi Mayatku
45 Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46 Pengumuman
47 Bab 46 Special chapter part 1
48 Bab 47 Special Chapter Part 2
49 Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Penyesalan
2
Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3
Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4
Bab 4 La Promesse
5
Bab 5 Dicintai
6
Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7
Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8
Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9
Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10
Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11
Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12
Bab 12 Bermain Perasaan
13
Bab 13 Pahit
14
Bab 14 Fu Xiang
15
Bab 15 Berani Memukul?
16
Bab 16 Permintaan Maaf
17
Bab 17 Investasi
18
Bab 18 Alun-alun Kota
19
Bab 19 Pasangan Satu Hari
20
Bab 20 Percaya
21
Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22
Bab 22 Gadis Suci
23
Bab 23 Kamu Sudah Manis
24
Bab 24 Meminta Maaf
25
Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26
Bab 26 Merah
27
Bab 27 Berdansa
28
Bab 28 Saling Memanggil Nama
29
Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30
Bab 30 Terlihat Manis
31
Bab 31 Makan Bersama
32
Bab 32 Shareefah
33
Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34
Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35
Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36
Bab 36 Memangnya Kenapa?
37
Bab 37 Sapu Tangan
38
Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39
Bab 39 Menyulut Api
40
Bab 40 Penculikan?
41
Bab 41 Menghilangkan
42
Bab 42 Naif dan Bodoh
43
Bab 43 Luka
44
Bab 44 Langkahi Mayatku
45
Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46
Pengumuman
47
Bab 46 Special chapter part 1
48
Bab 47 Special Chapter Part 2
49
Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!