Iris terdiam sesaat dan mengedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan dia tidak salah mendengarkan yang di ucapkan oleh laki-laki di sebelahnya. Tetapi, Iris yang belum menjawab pertanyaan yang diberikan itu langsung ditarik menuju ke toko kue yang memberikan brosur mengenai produk kue edisi terbatas yang hanya ada selama festival pendirian negara. iris yang ditarik oleh tenaga yang lebih besar hanya bisa mengikuti dari belakang.
"Kling..." Suara bel pintu masuk berbunyi
"Selamat datang ke toko kue kami,"
"Apakah tuan dan nona adalah pasangan?" Tanya sang pelayan toko dengan senyuman yang ramah
"Tid-"
"Iya kami pasangan, bahkan kami sudah tunangan walaupun begitu dia masih malu-malu menunjukkan keromantisan di depan umum apalagi saat ditanyakan oleh orang lain," sela Luci sambil merangkul Iris yang terkejut karena mendadak di sentuh begitu intim tanpa ada peringatan
"Kalau begitu kami kebetulan ada kue edisi terbatas khusus untuk pasangan, kue ini berdasarkan cerita di zaman dulu di saat sang raja pertama berjuang menyelamatkan negara dan menikahi seorang bawahannya yang selalu mendampingi dirinya di saat dia tidak memiliki apapun selain tekad,"
"Sang gadis sebelum dinikahi sang raja juga tidak memiliki apapun hanya membuatkan sebungkus kue sebagai teman perjalanan sang raja menuju medan perang dengan harapan dia selamat," jelas sang pelayan toko dengan senyuman dan bersemangat menjelaskan asal-usul dari sebuah kue edisi terbatas itu
Setelah selesai bercerita Iris dan Luci di pandu menuju ke satu meja kosong yang membuat keduanya merasa canggung dengan situasi saat ini. Merasa tidak mungkin keduanya berdiam diri tanpa bicara Luci memulai pembicaraan pertama kalinya.
"Cerita yang diceritakan oleh pelayan barusan sangat indah bukan? Walaupun mungkin terdengar begitu klise sebab cerita itu adalah cerita mengenai sepasang kekasih yang memberontak terhadap aturan kerajaan yang tidak adil dan memberikan banyak penderitaan kepada rakyatnya," ucap Luci sambil menatap ke luar jendela menyaksikan senyuman dan tawa orang-orang di alun-alun kota menikmati festival yang tengah di persiapkan untuk acara yang akan dimulai besok malam
Iris mengangguk paham, dia tau betul usaha seorang calon penerus kerajaan ini untuk mempertahankan yang telah di lakukan oleh leluhurnya untuk kerajaan. Iris sendiri merasa itu adalah tanggung jawab yang begitu besar bisa-bisanya dimasa lalu dia bersikap seenaknya terhadap posisi dengan beban yang besar. Kehidupannya kali ini dia yakin sang gadis suci yang diutus dewa akan lebih baik untuk posisi itu dibandingkan dirinya.
"Luci, menurutmu apakah syarat seseorang layak untuk menjadi seorang ratu yang pantas mendampingi pangeran?"
"Apakah itu adalah gadis yang cerdas? Rendah hati atau bisa memenangkan hati rakyat? Dan jika suatu saat sosok laki-laki itu memiliki hati kepada gadis lain, mungkinkah menurutmu gadis itu melepaskan semuanya dengan mudah atas usaha dan waktu yang diperjuangkan setelah sekian lama?" Tanya Iris sambil memegang erat cangkir teh yang baru saja di tuangkan oleh sang pelayan sambil menunggu kue edisi terbatas datang ke meja
"Menurutku itu tidak diperlakukan syarat menjadi sesuatu, asalkan kamu memiliki keinginan berjuang untuk negara maka kamu bisa menjadi ratu yang baik dan pantas dan memang mengesalkan melihat perjuangan yang kita lakukan itu adalah sia-sia, tapi pelajaran itu nantinya bukankah ada maknanya?"
"Cukup percaya pada dirimu sendiri bahwa itu pasti memiliki makna,"
Chasing Gold And Avoid The Prince
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments