Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue

Iris menurunkan kipas tangannya dari leher laki-laki bertopeng kelinci itu, kembali duduk di sofa dengan tenang setelah mendapatkan penjelasan yang masuk akal alasan dari perubahan sang pangeran bersikap yang tiba-tiba kepada dirinya. Bagi Iris yang terbiasa di berikan pengabaian hal semacam ini adalah hal yang tidak terbiasa.

"Yah... Kalau dipikir-pikir itu memang masuk akan dan ada benarnya,"

"Baiklah aku akan pergi sekarang," ucap Iris bangkit dari sofa sambil membawa dua kotak kue yang dibungkus cantik

"Kenapa anda terburu-buru ingin pergi? Bagaimana jika membahas bisnis lain?" tanya sosok laki-laki bertopeng kelinci itu dengan sedikit gemetar sehabis di ancam oleh Iris

"Tidak, aku masih punya kesibukan yaitu menemui tunangan ku tersayang di istana kerajaan," ucap Iris yang keluar dari pintu ruangan

Sosok kelinci bertopeng yang melihat Iris keluar dari ruangan langsung terdiam beberapa saat dan kemudian dengan cepat mengunci pintu ruangan dan menggunakan kertas sihir teleportasi. Laki-laki bertopeng kelinci merobek kertas sihir yang langsung dengan berpindah ke kamar tidurnya di istana kerajaan. Laki-laki bertopeng kelinci membuka topeng, jubah dan pakaian yang merakyat menggantinya dengan seragam istana keluarga kerajaan. Setelah selesai selesai berpakaian dengan cepat dia berlari ke arah ruangan kerjanya yang berjarak tiga istana kerajaan dari istana tempat dia tinggal saat ini.

Di sisi lain Iris kembali melalui pintu belakang toko kue dan naik ke dalam kereta kuda menuju ke istana kerajaan dengan kue yang telah selesai dibeli olehnya sejak awal. Tanpa memerlukan waktu yang lama Iris akhirnya sampai di istana yang megah dan indah tempat dimana para bangsawan, pegawai istana sipil kerajaan, raja dan orang-orang yang bertanggung jawab dengan negara bekerja termasuk ayah Iris tidak mungkin melalaikan tanggung jawabnya sebagai seorang pilar kerajaan untuk melindungi rakyat.

Iris berjalan menuju ke ruangan kerja sang pangeran sampai tidak sengaja berpapasan dengan sosok yang ingin di temui sedang bernafas tersengal-sengal kelelahan seperti habis di kejar oleh anjing di depan pintu ruangan kerja itu. Iris yang khawatir menghampirinya dan membantunya masuk ke dalam ruangan.

"Terima kasih lady Drachenschatz telah membantuku,"

"Tidak perlu begitu serius aku hanya kelelahan sehabis olahraga," ucap sang pangeran dengan senyuman

"Apakah anda serius? Olahraga di siang hari yang panas ini? Bukankah lebih baik juga anda mengatur jadwal olahraga di pagi hari atau di sore itu, karena itu tidak akan membuat anda cepat kepanasan ataupun pingsan karena sengatan matahari yang begitu panas," ucap Iris dengan tatapan serius yang sebenarnya itu adalah hal yang dasar diketahui oleh semua orang

Sang pangeran yang mendengarkan hanya bisa diam dan mengangguk-anggukkan kepala, karena dia tidak mungkin mengatakan kebenaran kepada sosok yang ada di depannya. Jika itu terjadi maka segalanya akan mudah hancur.

"Baiklah aku mengerti walaupun aku kesulitan menemukan waktu yang tepat aku akan berusaha melaksanakan sesuai dengan yang kamu katakan padaku," ucap sang pangeran yang memberikan isyarat kepada pelayan untuk menyajikan teh dan beberapa camilan

"Ah untuk camilannya bagaimana jika di ganti dengan kue ini?"

"Sebelum tiba di sini saya pergi membeli kue untuk dimakan di istana, kue ini sangat cocok untuk teh yang disajikan,"

"Baiklah, tapi Lady Drachenschatz aku penasaran bagaimana kamu bisa tau jika aku tidak suka makanan yang terlalu manis?"

Chasing Gold And Avoid The Prince

Episodes
1 Bab 1 Penyesalan
2 Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3 Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4 Bab 4 La Promesse
5 Bab 5 Dicintai
6 Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7 Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8 Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9 Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10 Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11 Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12 Bab 12 Bermain Perasaan
13 Bab 13 Pahit
14 Bab 14 Fu Xiang
15 Bab 15 Berani Memukul?
16 Bab 16 Permintaan Maaf
17 Bab 17 Investasi
18 Bab 18 Alun-alun Kota
19 Bab 19 Pasangan Satu Hari
20 Bab 20 Percaya
21 Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22 Bab 22 Gadis Suci
23 Bab 23 Kamu Sudah Manis
24 Bab 24 Meminta Maaf
25 Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26 Bab 26 Merah
27 Bab 27 Berdansa
28 Bab 28 Saling Memanggil Nama
29 Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30 Bab 30 Terlihat Manis
31 Bab 31 Makan Bersama
32 Bab 32 Shareefah
33 Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34 Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35 Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36 Bab 36 Memangnya Kenapa?
37 Bab 37 Sapu Tangan
38 Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39 Bab 39 Menyulut Api
40 Bab 40 Penculikan?
41 Bab 41 Menghilangkan
42 Bab 42 Naif dan Bodoh
43 Bab 43 Luka
44 Bab 44 Langkahi Mayatku
45 Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46 Pengumuman
47 Bab 46 Special chapter part 1
48 Bab 47 Special Chapter Part 2
49 Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Penyesalan
2
Bab 2 Sakit atau dicampakkan?
3
Bab 3 Teman Masa Kecil dan Perjalanan
4
Bab 4 La Promesse
5
Bab 5 Dicintai
6
Bab 6 Luangkan Waktumu Untuk Berdua
7
Bab 7 Izinkan Aku Bersikap Layaknya Seorang Tunangan
8
Bab 8 Tidak Bermoral dan Licik
9
Bab 9 Moment Kakak dan Adik
10
Bab 10 Tertusuk Tapi Tidak Berdarah
11
Bab 11 Identitas dan Sepotong Kue
12
Bab 12 Bermain Perasaan
13
Bab 13 Pahit
14
Bab 14 Fu Xiang
15
Bab 15 Berani Memukul?
16
Bab 16 Permintaan Maaf
17
Bab 17 Investasi
18
Bab 18 Alun-alun Kota
19
Bab 19 Pasangan Satu Hari
20
Bab 20 Percaya
21
Bab 21 Hari Yang Menyenangkan
22
Bab 22 Gadis Suci
23
Bab 23 Kamu Sudah Manis
24
Bab 24 Meminta Maaf
25
Bab 25 Maka Biarlah Aku Yang Menerimamu
26
Bab 26 Merah
27
Bab 27 Berdansa
28
Bab 28 Saling Memanggil Nama
29
Bab 29 Waktu Membuat Penyesalan
30
Bab 30 Terlihat Manis
31
Bab 31 Makan Bersama
32
Bab 32 Shareefah
33
Bab 33 Kenapa Harus Salah Paham?
34
Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
35
Bab 35 Badut Di Pesta Teh
36
Bab 36 Memangnya Kenapa?
37
Bab 37 Sapu Tangan
38
Bab 38 Apa Salahnya Egois?
39
Bab 39 Menyulut Api
40
Bab 40 Penculikan?
41
Bab 41 Menghilangkan
42
Bab 42 Naif dan Bodoh
43
Bab 43 Luka
44
Bab 44 Langkahi Mayatku
45
Bab 45 Akan Aku Pertimbangan Kembali (Tamat)
46
Pengumuman
47
Bab 46 Special chapter part 1
48
Bab 47 Special Chapter Part 2
49
Bab 48 Special Chapter Part 3 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!