Iris terdiam dengan kepala yang sedikit miring kebingungan setelah mendengarkan ucapan yang diucapkan oleh laki-laki duduk di depannya. Dia telah menetapkan hati untuk membatalkan pertunangannya demi umur panjang bersama dengan warisan keluarga yang berlimpah, tapi kenapa laki-laki di depannya ini malah berniat untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya kepada dirinya.
"Tunggu... Yang mulia, kenapa tiba-tiba anda seperti ini?"
"Saya tidak mengerti sama sekali, maksudku bukankah aku adalah seorang gadis yang menjengkelkan dan sangat mengganggu?"
"Kenapa anda berniat memperbaiki hubungan pertunangan ini?" tanya Iris dengan hujanan pertanyaan dan tatapan membelalak tidak percaya
"Karena aku ingin melakukan hal yang baik sebagai seorang tunangan, orang-orang yang pernah aku temui pernah mengatakan jangan pernah menyesali pilihan yang telah di berikan oleh takdir di depan mata dengan hanya diam,"
"Jika sudah kehilangan maka penyesalan dan air mata semuanya akan sia-sia tidak membuat segalanya kembali atau terulang untuk membuat sebuah pilihan," ucap sang pangeran dengan senyuman tipis memandangi bunga-bunga yang bermekaran dan beberapa yang mulai layu di taman
Iris membelalakkan mata sesaat dan terdiam, dia pernah mendengarkan ucapan yang diucapkan itu adalah ucapan yang persis dengan dirinya ucapkan di masa lalu. Akan tetapi, bagaimana bisa sosok laki-laki di depannya tau akan kata-kata itu. Sebuah pilihan yang dilakukan oleh Iris ketika menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh tunangannya ketika menanyakan alasan Iris ingin menghabiskan waktu dengan sia-sia hanya diam di satu tempat tidak berbuat apa-apa. Ketika Iris menjawab dengan senyuman yang bodoh, sosok laki-laki itu hanya fokus kembali ke kertas-kertas yang tertumpuk di atas meja kerja.
"Ini jawaban yang menarik yang mulia, tapi bagaimana jika jawaban yang dipilih olehnya dengan keyakinan mengecewakan dirinya sendiri?"
"Apakah penyesalan atau meneri-"
"Lady Drachenschatz, seseorang yang telah memilih pilihan yang di inginkan artinya sudah siap dengan segala hasil yang akan muncul nantinya di masa depan entah itu penyesalan ataupun penerimaan dengan hati yang tulus," sela sang pangeran dengan tatapan serius dan dingin menatap ke cangkir teh yang di angkat olehnya
"Aku mengerti, jika itu adalah jawaban maka aku bukan orang yang layak ditanyakan ataupun menjawab apakah memerlukan izin atau tidak untuk menjadi seseorang tunangan yang baik,"
"Pilihan itu sendiri ada di tangan anda, jadi buatlah pilihan dengan benar jangan menyesalinya bukan?" ucap Iris sambil meletakkan cangkir tehnya ke atas meja dan dengan senyuman tipis
Setelah pembicaraan yang singkat, sang pangeran pamit undur diri dan pulang ke istana kerajaan, sedangkan Iris terbaring lemas di tempat tidur karena kelelahan akibat dari pembicaraan panjang dengan sosok yang terlihat tidak akan melepaskan dirinya untuk membatalkan pertunangannya. Iris merasa pemikirannya yang ingin membatalkan pertunangan terbaca dengan cepat, padahal tidak terlihat jelas atau terang-terangan dia ingin membuat pembatalan pertunangan.
"Apakah guild informasi itu benar-benar menjual informasi pelanggannya untuk orang-orang yang menginginkan informasi?"
"Bukankah itu adalah tindakan yang tidak bermoral dan licik? Mencari uang dengan cara semacam itu," gumam Iris dengan kening berkerut
"Aku harus datang ke guild informasi itu, tapi bagaimana caraku keluar diam-diam?"
"Ayahku sudah melakukan perbaikan dinding yang berlobang itu,"
"Penjagaan juga dirumah ini sudah ketat,"
"Memang hidup tidak ada yang mudah,"
Chasing Gold And Avoid The Prince
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Galaklagak
Thor,seharusnya jadikan si iris wanita berkelas yg punya prinsip, tegas dan berani...jangan labil dan mudah dipengaruh.. ini terkesan masih ngarep cinta dari pangeran 😟😟
2025-01-29
1
Retno Isma
🌹🌹🌹🌹
2025-01-23
1