LERINA
"Sayang, kau harus percaya bahwa aku akan tetap mencintaimu. Aku tak peduli orang tuaku tidak menginginkanmu lagi karena keluargamu yang telah bangkrut. Bagiku, kau adalah napasku, kebahagiaanku, semua yang kuinginkan untuk tetap hidup di dunia ini."
Air mata Lerina jatuh saat mendengar perkataan Calvin. Pria tampan di depannya, yang sudah dicintainya hampir 4 tahun ini, datang menemuinya di tempat kost sederhana ini.
Lerina memang bukan anak orang kaya lagi. Setahun yang lalu, perusahaan ayahnya tiba-tiba saja berpindah tangan pada rekan bisnisnya dari luar negeri, ayahnya begitu sok dan mendapat serangan jantung sehingga meninggal 2 hari setelah itu. Sedangkan ibunya, yang begitu terpukul karena kepergian ayahnya yang tiba-tiba terus dirundung dalam kesedihan yang dalam sampai akhirnya 2 bulan setelah kepergian ayahnya, ibunya menyusul pergi.
Lerina begitu sedih. Ketika rumah yang selama bertahun-tahun menjadi tempat tinggalnya disita dengan seluruh aset yang dimiliki oleh keluarganya. Mama Calvin pun tiba-tiba datang dan meminta supaya ikatan pertunanganan mereka harus diputuskan.
Tetapi Calvin, dengan gagahnya tetap berdiri disamping Lerina. Ia bahkan menentang kedua orang tuanya. Dan itu yang membuat Lerina bersyukur dibalik semua kepedihan hidup yang dideritanya, Tuhan masih memberikan seorang pria terbaik untuk melindunginya, mencintainya dan yang menjanjikan harapan untuk masa depannya.
"Terima kasih Calvin. Terima kasih karena terus mencintaiku. Terima kasih karena mau bersamaku disaat aku sedang terpuruk seperti ini"
Calvin menghapus air matanya. Lalu memberikan kecupan manis dipipi mulusnya. Dengan lembut, ia menarik tubuh Lerina untuk ada dalam pelukannya. Memberikan seluruh kehangatan cintanya untuk menenangkan gadis yang sedang sedih ini.
"Besok, aku akan pergi ke Korea. Ada pekerjaan penting di sana. Mungkin aku agak lama. Aku harap, kau mau menungguku."
Lerina mengangguk dalam pelukan Calvin. "Aku akan menunggumu dengan seluruh cintaku"
"Jangan percaya apapun yang kau dengar tentang aku kecuali aku sendiri yang mengatakan padamu. Mengerti?"
Lerina kembali mengangguk. Ia sudah memiliki cinta Calvin yang tulus untuknya. Dia tidak mungkin berpaling dari laki-laki baik yang dikirimkan Tuhan untuknya.
Lerina menghapus air matanya. Perjumpaan terakhir mereka dua bulan yang lalu masih segar dalam ingatannya. Dan kini, matanya sendiri menatap pasangan pengantin yang berbahagia itu. Tertawa tanpa menyadari ada hati yang sedang berdarah karena luka yang yang tergores teramat dalam dan besar.
Benarkah pengantin pria itu Calvin Leolinsky tunangannya? Lerina berusaha menajamkan pandangannya. Namun laki-laki itu memang Calvin yang dia kenal. Di sampingnya berdiri Antonio Leolinsky dan Arista Leolinsky. kedua orang tua Calvin. Tak jauh dari situ ada Lisa adik Calvin dan beberapa orang yang Lerina kenal sebagai om dan tante Calvin. Pandangannya tidak mungkin salah. Pria itu adalah pujaan hatinya.
Menjalin hubungan dengan Calvin selama hampir 4 tahun membuat Lerina banyak mengenal saudara-saudara Calvin.
"Lerina, ayo kita pergi!" ajak Putri, saudara sepupunya yang mengajak dia terbang dari Jakarta ke Seoul untuk menyaksikan pernikahan Calvin.
"Aku tidak akan pergi. Aku akan menyaksikan pernikahan ini sampai selesai." kata Lerina sambil menepis tangan Putri yang menariknya. Keduanya berdiri di pintu samping gedung mewah tempat pernikahan ini digelar.
"Aku capek berdiri terus di sini. Aku tunggu kamu di depan." Putri langsung beranjak pergi.
Apakah benar Calvin meninggalkannya? 2 hari yang lalu ia masih menerima pesan Calvin yang bertuliskan " Hai..manis, aku merindukanmu. Rasanya tak sabar menunggu hari berganti untuk bisa berada dalam pelukanmu lagi"
Lerina menyeka air matanya yang jatuh lagi. Kau kejam Calvin. Betapa bodohnya aku yang mempercayai kata-katamu.
Seorang pria tampan naik ke atas panggung, duduk didepan sebuah piano putih. Semua yang ada di sana langsung bertepuk tangan saat dentingan piano berbunyi. Calvin dan istri cantiknya itu segera berdansa. Gerakan mereka begitu serasi dengan suara piano yang mengalun indah.
Lerina ingat, dulu Calvin tak tahu berdansa. Lerinalah yang mengajarinya. Dansa pertama mereka adalah saat mereka bertunangan 2 tahun yang lalu. Calvin pernah bilang saat mereka menikah nanti gerakan dansanya akan semakin bagus. Dan memang saat ini Calvin terlihat begitu hebat berdansa. Tapi bukan Lerina yang ada dalam pelukannya. Melainkan perempuan lain.
Air mata Lerina kembali mengalir. Suara piano itu sungguh menyejukan hati. Pastilah itu merupakan lagu cinta. Tapi saat ini dentingan suara piano itu bagaikan seribu pisau yang membela seluruh tubuh Lerina. Kakinya mulai gemetar sehingga ia tak kuat berdiri. Ia jatuh tersungkur di atas lantai.
Sang pemain piano, pria berwajah korea namun memiliki warna mata biru dan rambut coklat itu sekilas menatap seorang gadis yang berdiri tak jauh dari pintu samping gedung pernikahan ini. Ia melihat beberapa kali gadis itu menghapus air matanya. Pandangan mata yang terluka itu nampak jelas saat ia menatap pasangan pengantin yang berbahagia itu. Dia sebenarnya tidak begitu suka terlibat dengan orang lain. Namun entah mengapa, pandangan mata gadis itu sangat mengusik perhatiannya.
Dentingan piano itu berhenti, pria Korea bermata biru itu berdiri, lalu membungkuk hormat pada ratusan orang yang bertepuk tangan atas permainan hebatnya itu.
Pasangan pengantin itupun mengangkat jempolnya, menunjukan bahwa mereka begitu bahagia, dansa pernikahan mereka diiringi oleh Edward Kim, sang pemain piano yang sangat fenomenal itu.
Edward Kim turun dari atas panggung, melangkah mendekati pasangan pengantin itu memberikan pelukan hangat sambil mengucapkan selamat berbahagia, setelah itu ia langsung keluar dari pintu samping dan mencari gadis itu.
Kemana dia? Edward mengitari seluruh bagian ruangan itu. Sampai ia melihat gadis itu sedang berdiri diujung bangunan sambil menatap jauh ke depan. Acara pernikahan ini memang dibuat dilantai atas hotel bertingkat 7 ini.
Apakah gadis itu akan bunuh diri? Edward mendekat perlahan. Cukup sudah negara ini menjadi salah satu negara dengan angka bunuh diri terbanyak di dunia.
Edward memang terlalu cuek dengan urusan orang lain, namun pemandangan ini tak bisa dibiarkan saja. Apalagi saat ia mengingat wajah Anastasya. Jantung Edward langsung berdetak cepat, tragedi 3 tahun lalu sepintas membuka memorinya.
"Nona, apakah anda baik-baik saja?"
Lerina menoleh sebentar lalu kembali menatap ke depan tanpa ekspresi. Kakinya sudah terlalu dekat dengan batas akhir gedung itu. satu langkah saja ia maju, tubuhnya sudah dipastikan jatuh menimpah sederet mobil mewah yang terparkir di bawah. Ia pasti tidak akan selamat.
Apakah dia tidak bahasa Korea. Wajahnya memang bukan seperti orang Korea, batin Edward.
"Miss....please....let me take your hand" Edward mengulurkan tangannya dan berjalan sangat hati-hati mendekati gadis itu. Ia tidak ingin mengejutkannya.
Lerina menarik napas panjang. Bayangan wajah ayah dan ibunya terasa begitu dekat. Ia seperti melihat wajah ibunya yang berkata, "Jangan sayang...jangan berbuat konyol."
Namun Lerina rindu dengan mereka. Saat hatinya hancur karena perbuatan Calvin, ia ingin berada dalam pelukan kedua orang tuanya. Lerina rindu menangis dalam dekapan lembut ibunya.
Kesadaran Lerina mulai hilang. Tubuhnya gemetar dan sebelum ia jatuh, sebuah tangan kekar telah menariknya dan membuatnya jatuh dalam pelukan pria itu.
"Akan kita apakan gadis ini, tuan?" tanya Keyri, maneger sekaligus asistent pribadinya yang memang selalu mengikuti kemana tuannya pergi.
"Kita bawa ke apartementku saja. Dimana letak lift khususnya?" Tanya Edward sambil terus memeluk tubuh Lerina. Ia sama sekali tak merasa kesulitan karena tubuh gadis ini ringan menurutnya.
Keyri segera menunjukan sebuah pintu lift yang letaknya paling sudut.
"Ayo kita pergi...!" Edward Kim menggendong gadis itu dengan kedua tangannya. Mereka meninggalkan suasana pesta yang semakin semarak dengan hadirnya seorang penyanyi terkenal.
# Happy reading ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Mariana Jayanthi
balik lagi ke masa lalu ..
tahun 2020 yang dulu baca ini 😁
gak bisa move on ..
setiap tahun pasto balik lagi ..
2024-10-28
0
gia nasgia
Miss you oppa bermata bule😂🤭gegara gabut nungguin Alka dan istri bocil nya 😊😊
2024-11-09
0
neng ade
aku hadir disini thor .. masih menyimak alur nya
2024-05-24
1