Makan Siang

Edward bernapas lega begitu wawancara selesai.

"Bos, nona Kim Jien mengundang anda bersama istri untuk makan siang hari ini" kata keyri saat Edward sudah masuk ke dalam kamar.

"Jien mengundang makan siang?"

"Ya. Jien dan suaminya"

Edward diam sejenak. Kalau makan siang bersama berarti Lerina akan bertemu dengan Calvin. Apakah gadis itu sudah siap?

"Bagaimana, bos? sekarang sudah hampir jam 12"

"Sebentar aku hubungi Lerina" Edward langsung menghubungi Lerina.

Lerina yang baru keluar dari kamar mandi segera mengambil hp nya yang berbunyi. Di sana tertulis nama MY HUSBAND.

"Hallo, Ed..."

"Hallo sayang...."

"Aku sedang di kamar Ed"

"Memangnya mengapa kalau kamu sedang di kamar?"

"Maksudku, kamu nggak perlu panggil aku sayang, kan?"

"Aku pikir, sedang ada orang atau tidak panggilan sayang itu harus selalu kita ucapkan supaya menjadi kebiasaan"

"Kau ini....." Lerina hanya tertawa.

"Kamu sudah siap untuk makan siang?"

"Aku baru saja selesai mandi. Belum terlambatkan?"

"Belum."

"Ed, bolehkah aku mengajak Yura? Dia kelihatan sangat sedih."

"Boleh. Tapi masalahnya kita akan makan siang bersama sepupuku Jien dan suaminya"

Deg!

"Maksudmu bersama Calvin?"

"Ya."

"Ed, aku......" Lerina bingung harus bagaimana. Dia memang sudah bertekad untuk melupakan Calvin. Namun bertemu dengan Calvin secepat ini, rasanya ia belum bisa.

Tapi, bukankah semakin serung bertemu akan semakin cepat lukanya sembuh?

"Kalau kamu belum siap, aku bisa..."

"Aku siap, Ed."

"Baiklah. Setengah jam lagi pak Cheng akan menjemput kalian"

Lerina meletakan hp nya dan segera menyiapkan dirinya untuk makan siang. Ia ingin tampil cantik supaya Calvin akan menyesal sudah meninggalkannya.

Ketika ia sudah selesai, iapun segera turun ke bawa untuk menjumpai Yura. Di lihatnya Yura sedang duduk di meja makan sambil menikmati secangkir teh.

"Yura, kamu belum berdandan?"

Yura menatap lerina "Kamu cantik sekali"

"Terima kasih. Ayo, gantilah bajumu dan ikutlah dengan aku"

Yura menggeleng "Kalian nikmatilah makan siang bersama. Aku di rumah saja. Lagi pula, aku merasa sedikit pusing dan agak mual"

"Baiklah. Kamu istirahat ya..." Lerina segera meninggalkan Yura dan menuju ke halaman samping.

Mana pak Cheng? gumannya saat melihat mobil yang biasa dipakai pak Cheng tidak ada.

"Nona, Pak cheng tadi telepon, ia meminta nona menungguh sedikit. Ban mobilnya kempes jadi sementara di perbaiki.

Lerina mengangguk. Ia pun memilih duduk di teras samping sambil menungguh pak Cheng datang.

*********

Di restaurant.....

Jien dan Calvin langsung berdiri begitu melihat Edward memasuki restaurant.

"Mana istrimu?" tanya Jien

"Istriku masih dalam perjalanan. Dia di antar oleh pak Cheng" kata Edward sambil duduk .

"Selamat ya atas pernikahanmu" Calvin mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Edward.

"Terima kasih."

"Kata Jien, istrimu orang Indonesia dan berasal dari Jakarta? Siapa namanya? Siapa tahu aku kenal" tanya Calvin penasaran.

"Alangkah lebih baiknya kalau kalian berkenalan secara langsung" Edward tersenyum misteri.

"Ah....kau membuat aku penasaran saja." Calvin semakin penasaran. Tiba-tiba hp nya berbunyi. Saat melihat siapa yang menghubunginya, Calvin pun permisi dan melangkah keluar.

"Hallo....."

"Tuan, aku sudah mendapatkah file yang tuan maksudkan. Kalau boleh tuan sendiri yang datang sehingga tidak ada yang akan curiga"

"Aku akan makan siang dengan istriku dan sepupunya"

"Maaf, tuan, jika tuan tidak datang maka aku akan mengembalikan file ini ke tempatnya semula dan sangat sulit untuk bisa mendapatkannya kembali"

"Baiklah. Aku ke sana" Calvin sedikit kesal. Namun file itu sangat penting baginya. Ia pun segera masuk ke dalam.

"Sayang, maaf aku harus ke kantor. Tiba-tiba ada urusan yang sangat penting. Aku janji akan secepat mungkin datang ke sini" kata Calvin.

Jien nampak cemberut.

"Sayang, aku janji akan kembali secara cepat." Calvin menatap Edward.

"Maaf ya, Ed. Aku harus pergi sebelum berkenalan dengan istrimu"

"Tak apa. Kita masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk berjumpa. " kata Edward sambil tersenyum.

Calvin pun segera pergi. Saat ia masuk ke dalam mobilnya, sekilas ia melihat seorang perempuan mengenakan gaun berwarna biru muda memasuki restaurant.

Lerina? Calvin sejenak diam. Mengapa aku seperti melihat Lerina? Tapi, apa mungkin Lerina yang tomboy berubah menjadi gadis yang menggunakan dres dan sepatu hak tinggi?

Calvin menggelengkan kepalanya. Mungkinkah aku terlalu rindu padanya?

Calvin langsung menjalankan mobilnya kembali. Ia harus fokus dengan apa yang membuatnya ada di Korea ini.

Di dalam restaurant......

"Sayang...." Edward langsung memeluk Lerina begitu melihat gadis itu muncul.

"Maaf ya, aku terlambat" Lerina menatap Jien.

"Tidak apa-apa." jawab Jien sambil tersenyum."Kamu cantik dengan dandanan ini."

"Terima kasih" Lerina sedikit tersipu.

"Mana suamimu?" Tanya Lerina saat menyadari bahwa mereka hanya bertiga.

"Dia tiba-tiba saja harus ke kantor. Maaf ya.." Jien nampak menyesal.

"Tak apa-apa" Lerina menatap Edward. Tatapan matanya nampak lega. Ia memang senang jika Calvin tak ada. Rasanya belum siap untuk bertemu.

Makanan yang mereka pesanpun datang.

Percakapan mereka pun nampak asyik berbicara mengenai banyak hal.

"Kita kan sama-sama belum pernah bulan madu, bagaimana kalau kita bulan madunya bareng?" tanya Jien.

"Bulan madu bersama? Wah, bagaimana ya? Kalau aku bulan madunya ingin khusus berdua. Atau, bagaimana menurutmu, sayang?" tanya Edward sambil memandang Lerina mesra.

"Aku selalu akan ikut apapun keputusanmu. Mau bulan madu bersama ok, berdua juga ok" kata Lerina sedikit manja membuat Jien nampak iri melihat pasangan yang baru menikah itu.

Acara makan siang pun selesai, Edward dan Lerina pamit meninggalkan Jien yang masih ingin sendiri di tempat itu.

"Kamu mau kemana setelah ini?" tanya Lerina pada Edward.

"Aku mau mampir ke kantor daddy sebentar. Ada yang mau ku ambil. Setelah itu aku akan pulang."

"Boleh aku ikut ke kantor?" tanya Lerina penuh harap. Ia sangat penasaran dengan sekretaris Taeyung.

"Kau sungguh mau ikut?" tanya Edward.

"Kau tidak suka orang melihat kita bersama?"

"Eh....jangan salah sangkah. Aku justru yang mengira kalau kau tidak suka pergi denganku. Tentu saja kau boleh ikut" kata Edward sambil terus konsentrasi dengan apa yang dicarinya.

Lerina senang.

Mereka tiba di kantor. Mobil yang dibawa Edward pun berhenti di lobby.

Keduanya turun sambil bergandengan tangan.

"Kita akan tetap bersikap mesra dimana saja" bisik Edward saat ia merasakan kalau tangan Lerina seperti ingin lepas dari genggamannya.

"Maafkan aku, Ed. Aku hanya gugup saja dilihat banyak orang" Lerina balas berbisik.

"Mereka iri dengan kecantikanmu" kata Edward sambil terus menggenggam tangan Lerina.

Gadis itu sedikit merinding mendengar kata-kata Edward. Namun ia yakin semua itu Edward katakan sebagai bagian dari sandiwara mereka.

Keduanya masuk ke dalam lift. Edward sama.sekali tak melepaskan tangan Lerina.

Saat mereka tiba di lantai 14, lift berhenti. Ketika pintu terbuka, nama Taeyung yang masuk dengan seorang perempuan yang tinggi dan seksi karena roknya yang menurut Lerina terlalu pendek.

"Tuan Edward!" perempuan itu menunduk hormat.

Ia juga menunduk hormat saat bertatapan dengan Lerina.

Sementara Taeyung hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan apapun.

"Apa kabar Nula?" sapa Edward.

"Baik tuan" ucap Nula dengan senyum manisnya.

Oh....dia ini yang bernama Nula? guman Lerina dalam hati. Pantas saja Taeyung tergila-gila padanya. Gadis ini nampak sangat glamor untuk ukuran seorang sekretaris.

Saat lift tiba di lantai 20, pintu lift kembali terbuka dan mereka sama-sama keluar.

Edward dan Lerina melangkah ke arah yang berlawanan dengan Taeyung dan Nula.

Keduanya memasuki ruangan yang bertuliskan wakil direktur.

"Kamu adalah wakil direktur?" tanya Lerina saat keduanya sudah ada dalam ruangan.

"Ya. Aku wakil direktur 2 dan Taeyung wakil direktur 1. Sebenarnya aku tidak suka dengan jabatanku ini. Tugasku lebih banyak dilakukan oleh Keyri. Itu pun kalau Keyri tidak sibuk mengurus konserku"

kata Edward sambil sibuk mencari sesuatu dalam laci mejanya.

"Ed, perempuan yang bersama Taeyung itu adalah sekretarisnya?"

"Ya. Dan juga kekasihnya"

"Kamu tahu?"

"Semua yang ada di kantor ini tahu hubungan terlarang mereka. Namun tidak ada yang berani bicara termasuk daddy."

"Kasihan Yura. Pada hal dia sedang hamil"

"Hamil? Wah, Yura cari masalah saja. Aku yakin Taeyung tak akan suka"

Lerina mengutuki dirinya yang sudah terlanjur bicara. Ah...bodohnya aku....

"Jangan takut, Lerina. Aku bisa menjaga rahasia ini" kata Edward seolah dapat membaca kekhawatiran Lerina dari sorot matanya.

Lerina tersenyum senang.

Edward menemukan apa yang dia cari.

"Kita pergi sekarang?" tanya Edward.

"Terserah kamu"

"Ayo kita bersandiwara lagi" kata Edward sambil melingkarkan tangannya dipinggang ramping Lerina dan keduanya segera meninggalkan ruangan itu.

Saat melewati ruangan Taeyung, Lerina melihat Nula yang sedang duduk di depan ruangan itu.

"Mau pergi tuan?" tanya Nula sambil berdiri.

"Ya. Tapi aku mau minta laporan dari cabang di Tokyo."

"Sebentar tuan...." Nula membuka lemari yang ada di belakangnya lalu ia mengambil sebuah file dan segera memberikannya pada Edward.

"Makasi Nula. Ayo sayang...." ajak Edward sambil melingkarkan tangannya kembali ke pinggang Lerina. Keduanya melangkah meninggalkan Nula yang memandang pasangan itu dengan sedikit iri.

"Gadis itu sungguh beruntung dekat dengan Edward." gumannya lalu kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya.

#terima kasih sudah baca bagian ini

#dukung aku terus ya dengan cara **like, komentarnya dan vote

😍😍😍😍**

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Dasar Mak Lampir, semut rang"😡

2024-11-16

0

gia gigin

gia gigin

Kasihan Yura😭

2022-09-05

0

Cinta Mora

Cinta Mora

yura lebih menderita dari rina...tolong rubah yura biar tayong jtuh cinta

2021-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Terluka
2 Masih Terluka
3 Menata diri
4 Mencari
5 Bertemu Calon Mertua
6 Hari Pernikahan
7 Perih
8 Sikap Mesra
9 Mencari tahu
10 Yura Hamil
11 Makan Siang
12 Liburan Keluarga
13 Liburan keluarga Part 2
14 Liburan keluarga (part 3)
15 Hampir saja
16 Kesedihan Yura
17 Keputusan Yura
18 Hari special Edward
19 Tatapan mata itu...
20 Hati yang terluka
21 Mulai Bekerja
22 Yura jadi rebutan
23 Kesepian
24 Kejutan yang menyenangkan
25 Menemani
26 menemani ( part 2 )
27 Makan Malam
28 Usaha Calvin
29 Marah???
30 Maaf
31 menghabiskan waktu berdua
32 sebuah rasa...
33 Masa lalu
34 Tak Bisa Kembali
35 Butuh kamu
36 Sentuhan...
37 Apakah ini Cinta?
38 Rencana Liburan
39 Swiss
40 Swiss (Part 2).
41 Swiss (Part 3)
42 Swiss (Part 4)
43 Swiss (part 5).
44 Swiss (Part 6)
45 Swiss (part 7)
46 Liburan Penuh Makna
47 Prahara
48 Kepergian Yura
49 Permohonan Taeyung
50 Terbongkar
51 Dendam Masa Lalu
52 Menguak Cerita Lama
53 Menguak Cerita Lama (part 2)
54 Aku selalu mencintaimu
55 Gejolak Hati
56 Pupus
57 Kecewa
58 Dilema
59 Perang Batin
60 Janji
61 Mengenang Aboji
62 Tersakiti
63 Pergi tanpamu
64 Serpihan Hati
65 Alasan Pergi
66 Tak Ingin Melepaskan
67 Tak Bisa Datang
68 Yura Hilang
69 Dendam Terbalaskan
70 kontak Batin
71 Keputusan yang sulit
72 Tak mau berpisah
73 Jika Itu memang maumu
74 Hanya Ingin Menolong
75 Membatalkan Rencana
76 Kebenaran yang membahagiakan
77 Mencoba Ke Lain Hati
78 Konser Kolaborasi
79 Konser Kolaborasi (Part 2)
80 Hati yang bicara
81 Biar hati yang bicara (Part 2)
82 Ingin Bersama
83 Menuntaskan Rindu
84 Lamaran
85 LDR atau pindah?
86 Persiapan Pesta Kejutan
87 Janji Suci Kembali
88 Kunjungan ke Dokter Kandungan
89 Perpisahan Yang Berat
90 Rindu
91 Kunjungan Yang Tak Terduga
92 Belanja Keperluan Bayi
93 Manisnya Cinta
94 Menjelang Kelahiran Min Jun
95 My Baby Boy
96 Hot Daddy
97 Kembali Ke Korea
98 Cerita Dari Masa Lalu
99 Posesifnya Lerina
100 Pertengkaran
101 Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102 Tak Seperti Yang Pertama
103 Buah Dari Kesabaran Edward
104 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Terluka
2
Masih Terluka
3
Menata diri
4
Mencari
5
Bertemu Calon Mertua
6
Hari Pernikahan
7
Perih
8
Sikap Mesra
9
Mencari tahu
10
Yura Hamil
11
Makan Siang
12
Liburan Keluarga
13
Liburan keluarga Part 2
14
Liburan keluarga (part 3)
15
Hampir saja
16
Kesedihan Yura
17
Keputusan Yura
18
Hari special Edward
19
Tatapan mata itu...
20
Hati yang terluka
21
Mulai Bekerja
22
Yura jadi rebutan
23
Kesepian
24
Kejutan yang menyenangkan
25
Menemani
26
menemani ( part 2 )
27
Makan Malam
28
Usaha Calvin
29
Marah???
30
Maaf
31
menghabiskan waktu berdua
32
sebuah rasa...
33
Masa lalu
34
Tak Bisa Kembali
35
Butuh kamu
36
Sentuhan...
37
Apakah ini Cinta?
38
Rencana Liburan
39
Swiss
40
Swiss (Part 2).
41
Swiss (Part 3)
42
Swiss (Part 4)
43
Swiss (part 5).
44
Swiss (Part 6)
45
Swiss (part 7)
46
Liburan Penuh Makna
47
Prahara
48
Kepergian Yura
49
Permohonan Taeyung
50
Terbongkar
51
Dendam Masa Lalu
52
Menguak Cerita Lama
53
Menguak Cerita Lama (part 2)
54
Aku selalu mencintaimu
55
Gejolak Hati
56
Pupus
57
Kecewa
58
Dilema
59
Perang Batin
60
Janji
61
Mengenang Aboji
62
Tersakiti
63
Pergi tanpamu
64
Serpihan Hati
65
Alasan Pergi
66
Tak Ingin Melepaskan
67
Tak Bisa Datang
68
Yura Hilang
69
Dendam Terbalaskan
70
kontak Batin
71
Keputusan yang sulit
72
Tak mau berpisah
73
Jika Itu memang maumu
74
Hanya Ingin Menolong
75
Membatalkan Rencana
76
Kebenaran yang membahagiakan
77
Mencoba Ke Lain Hati
78
Konser Kolaborasi
79
Konser Kolaborasi (Part 2)
80
Hati yang bicara
81
Biar hati yang bicara (Part 2)
82
Ingin Bersama
83
Menuntaskan Rindu
84
Lamaran
85
LDR atau pindah?
86
Persiapan Pesta Kejutan
87
Janji Suci Kembali
88
Kunjungan ke Dokter Kandungan
89
Perpisahan Yang Berat
90
Rindu
91
Kunjungan Yang Tak Terduga
92
Belanja Keperluan Bayi
93
Manisnya Cinta
94
Menjelang Kelahiran Min Jun
95
My Baby Boy
96
Hot Daddy
97
Kembali Ke Korea
98
Cerita Dari Masa Lalu
99
Posesifnya Lerina
100
Pertengkaran
101
Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102
Tak Seperti Yang Pertama
103
Buah Dari Kesabaran Edward
104
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!