Mencari tahu

Edward memegang perutnya saat keluar dari ruangan rapat. Selama rapat tadi ia bahkan 2 kali harus bolak balik ke toilet.

"Bos, ada apa?" tanya Keyri

"Perutku sakit"

"Kenapa? Terlalu banyak buka baju kali..."

"Otakmu itu...."

Keyri terkekeh.

"Tadi pagi aku makan nasi goreng buatan Lerina"

"Makan nasi dipagi hari bukankah tidak pernah kau lakukan?" Keyri menatap bosnya heran.

"Hanya itu yang dimasak Lerina. Aku harus memakannya untuk membuktikan kalau aku memang mencintainya. Lagi pula nasi gorengnya sangat enak"

"Bos, bagaimana kalau kau jatuh cinta padanya?"

"Kamu kan tahu dia bukan tipe gadis yang kuinginkan. kau sendiri tahu apa tujuanku menikahinya."

Keyri membukakan pintu mobil bagi Edward. Lalu ia sendiri yang mengemudinya.

"Bagaimana dengan tawaran konser itu?" tanya Keyri saat mobil sudah berjalan.

"Aku pikir selama 1 bulan ini, aku tak akan menerima tawaran manggung di luar Korea dulu. Aku harus menunjukan keseriusanku menikahi Lerina. Lagi pula aku ingin album ke10 ku akan selesai secepatnya"

"Kalau begitu kita akan ke studio sekarang?"

Edward menatap jam tangannya.

"Lebih baik aku langsung pulang untuk menunjukan betapa rindunya aku pada istriku itu..." kata Edward sambil tersenyum.

********

Di mansion keluarga Kim.....

Lerina, Yura dan Nana baru saja pulang belanja. Mereka bertiga bahkan sudah makan siang di luar.

"Terima kasih karena sudah mengajakku jalan-jalan." kata Yura saat mereka sedang mengeluarkan bahan-bahan makanan yang dibeli.

"Sama-sama kakak ipar. Aku juga senang." Lerina bahagia melihat Yura sepanjang hari ini tersenyum.

"Nona....terima kasih karena sudah mengajak nona Yura jalan-jalan. Kasihan dia selalu mengurung diri di rumah ini" kata bi Yun begitu Yura pamit ke kamar.

"Memangnya ada apa sampai dia selalu kelihatan sedih?"

bi Yun menatap ke kiri dan ke kanan. Ia melihat keadaan kalau cukup aman untuk sedikit bercerita.

"Tuan Taejung tidak mencintai istrinya. Ia selalu marah-marah pada nona Yura. Tak pernah mengajak istrinya itu keluar. Dia selalu mengatakan istrinya kampungan. Beberapa kali nona Yura menangis di kamar bibi." bisik bi Yun.

"Oh ya? Mengapa menikah kalau tak mencintai?" tanya Lerina penasaran. Apa bedanya dengan diriku ya? guman Lerina dalam hati.

"Tuan Ryun Ong menjodohkan mereka. Dulu tuan Ryun Ong pernah kecelakaan dengan kapalnya. Ia terdampar disebuah desa nelayan. Ayah nona Yura menolongnya. Merasa hutang budi, mereka pun dijodohkan"

"Mengapa tuan Taeyung mau?"

"Dia tak bisa menolak kemauan ayahnya. Beda dengan tuan Edward yang sedikit pemberontak."

Lerina akan bicara lagi namun dilihatnya Jesica yang entah dari mana sudah berada di dapur.

"Jangan sembarang masak Lerina."

"Tenang saja ibu mertua, aku akan berusaha membuat makanan terbaik. Mudah-mudahan kalian suka." kata Lerina sambil mengikat rambutnya. Tepat disaat itu Edward datang bersama Keyri.

"Hai sayang....." Edward langsung memeluk Lerina dan memberikan ciuman didahi gadis itu.

"Aku pikir kamu pulangnya nanti malam"

"Aku tiba-tiba ingat kamu. Kangen..." Edward membelai wajah Lerina.

Ya Tuhan, bisa nggak sih cowok ini tak bersikap manja kayak gini. Aku kan jadi malu, batin Lerina.

"Ke kamar sebentar, yuk!" ajak Edward sambil melingkarkan tangannya di pinggang Lerina.

"Aku kan mau masak"

"sekarangkan baru jam setengah 3 sore. Aku janji nggak akan membuat kamu lelah" Edward mengacak rambut Lerina gemes.

"Tapi....." Lerina bingung.

"Pergi saja, nona. Bibi akan membersihkan sayuran dan daging serta membersihkan bawang dan bahan lainnya" kata bi Yun seolah mengerti.

"Makasi bi Yun sayang" Kata Edward lalu segera menarik tangan istrinya meninggalkan dapur.

Jesica merasakan dadanya sesak. Ia berusaha menahan air matanya.

"Nyonya, aku pikir anda butuh tisue" kata Keyri sambil menyodorkan kotak tisue yang memang ada di sampingnya.

"Kamu sungguh tidak sopan Keyri!" Jesica mendengus kesal dan segera meninggalkan Keyri.

Bi Yun dan Nana saling berpandangan sambil tertawa.

*********

Hampir satu jam Lerina berada di kamar dengan Edward tanpa melakukan apapun.

"Ed, boleh aku bertanya sesuatu?"

Edward yang sedang membaca beberapa komentar di grup EK fans club di laptopnya, menatap Lerina "Ada apa?"

"Sudah berapa lama Taeyung dan Yura menikah?"

"Sekitar 4 tahun. Mengapa? Kelihatan sekali ya kalau Yura tak bahagia?"

Lerina menganggu. "Aku kasihan dengannya. Tadi saat aku mengajaknya berbelanja, dia nampak senang. Kata Bi Yun dia jarang keluar."

"Taeyung hanya menjadikannya boneka pajangan. Namun aku tak suka mencampuri urusannya walaupun sebenarnya aku kasihan dengan Yura"

"Bolehkah aku mengajaknya jalan-jalan lagi? Aku kasihan dengannya."

Edward mengangguk "Lakukanlah semua yang kau suka. Kalau perlu belikan beberapa barang untuk Yura. Nampaknya Taeyung tak pernah membelikan apa-apa padanya. Pakailah kartu yang kuberikan padamu"

"Makasi, Ed. Kau sungguh baik."

Edward hanya tersenyum lalu kembali menatap laptopnya.

"Ed, bolehkah sekarang aku memasak?"

"Gantilah bajumu dan basuhlah wajahmu. Dan....aku akan membuat satu kissmark lagi"

"Ed, yang kemarin saja masih ada bekasnya"

"Sudah hampir hilang"

Lerina masuk ke dalam walk in closet, mengganti bajunya, setelah itu ia ke kamar mandi dan membasuh wajahnya.

"Ed, aku sudah siap" kata Lerina walaupun sebenarnya ia sangat tidak suka dengan apa yang akan Edward lakukan.

Edward mengikat rambut Lerina secara asal lalu ia mulai mendekati leher Lerina. Seperti vampir yang siap mengisap darah mangsanya.

"Maafkan aku..." Edward mengahiri kegiatannya di leher Lerina. Gadis itu langsung berdiri.

"Biarkan pintunya terbuka saat kau keluar" kata Edward.

Lerina hanya mengangguk. Lututnya masih terasa lemas. Itulah yang dirasakannya saat bibir dan lidah Edward menyentuh lehernya.

Saat Lerina menuruni tangga, ia mendengar suara denting piano.

"Sepertinya tuan sedang bahagia" kata Nana.

"Mengapa sampai kamu tahu?" tanya Lerina.

"Dari kecil aku sudah mengenalnya. Dia tidak akan main piano jika sedang bersedih. Saat mamanya meninggal, ia tidak main piano selama hampir 3 bulan." kata Nana.

Bi Yun mengangguk "Ya, Tuan muda sepertinya sangat bahagia sekarang. Terima kasih ya nona sudah membuat tuan muda bahagia"

Lerina hanya tersenyum sambil melirik ke arah Jesica yang sedang duduk di depan meja makan.

"Sebenarnya aku sangat lelah. Inginnya tidur saja. Tapi aku harus melaksanakan tanggungjawabku" Lerina merentangkan tangannya.

"Ayo kita masak, bi." ajak Lerina bersemangat.

Dapur menjadi ramai karena sikap Lerina yang begitu mudah akrab dengan siapa saja. Yura juga ikut membantu. Ia pun nampaknya sangat bersemangat.

Jesica yang memperhatikan mereka merasa sangat jengkel. Apalagi saat melihat ada kissmark baru di leher Lerina.

Dasar perempuan murahan. Mereka pasti baru saja selesai bercinta. Aku sungguh membencinya, umpat Jesica dalam hati.

Sampai saat jam makan malam, dan semua berkumpul di ruang makan.

"Ini sangat enak...." puji Ryun Ong.

"Istriku, aku sungguh bangga padamu" Edward meraih tangan Lerina yang duduk di sampingnya dan langsung menciumnya. "I love you baby"

"I live you too" balas Lerina.

Aku harus menyingkirkan gadis itu. Aku tak rela jika dia terlalu lama dengan Edwardku, batin Jesica.

#makasi sudah baca part ini

#jangan lupa like dan komentarnya

#Baca juga novelku yang lain : I HATE YOU, BULE DAN MY BEST PHOTO

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Yang ada jesica semakin sesak napas 🤣🤣

2024-11-16

0

Wasista Mustika S.

Wasista Mustika S.

nasib putri gmn ini?

2024-12-05

0

Dewi Aay Syafe'i

Dewi Aay Syafe'i

belum bisa move on dari"my best foto"

2023-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Terluka
2 Masih Terluka
3 Menata diri
4 Mencari
5 Bertemu Calon Mertua
6 Hari Pernikahan
7 Perih
8 Sikap Mesra
9 Mencari tahu
10 Yura Hamil
11 Makan Siang
12 Liburan Keluarga
13 Liburan keluarga Part 2
14 Liburan keluarga (part 3)
15 Hampir saja
16 Kesedihan Yura
17 Keputusan Yura
18 Hari special Edward
19 Tatapan mata itu...
20 Hati yang terluka
21 Mulai Bekerja
22 Yura jadi rebutan
23 Kesepian
24 Kejutan yang menyenangkan
25 Menemani
26 menemani ( part 2 )
27 Makan Malam
28 Usaha Calvin
29 Marah???
30 Maaf
31 menghabiskan waktu berdua
32 sebuah rasa...
33 Masa lalu
34 Tak Bisa Kembali
35 Butuh kamu
36 Sentuhan...
37 Apakah ini Cinta?
38 Rencana Liburan
39 Swiss
40 Swiss (Part 2).
41 Swiss (Part 3)
42 Swiss (Part 4)
43 Swiss (part 5).
44 Swiss (Part 6)
45 Swiss (part 7)
46 Liburan Penuh Makna
47 Prahara
48 Kepergian Yura
49 Permohonan Taeyung
50 Terbongkar
51 Dendam Masa Lalu
52 Menguak Cerita Lama
53 Menguak Cerita Lama (part 2)
54 Aku selalu mencintaimu
55 Gejolak Hati
56 Pupus
57 Kecewa
58 Dilema
59 Perang Batin
60 Janji
61 Mengenang Aboji
62 Tersakiti
63 Pergi tanpamu
64 Serpihan Hati
65 Alasan Pergi
66 Tak Ingin Melepaskan
67 Tak Bisa Datang
68 Yura Hilang
69 Dendam Terbalaskan
70 kontak Batin
71 Keputusan yang sulit
72 Tak mau berpisah
73 Jika Itu memang maumu
74 Hanya Ingin Menolong
75 Membatalkan Rencana
76 Kebenaran yang membahagiakan
77 Mencoba Ke Lain Hati
78 Konser Kolaborasi
79 Konser Kolaborasi (Part 2)
80 Hati yang bicara
81 Biar hati yang bicara (Part 2)
82 Ingin Bersama
83 Menuntaskan Rindu
84 Lamaran
85 LDR atau pindah?
86 Persiapan Pesta Kejutan
87 Janji Suci Kembali
88 Kunjungan ke Dokter Kandungan
89 Perpisahan Yang Berat
90 Rindu
91 Kunjungan Yang Tak Terduga
92 Belanja Keperluan Bayi
93 Manisnya Cinta
94 Menjelang Kelahiran Min Jun
95 My Baby Boy
96 Hot Daddy
97 Kembali Ke Korea
98 Cerita Dari Masa Lalu
99 Posesifnya Lerina
100 Pertengkaran
101 Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102 Tak Seperti Yang Pertama
103 Buah Dari Kesabaran Edward
104 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Terluka
2
Masih Terluka
3
Menata diri
4
Mencari
5
Bertemu Calon Mertua
6
Hari Pernikahan
7
Perih
8
Sikap Mesra
9
Mencari tahu
10
Yura Hamil
11
Makan Siang
12
Liburan Keluarga
13
Liburan keluarga Part 2
14
Liburan keluarga (part 3)
15
Hampir saja
16
Kesedihan Yura
17
Keputusan Yura
18
Hari special Edward
19
Tatapan mata itu...
20
Hati yang terluka
21
Mulai Bekerja
22
Yura jadi rebutan
23
Kesepian
24
Kejutan yang menyenangkan
25
Menemani
26
menemani ( part 2 )
27
Makan Malam
28
Usaha Calvin
29
Marah???
30
Maaf
31
menghabiskan waktu berdua
32
sebuah rasa...
33
Masa lalu
34
Tak Bisa Kembali
35
Butuh kamu
36
Sentuhan...
37
Apakah ini Cinta?
38
Rencana Liburan
39
Swiss
40
Swiss (Part 2).
41
Swiss (Part 3)
42
Swiss (Part 4)
43
Swiss (part 5).
44
Swiss (Part 6)
45
Swiss (part 7)
46
Liburan Penuh Makna
47
Prahara
48
Kepergian Yura
49
Permohonan Taeyung
50
Terbongkar
51
Dendam Masa Lalu
52
Menguak Cerita Lama
53
Menguak Cerita Lama (part 2)
54
Aku selalu mencintaimu
55
Gejolak Hati
56
Pupus
57
Kecewa
58
Dilema
59
Perang Batin
60
Janji
61
Mengenang Aboji
62
Tersakiti
63
Pergi tanpamu
64
Serpihan Hati
65
Alasan Pergi
66
Tak Ingin Melepaskan
67
Tak Bisa Datang
68
Yura Hilang
69
Dendam Terbalaskan
70
kontak Batin
71
Keputusan yang sulit
72
Tak mau berpisah
73
Jika Itu memang maumu
74
Hanya Ingin Menolong
75
Membatalkan Rencana
76
Kebenaran yang membahagiakan
77
Mencoba Ke Lain Hati
78
Konser Kolaborasi
79
Konser Kolaborasi (Part 2)
80
Hati yang bicara
81
Biar hati yang bicara (Part 2)
82
Ingin Bersama
83
Menuntaskan Rindu
84
Lamaran
85
LDR atau pindah?
86
Persiapan Pesta Kejutan
87
Janji Suci Kembali
88
Kunjungan ke Dokter Kandungan
89
Perpisahan Yang Berat
90
Rindu
91
Kunjungan Yang Tak Terduga
92
Belanja Keperluan Bayi
93
Manisnya Cinta
94
Menjelang Kelahiran Min Jun
95
My Baby Boy
96
Hot Daddy
97
Kembali Ke Korea
98
Cerita Dari Masa Lalu
99
Posesifnya Lerina
100
Pertengkaran
101
Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102
Tak Seperti Yang Pertama
103
Buah Dari Kesabaran Edward
104
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!