Esok paginya, selesai sarapan, semua langsung menuju ke makam. Ryun Ong nampak sedih melihat makam istri dan anak perempuannya.
Lerina menyaksikan semuanya itu tanpa komentar apapun. Dia sesekali melihat Taeyung dan Yura yang nampaknya sedang bertengkar karena mata Yura yang nampak bengkak sepertinya banyak menangis.
Edward pun nampak haru berdoa di makam ibu dan adiknya. Ia juga masih menahan kesedihan saat berada di makam ini.
Saat semuanya selesai, mereka pun merayakan HUT Ryun Ong dalam kebersamaan dengan beberapa petinggi perusahaan yang juga diundang untuk bersama dalam acara ini.
Nula juga datang. Wajah Taeyung nampak berseri melihat kedatangan kekasihnya itu.
"Aku mau masuk saja ke kamar" kata Yura melihat Taeyung yang nampak tertawa bahagia bersama Nula dan beberapa orang pegawai lainnya.
"Jangan masuk, Yura. Bersikaplah biasa saja. Mereka akan senang melihat kau bersedih" Lerina menahan tangan Yura yang akan masuk.
"Tapi....."
"Yura? Kaukah itu?"
Lerina dan Yura menoleh ke arah suara itu. Nampak seorang laki-laki berambut pirang, berwajah tampan khas Eropa.
"Grandy?" tanya Yura tak percaya.
Lelaki tampan itu tersenyum. Ia langsung memeluk Yura dan memberikan ciuman hangat dipipi Yura.
"Lerina, ini Grandy temanku. Waktu aku kuliah, dia adalah mahasiswa magang dari Belanda." Yura memperkenalkan Grandy pada Lerina tanpa diminta.
"Hai, aku adik iparnya Yura"
Grandy menatap Yura "Kau sudah menikah?" ada nada kecewa dari suaranya.
"Ya. Makanya aku tak bisa meneruskan lagi kuliahku. Kau sedang apa di sini?" tanya Yura mengalihkan pembicaraan.
"Aku ada kerja sama dengan Kim Corporation. Kontrak kerjaku selama 5 bulan di Korea ini. Kami akan membangun sebuah apartement dan Mall. Letaknya tak jauh dari sini karena rencananya akan dibuat hunian yang ramah anak dan ramah lingkungan"
"Suaminya adalah Kim Taeyung" Lerina menjelaskan mengapa Yura ada di sini.
"Taeyung?" Grandy terkejut sebab yang ia tahu kalau Nula adalah kekasihnya Taeyung.
"Kau mau makan? Ku ambilkan sesuatu?" tanya Yura berusaha mencairkan keadaan yang nampak kaku.
"Aku hanya ingin air putih saja" kata Grandy sambil berusaha untuk memahami apa yang terjadi. Bukankah aku beberapa kali melihat Nula dan Taeyung berciuman? Apakah Yura tak tahu kalau suaminya berselingkuh? Sangat disayangkan kalau gadis sebaik Yura harus disakiti, batin Grandy sedih.
Selesai acara makan siang bersama, para tamu pun pulang. Rombongan keluarga Kim pun bersiap-siap untuk kembali ke kota.
Begitu tiba di mansion, Yura langsung membereskan baju-baju yang sudah kotor.
Taeyung masuk ke kamar. Ia membawakan segelas susu.
"Ini minumlah" katanya
Yura terpana. Taeyung memberikan susu? Apakah dia bermimpi?
"Habiskan!" kata Taeyung saat gelas itu sudah dipegang oleh Yura.
Yura pun meneguk susu itu sampai habis. Taeyung tersenyum penuh arti. Lalu ia segera keluar kamar meninggalkan Yura yang masih bingung dengan apa yang dilakukan suaminya.
Keesokan paginya, saat Yura sedang membantu Bi Yun membereskan bekas sarapan, perempuan itu tiba-tiba memegang perutnya.
"Ada apa, nyonya?" tanya bi Yun.
"Aku sakit perut. Sejak semalam rasanya pinggang dan perutku nyeri." keluh Yura.
Lerina dan Edward yang baru saja menuruni tangga saling berpandangan saat melihat Yura.
"Kakak ipar, kamu kenapa?" tanya Lerina sambil mendekat.
Wajah Yura sudah pucat.
"Astaga.....ada darah...!" pekik Lerina saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Yura..
Sebelum Yura berkata apa-apa, tiba-tiba ia jatuh pingsan. Untung saja Edward yang ada di dekatnya langsung memeluk Yura.
***********
Rumah sakit 3 jam kemudian.....
Lerina menatap wajah pucat Yura yang masih terus menangis sambil memegang perutnya.
"Maafkan mama sayang.....mama tak dapat menjagamu. Mama sangat mengharapkan kehadiranmu meskipun papamu tak menginginkanmu" kata Yura sedih
"Di mana Taeyung? Apakah kamu sudah mengatakan padanya kalau Yura mengalami keguguran?" tanya Lerina sambil menatap Edward.
"Sudah. Tapi Taeyung mengatakan kalau dia masih sibuk"
"Dasar laki-laki tak punya hati" geram Lerina berusaha menekan rasa marahnya dan menahan suaranya agar tidak didengar oleh Yura.
Pintu ruangan Yura dirawat dibuka dari luar. Ternyata Taeyung yang masuk. Begitu melihat Taeyung, emosi Yura memuncak. Ia berusaha bangun dan menatap lelaki didepannya dengan penuh kebencian.
"Puas kamu sekarang? Ini kan yang kamu inginkan? Susu yang kamu berikan kemarin pasti dicampurkan sesuatu untuk menghancurkan kehamilanku ini" teriak Yura
"Apa maksudmu?" Taeyung pura-pura bingung.
"Jangan pura-pura tak tahu. Sejak pulang dari Vila, aku tak makan apa-apa lagi selain susu yang kau berikan padaku. Tuhan akan menghukummu karena membunuh anakmu sendiri" seru Yura dengan tangis yang sangat mendalam.
Taeyung langsung pergi. Edward mengejarnya.
"Taeyung, apa benar yang Yura katakan? Kamu dengan sengaja memberikan sesuatu disusu itu?"
Taeyung menghempas tangan Edward dengan kesal "Bukan urusanmu" lalu ia segera melangkah.
"Tuhan akan menghukummu!" kata Edward dengan penuh rasa marah.
Taeyung menghentikan langkahnya sejenak. Lalu ia kembali melangkah.
Begitu ia tiba di dalam mobil, Nula menatapnya.
"Perempuan kampungan itu benaran keguguran kan?" tanya Nula.
"Iya"
"Jangan pernah lagi kamu menyentuhnya, Tae. Karena jika aku tahu, aku takan pernah memaafkan kamu lagi" ancam Nula.
"Baik sayang. Itu kan terjadi karena aku mabuk. Hanya juga sekali" Taeyung berbohong. Ia tak mungkin mengatakan kalau dia sudah berkali-kali tidur dengan Yura setiap kali Nula dan dia bertengkar.
"Ayo kita pergi" ajak Nula.
"Obat apa yang kau berikan itu?"
"Obat yang kuminta dari temanku. Kenapa, kamu menyesal perempuan kampungan itu keguguran?" tanya Nula dengan nada cemburu.
"Tidak sayang. Aku sama sekali tidak menyesal." Taeyung buru-buru mengeleng. Ia berusaha menepis wajah pucat Yura yang menatapnya dengan penuh kebencian.
*********
Setelah 2 hari dirawat, Yura pun diijinkan pulang. Lerina dan Nana yang menjemputnya.
"Menantuku, sayang. Sungguh aku sedih mendengar kalau kamu mengalami keguguran" sambut Ryun Ong.
Yura membungkukan badannya. "Mungkin belum rejeki, papa."
Ryun Ong mendekat, menepuk pundak menantunya perlahan, lalu ia beralih menatap Lerina.
"Terima kasih karena sudah menemani Yura."
Lerina hanya tersenyum.
"Semoga kau cepat pulih" kata Jesica yang berdiri disamping Ryun Ong.
Yura hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia lalu permisih untuk masuk ke kamarnya.
Lerina pun masuk ke kamarnya. Ia mencoba tidur namun tak bisa. Akhirnya ia iseng-iseng membaca laporan keuangan perusahaan yang ada di atas meja. Kening Lerina langsung bekerut saat ia menyadari kalau ada yang salah dengan laporan keuangan itu.
**********
Taeyung dan Edward pulang dari pertemuan dengan rekan bisnis mereka dari Belanda. Keduanya datang dengam mobil yang berbeda.
Taeyung membuka pintu kamar. Nampak lampu kamar sudah dimatikan. Ia pun menyalahkannya kembali.
Pandangannya langsung terhenti pada sosok yang berbaring di atas sofa.
Taeyung langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Saat ia menatap wajahnya ke cermin, kata-kata Yura justru terngiang kembali "Tuhan akan menghukummu"
Taeyung membuka kran dan langsung mencuci wajahnya dengan air. Seperti ada batu besar yang menghantam dadanya saat kata-katu itu terdengar.
Sementara itu, Edward pun melangkah masuk ke kamar. Nampak Lerina sedang asyik dengan hp nya.
"Kamu belum tidur?" tanya Edward sambil membuka jasnya.
"Aku sengaja menungguhmu, Ed"
"Ada apa?" tanya Edward sambil duduk di atas sofa dan mulai membuka sepatunya.
"Aku membaca laporan keuangan perusahaanmu. Lalu aku bandingkan dengan profil perusahaan yang kubuka di hp ku. Kau memasukan aplikasi itu di hpku."
"Mungkin Keyri yang melakukannya. Ada apa?"
"Aku merasa ada kecurangan dalam laporan keuangan itu. Maaf jika aku lancang membacanya."
"Dari mana kamu tahu?"
"Aku sudah belajar tentang audit keuangan dan semua yang berhubungan dengan perusahaan sejak usiaku 15 tahun. Papaku sebenarnya mempersiapkan aku untuk menggantikannya mengolah perusahaan. Sayang, perusahaan papa justru berpindah tangan kepada orang asing. Aku juga kuliah di jurusan bisnis dan management. Itulah sebabnya aku tahu."
Edward yang sudah selesai membuka sepatunya, melangkah dengan kaki telanjang ke meja tempat laporan keuangan itu ia taruh.
"Aku memang tak pernah membaca laporan keuangan ini secara mendetail. Keyri memang pernah mengatakan bahwa ia merasa ada kecurangan. Namun karena kesibukan tour ku waktu itu sehingga penyelidikannya terkesan kurang serius"
"Siapapun yang melakukan kecurangan ini, dia sudah mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Apalagi jika ini sudah berjalan selama bertahun-tahun"
Edward menatap Lerina "Maukah kau menolong aku?"
"Akan ku usahakan"
"Seminggu lagi aku ulang tahun. Tepat disaat itu daddy akan memberikan saham milik ibuku yang selama ini dipegangnya. Aku akan menunjukmu menjadi wakilku untuk mengerjakan tugasku karena aku ingin konsentrasi pada album baruku dan tawaran kerja sama dengan perusahaan film pamanku untuk garapan film terbarunya. "
"Ed, apakah ini tidak berlebihan?"
"Hanya dengan menjadi wakil ku, kau akan punya akses untuk memeriksa keuangan perusahaan."
"Aku akan coba, Ed."
"Rahasiakan ini dari siapapun. Selidikilah tanpa ada satu pun orang perusahaan yang tahu"
Lerina hanya mengangguk.
Edward tersenyum lalu segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai mandi, seperti biasa ia hanya mengenakan celana pendek tanpa ada atasan.
"Kita tidur ya...aku capeh" kata Edward sambil mematikan lampu kamar.
5 Menit berlalu......
"Ed, saat ulang tahun kamu ingin dirayakan dimana?"
"Sejak mamaku meninggal, aku tidak pernah merayakan ulangtahunku."
Lerina yang sedang berbaring sambil menatap punggung Edward menarik napas panjang.
"Kamu ingin aku merayakannya untukmu?"
"Buatlah pesta kejutan untukku" kata Edward sambil menguap. Tak lama kemudian ia terdengar dengkuran halus Edward.
#makasi sudah baca part ini
#mana like, komentar dan vote nya??😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Cinta Mora
buat yura cerai.thor..bisr dia bahsgia
2021-10-20
0
Kendarsih Keken
yeeyyy karma ngga salah alamattt Teayung dan Luna pasti mendspat bslasan dari tuhan
2021-10-05
1
Wina Bundane Icha
adakah cerita terpisah tentang yura
2021-09-08
1