Sudah satu jam Lerina duduk di balkon kamar sambil menangis.
Pertemuannya dengan Calvin ternyata membuka kembali luka hatinya yang hampir sembuh.
Edward masuk ke kamar sambil membawa segelas susu. Ia melangkah ke balkon, meletakan susu itu di atas meja, lalu duduk di samping Lerina.
"Maafkan aku, Ed. Ulang tahunmu jadi berantakan karena aku" kata Lerina diantara sela-sela tangisnya.
"Siapa yang bilang ulang tahunku jadi berantakan? Aku kan sudah selesai meniup lilin, menyapa para tamu. Jadi pulang itu menjadi suatu kewajiban. Lagi pula aku memang tak begitu menyukai sebuah perayaan dengan orang yang banyak"
Lerina menghapus air matanya kasar "Aku pikir setelah hampir 2 bulan pernikahan Calvin, aku bisa melupakannya. Ternyata hatiku masih sangat bergetar saat melihatnya"
"Itu hal yang wajar. Aku saja membutuhkan waktu satu tahun lebih untuk bisa melupakan Jesica"
Lerina menatap Edward "Ed, apa yang kamu lakukan sehingga bisa move on dari Jesica"
"Aku menghargai diriku sendiri. Bahwa hidupku masih lebih berharga dari pada harus meratapinya. Dan ternyata itu yang membuat aku kuat"
Lerina menunduk. Air matanya kembali jatuh "Aku pacaran dengan Calvin selama 4 tahun. Dia tak pernah sedikitpun menyakitiku. Makanya, pertama melihat dia menikah aku sangat hancur."
"Aku yakin kau akan bisa melaluinya, Lerina. Kau gadis yang kuat"
Lerina memeluk Edward dengan erat "Makasih Ed. Aku senang kita bertemu dan menjadi dekat."
Edward membiarkan Lerina menangis didadanya. Sesekali ia mengusap punggung Lerina.
Edward pernah ada di situasi seperti ini. Jadi dia tahu kalau pelukan kadang memberi ketenangan. Seperti mommy Alicia Aslon yang memeluk Edward saat menemukan ponakannya itu menangis piluh di apartement Ben, anaknya.
Lerina terus menangis di pelukan Edward sampai akhirnya gadis itu tertidur. Perlahan Edward mengangkat tubuh Lerina dan membaringkannya di atas tempat tidur. Edward kemudian menarik selimut lalu dan menyelimuti tubuh Lerina. Lalu ia sendiri membaringkan tubuhnya di samping Lerina, mengambil remote dan mematikan lampu kamar. Ia yakin kalau Lerina pasti akan bisa melewati semua itu.
*************
Di mansion keluarga Kim, Yura baru saja selesai membersihkan dirinya. Ia kemudian keluar kamar sambil menggunakan gaun tidurnya. Ia tahu dapur pasti sudah sepi karena sudah hampir tengah malam.
Yura membuka kulkas dan mengambil botol air mineral, menuangkan isinya di gelas lalu mulai meneguk isinya.
Saat Yura hendak balik ke kamarnya, ia melihat Taeyung yang sedang duduk di kursi ruang makan dan sedang melipat kedua tangannya di depan dada dan sedang memperhatikannya.
Yura pun melangkah. Ia tak mau memperdulikan Taeyung yang kelihatannya masih mengenakan baju yang dia pakai di acara ulang tahun Edward.
"Tunggu....!" kata Taeyung sedikit memerintah.
Yura menghentikan langkahnya. Saat ia berbalik, ia terkejut melihat Taeyung sudah ada di hadapannya.
"Kamu mau apa?" tanya Yura dingin.
"Ada hubungan apa kamu dan Grandy"
"Apa urusanmu menanyakan itu?" tanya Yura ketus.
"Kita belum bercerai. Kamu adalah istriku jadi aku berhak tahu"
"Oh ya? Apakah aku pernah bertanya padamu mengapa kau tidur dengan Nula pada hal kita sudah menikah?"
"Diam! Jangan sebut namanya!" Taeyung memegang tangan Yura dengan kuat.
"Lepaskan......!" Yura menarik tangannya. Ia dapat mencium kalau Taeyung bau alkohol.
"Aku bukan Yura yang bisa kamu sakiti lagi. Karena aku sama sekali tak menganggap kamu masih ada untukku" Yura melangkah meninggalkan Taeyung.
Tapi Taeyung memeluknya dari belakang dengan sangat erat "Kembalilah ke kamarku" bisiknya lembut lalu mencium leher Yura.
"Lepaskan tanganmu!"
"Aku tahu kalau kau mencintaiku"
" Aku memang pernah mencintaimu namun rasa cinta itu langsung hilang dalam sekejab saat kau membunuh anakku. Jadi yang ada dalam hatiku saat ini hanyalah rasa benci yang tidak pernah akan hilang sampai aku mati" Yura dengan paksa melepaskan pelukan Taeyung lalu ia segera menuju ke kamarnya. Taeyung menatap punggung Yura yang menghilang dibalik pintu kamar.
Hatinya bagaikan ditusuk sembilu mendengar perkataan Yura. Apalagi saat Yura mengatakan tentang anaknya yang mati. Taeyung merasa kakinya lemas.
Ada apa dengan aku? Mengapa rasanya sangat sakit di tolak oleh Yura?
***********
Di apartemen Calvin dan Jien pun lampu kamar masih menyala dengan terang.
"Calvin, ada apa? Mengapa kamu sepertinya gelisah semenjak kita pulang dari pesta ulang tahunnya Ed?" tanya Jien yang baru keluar dari kamar mandi.
Calvin yang sedang berdiri di balkon segera masuk dan duduk di sofa.
"Jien, apa kamu tahu sejak kapan Ed mengenal istrinya itu?"
"Mengapa kamu sangat tertarik dengan kisah mereka?" tanya Jien sambil menatap suaminya heran.
"Karena setahuku Lerina itu sudah bertunangan dengan salah satu kakak tingkatnya. Jadi heran saja melihat dia menikah dengan Ed" Calvin mengarang cerita.
"Yang aku dengar kalau Ed dan Lerina sudah kenal sejak 2 tahun yang lalu. Mereka pacaran jarak jauh. Makanya pas ketemu, Ed langsung melamarnya. Dan sepertinya mereka bahagia."
Calvin masih diam.
"Sayang ayolah tidur. Ini sudah tengah malam. Besok aku ada pemotretan" kata Jien lalu naik ke atas tempat tidur.
"Kau tidurlah. Aku belum mengantuk" kata Calvin lalu mematikan lampu kamar dan duduk kembali di sofa. Calvin pun meraih hp nya dan melakukan chating dengan salah satu teman dekat Lerina yang bernama Wulan.
Calvin :
Wulan, kamu tahu dimana keberadaan Lerina sekarang?
Wulan :
maaf mas Calvin aku juga lost kontak dengannya sudah hampir 2 bulan. Nomor hp nya sudah tidak aktif . Ia juga sudah tidak pernah memposting sesuatu di instagram dan FB nya. Hanya saja yang kulihat, dia sudah menghapus semua foto2 kalian yang ada di akun miliknya
Calvin :
Ok. makasi ya Wulan, maaf sudah menganggumu
Calvin meletakan hp nya kembali. Ia merasa bingung dengan apa yang terjadi. Mengapa Lerina sampai menikah dengan Edward. Ada apa sebenarnya?
Ingatan Calvin kembali ke masa saat ia mengejar cinta Lerina. Gadis itu bukanlah orang yang mudah jatuh cinta. Calvin saja mengejarnya sampai berbulan- bulan.
"Lerina.....!"
Lerina yang baru saja akan masuk ke mobilnya menoleh.
"Hai Calvin!"
"Sudah selesai kuliah?"
Lerina mengangguk.
"Ada waktu untuk bicara denganku?"
Lerina menatap jam tangannya. "Baiklah. Kita punya waktu 1 jam sebelum mamaku menelepon dan meminta aku pulang"
"Kalau begitu ayo kita pergi ke suatu tempat"
"Sekarang sedang jam macet. Bagaimana kalau kita berbincang di taman saja"
Calvin mengangguk. Ia pun melangkah bersama Lerina ke taman yang tak jauh dari tempat parkir.
"Ada apa?" tanya Lerina saat mereka sudah duduk di bangku taman.
Calvin menarik napas panjang, jantungnya berdetak dengan kencang pada hal dia sudah pernah berpacaran sebelumnya.
" Lerina, 2 minggu yang lalu, aku kan sudah menyatakan perasaanku padamu. Aku ingin kau menjadi pacarku. Karena aku memang sangat jatuh cinta padamu. Kamu minta waktu untuk bisa menimbang perasaanmu padaku. Jadi, bagaimana?"
Lerina menatap sekilas ke arah Calvin. Lalu ia tersenyum "Aku mau...!" ucapnya pelan sambil tertunduk.
"Mau apa?" Calvin menjadi semakin bersemangat.
"Aku mau menjadi pacarmu"
Saat itu Calvin merasa sangat bahagia. Lebih dari apapun yang pernah ia rasakan pada gadis-gadis lain yang pernah dekat dengannya.
"Benarkah?" tanya Calvin sambil menatap Lerina dengan mata yang berbinar.
"Ya" jawab Lerina dengan wajah merahnya.
Calvin langsung memeluk gadis itu dengan luapan kebahagiaan. Hampir 4 bulan ia mendekati Lerina, akhirnya gadis itu menerima cintanya.
Calvin kembali pada lamunan masa lalunya. Kisah indah 4 tahun lalu yang tidak akan mungkin dilupakannya. Karena dengan Lerina, Calvin merasakan cinta yang sesungguhnya. Lerina sangat lembut walaupun dia agak tomboy. Lerina juga gadis yang kuat dan selalu peduli dengan orang lain. Itu yang membuat Calvin semakin mencintainya. Karena itulah Calvin rela menikah dengan Jien untuk dapat mengembalikan semua yang pernah Lerina miliki.
Calvin menatap foto Lerina yang diam-diam masih disimpannya.
*Aku mencintaimu sayang.....
Aku ingin kau tahu mengapa aku menikahi Jien
Aku akan mendapatkan kamu kembali
#Terima kasih sudah membacanya
#Jangan lupa like, coment and vote
😍😍😍😍*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
gia nasgia
Next
2024-11-18
0
Asti Sugiyo
Sakiit kan ? Itu tdk seberapa dibanding rasa sakit yg Yura rasakan/ alami. Silahkan nikmati kebersamaanmu dg Nula...jgn menyesal stlh hartamu habis...ditinggal NULA. Padahal selama ini Yura tdk menuntut / neko2 lho
2022-08-06
0
Nia Ajch
sebagai anak orkay gk harus lakuin itu klo emang bner2 sayang sma kekasihnya, cinta to membutuhkan harta melimpah cukup sederhana saja itu sudah cukup asal saling menjaga satu sama lain baik suka maupin duka, dan saling menanamkan kepercayaan masing2 dengan ssling menghargai kejujuran masing2, hidup pasti akan mendapat kebahagian yg tdk dpt d nilai dngn harta kelamaan yg melimpah, sungguh sangat salah besar bila seseorang menolak kebahagian dari harta yg melimpah🙏🙏
2021-10-11
0