Liburan keluarga (part 3)

Lerina menatap jam yang ada di kamar itu.

"Ed, ini sudah lebih dari 20 menit" kata Lerina sambil menyentuh tangan cowok itu.

Edward membuka matanya. Ia mengangkat kepalanya dari bahu Lerina. Ia berdiri, merapikan rambutnya sebentar. Mengulurkan tangannya ke arah Lerina.

"Ayo istriku. Kita bersandiwara lagi"

Lerina menyambut tangan Edward dan menautkan jari mereka lalu keluar dari kamar.

Saat keduanya tiba di meja makan, semua sementara menikmati hidangan penutup.

"Ed, kau mengurung menantuku sesuka yang kau mau. Aku harap kalian akan segera memberikanku, cucu" kata Ryun Ong sambil menatap anak dan menantunya.

"Kami masih pengantin baru, dad. Jangan lupakan itu" kata Edward sambil mencium tangan Lerina yang masih dipegangnya.

Nana segera menyiapkan makanan untuk keduanya.

Yura menatap Lerina. Kau sangat beruntung Lerina, batinnya sedih. Tangannya yang ada dibawa meja mengusap perutnya.

"Aku sudah selesai, kalian silakan makan." Taeyung berdiri dan segera meninggalkan ruang makan.

"Aku juga sudah selesai. Jesica, bawakan kopi ke teras belakang karena ada sesuatu yang aku ingin bicarakan dengan tuan Liong."Ryun Ong pun meninggalkan meja makan.

Jesica segera melakukan apa yang diperintahkan oleh suaminya.

"Yura, selesai makan, kita jalan-jalan di sekitar sini ya?" ajak Lerina.

"Aku nggak mau mengganggu kalian. Kalian kan masih pengantin baru" kata Yura sambil menatap Edward.

"Kalian pergilah. Aku akan mengerjakan sesuatu di kamar. Lagi pula hari ini aku sudah cukup mengurung istriku" canda Edward membuat Yura, Lerina, Nana dan Bi Yun yang mendengarnya menjadi tertawa.

Jesica yang sementara membuatkan kopi nampak cemberut. Ia bahkan tanpa sadar menjatuhkan gelas lagi.

Selesai makan, Edward masuk lagi ke kamar sementara Yura dan Lerina jalan-jalan.

"Kakak ipar, sudah berapa kali kau ke sini?" tanya Lerina saat keduanya sudah duduk di taman bunga, menikmati indahnya pemandangan dari atas bukit.

"Sudah tiga kali. Soalnya ulang tahun Papa selalu ingin dirayakannya di tempat ini. Kata para pelayan tempat ini adalah tempat bagi papa mengenang istri keduanya yang sangat ia cintai dan juga Anastasya. Kuburan keduanya ada di sana" Yura menunjuk sebuah taman yang dihiasi bunga mawar putih.

"Oh ya?"

"Besok, sebelum kita makan bersama, biasanya kita akan ke kubur dulu"

Lerina menatap jauh ke depan. Ada sesuatu yang ingin dia tanyakan tapi ia sendiri tak tahu bagaimana memulainya.

"Ada apa Lerina?"

"Yura, mengapa Jesica bisa menikah dengan tuan Ong? Dia kan pacarnya Edward saat itu"

Yura tersenyum kecut "Aku juga tak tahu alasannnya. Waktu itu Edward dan Jesica adalah pasangan yang sedang heboh dibicarakan orang. Kemana pun mereka pergi selalu menjadi sorotan. Edward adalah pria romantis yang sangat tergila-gila pada Jesica. Mereka bahkan sudah tinggal bersama. Yang aku tahu sejak awal papa menentang hubungan mereka. Makanya Ed keluar dari rumah dan tinggal bersama Jesica di apartemennya. Sampai suatu hari, Jesica dan Ed bertengkar. Aku tak tahu apa masalahnya. Jesica bahkan sempat masuk rumah sakit. Satu minggu setelah Jesica keluar rumah sakit, tuan Ong tiba-tiba saja mengumumkan pernikahannya dengan Jesica. Waktu itu, Ed sangat terpukul. Terjadi pertengkaran besar di rumah. Ed memukul papa. Lalu sepupunya yang bernama Ben datang menjemput Ed dan membawanya ke Inggris. Selama di Inggris, Ed tidak pernah pulang. Sampai akhirnya ia datang kembali menjelang pernikahan Jien." Yura mengahiri ceritanya.

"Ed yang malang..."

"Tapi dia bahagia denganmu. Ed kembali bermain musik dan menciptakan karya-karya yang baru. Bahagiakan Edward. Dia sudah sangat menderita" kata Yura.

"Bagaimana denganmu, Yura?"

Yura menggeleng "Hidupku mungkin ditakdirkan takan pernah bahagia."

"Dan kandunganmu?"

"Aku tidak ingin mengugurkannya. Apapun yang terjadi, aku akan mempertahankannya. Walaupun Taeyung akan menghentikan dana pendidikan adikku. Aku sudah menceritakan pada adikku. Dia sebentar lagi akan selesai. Ia bahkan sudah memiliki pekerjaan. Jadi menurutnya tak mengapa jika Taeyung akan menghentikan dananya. Itu yang membuat aku senang"

Lerina menatap Yura dengan sangat bangga "Kau hebat Yura. Tuhan pasti akan menolongmu"

"Kita ke kebun apel, yuk. Aku mau buat cake apel malam ini"

Lerina mengangguk senang. Keduanya pun melangkah menuju ke kebun apel.

Sementara itu, Edward yang sedang menyelesaikan beberapa lagunya di kamar, terkejut melihat Jesica yang masuk ke kamarnya.

"Ada apa, Jesica? Mengapa kau masuk ke sini?"

Jesica tak dapat menahan air matanya. "Ed, aku sangat tersiksa dengan semuanya ini. Aku masih mencintaimu, Ed. Aku sangat cemburu melihatmu bersama Lerina"

Edward tersenyum sinis "Cemburu? Kau tidak punya hak untuk cemburu padaku. Kita sudah punya kehidupan masing-masing."

Jesica memegang tangan Edward "Kau mungkin belum lupa dengan semua yang kita lewati di villa ini kan? Bagaimana aku menyerahkan kesucianku padamu dan kita berjanji untuk menikah. Kamu pernah bilang Ed, aku adalah cinta terakhirmu"

Edward menarik tangannya kasar. Lalu ia memegang dagu Jesica sambil menatap perempuan itu dengan sadis.

"Aku memang pernah mengatakan itu padamu. Tapi ternyata aku bisa menemukan cinta yang lain. Kamu, hanya masa lalu bagiku." Kata Edward dingin lalu mendorong Jesica dengan keras sehingga perempuan itu terjatuh.

"Edward...!" Jesica terpana. Selama ini Edward dikenal sebagai laki-laki yang sangat lembut pada wanita. Tapi sekarang, Edward berubah menjadi kasar.

Jesica berdiri, lalu menghapus air matanya. "Aku selalu mencintaimu, Ed." katanya perih lalu segera meninggalkan kamar itu.

Edward menjadi kesal. Ia membuang semua kertas yang ada di atas meja. Pikirannya kembali pada kenangan 3 tahun yang lalu.

Jesica menangis dalam pelukan Edward. Keduanya masih bertelanjang dengan tubuh yang berkeringat karena aktivitas ranjang yang baru saja mereka akhiri.

"Jangan menangis sayang....Apakah kau menyesal memberikannya padaku? " tanya Edward lalu melepaskan pelukannya, memegang pipi Jesica dengan tangannya lalu perlahan menghapus air mata gadis yang sangat dicintainya itu.

"Tidak, Ed. Aku sama sekali tak menyesal. Aku menyerahkan diriku padamu karena aku memang sangat mencintaimu." kata Jesica sambil menatap Edward dengan mata indahnya yang masih berair.

Edward tersenyum "Ayo kita menikah..."

"Ed, kamu kan tahu aku masih kuliah"

"Kau dapat melanjutkan kuliahmu jika kita sudah menikah. Aku dapat membiayai seluruh kebutuhan hidupmu dan keluargamu."

Jesica tersenyum "Biarkan aku menyelesaikan kuliahku dulu. Sambil menungguh restu dari papamu. Aku percaya suatu saat nanti kita akan menikah."

Edward memeluk Jesica dengan erat "Aku bahagia menjadi pria pertama bagimu. Aku janji, aku takan mencintai wanita lain selain dirimu. Jangan pernah pergi dariku, sayang. Karena kau adalah satu-satunya wanita yang mampu membuatku merasa bahagia. Aku memang selama ini dekat dengan banyak perempuan, tapi hanya denganmu aku sungguh jatuh cinta"

Jesica mencium bibir Edward dengan lembut. Edward membalasnya. Keduanya pun kembali dalam bara api cinta dan hasrat yang membuat mereka harus menyatu kembali.

Edward menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin lagi kenangan tentang Jesica mengusik kehidupannya.

Edward ingat betapa tersiksanya ia saat Jesica memutuskan hubungan mereka dan menikahi papanya. Ia bahkan mabuk selama berhari-hari dan berniat mengahiri hidupnya seperti yang dilakukan Anastasya adiknya. Untunglah Ben sepupunya datang dan membawa Edward ke London. Selama satu tahun lebih Edward di sana. Melampiaskan segala kemarahan dan kekecewaannya pada takdir yang memisahkannya dari gadis yang sangat dicintainya. Sampai akhirnya ia sampai pada suatu kesadaran untuk menata hidupnya. Saat suatu pagi, secara tak sengaja masuk ke sebuah gereja dan mendengarkan khotba seorang pendeta.

"Hidup ini sangat berarti. Jadi hargailah. Dan yang harus menghargai hidup ini adalah diri kita sendiri. Menghadapi kenyataan yang pahit itu memang sangat tidak menyenangkan. Namun kita harus belajar menghadapinya, bukan menghindarinya. Semakin kita berani menghadapi kenyataan pahit itu, semakin kita kuat untuk keluar dari kepahitan itu. Hargailah hidup sebagai suatu anugerah"

Edward menyadari bahwa selama 1 tahun lebih ia telah membuang waktunya dengan percuma karena seorang Jesica. Edward kembali tampil di acara konser amal di yayasan kangker anak. Ia juga membuang semua botol minuman dan obat penenang yang selama ini dikomsumsinya.

Saat mendengar Jien akan menikah, Edward pun memutuskan unyuk kembali ke Korea.

"Ed...."panggil Lerina sambil membuka pintu. Ia terkejut melihat kertas-kertas yang berserakan di lantai.

Edward terseyum. ia tiba-tiba memeluk Lerina" Aku senang kau datang" katanya dan semakin mengeratkan pelukannya.

#Makasi sudah baca part ini

#Jangan lupa like, komentar, dan votenya ya...

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

lanjutkan 💪

2024-11-16

0

gia gigin

gia gigin

Next

2022-09-06

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Jesicaaa rubahhh ngga punya maluuu

2021-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Terluka
2 Masih Terluka
3 Menata diri
4 Mencari
5 Bertemu Calon Mertua
6 Hari Pernikahan
7 Perih
8 Sikap Mesra
9 Mencari tahu
10 Yura Hamil
11 Makan Siang
12 Liburan Keluarga
13 Liburan keluarga Part 2
14 Liburan keluarga (part 3)
15 Hampir saja
16 Kesedihan Yura
17 Keputusan Yura
18 Hari special Edward
19 Tatapan mata itu...
20 Hati yang terluka
21 Mulai Bekerja
22 Yura jadi rebutan
23 Kesepian
24 Kejutan yang menyenangkan
25 Menemani
26 menemani ( part 2 )
27 Makan Malam
28 Usaha Calvin
29 Marah???
30 Maaf
31 menghabiskan waktu berdua
32 sebuah rasa...
33 Masa lalu
34 Tak Bisa Kembali
35 Butuh kamu
36 Sentuhan...
37 Apakah ini Cinta?
38 Rencana Liburan
39 Swiss
40 Swiss (Part 2).
41 Swiss (Part 3)
42 Swiss (Part 4)
43 Swiss (part 5).
44 Swiss (Part 6)
45 Swiss (part 7)
46 Liburan Penuh Makna
47 Prahara
48 Kepergian Yura
49 Permohonan Taeyung
50 Terbongkar
51 Dendam Masa Lalu
52 Menguak Cerita Lama
53 Menguak Cerita Lama (part 2)
54 Aku selalu mencintaimu
55 Gejolak Hati
56 Pupus
57 Kecewa
58 Dilema
59 Perang Batin
60 Janji
61 Mengenang Aboji
62 Tersakiti
63 Pergi tanpamu
64 Serpihan Hati
65 Alasan Pergi
66 Tak Ingin Melepaskan
67 Tak Bisa Datang
68 Yura Hilang
69 Dendam Terbalaskan
70 kontak Batin
71 Keputusan yang sulit
72 Tak mau berpisah
73 Jika Itu memang maumu
74 Hanya Ingin Menolong
75 Membatalkan Rencana
76 Kebenaran yang membahagiakan
77 Mencoba Ke Lain Hati
78 Konser Kolaborasi
79 Konser Kolaborasi (Part 2)
80 Hati yang bicara
81 Biar hati yang bicara (Part 2)
82 Ingin Bersama
83 Menuntaskan Rindu
84 Lamaran
85 LDR atau pindah?
86 Persiapan Pesta Kejutan
87 Janji Suci Kembali
88 Kunjungan ke Dokter Kandungan
89 Perpisahan Yang Berat
90 Rindu
91 Kunjungan Yang Tak Terduga
92 Belanja Keperluan Bayi
93 Manisnya Cinta
94 Menjelang Kelahiran Min Jun
95 My Baby Boy
96 Hot Daddy
97 Kembali Ke Korea
98 Cerita Dari Masa Lalu
99 Posesifnya Lerina
100 Pertengkaran
101 Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102 Tak Seperti Yang Pertama
103 Buah Dari Kesabaran Edward
104 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Terluka
2
Masih Terluka
3
Menata diri
4
Mencari
5
Bertemu Calon Mertua
6
Hari Pernikahan
7
Perih
8
Sikap Mesra
9
Mencari tahu
10
Yura Hamil
11
Makan Siang
12
Liburan Keluarga
13
Liburan keluarga Part 2
14
Liburan keluarga (part 3)
15
Hampir saja
16
Kesedihan Yura
17
Keputusan Yura
18
Hari special Edward
19
Tatapan mata itu...
20
Hati yang terluka
21
Mulai Bekerja
22
Yura jadi rebutan
23
Kesepian
24
Kejutan yang menyenangkan
25
Menemani
26
menemani ( part 2 )
27
Makan Malam
28
Usaha Calvin
29
Marah???
30
Maaf
31
menghabiskan waktu berdua
32
sebuah rasa...
33
Masa lalu
34
Tak Bisa Kembali
35
Butuh kamu
36
Sentuhan...
37
Apakah ini Cinta?
38
Rencana Liburan
39
Swiss
40
Swiss (Part 2).
41
Swiss (Part 3)
42
Swiss (Part 4)
43
Swiss (part 5).
44
Swiss (Part 6)
45
Swiss (part 7)
46
Liburan Penuh Makna
47
Prahara
48
Kepergian Yura
49
Permohonan Taeyung
50
Terbongkar
51
Dendam Masa Lalu
52
Menguak Cerita Lama
53
Menguak Cerita Lama (part 2)
54
Aku selalu mencintaimu
55
Gejolak Hati
56
Pupus
57
Kecewa
58
Dilema
59
Perang Batin
60
Janji
61
Mengenang Aboji
62
Tersakiti
63
Pergi tanpamu
64
Serpihan Hati
65
Alasan Pergi
66
Tak Ingin Melepaskan
67
Tak Bisa Datang
68
Yura Hilang
69
Dendam Terbalaskan
70
kontak Batin
71
Keputusan yang sulit
72
Tak mau berpisah
73
Jika Itu memang maumu
74
Hanya Ingin Menolong
75
Membatalkan Rencana
76
Kebenaran yang membahagiakan
77
Mencoba Ke Lain Hati
78
Konser Kolaborasi
79
Konser Kolaborasi (Part 2)
80
Hati yang bicara
81
Biar hati yang bicara (Part 2)
82
Ingin Bersama
83
Menuntaskan Rindu
84
Lamaran
85
LDR atau pindah?
86
Persiapan Pesta Kejutan
87
Janji Suci Kembali
88
Kunjungan ke Dokter Kandungan
89
Perpisahan Yang Berat
90
Rindu
91
Kunjungan Yang Tak Terduga
92
Belanja Keperluan Bayi
93
Manisnya Cinta
94
Menjelang Kelahiran Min Jun
95
My Baby Boy
96
Hot Daddy
97
Kembali Ke Korea
98
Cerita Dari Masa Lalu
99
Posesifnya Lerina
100
Pertengkaran
101
Hanya Sebatas Teman Masa Lalu
102
Tak Seperti Yang Pertama
103
Buah Dari Kesabaran Edward
104
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!