Tentang Rasa
"Aku ingin kita berakhir Gabriella." kata Kairi.
"Kau yakin dengan keputusanmu Kai?" tanya Ella.
"Aku yakin." jawab Kairi sambil menghela nafas panjang.
"Baiklah, jika itu memang keputusanmu, aku hargai Kai. Tapi satu hal yang harus kau ingat, aku tidak akan pernah memilih Andra. Kau bilang kebersamaan kita membuat Andra terluka, lalu apa menurutmu kebersamaanku, dan Andra akan membuat kita bahagia. Tidak Kai, hanya Andra yang bahagia. Tapi kau, dan aku terluka. Jadi sekarang, kita berpisah, tapi aku tidak memilih Andra. Agar kita bertiga sama-sama terluka, bukankah itu lebih adil Kai." ucap Ella sambil menatap lurus ke depan, ia tak menatap Kairi yang berada di sebelahnya.
Kairi terdiam, ia tidak menjawab ucapan Ella, ia hanya menatapnya lekat-lekat.
"Satu hal yang harus selalu kau tahu Kai, yang dulu sudah pernah kukatakan padamu. Saat aku sudah memutuskan untuk pergi, aku tidak akan pernah kembali. Dulu aku sudah menyerah, aku tak mau lagi berharap pada Andra. Aku sudah memutuskan untuk pergi darinya, jadi sampai kapanpun aku tidak akan pernah kembali padanya." ucap Ella sambil melirik Kairi sekilas, lelaki itu masih saja terdiam.
"Dan itu juga berlaku untukmu Kai. Saat kau sudah melepaskan aku, dan aku sudah mengiyakan permintaan kamu, aku tidak akan pernah kembali lagi padamu Kairi, tidak akan pernah." sambung Ella sambil menatap Kairi dengan tajam.
Hatinya sangat sakit menerima kenayataan pahit ini. Ia sangat mencintai Kairi, namun lelaki itu malah memilih perpisahan.
***
Semilir angin pagi berpadu dengan semburat sinar sang surya yang mulai menyapa. Buliran embun yang sebening kristal, menetes dan pecah, menguarkan aroma basah. Seorang gadis sedang melangkah di ujung jalan. Dengan berbalut seragam putih abu-abu gadis itu tampak anggun dan manis, kulitnya yang putih dan tubuhnya yang mungil membuat ia terlihat sangat cantik.
Jarum jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 06.30, langkahnya sedikit tergesa karena jarak antara rumahnya dengan sekolah cukup jauh, dan hari ini adalah hari pertamanya menjadi siswa kelas XII. Gabriella Tamara nama yang telah dia sandang selama 16 tahun.
Dari arah depan tampak mobil ferari berwarna merah perlahan berhenti di sampingnya.
"Udah gue bilang gue jemput, gak sabar banget sih." ucap Andra sambil membuka kaca mobilnya.
Dia adalah Andra Dwi Anggara, sahabat yang telah Ella kenal sejak SMP, sikapnya yang tidak sombong membuat Ella betah menjadi sahabatnya. Kehidupan Ella bisa dikatakan serba pas-pasan. Ayahnya telah meninggal saat ia masih kecil, sedangkan ibunya, beliau hanya membuat kue dan Ella yang menjualnya lewat online. Hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kedua kakaknya sudah menikah, sedangkan Ella sendiri harus berprestasi untuk mendapatkan beasiswa, dia juga mencari kerja sampingan agar bisa menabung untuk biaya kuliahnya nanti.
"Lo lama banget, keburu telat tau gak." gerutu Ella sambil duduk di samping Andra, mobil perlahan melaju membelah jalanan yang mulai ramai.
"Masih pagi El, lagian sekarang kita kan senior, telat sedikit gak papa lah." ucap Andra diiringi senyum di bibirnya.
"Kebiasaan lo itu Ndra, justru udah senior itu belajar disiplin, belajar yang rajin, biar jadi contoh buat adik kelas." jawab Ella sambil menatap sahabatnya.
"Kapan sih lo itu bisa santai gitu El, gue aja yang lihat capek tiap hari belajar mulu." ucap Andra sambil membalas tatapan Ella.
"Gue bukan elo Ndra, gue butuh otak buat bertahan hidup. Kalau beasiswa gue dicabut gimana, kalau gue gak bisa kuliah gimana, gue gk mau ngecewain Ibu. Elo itu harusnya bersyukur Ndra , lo udah punya segalanya tinggal belajar aja yang rajin biar jadi orang bener." kata Ella.
"Gue udah bener El, kurang bener apa lagi coba, semua cewek aja bilang kalau gue yang paling sempurna, ya gak?" ucap Andra diselingi tawanya, memperlihatkan giginya yang putih dan rapi.
Keberuntungan memang berpihak pada Andra, wajahnya yang tampan dan terlahir ditengah keluarga yang kaya raya membuat dia menjadi idola. Banyak para gadis yang mengaguminya, dan dia memanfaatkan keadaan hingga predikat playboy tersemat apik dalam dirinya.
"Mereka aja yang bodoh, bisa suka sama cowok kayak elo." ucap Ella sambil menatap lurus ke depan.
"Termasuk juga gue." batin Ella.
Terasa sedikit sakit di dalam hatinya, mengingat cintanya bertepuk sebelah tangan. Dia jatuh cinta pada Andra sejak pertama kali pertemuan mereka di bangku SMP. Menyimpan perasaan untuk Andra bukanlah hal yang mudah, Andra adalah lelaki playboy yang suka bergonti-ganti pacar, bahkan sangat sering Andra meminta bantuan Ella untuk mengejar gadis incarannya.
"Lebih bodoh lagi elo El, yang gk ngerti pacaran." kata Andra sambil mengacak rambut Ella yang digerai begitu saja.
"Andra kebiasaan deh." teriak Ella.
"Hubungan lo sama Dimas gimana, ada kemajuan gak?" tanya Andra.
"Hubungan apa sih Ndra, dia gue anggep seperti kakak gue sendiri, lagian Kak dimas juga udah punya pacar kok," jawab Ella dengan kesal.
"Dasar tidak peka." gumam Ella dalam hatinya.
"Lo gk cemburu?" tanya Andra.
"Ngapain coba, gue aja gk suka sama dia." jawab Ella.
"Semua cowok elo bilang gak suka, jangan-jangan lo suka sama cewek ya?" goda Andra.
"Gak usah sembarangan deh.'' jawab Ella sambil memanyunkan bibirnya.
Dan Andra tersenyum manis menanggapi ucapan Ella.
"El." panggil Andra, setelah hening beberapa detik.
"Hmm." gumam Ella sambil menoleh menatap Andra.
"Bantuin gue dong." balas Andra dengan ekspresi wajah yang memelas.
"Apa lagi. Gebetan baru?" tanya Ella sambil mencibir.
"Elo emang ngerti gue El, lo tau gak Vani anak kelas XI. Itu inceran gue." jawab Andra dengan tersenyum lebar.
"Terus Adela lo kemanain?" sindir Ella sambil memutar bola matanya dengan jengah.
"Gue udah gak jalan sama dia, terlalu cerewet." jawab Andra dengan santainya.
"Kebiasaan lo Ndra, kalau udah bosen ada aja alasannya." kata Ella.
"Bukan gitu El, emang dia berubah kok, jadi semakin cerewet. Tapi kali ini beda, kayaknya gue beneran jatuh cinta sama Vani deh El, dia itu gak kayak cewek-cewek kebanyakan." terang Andra dengan panjang lebar.
"Tiap kali ada gebetan baru omangan lo ya kayak gini, udah hafal gue Ndra. Gue gak mau bantu." ucap Ella dengan cepat.
"Gak asyik lo El, bantuin dong!" kata Andra memohon.
"Gue sibuk Ndra." jawab Ella dengan cepat.
"Gue bantuin deh kesibukan lo." ucap Andra.
"Emang elo bisa, yang bener aja kalau ngomong." sambil tangannya memukul bahu Andra.
"Gue serba bisa El, lo ngremehin gue ya." ucap Andra sambil menoleh menatap Ella.
"Ibu ada pesenan kue untuk hajatan, mumpung ada rejeki, gak mungkin kan gue biarin Ibu capek sendirian. Syukur deh kalau lo mau bantu."
Ella tampak tersenyum miring, dan menatap Andra yang terkejut.
"Gue kira cuma ngurir, pasti gue bantuin, kalau bikin yahh nyerah gue El." jawab Andra sambil tertawa nyengir.
"Lo sendiri tadi yang bilang, kalau gak mau bantuin ya udah, gue juga gak mau bantuin lo." ucap Ella dengan santainya.
"Reseh lo El." teriak Andra.
"Biarin, jadi gimana, mau gak?'' goda Ella.
"Gak ada pilihan.'' jawab Andra pasrah.
Mobil perlahan memasuki gerbang SMA Harapan. SMA Harapan adalah salah satu SMA terbaik di Kota Surabaya. Siswa di sana mayoritas dari kalangan atas, tak terkecuali Andra dan Nadira, sahabat Ella.
Sedangkan Ella, dia hanya mengandalkan otaknya untuk mendapatkan beasiswa prestasi, agar ia dapat menempa pendidikan di sana.
"Hai Ndra." sapa seorang gadis dengan rambut coklat sebahu. cantik, satu kata yang pas untuk menggambarkan gadis yang sedang berdiri di depan Andra.
Felisya adalah nama gadis itu, salah satu anak dari pengusaha besar di Surabaya. Postur tubuhnya yang sexi membuat banyak lelaki yang mengejarnya, namun sayang lelaki di depannya ini sama sekali tak tertarik dengannya.
"Gue kasian deh Ndra sama lo, mau aja dimanfaatin cewek matre kayak dia." ucap Felisya sambil memandang Ella dengan sinis.
"Jaga ucapan lo." jawab Andra sambil menunjuk muka Felisya.
"Ucapan gue bener kok Ndra. Semua orang juga tahu kalau dia cuma manfaatin lo.
Lo nya aja yang gak nyadar, dengan berpura-pura jadi sahabat dia jadi parasit dalam hidup lo." kata Felisya.
"Gue duluan Ndra." ucap Ella sambil berlalu pergi. Dia tidak ingin mendengar lebih banyak kata-kata pedas yang keluar dari mulut Felisya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
sakura
..
2023-08-02
0
Penjelajah Mars
ini juga dialog tag
2022-03-03
1
Penjelajah Mars
izin koreksi, untuk dialog tag di akhiri dengan tanda koma
2022-03-03
1