Satu Permintaan

"Oke kalau begitu. Gue mau lo jatuh cinta sama gue, jadi pacar gue, dan jangan pernah tinggalin gue."

Serius thor Ella bilang gitu?

Ya serius lah readers.

Tapiiii cuma dalam hati.

Kalau ngomong langsung ya mana berani. Secara Ella kan nyalinya ciut banget.

Bahkan lebih ciut dari daun kelor.

Hahaha.

Mohon maaf yaaa author sedang khilaf

Okee lanjut!

"Gue mau lo lakuin satu hal buat gue." jawab Ella.

"Apa?" tanya Andra.

"Tapi nanti saja, menunggu saat yang tepat."

"Maksud lo?"

"Sekarang gue masih bingung mau minta apa. Jadi begini saja, lo punya hutang satu permintaan sama gue.

Suatu saat nanti kalau gue tagih harus lo tepatin, gak boleh ingkar janji." jawab Ella sambil tersenyum.

"Gue berharap kita bisa bersama Ndra. Dan suatu saat nanti gue bisa menikah sama lo.

Gue akan minta sama lo, untuk gak akan pernah selingkuhin gue, apalagi ninggalin gue." batin Ella.

Andra tidak terlalu mengerti dengan maksud Ella, namun dia tidak mau pusing-pusing memikirkannya.

"Oke." jawab Andra.

Jawaban singkat Andra membuat Ella tersenyum.

Setelah kepergian Ella, Andra berbaring di ranjang. Ia memeriksa beberapa notif pesan, dan panggilan telefon yang tidak terjawab.

Ada banyak pesan dari Ella, dan Andra tersenyum melihatnya.

Dan juga ada panggilan tak terjawab dari Vani. Ah melihat nama Vani, Andra jadi teringat dengan kejadian kemarin. Mungkin dia terlalu kejam, tapi mau bagaimana lagi.

Flash back:

Pulang sekolah kemarin, Andra mengantar Vani ke rumahnya.

Vani memaksa Andra untuk mampir sebentar. Andra setuju, karena Andra juga ingin membicarakan hal penting dengan Vani.

"Van." panggil Andra.

Saat itu mereka sedang duduk berdua di sofa ruang tamu.

"Iya sayang."

"Sebelumnya aku minta maaf, tapi aku harus mengatakannya. Aku ingin kita sampai disini saja." kata Andra.

Vani menoleh kaget. Dia tidak menyangka jika Andra akan mengakhiri hubungan mereka secepat ini.

"Maksud kamu apa sayang?" tanya Vani, hatinya mulai berdebar-debar.

"Aku merasa sudah gak cocok lagi sama kamu, aku ingin kita pisah."

"Tapi kenapa? Kita pacaran baru hitungan hari, dan kamu mengajak pisah. Kalau aku ada salah kamu omongin baik-baik, aku akan memperbaiki kesalahan aku." ucap Vani.

"Kamu gak ada salah."

"Lalu kenapa harus pisah?

Apa ini gara-gara Ella?" tanya Vani.

"Aku merasa gak cocok lagi sama kamu. Ini gak ada hubungannya dengan Ella." jawab Andra.

"Alasan macam apa itu. Kamu benar-benar tega ya. Aku sudah ngerelain semuanya buat kamu, dan sekarang kamu minta pisah begitu saja. Dimana hati nurani kamu?"

teriak Vani dengan penuh amarah. Matanya kini mulai berkaca-kaca.

"Aku gak pernah minta sama kamu.

Kamu sendiri yang menawarkannya padaku. Jadi kamu gak bisa nyalahin aku."

"Tapi kamu mau kan Ndra.

Kamu sudah janji gak akan ninggalin aku. Dimana janji kamu?" bentak Vani sambil berdiri.

Air matanya mulai mengalir, membasahi kedua pipinya yang mulus.

Andra ikut berdiri, ia menjajarkan dirinya dengan Vani.

"Lain kali kalau ada cowok yang ngobral janji, jangan langsung percaya. Karena kebanyakan mereka cuma modus."

Vani murka mendengar kata-kata Andra. Tangannya melayang hendak menampar wajah Andra.

Namun dengan sigap Andra menangkap tangan Vani.

"Aku gak akan ijinin cewek manapun nampar aku, termasuk kamu." ucap Andra dengan pelan, dan tepat di wajah Vani.

Vani melepaskan tangannya dengan kasar. Hatinya benar-benar sakit.

"Kamu benar-benar berengsek.

Kamu adalah cowok paling gila yang pernah aku kenal. Pergi kamu dari sini!" teriak Vani sambil melempari Andra dengan bantalan sofa.

"Oke, aku akan pergi." jawab Andra dengan santainya, lalu ia berlalu pergi. Dia tak menghiraukan Vani yang saat itu sedang menangis.

Flash back off

"Sebenarnya lo baik Van, tapi sayang lo selalu minta gue buat jauhin Ella.

Gue gak bisa, gue kenal Ella sejak bertahun-tahun yang lalu. Jauh sebelum gue kenal sama lo.

Lo cuma pacar, lo gak bisa berkuasa penuh atas diri gue." gumam Andra sambil menghapus kontak Vani.

***

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Dua kali Try out telah usai.

Ujian Nasional tinggal beberapa bulan lagi.

Namun Ella belum juga memberikan keputusan atas tawaran Dimas. Dia masih bingung untuk memilih antara Andra, dan cita-cita.

Andra terlihat jauh lebih baik. Sejak putus dari Vani dia sempat dekat dengan Suci. Tapi akhir-akhir ini mereka juga jarang bersama. Dia tidak pernah lagi mabuk-mabukan, atau pergi ke club malam, dia mulai rajin belajar.

Ibunya juga mulai sering di rumah. Beliau jadi lebih memperhatikan Andra, dan jarang marah-marah.

Hubungannya dengan Andra kini semakin membaik.

Saat ini Andra dan Ella sedang berada di dalam mobil. Mereka dalam perjalanan pulang ke rumah Ella.

"Ndra." panggil Ella.

"Hemmm." gumam Andra.

"Akhir-akhir ini, gue jarang lihat lo bareng Suci." ucap Ella.

"Gue sudah gak jalan sama dia." jawab Andra.

"Kenapa?" tanya Ella.

"Sudah gak cocok." jawab Andra dengan singkat.

"Terus sekarang lo jalan sama siapa?" tanya Ella.

"Sama lo."

"Hah." Ella menoleh kaget.

"Benar kan gue jalan sama lo. Mau nganterin lo pulang." jawab Andra sambil tertawa.

"Ckk, maksudnya bukan itu."

"Gak ada El, capek nyari yang pas, gak pernah ketemu." kata Andra.

"Hmmhh, lo saja yang terlalu pilih-pilih." ucap Ella.

"Gak juga."

"Terus?"

"Gue itu sebenarnya nyari cewek yang punya harga diri, tapi gak pernah ketemu. Selalu saja ketemunya sama yang suka nawarin diri." kata Andra sambil menaikkan alisnya.

Jawaban Andra membuat Ella tertegun.

"Gue juga cewek yang punya harga diri Ndra. Lo tahu kan gue belum pernah pacaran. Gue juga gak pernah tertarik dengan rayuan hanya demi uang.

Apa itu artinya gue boleh berharap lebih sama lo." batin Ella.

Lalu mereka berdua terdiam, hening hingga dalam waktu yang cukup lama. Sampai kemudian mobil berhenti di depan rumah Ella.

"El apa lo jadi ke London?" tanya Andra sebelum Ella turun dari mobil.

"Mungkin." jawab Ella.

Dia ingin tahu bagaimana tanggapan Andra.

"Kuliah gue nanti pasti rasanya gak enak, hari-hari gue pasti beda."

"Kenapa?" tanya Ella.

"Gue sudah terbiasa bareng lo El. Gue sudah nyaman sama lo.

Jadi kalau lo gak ada, pasti rasanya ada yang kurang. Lo beneran mau tinggalin gue?" tanya Andra sambil menatap kedua mata Ella dengan lembut. Wajahnya menyiratkan raut sendu.

Jantung Ella berdetak dengan cepat. Tatapan Andra benar-benar membuat hatinya meleleh. Pipinya memanas, mungkin sekarang sudah semerah tomat.

"Apa ini titik terang dari penantian gue Ndra. Apa akhirnya lo benar-benar bisa gue miliki." batin Ella sambil menyembunyikan senyumannya.

"Gue cuma ke London Ndra. Kita masih bisa chatingan, atau telfonan. Gue tetap ada kok buat lo." jawab Ella sambil tersenyum manis.

"Iya sih. Tapi lebih nyaman kalau lo beneran ada di sini, bukan cuma lewat suara.

Ya sudah, gue balik ya. Gue gak bisa mampir, Mama sudah menunggu di rumah." kata Andra.

Ella mengangguk, dan tersenyum. Lalu dia keluar dari mobil, dan melambaikan tangannya. Ella masuk kedalam rumah dengan hati yang berbunga-bunga.

Banyak hal bahagia yang terjadi hari ini. Mulai dari hubungan Andra dan ibunya yang membaik. Andra sudah pisah dari Suci. Dan Andra yang mengharapkan dia tetap ada di sini.

"Sekarang gue tahu, keputusan apa yang harus gue ambil." gumam Ella sambil berlarian masuk ke dalam kamarnya.

Ella berbaring di atas ranjang, dan kemudian ia menghubungi seseorang.

Bersambung.....

Terima kasih untuk yang sudah mampir.

Ditunggu vote like dan favoritnya.

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

udah kayak om jin aja si Andra 🤣🤣🤣🤣

2022-02-28

1

Toshio Inge

Toshio Inge

sempet shock tadi pas d awal kirain beneran ella nembak andra🤣

2020-10-30

1

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

hadirr lg

2020-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Andra Dan Ella
3 Tawaran Dimas
4 Cemburu
5 Trio Bad Boy
6 Pesan Ella
7 Nathan
8 Tamparan Mama
9 Andra Tanpa Kabar
10 Gilang Dan Nina
11 Mengunjungi Andra
12 Tidak Mungkin Mencintaiku
13 Satu Permintaan
14 Menolak Tawaran
15 Kedatangan Suci
16 Hari Buruk
17 Keluar Dari Sekolah
18 Mengubah Keputusan
19 Belum Ada Kabar
20 Pesta Kelulusan
21 Hargai Waktu
22 Lamaran
23 Terbang Ke London
24 Welcome To London
25 Masih Punya Aku
26 Callista Dan Varrel
27 Bolehkah Aku Menunggu
28 Sahabat Rasa Pacar
29 Masih Menunggunya
30 Putus Cinta
31 Kecewa Lagi
32 Presentasi Tender
33 Si Mata Biru
34 Je Pense Que Je T'aime
35 Kesedihan Ella
36 Galau Karena Rindu
37 Mencoba Melupakan
38 Pertengkaran
39 Mabuk
40 Perasaan Vino
41 Ternyata Menang
42 Dia Lagi
43 Je Suis Interesse Par Toi
44 Rindu Itu Sakit
45 Bersama Varrel
46 Pesta Pernikahan
47 Kekecewaan Varrel
48 Dua Tahun Kemudian
49 Keputusan Andra
50 Gagal Bertemu
51 Bertemu Kembali
52 Dilema
53 Kecurigaan Ella
54 Oh Ternyata
55 Niat Licik
56 Jebakan
57 Awal Kesendirian
58 Pergi Dari Apartemen
59 Tempat Tinggal Baru
60 Curiga
61 Gagal Pulang
62 Mulai Kerja
63 Hari Bahagia Untuk Nadhira
64 Aku Merindukanmu
65 Salah Paham
66 Ajakan Ke Kota Impian
67 Persiapan Ke Paris
68 Fakta Mengejutkan
69 Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70 Hari Pertama Di Paris
71 Kejutan Besar Untukmu
72 Romansa Cinta Dibawah Menara
73 Momen Romantis Di Kota Paris
74 Rahasia Masa Lalu Mirna
75 Ella Dan Kairi
76 Kemarahan Dimas.
77 Kematian Adit
78 Tentang Dimas Dan Ella
79 Luka Lama Kairi
80 Misteri Tentang Kairi
81 Kairi Dan Indonesia
82 Apakah Kehadiranku Salah?
83 Kembali Ke London
84 Rencana Yura
85 Tunangan Yang Tertunda
86 Angelina Morgant
87 Asal Kau Bahagia
88 Pergi Bersama Yura
89 Kejahatan Angelina Dan Yura
90 Malaikat Penolong
91 Penyesalan Angelina
92 Permintaan Yura
93 Perceraian
94 Satu Minggu Kemudian
95 Tuan Aliensky
96 Undangan Pernikahan
97 Memadu Cinta Di Taman Bunga
98 Pulang Ke Indonesia
99 Tiba Di Bandara Juanda
100 Meminta Restu
101 Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102 Pertemuan Andra Dan Ella
103 Mengunjungi Ella
104 Pemberitahuan
105 Tentang Perasaan
106 Penyesalan Andra
107 Perpisahan
108 Kebenaran Tentang Masa Lalu
109 Luka Dan Kecewa
110 Aku Mencintai Ella
111 Andra Dan Kesendiriannya
112 Menemui Andra
113 Pulang Ke Rumah
114 Keputusan Yang Menyakitkan
115 Tentang Luka
116 Kesalah Pahaman Yang Fatal
117 Belum Bisa Memaafkan
118 Antara Cinta Dan Kecewa
119 Seperti Mimpi
120 Sah
121 Pulang Ke Rumah Kairi
122 Keputusan Nadhira
123 Andra Dan Perasaannya
124 Kenyataan Pahit Tentang Suci
125 Kesalahan Yang Fatal
126 Selangkah Menuju Kebaikan
127 Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128 Persiapan Ke Paris
129 Tiba Di Paris
130 Empat Bulan Kemudian
131 Rencana Ke Pulau Reunion
132 Tragedi
133 Dirawat Di Rumah Sakit
134 Sakitnya Kehilangan
135 Empat Bulan Kemudian
136 Menara Dan Kenangannya
137 Salsabilla Dela Vinci
138 Dia Kembali
139 Kembali Bersama
140 Rahasia Suci
141 Takut Kehilangan
142 Tetap Sahabat
143 Semakin Kritis
144 Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145 Manisnya Cinta
146 Dua Tahun Telah Berlalu
147 Pingsan
148 Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149 Ucapan Terima Kasih
150 Bonus Chapter 1
151 Elegi Cinta Aynara
152 Padam Suluh Jiwa
153 Promo (Bukan) Orang Ketiga
154 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 154 Episodes

1
PROLOG
2
Andra Dan Ella
3
Tawaran Dimas
4
Cemburu
5
Trio Bad Boy
6
Pesan Ella
7
Nathan
8
Tamparan Mama
9
Andra Tanpa Kabar
10
Gilang Dan Nina
11
Mengunjungi Andra
12
Tidak Mungkin Mencintaiku
13
Satu Permintaan
14
Menolak Tawaran
15
Kedatangan Suci
16
Hari Buruk
17
Keluar Dari Sekolah
18
Mengubah Keputusan
19
Belum Ada Kabar
20
Pesta Kelulusan
21
Hargai Waktu
22
Lamaran
23
Terbang Ke London
24
Welcome To London
25
Masih Punya Aku
26
Callista Dan Varrel
27
Bolehkah Aku Menunggu
28
Sahabat Rasa Pacar
29
Masih Menunggunya
30
Putus Cinta
31
Kecewa Lagi
32
Presentasi Tender
33
Si Mata Biru
34
Je Pense Que Je T'aime
35
Kesedihan Ella
36
Galau Karena Rindu
37
Mencoba Melupakan
38
Pertengkaran
39
Mabuk
40
Perasaan Vino
41
Ternyata Menang
42
Dia Lagi
43
Je Suis Interesse Par Toi
44
Rindu Itu Sakit
45
Bersama Varrel
46
Pesta Pernikahan
47
Kekecewaan Varrel
48
Dua Tahun Kemudian
49
Keputusan Andra
50
Gagal Bertemu
51
Bertemu Kembali
52
Dilema
53
Kecurigaan Ella
54
Oh Ternyata
55
Niat Licik
56
Jebakan
57
Awal Kesendirian
58
Pergi Dari Apartemen
59
Tempat Tinggal Baru
60
Curiga
61
Gagal Pulang
62
Mulai Kerja
63
Hari Bahagia Untuk Nadhira
64
Aku Merindukanmu
65
Salah Paham
66
Ajakan Ke Kota Impian
67
Persiapan Ke Paris
68
Fakta Mengejutkan
69
Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70
Hari Pertama Di Paris
71
Kejutan Besar Untukmu
72
Romansa Cinta Dibawah Menara
73
Momen Romantis Di Kota Paris
74
Rahasia Masa Lalu Mirna
75
Ella Dan Kairi
76
Kemarahan Dimas.
77
Kematian Adit
78
Tentang Dimas Dan Ella
79
Luka Lama Kairi
80
Misteri Tentang Kairi
81
Kairi Dan Indonesia
82
Apakah Kehadiranku Salah?
83
Kembali Ke London
84
Rencana Yura
85
Tunangan Yang Tertunda
86
Angelina Morgant
87
Asal Kau Bahagia
88
Pergi Bersama Yura
89
Kejahatan Angelina Dan Yura
90
Malaikat Penolong
91
Penyesalan Angelina
92
Permintaan Yura
93
Perceraian
94
Satu Minggu Kemudian
95
Tuan Aliensky
96
Undangan Pernikahan
97
Memadu Cinta Di Taman Bunga
98
Pulang Ke Indonesia
99
Tiba Di Bandara Juanda
100
Meminta Restu
101
Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102
Pertemuan Andra Dan Ella
103
Mengunjungi Ella
104
Pemberitahuan
105
Tentang Perasaan
106
Penyesalan Andra
107
Perpisahan
108
Kebenaran Tentang Masa Lalu
109
Luka Dan Kecewa
110
Aku Mencintai Ella
111
Andra Dan Kesendiriannya
112
Menemui Andra
113
Pulang Ke Rumah
114
Keputusan Yang Menyakitkan
115
Tentang Luka
116
Kesalah Pahaman Yang Fatal
117
Belum Bisa Memaafkan
118
Antara Cinta Dan Kecewa
119
Seperti Mimpi
120
Sah
121
Pulang Ke Rumah Kairi
122
Keputusan Nadhira
123
Andra Dan Perasaannya
124
Kenyataan Pahit Tentang Suci
125
Kesalahan Yang Fatal
126
Selangkah Menuju Kebaikan
127
Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128
Persiapan Ke Paris
129
Tiba Di Paris
130
Empat Bulan Kemudian
131
Rencana Ke Pulau Reunion
132
Tragedi
133
Dirawat Di Rumah Sakit
134
Sakitnya Kehilangan
135
Empat Bulan Kemudian
136
Menara Dan Kenangannya
137
Salsabilla Dela Vinci
138
Dia Kembali
139
Kembali Bersama
140
Rahasia Suci
141
Takut Kehilangan
142
Tetap Sahabat
143
Semakin Kritis
144
Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145
Manisnya Cinta
146
Dua Tahun Telah Berlalu
147
Pingsan
148
Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149
Ucapan Terima Kasih
150
Bonus Chapter 1
151
Elegi Cinta Aynara
152
Padam Suluh Jiwa
153
Promo (Bukan) Orang Ketiga
154
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!