Hari Buruk

Andra merasa seakan dunianya berhenti berputar. Hatinya serasa tertampar. Dia seolah tak mampu dihadapkan pada pahitnya kenyataan.

Dia telah mencoba untuk berubah. Berusaha lebih baik demi memperbaiki masa depan. Namun sekarang harapan itu telah sirna.

Dia tak mampu membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ndra, lo pasti bisa melewati ini." ucap Vino sambil berdiri, dan merangkul Andra.

"Kita akan selalu bantuin lo." sambung Riky sambil ikut merangkul Andra.

Nadhira tidak berkata apa-apa. Dia masih kaget dengan kejadian barusan. Namun dia juga ikut berdiri, menepuk-nepuk bahu Andra, dan menyemangatinya.

Setetes demi setetes air mata Ella, jatuh membasahi pipinya.

Dia tak pernah menyangka akan ada hal seperti ini yang terjadi.

Lalu dia mengusap wajahnya dengan lengan baju, menghapus air mata yang tadi sempat mengalir.

Dia berdiri, menatap Andra yang masih diam.

"Ini gak mungkin, gue dijebak, ini pasti bukan anak gue." ucap Andra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo yakin?" tanya Vino.

"Gue yakin banget Vin. Gue gak seceroboh itu, gue selalu pakai pengaman, dia gak mungkin bisa hamil, mereka juga gak hamil kok." jawab Andra menjelaskan.

"Apa lo bilang Ndra." kali ini bukan Vino yang menjawab, melainkan Ella.

"Lo bilang selalu pakai pengaman, dan mereka juga gak hamil. Jadi gak hanya sekali lo ngelakuin itu dengan Suci. Dan bahkan dengan yang lainnya lo juga ngelakuin itu Ndra?" sambung Ella.

"Sorry El." jawab Andra.

Satu kata Sorry dari Andra, sudah cukup membuatnya paham.

Jadi dugaan Ella memang benar. ini bukan yang pertama kali, dan bukan hanya dengan Suci.

Hati Ella kembali hancur.

"Gue gak nyangka lo setega ini Ndra.

Gue harapin lo dari dulu, gue nungguin lo selama itu.

Tapi sekarang penantian gue sia sia, cuma kekecewaan yang gue dapat.

Seburuk itukah gue Ndra, sampai lo gak pernah lihat gue, lo gak pernah sadar dengan keberadaan gue, lo gak pernah paham dengan perasaan gue. Niatnya gue pengen kasih kejutan ke lo, gue akan kasih tahu di hari ulang tahun lo kalau gue gak jadi pergi.

Tapi kenyataannya, sekarang malah lo yang kasih kejutan besar buat gue. Gue bener-bener kecewa sama lo Ndra." kata Ella dalam hatinya.

"Gue gak nyangka lo separah itu Ndra. Selama ini gue percaya sama lo, tapi ternyata gue yang terlalu bodoh.

Apa sekarang lo juga akan nyalahin orang tua lo, karena gak pernah perhatian sama lo, jadi lo kayak gini.

Gue kecewa sama lo Ndra." ucap Ella tepat di depan Andra.

Andra menunduk malu, dia merasa bersalah telah mengecewakan sahabat terbaiknya.

"Gue minta maaf El, gue memang salah. Tapi gue beneran yakin itu bukan anak gue, Suci pasti jebak gue." kata Andra sambil menunduk.

"Ternyata lo juga pengecut ya Ndra.

Lo berani berbuat, tapi gak berani bertanggung jawab. Cowok macam apa lo Ndra." kata Ella sambil berteriak.

Hatinya kelewat hancur.

Walaupun seandainya itu benar bukan anak Andra. Tapi satu fakta bahwa Andra pernah tidur dengan banyak gadis, membuat hatinya terkoyak sakit.

Dia yakin kejadian hari ini akan menyisakan luka yang mendalam.

Luka yang sulit untuk dilupakan.

"Sorry El." lagi-lagi hanya kata Sorry yang keluar dari bibir Andra.

Ella terdiam.

Teman-teman lainnya juga diam.

Sampai ada seorang guru wanita yang datang menghampiri mereka.

"Andra Dwi Anggara." panggil ibu guru.

"Saya Bu." jawab Andra.

"Bapak kepala sekolah memanggil kamu. Silakan datang menghadap beliau." kata ibu guru itu.

"Baik Bu." jawab Andra.

"Usahakan secepatnya. Saya permisi." kata bu guru sambil berbalik pergi.

"Ya Bu." jawab Andra.

"Lo segera kesana saja Ndra. Siapa tahu masih bisa diperbaiki.

Biar Nadhira, dan Riky yang temani lo." kata Vino.

Andra mengangguk paham.

Nadhira dan Riky juga setuju, meski mereka juga tidak mengerti dengan maksud Vino.

Kenapa harus mereka yang menemani Andra. Secara Vino jauh lebih pintar dari pada Riky, jauh lebih memungkinkan untuk membantu Andra berbicara dengan kepala sekolah.

Dan Ella juga lebih pintar dari pada Nadhira, pamornya sebagai siswa berprestasi memungkinkan kepala sekolah mau mendengarkan perkataannya.

Dan Andra juga lebih dekat dengan Ella, dibandingkan dengan Nadhira.

Namun mereka bertiga tidak mempermasalahkan hal itu. Rasa panik lebih mendominasi. Dan akhirnya mereka bertiga pergi menghadap kepala sekolah.

Ella masih terpaku menatap kepergian Andra, dan kedua temannya.

Rasa sedih, kecewa, juga rasa marah bercampur menjadi satu.

Vino menatap Ella dengan rasa iba.

Dia tahu bagaimana sakitnya hati Ella saat ini.

"Jangan menangis di depan Andra, dia akan semakin hancur." ucap Vino sambil mengusap air mata Ella dengan kedua tangannya.

"Kenapa Andra sampai separah ini?" tanya Ella tepat didepan Vino.

"Gue juga gak tahu El, gue juga gak nyangka kalau Andra seberani itu." jawab Vino.

"Bohong, lo pasti bohong Vin.

Dia pergi ke club malam juga bareng lo kan, jadi gak mungkin lo gak tahu apa-apa." teriak Ella.

"Gue serius El, gue benar-benar gak tahu. Kita pergi ke club malam cuma minum gak lebih, lo bisa tanya Riky kalau gak percaya.

Andra melakukan itu dengan pacarnya, bukan dengan wanita penghibur di sana." kata Vino menjelaskan.

Ella tidak menjawab.

Kata-kata Vino memang benar.

Andra melakukan itu dengan pacarnya, bukan one night stand dengan wanita panggilan.

Jadi pergi ke club malam atau tidak, selama Andra masih punya pacar juga tidak ada bedanya.

"Lo baik-baik saja kan El?"tanya Vino khawatir.

"Gue baik Vin, yang gak baik itu Andra." jawab Ella berteriak.

"Gue peduli sama lo El. Gue tahu lo sekarang sedang hancur.

Gue khawatir sama lo." ucap Vino sambil menatap Ella.

"Lo salah peduli sama gue, lo gak usah khawatir sama gue.

Yang harus lo khawatirin itu Andra.

Yang sedang hancur itu dia.

Lo bisa bayangin gak bagaimana marahnya Tante Mirna, lo bisa bayangin gak bagaimana masa depannya, kalau sampai dia di D.O dari sekolah. Lo pikirin dia dong jangan pikirin gue." kata Ella frustrasi. Air mata kembali mengalir di pipinya.

Vino memeluk Ella, dan membiarkan gadis itu menangis puas dalam dekapannya. Vino merasakan tubuh Ella yang bergetar, dan isakan tangisnya terdengar jelas di telinga Vino.

Dia juga merasakan air mata Ella yang mulai membasahi dadanya.

Hatinya pilu melihat Ella seperti itu.

Namun apa yang bisa dilakukannya, kekecewaan memang sangat menyakitkan.

Dia hanya bisa merutuki kebodohan Andra dalam hatinya.

Bodoh karena memilih jalan yang kelewat salah. Bodoh karena menyia-nyiakan gadis sebaik Ella.

Setelah beberapa menit berlalu Ella mulai tenang. Dia mulai bisa menenangkan dirinya sendiri.

Ia melepaskan pelukan Vino, dan menghapus air matanya hingga tak tersisa.

"Kita susul mereka Vin." kata Ella dengan pelan dan serak.

Bukan pertanyaan tapi pernyataan.

"Oke, kita kesana." jawab Vino.

bersambung.....

Terpopuler

Comments

Alby Upy

Alby Upy

Andra🙉🙉🙉sungguh menjijikan
ahhh kalau q walaupun cinta sama Andra q g'bakalan mau sama dia karena dah bekas

2021-02-01

1

Naimatul Jannati

Naimatul Jannati

si andra ini pergaulannya bebas bngett ya,.usia SMA dah sering ganti2 lobang,.duh untung ella jodihnya sm kairi,.klo sm si andra gk ridho saya,.kasian

2020-12-15

2

Toshio Inge

Toshio Inge

serem ampe merinding

2020-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Andra Dan Ella
3 Tawaran Dimas
4 Cemburu
5 Trio Bad Boy
6 Pesan Ella
7 Nathan
8 Tamparan Mama
9 Andra Tanpa Kabar
10 Gilang Dan Nina
11 Mengunjungi Andra
12 Tidak Mungkin Mencintaiku
13 Satu Permintaan
14 Menolak Tawaran
15 Kedatangan Suci
16 Hari Buruk
17 Keluar Dari Sekolah
18 Mengubah Keputusan
19 Belum Ada Kabar
20 Pesta Kelulusan
21 Hargai Waktu
22 Lamaran
23 Terbang Ke London
24 Welcome To London
25 Masih Punya Aku
26 Callista Dan Varrel
27 Bolehkah Aku Menunggu
28 Sahabat Rasa Pacar
29 Masih Menunggunya
30 Putus Cinta
31 Kecewa Lagi
32 Presentasi Tender
33 Si Mata Biru
34 Je Pense Que Je T'aime
35 Kesedihan Ella
36 Galau Karena Rindu
37 Mencoba Melupakan
38 Pertengkaran
39 Mabuk
40 Perasaan Vino
41 Ternyata Menang
42 Dia Lagi
43 Je Suis Interesse Par Toi
44 Rindu Itu Sakit
45 Bersama Varrel
46 Pesta Pernikahan
47 Kekecewaan Varrel
48 Dua Tahun Kemudian
49 Keputusan Andra
50 Gagal Bertemu
51 Bertemu Kembali
52 Dilema
53 Kecurigaan Ella
54 Oh Ternyata
55 Niat Licik
56 Jebakan
57 Awal Kesendirian
58 Pergi Dari Apartemen
59 Tempat Tinggal Baru
60 Curiga
61 Gagal Pulang
62 Mulai Kerja
63 Hari Bahagia Untuk Nadhira
64 Aku Merindukanmu
65 Salah Paham
66 Ajakan Ke Kota Impian
67 Persiapan Ke Paris
68 Fakta Mengejutkan
69 Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70 Hari Pertama Di Paris
71 Kejutan Besar Untukmu
72 Romansa Cinta Dibawah Menara
73 Momen Romantis Di Kota Paris
74 Rahasia Masa Lalu Mirna
75 Ella Dan Kairi
76 Kemarahan Dimas.
77 Kematian Adit
78 Tentang Dimas Dan Ella
79 Luka Lama Kairi
80 Misteri Tentang Kairi
81 Kairi Dan Indonesia
82 Apakah Kehadiranku Salah?
83 Kembali Ke London
84 Rencana Yura
85 Tunangan Yang Tertunda
86 Angelina Morgant
87 Asal Kau Bahagia
88 Pergi Bersama Yura
89 Kejahatan Angelina Dan Yura
90 Malaikat Penolong
91 Penyesalan Angelina
92 Permintaan Yura
93 Perceraian
94 Satu Minggu Kemudian
95 Tuan Aliensky
96 Undangan Pernikahan
97 Memadu Cinta Di Taman Bunga
98 Pulang Ke Indonesia
99 Tiba Di Bandara Juanda
100 Meminta Restu
101 Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102 Pertemuan Andra Dan Ella
103 Mengunjungi Ella
104 Pemberitahuan
105 Tentang Perasaan
106 Penyesalan Andra
107 Perpisahan
108 Kebenaran Tentang Masa Lalu
109 Luka Dan Kecewa
110 Aku Mencintai Ella
111 Andra Dan Kesendiriannya
112 Menemui Andra
113 Pulang Ke Rumah
114 Keputusan Yang Menyakitkan
115 Tentang Luka
116 Kesalah Pahaman Yang Fatal
117 Belum Bisa Memaafkan
118 Antara Cinta Dan Kecewa
119 Seperti Mimpi
120 Sah
121 Pulang Ke Rumah Kairi
122 Keputusan Nadhira
123 Andra Dan Perasaannya
124 Kenyataan Pahit Tentang Suci
125 Kesalahan Yang Fatal
126 Selangkah Menuju Kebaikan
127 Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128 Persiapan Ke Paris
129 Tiba Di Paris
130 Empat Bulan Kemudian
131 Rencana Ke Pulau Reunion
132 Tragedi
133 Dirawat Di Rumah Sakit
134 Sakitnya Kehilangan
135 Empat Bulan Kemudian
136 Menara Dan Kenangannya
137 Salsabilla Dela Vinci
138 Dia Kembali
139 Kembali Bersama
140 Rahasia Suci
141 Takut Kehilangan
142 Tetap Sahabat
143 Semakin Kritis
144 Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145 Manisnya Cinta
146 Dua Tahun Telah Berlalu
147 Pingsan
148 Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149 Ucapan Terima Kasih
150 Bonus Chapter 1
151 Elegi Cinta Aynara
152 Padam Suluh Jiwa
153 Promo (Bukan) Orang Ketiga
154 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 154 Episodes

1
PROLOG
2
Andra Dan Ella
3
Tawaran Dimas
4
Cemburu
5
Trio Bad Boy
6
Pesan Ella
7
Nathan
8
Tamparan Mama
9
Andra Tanpa Kabar
10
Gilang Dan Nina
11
Mengunjungi Andra
12
Tidak Mungkin Mencintaiku
13
Satu Permintaan
14
Menolak Tawaran
15
Kedatangan Suci
16
Hari Buruk
17
Keluar Dari Sekolah
18
Mengubah Keputusan
19
Belum Ada Kabar
20
Pesta Kelulusan
21
Hargai Waktu
22
Lamaran
23
Terbang Ke London
24
Welcome To London
25
Masih Punya Aku
26
Callista Dan Varrel
27
Bolehkah Aku Menunggu
28
Sahabat Rasa Pacar
29
Masih Menunggunya
30
Putus Cinta
31
Kecewa Lagi
32
Presentasi Tender
33
Si Mata Biru
34
Je Pense Que Je T'aime
35
Kesedihan Ella
36
Galau Karena Rindu
37
Mencoba Melupakan
38
Pertengkaran
39
Mabuk
40
Perasaan Vino
41
Ternyata Menang
42
Dia Lagi
43
Je Suis Interesse Par Toi
44
Rindu Itu Sakit
45
Bersama Varrel
46
Pesta Pernikahan
47
Kekecewaan Varrel
48
Dua Tahun Kemudian
49
Keputusan Andra
50
Gagal Bertemu
51
Bertemu Kembali
52
Dilema
53
Kecurigaan Ella
54
Oh Ternyata
55
Niat Licik
56
Jebakan
57
Awal Kesendirian
58
Pergi Dari Apartemen
59
Tempat Tinggal Baru
60
Curiga
61
Gagal Pulang
62
Mulai Kerja
63
Hari Bahagia Untuk Nadhira
64
Aku Merindukanmu
65
Salah Paham
66
Ajakan Ke Kota Impian
67
Persiapan Ke Paris
68
Fakta Mengejutkan
69
Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70
Hari Pertama Di Paris
71
Kejutan Besar Untukmu
72
Romansa Cinta Dibawah Menara
73
Momen Romantis Di Kota Paris
74
Rahasia Masa Lalu Mirna
75
Ella Dan Kairi
76
Kemarahan Dimas.
77
Kematian Adit
78
Tentang Dimas Dan Ella
79
Luka Lama Kairi
80
Misteri Tentang Kairi
81
Kairi Dan Indonesia
82
Apakah Kehadiranku Salah?
83
Kembali Ke London
84
Rencana Yura
85
Tunangan Yang Tertunda
86
Angelina Morgant
87
Asal Kau Bahagia
88
Pergi Bersama Yura
89
Kejahatan Angelina Dan Yura
90
Malaikat Penolong
91
Penyesalan Angelina
92
Permintaan Yura
93
Perceraian
94
Satu Minggu Kemudian
95
Tuan Aliensky
96
Undangan Pernikahan
97
Memadu Cinta Di Taman Bunga
98
Pulang Ke Indonesia
99
Tiba Di Bandara Juanda
100
Meminta Restu
101
Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102
Pertemuan Andra Dan Ella
103
Mengunjungi Ella
104
Pemberitahuan
105
Tentang Perasaan
106
Penyesalan Andra
107
Perpisahan
108
Kebenaran Tentang Masa Lalu
109
Luka Dan Kecewa
110
Aku Mencintai Ella
111
Andra Dan Kesendiriannya
112
Menemui Andra
113
Pulang Ke Rumah
114
Keputusan Yang Menyakitkan
115
Tentang Luka
116
Kesalah Pahaman Yang Fatal
117
Belum Bisa Memaafkan
118
Antara Cinta Dan Kecewa
119
Seperti Mimpi
120
Sah
121
Pulang Ke Rumah Kairi
122
Keputusan Nadhira
123
Andra Dan Perasaannya
124
Kenyataan Pahit Tentang Suci
125
Kesalahan Yang Fatal
126
Selangkah Menuju Kebaikan
127
Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128
Persiapan Ke Paris
129
Tiba Di Paris
130
Empat Bulan Kemudian
131
Rencana Ke Pulau Reunion
132
Tragedi
133
Dirawat Di Rumah Sakit
134
Sakitnya Kehilangan
135
Empat Bulan Kemudian
136
Menara Dan Kenangannya
137
Salsabilla Dela Vinci
138
Dia Kembali
139
Kembali Bersama
140
Rahasia Suci
141
Takut Kehilangan
142
Tetap Sahabat
143
Semakin Kritis
144
Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145
Manisnya Cinta
146
Dua Tahun Telah Berlalu
147
Pingsan
148
Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149
Ucapan Terima Kasih
150
Bonus Chapter 1
151
Elegi Cinta Aynara
152
Padam Suluh Jiwa
153
Promo (Bukan) Orang Ketiga
154
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!