Cemburu

Dimas menangkap kebingungan di wajah Ella. Mungkin memang sulit membuat keputusan, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dan Dimas tahu betul jika Ella bukanlah orang yang dengan mudah menerima bantuan dari orang lain.

"Apapun keputusan kamu, aku yakin itu yang terbaik.

Kalau memang kamu memilih kuliah di sini gak papa, kamu bisa kerja di London saat sudah lulus, yang penting pelajari dulu bahasa Inggris nya. Dan kalau kamu memilih kuliah di London, itu lebih baik." kata Dimas sambil memandang Ella dengan lembut.

"Makasih ya Kak sudah banyak bantuin aku, kalau begitu sekarang aku pulang dulu ya." ucap Ella sambil berdiri.

"Aku antar ya." kata Dimas sambil ikut berdiri.

"Gak usah Kak, aku bawa motor kok." jawab Ella sambil tersenyum.

"Owh, kalau begitu hati-hati ya." kata Dimas.

"Ya Kak, aku pulang dulu ya." kata Ella sambil berlalu pergi.

Dan Dimas tersenyum sambil mengangguk.

***

Semilir angin pagi berhembus sepoi-sepoi. Menggoyangkan dedaunan yang masih dibasahi embun.

Sang surya masih mengintip malu-malu di ufuk timur.

Ella duduk di kursi, di dekat jendela kamarnya, menatap kosong rerumputan hijau yang tumbuh di samping rumahnya. Bukan menikmati pagi, namun ia larut dalam lamunannya. Tawaran Dimas cukup menggiurkan, tapi juga sulit untuk Ella jalani.

"Turuti kata hatimu Nak, jika kau menginginkannya pergilah, Ibu akan baik-baik saja bersama Mas mu.

Namun jika ada hal lain yang membuatmu berat untuk pergi, tetaplah di sini. Tidak harus menjadi arsitek, dan kerja mendapatkan banyak uang untuk membahagiakan Ibu.

Dengan kebaikan hatimu saja, Ibu sudah bangga padamu, jangan korbankan kebahagiaan kamu hanya demi Ibu. Kejarlah apa yang bisa membuatmu bahagia, ikutilah kata hatimu. Apapun pilihan kamu, Ibu selalu mendukungmu."

Itulah pesan, dan nasihat yang ibu berikan untuk Ella semalam, saat ia menceritakan masalahnya.

"Kapan lo bisa memahami perasaan gue Ndra, gue udah lama nungguin lo, gue cinta sama lo, kenapa lo gak sadar-sadar juga sih. Gue harus gimana? Gue gak bisa jauh dari lo, tapi gue juga gak mau melewatkan kesempatan ini." gumam Ella ditengah lamunanya.

Namun tiba tiba lamunannya terhenti, karena dering ponselnya yang terdengar cukup nyaring.

"Andra memanggil" tulisan yang terpampang jelas di layar ponselnya.

"Hallo Ndra." ucap Ella.

"Lagi apa El?" tanya Andra.

"Baru aja masak, mau mandi, kenapa?" Ella balik bertanya.

"Gue mau bilang, nanti sorry ya gue gak bisa jemput lo, gue ada janji sama Vani.

Tapi lo tenang saja, Vino yang akan jemput lo." kata Andra.

Ella menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Memang selalu saja seperti ini, bukan sekali dua kali hal ini terjadi.

Setiap kali Andra punya pacar baru, pasti Vino, atau Riky yang menjemputnya. Sejujurnya Ella tidak rela jika Andra lebih memilih cewek lain dibandingkan dirinya, tapi mau bagaimana lagi, hubungan mereka tak lebih dari sahabat. Setidaknya Andra masih peduli padaku, itulah yang selalu Ella fikirkan.

"Lo gak usah ngrepotin Vino Ndra, gue bisa berangkat sendiri, gue gak enak sama dia." ucap Ella.

"Udah gak papa, gue udah bilang kok sama Vino, dan dia sudah oke." kata Andra di seberang sana.

"Terserah deh kalau begitu, ya sudah gue mau mandi ya." ucap Ella.

Lalu tak lama kemudian, sambungan telefonnya berakhir.

***

Pagi itu Ella berangkat sekolah dijemput Vino, dan Vino juga yang akan mengantarnya pulang nanti.

Sedangkan Andra, lekaki itu masuk kelas sesaat sebelum guru datang, lalu dia juga menghilang saat jam istirahat.

Tak sempat ia menemui Ella, namun ia masih mengingatkannya, untuk makan siang lewat chat. Ia juga minta maaf karena tidak bisa mengantarkan Ella pulang.

"Ini udah biasa El, gak usah sedih." batin Ella mengingatkan dirinya sendiri.

Memang bukan hal baru, hampir 6 tahun Ella mencintai Andra.

Ella harus selalu siap dengan semua luka yang Andra berikan.

Memang sakit jika cinta bertepuk sebelah tangan. Menyimpan perasaan untuk seorang sahabat, orang yang selalu hadir namun tak dapat dimiliki.

Saat pulang sekolah Ella melihat Andra bersama Vani di parkiran, Andra membukakan pintu mobil untuk Vani, senyumnya begitu renyah, raut bahagia terpancar jelas dari wajahnya.

Sementara Ella memandang lesu dari belakang. Mata sendunya menatap mobil Andra, yang mulai meninggalkan area parkir.

"El lo gak papa?" tanya Vino sambil menepuk bahu Ella.

Entah sejak kapan cowok itu ada di belakang Ella.

"Gue gak papa, jadi nganter?" tanya Ella menutupi kekagetannya.

"Tentu saja. Bisa hancur muka gue dipukulin Andra, kalau gak nganter lo sampai rumah dengan selamat." jawab Vino diiringi kekehan.

"Kalau gak ikhlas gak usah nganter, gue bisa pulang sendiri." ucap Ella dengan kesal.

Entah kata-kata Vino, atau sikap Andra yang membuat mood nya buruk.

"Bercanda El, sensi banget sih." goda Vino.

Tak membutuhkan waktu yang lama, kini Ella dan Vino sudah duduk berdua di dalam mobil.

Beberapa menit perjalanan mereka hanya diam, tak ada sepatah katapun yang terucap.

"El." panggil Vino memecah keheningan.

"Hmmm." hanya gumaman lirih yang keluar dari mulut Ella.

"Kayaknya Andra ada rasa deh sama lo, lo ngerasa gak?" tanya Vino.

"Enggak." jawab Ella dengan singkat.

"Dia itu selalu memprioritaskan elo El, walaupun dia sibuk dia selalu ngabarin lo kan? Dia selalu peduli sama lo, dia selalu mastiin lo berangkat, dan pulang sekolah dengan selamat, dia juga selalu belain lo, masa lo gak sadar sih." ucap Vino dengan panjang lebar.

Ella membuang nafas kasar, dia juga pernah berpendapat demikian, namun Andra juga tetap sama, tak pernah menganggapnya lebih dari sahabat.

Apa yang diucapkan Vino memang benar, namun Ella takut untuk berharap lebih jauh.

"Gue kan sahabatnya Vin, wajarlah dia kayak gitu, gue yakin sikap dia juga begitu sama lo, tapi bukan berarti dia juga ada rasa kan sama lo." ucap Ella.

"Tapi lo beda El." bantah Vino.

"Bedanya dimana?'' tanya Ella.

"Ya elo kan cewek." jawab Vino.

"Terus kalau gue cewek kenapa? Sama-sama sahabat juga kan." ucap Ella.

"Gue kasih tau ya El, gak ada ceritanya persahabatan cewek, dan cowok itu murni tanpa ada rasa, pasti ujung-ujungnya pacaran, tinggal nunggu waktu saja." jawab Vino tak mau kalah.

"Buktinya ini ada Vin, gue udah hampir enam tahun sahabatan sama dia, dan kita gak pacaran." ucap Ella masih tetap dengan pendiriannya.

"Itu karena Andra gak berani ngungkapin perasaannya sama lo." kata Vino.

"Emang dia gak punya perasaan apa-apa kok sama gue." ucap Ella.

"Lo nya saja El yang gak sadar." kata Vino.

"Lo nya saja yang sok tau." jawab Ella.

"Terserah elo deh, dibilangin malah ngeyel." kata Vino kesal.

"Gue cuma ngomong apa adanya Vin." jawab Ella.

Lagi-lagi hening, antara Vino dan Ella tidak ada yang membuka suara.

Mereka masih larut dalam fikirannya masing-masing.

Vino masih merangkai kata yang tepat untuk bertanya pada Ella.

Sedangkan Ella, ia sibuk meyakinkan dirinya sendiri, jika ucapan Vino adalah salah.

"Kalau lo sendiri gimana El?" tanya Vino tiba-tiba.

"Gimana apanya?" Ella balik bertanya.

"Lo ada rasa gak sama Andra?" tanya Vino.

Pertanyaan Vino membuat jantung Ella berdetak lebih cepat.

"Vino gak boleh tau tentang perasaanku yang sebenarnya. Kenapa dia tanya begitu sih, apa dia curiga, atau jangan-jangan tadi dia tahu saat gue menatap Andra.

Apa kelihatan banget ya, kalau gue tadi sedang cemburu." ucap Ella didalam hatinya.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

susah memang kejebak friends zone

2022-02-28

1

Andiyani

Andiyani

sakit tak berdarah ini mah🙈

2021-02-02

0

Alby Upy

Alby Upy

pa Andra emang sengaja buat Ella cemburu
🙉🙉🙉aduhhh q g'bisa kebayangin kalau jadi Ella....sakittt tau'

2021-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Andra Dan Ella
3 Tawaran Dimas
4 Cemburu
5 Trio Bad Boy
6 Pesan Ella
7 Nathan
8 Tamparan Mama
9 Andra Tanpa Kabar
10 Gilang Dan Nina
11 Mengunjungi Andra
12 Tidak Mungkin Mencintaiku
13 Satu Permintaan
14 Menolak Tawaran
15 Kedatangan Suci
16 Hari Buruk
17 Keluar Dari Sekolah
18 Mengubah Keputusan
19 Belum Ada Kabar
20 Pesta Kelulusan
21 Hargai Waktu
22 Lamaran
23 Terbang Ke London
24 Welcome To London
25 Masih Punya Aku
26 Callista Dan Varrel
27 Bolehkah Aku Menunggu
28 Sahabat Rasa Pacar
29 Masih Menunggunya
30 Putus Cinta
31 Kecewa Lagi
32 Presentasi Tender
33 Si Mata Biru
34 Je Pense Que Je T'aime
35 Kesedihan Ella
36 Galau Karena Rindu
37 Mencoba Melupakan
38 Pertengkaran
39 Mabuk
40 Perasaan Vino
41 Ternyata Menang
42 Dia Lagi
43 Je Suis Interesse Par Toi
44 Rindu Itu Sakit
45 Bersama Varrel
46 Pesta Pernikahan
47 Kekecewaan Varrel
48 Dua Tahun Kemudian
49 Keputusan Andra
50 Gagal Bertemu
51 Bertemu Kembali
52 Dilema
53 Kecurigaan Ella
54 Oh Ternyata
55 Niat Licik
56 Jebakan
57 Awal Kesendirian
58 Pergi Dari Apartemen
59 Tempat Tinggal Baru
60 Curiga
61 Gagal Pulang
62 Mulai Kerja
63 Hari Bahagia Untuk Nadhira
64 Aku Merindukanmu
65 Salah Paham
66 Ajakan Ke Kota Impian
67 Persiapan Ke Paris
68 Fakta Mengejutkan
69 Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70 Hari Pertama Di Paris
71 Kejutan Besar Untukmu
72 Romansa Cinta Dibawah Menara
73 Momen Romantis Di Kota Paris
74 Rahasia Masa Lalu Mirna
75 Ella Dan Kairi
76 Kemarahan Dimas.
77 Kematian Adit
78 Tentang Dimas Dan Ella
79 Luka Lama Kairi
80 Misteri Tentang Kairi
81 Kairi Dan Indonesia
82 Apakah Kehadiranku Salah?
83 Kembali Ke London
84 Rencana Yura
85 Tunangan Yang Tertunda
86 Angelina Morgant
87 Asal Kau Bahagia
88 Pergi Bersama Yura
89 Kejahatan Angelina Dan Yura
90 Malaikat Penolong
91 Penyesalan Angelina
92 Permintaan Yura
93 Perceraian
94 Satu Minggu Kemudian
95 Tuan Aliensky
96 Undangan Pernikahan
97 Memadu Cinta Di Taman Bunga
98 Pulang Ke Indonesia
99 Tiba Di Bandara Juanda
100 Meminta Restu
101 Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102 Pertemuan Andra Dan Ella
103 Mengunjungi Ella
104 Pemberitahuan
105 Tentang Perasaan
106 Penyesalan Andra
107 Perpisahan
108 Kebenaran Tentang Masa Lalu
109 Luka Dan Kecewa
110 Aku Mencintai Ella
111 Andra Dan Kesendiriannya
112 Menemui Andra
113 Pulang Ke Rumah
114 Keputusan Yang Menyakitkan
115 Tentang Luka
116 Kesalah Pahaman Yang Fatal
117 Belum Bisa Memaafkan
118 Antara Cinta Dan Kecewa
119 Seperti Mimpi
120 Sah
121 Pulang Ke Rumah Kairi
122 Keputusan Nadhira
123 Andra Dan Perasaannya
124 Kenyataan Pahit Tentang Suci
125 Kesalahan Yang Fatal
126 Selangkah Menuju Kebaikan
127 Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128 Persiapan Ke Paris
129 Tiba Di Paris
130 Empat Bulan Kemudian
131 Rencana Ke Pulau Reunion
132 Tragedi
133 Dirawat Di Rumah Sakit
134 Sakitnya Kehilangan
135 Empat Bulan Kemudian
136 Menara Dan Kenangannya
137 Salsabilla Dela Vinci
138 Dia Kembali
139 Kembali Bersama
140 Rahasia Suci
141 Takut Kehilangan
142 Tetap Sahabat
143 Semakin Kritis
144 Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145 Manisnya Cinta
146 Dua Tahun Telah Berlalu
147 Pingsan
148 Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149 Ucapan Terima Kasih
150 Bonus Chapter 1
151 Elegi Cinta Aynara
152 Padam Suluh Jiwa
153 Promo (Bukan) Orang Ketiga
154 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 154 Episodes

1
PROLOG
2
Andra Dan Ella
3
Tawaran Dimas
4
Cemburu
5
Trio Bad Boy
6
Pesan Ella
7
Nathan
8
Tamparan Mama
9
Andra Tanpa Kabar
10
Gilang Dan Nina
11
Mengunjungi Andra
12
Tidak Mungkin Mencintaiku
13
Satu Permintaan
14
Menolak Tawaran
15
Kedatangan Suci
16
Hari Buruk
17
Keluar Dari Sekolah
18
Mengubah Keputusan
19
Belum Ada Kabar
20
Pesta Kelulusan
21
Hargai Waktu
22
Lamaran
23
Terbang Ke London
24
Welcome To London
25
Masih Punya Aku
26
Callista Dan Varrel
27
Bolehkah Aku Menunggu
28
Sahabat Rasa Pacar
29
Masih Menunggunya
30
Putus Cinta
31
Kecewa Lagi
32
Presentasi Tender
33
Si Mata Biru
34
Je Pense Que Je T'aime
35
Kesedihan Ella
36
Galau Karena Rindu
37
Mencoba Melupakan
38
Pertengkaran
39
Mabuk
40
Perasaan Vino
41
Ternyata Menang
42
Dia Lagi
43
Je Suis Interesse Par Toi
44
Rindu Itu Sakit
45
Bersama Varrel
46
Pesta Pernikahan
47
Kekecewaan Varrel
48
Dua Tahun Kemudian
49
Keputusan Andra
50
Gagal Bertemu
51
Bertemu Kembali
52
Dilema
53
Kecurigaan Ella
54
Oh Ternyata
55
Niat Licik
56
Jebakan
57
Awal Kesendirian
58
Pergi Dari Apartemen
59
Tempat Tinggal Baru
60
Curiga
61
Gagal Pulang
62
Mulai Kerja
63
Hari Bahagia Untuk Nadhira
64
Aku Merindukanmu
65
Salah Paham
66
Ajakan Ke Kota Impian
67
Persiapan Ke Paris
68
Fakta Mengejutkan
69
Khayalan Yang Menjadi Kenyataan
70
Hari Pertama Di Paris
71
Kejutan Besar Untukmu
72
Romansa Cinta Dibawah Menara
73
Momen Romantis Di Kota Paris
74
Rahasia Masa Lalu Mirna
75
Ella Dan Kairi
76
Kemarahan Dimas.
77
Kematian Adit
78
Tentang Dimas Dan Ella
79
Luka Lama Kairi
80
Misteri Tentang Kairi
81
Kairi Dan Indonesia
82
Apakah Kehadiranku Salah?
83
Kembali Ke London
84
Rencana Yura
85
Tunangan Yang Tertunda
86
Angelina Morgant
87
Asal Kau Bahagia
88
Pergi Bersama Yura
89
Kejahatan Angelina Dan Yura
90
Malaikat Penolong
91
Penyesalan Angelina
92
Permintaan Yura
93
Perceraian
94
Satu Minggu Kemudian
95
Tuan Aliensky
96
Undangan Pernikahan
97
Memadu Cinta Di Taman Bunga
98
Pulang Ke Indonesia
99
Tiba Di Bandara Juanda
100
Meminta Restu
101
Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
102
Pertemuan Andra Dan Ella
103
Mengunjungi Ella
104
Pemberitahuan
105
Tentang Perasaan
106
Penyesalan Andra
107
Perpisahan
108
Kebenaran Tentang Masa Lalu
109
Luka Dan Kecewa
110
Aku Mencintai Ella
111
Andra Dan Kesendiriannya
112
Menemui Andra
113
Pulang Ke Rumah
114
Keputusan Yang Menyakitkan
115
Tentang Luka
116
Kesalah Pahaman Yang Fatal
117
Belum Bisa Memaafkan
118
Antara Cinta Dan Kecewa
119
Seperti Mimpi
120
Sah
121
Pulang Ke Rumah Kairi
122
Keputusan Nadhira
123
Andra Dan Perasaannya
124
Kenyataan Pahit Tentang Suci
125
Kesalahan Yang Fatal
126
Selangkah Menuju Kebaikan
127
Pesta Pernikahan Ella Dan Kairi
128
Persiapan Ke Paris
129
Tiba Di Paris
130
Empat Bulan Kemudian
131
Rencana Ke Pulau Reunion
132
Tragedi
133
Dirawat Di Rumah Sakit
134
Sakitnya Kehilangan
135
Empat Bulan Kemudian
136
Menara Dan Kenangannya
137
Salsabilla Dela Vinci
138
Dia Kembali
139
Kembali Bersama
140
Rahasia Suci
141
Takut Kehilangan
142
Tetap Sahabat
143
Semakin Kritis
144
Ungkapan Cinta Dan Lamaran
145
Manisnya Cinta
146
Dua Tahun Telah Berlalu
147
Pingsan
148
Akhir Yang Bahagia (Happy Ending)
149
Ucapan Terima Kasih
150
Bonus Chapter 1
151
Elegi Cinta Aynara
152
Padam Suluh Jiwa
153
Promo (Bukan) Orang Ketiga
154
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!