Between Our Heart

Between Our Heart

Prolog

“Asha, bukankah sudah kukatakan jangan kesini lagi. Kamu selalu bertindak sesuka hati tanpa memikirkan orang lain. Aku butuh privasi, tidak selamanya apa yang kamu mau harus dituruti.” Ucapakan Kafka membuat Asha bingung, pasalnya tujuannya kali ini ke Stanford benar-benar bukan sengaja menemui Kafka.

“Tapi kak, Asha ke sini bukan sengaja mau menemui kak Kafka. Asha ada urusan penting mau ke …” belum selesai Asha bicara namun Kafka sudah lebih dulu memotong.

“Asha, aku butuh waktu untuk menerima semua ini. Walaupun untuk saat ini sebenarnya tidak ada kamu dalam rencanaku, semua terjadi begitu cepat tanpa aku bisa berkata tidak.” Asha semakin tidak mengerti dengan yang diucapkan Kafka.

“Maksud kak Kafka apa? Sha tidak paham.”

“Asha, lebih baik kamu pulang dulu. Kita bicara setelah aku selesai USMLE Step 3, aku harap kamu mengerti Asha. Ujian ini sangat penting bagiku, pulanglah” ada rasa nyeri dalam hati Asha, Kafka memang belum tahu kalau dia ke Stanford untuk mendaftar di jurusan yang sama dengannya. Asha sengaja minta pada orang tuanya untuk menyembunyikan bahwa dia juga mengambil kedokteran seperti Kafka.

“Tapi kak, Asha tidak bisa pergi begitu saja. Asha benar-benar ada urusan di sini.” Raut muka Kafka tampak berubah dan itu cukup membuat Asha merasa takut.

“Asha, kalau aku bilang pulang ya pulang! Oh, atau karena sekarang apa yang kamu inginkan tercapai jadi kamu merasa selalu harus ada disampingku? Dulu kamu mengusir siapapun yang dekat denganku, bahkan Alena.”

“Apa maksud kakak?” Asha semakin tidak paham arah pembicaraan Kafka.

“Kamu senang kan sekarang akhirnya bisa menikah denganku? Bukannya itu yang kamu inginkan Sha?” Asha sangat terkejut mendengar ucapan Kafka bahwa sebelum Ayahnya Asha meninggal, beliau meminta Kafka untuk menjaga Asha dan Kafka tidak bisa menolak karena situasi dan kondisi.

Dengan bantuan ustadz akhirnya terjadilah akad nikah antara Kafka dengan Asha yang diwalikan oleh Ayah Asha dan disaksikan asisten Malvin dan Keenan juga keluarga dan dokter. Karena saat itu Asha masih dalam perjalanan menuju Jakarta jadi Asha tidak tahu, bunda Maira urung mengatakan pada Asha karena saat itu dia masih berduka setelah Ayahnya berpulang.

Asha pergi setelah mendengar banyak perkataan dari Kafka, dia berlalu setelah kegilaan yang dilakukannya. Air mata yang sedari tadi di tahannya luruh juga, dia bukan pulang ke apartemen Kafka atau pulang ke Jakarta. Asha justru bergegas ke bandara untuk membeli tiket kembali ke Boston tepatnya ke Harvard, berharap ada penerbangan tercepat ke Boston hari itu setelah sebelumnya dia mengabari Amoora. Entah apa yang akan ada di depannya nanti, yang jelas saat ini dia ingin cepat sampai di Boston dulu untuk mengurus beberapa hal karena dia putuskan tidak jadi mendaftar spesialis di Stanford.

Setelah kejadian tersebut untuk ke dua kalinya Kafka kehilangan jejak Asha, namun kali ini dengan status yang berbeda. Ada penyesalan dalam hati Kafka setelah apa yang dia katakan pada Asha.

Setelah hari-hari panjang yang Asha lalui, dia memutuskan untuk mengubur nama Asha bersama kenangan pahit yang dia alami. Tak ada lagi Ashana, dia memulai aktivitas barunya dengan nama Keyra. Keyra menjalani harinya sebagai dokter jantung anak, sementara di tempat yang berbeda Kafka menjalani hari sebagai dokter bedah jantung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!